KAPAL Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Jurnal ini merupakan Jurnal Ilmiah untuk mengembangkan ilmu dibidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi Kelautan. Jurnal ini diterbitkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro 3 (tiga) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober.
Articles
353 Documents
PELATIHAN MOULD LOFT (LANTAI GAMBAR) KAPAL BAGI PENGRAJIN/PEMBUAT KAPAL TRADISIONAL DI KABUPATEN BATANG - JAWA TENGAH
Manik, Parlindungan;
Chrismianto, Deddy
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 12, No 3 (2015): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (710.15 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v12i3.10076
Kabupaten Batang yang merupakan wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pengrajin/pembuat kapal tradisional. Para pengrajin ini mampu menghasilkan kapal tipe mini purse seine yang mampu berlayar dalam radius pelayaran 12 sampai dengan 200 mil laut. Kapal mini purse siene tipe Batang mempunyai karakteristik yang cukup baik karena mempunyai stabilitas kapal yang baik dan mesin utama diletakkan di dalam kamar mesin (inboard engine). Kapal purse seine ini telah dibuat dan diproduksi secara turun-temurun dan jumlahnya sudah banyak di daerah Batang. Ukuran kapal yang diproduksi mulai dari 5 GT (Gross Tonage) sampai dengan 40 GT dengan harga sebesar 300 juta sampai dengan 2 miliar rupiah. Para pembuat kapal pada umumnya tidak atau kurang memiliki pengetahuan tentang gambar desain kapal dari kapal yang diproduksi. Belakangan ini telah dimulai oleh para pengguna yang mensyaratkan adanya gambar desain dan gambar – gambar kerja lainnya sehingga dituntut adanya tenaga kerja dan para pembuat kapal yang mampu membuat dan membaca gambar kapal. Pada Program IbM ini dilaksanakan di CV. Laksana Abadi dan dan CV. Rizki Maulana Bahari yang bertujuan agar para pengrajin/pembuat kapal kayu tradisional di kabupaten Batang memiliki ketrampilan untuk menggambar bentuk badan kapal dalam skala 1:1 pada lantai gambar atau biasa disebut dengan istilah Mould Loft. Dengan tergambarnya bentuk badan kapal/konstruksi kapal dalam skala 1:1 maka akan didapat bentuk badan kapal yang akurat dan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk maupun ukuran. Hal ini sangat diperlukan oleh pihak pelaksana, untuk menunjang kemudahan pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. Pendekatan yang diterapkan dalam penerapan teknologi ini harus mencakup dua buah aspek yaitu : aspek kognitif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif diharapkan bertambahnya pengetahuan peserta pelatihan, sehingga para pengrajin/pembuat kapal mampu melakukan proses mould loft pada lantai gambar. Sedangkan pada aspek psikomotorik diharapkan para peserta mampu menggunakan peralatan yang ada dalam membuat gambar kerja sebenarnya (skala 1 : 1) pada lantai gambar.
PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT
Sahlan, Sahlan;
Ali, Baharuddin;
H.N, Wibowo;
Bisri, A.;
Adietya, Berlian Arswendo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (408.84 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10104
Bentuk lambung haluan kapal yang tepat sangat berpengaruh pada perbaikan pola aliran air maupun penurunan tahanan gelombang yang ditimbulkan badan kapal saat beroperasi. Pada tulisan ini dilakukan kajian tentang pengaruh bentuk lambung haluan kapal yang diwakili oleh Model-A dan Model-B terhadap pola aliran, tahanan dan daya poros pada kapal yang merupakan salah satu jenis kapal perairan sungai-laut. Pada Model-B dilakukan modifikasi bentuk haluan dari Model-A. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa peningkatan daya poros sebesar 12% saat kecepatan 14.5 knot pada Model-B atau keuntungan 3% dari penambahan displaceament 15% pada Model-B dari bentuk asli Model-A dengan operasional optimum kapal adalah pada kecepatan antara 12 dan 15 knots.
LONG-TERM FSO/FPSO CHARTER RATE ESTIMATION
Kurniawati, Hesty A;
Aryawan, Wasis D;
Baidowi, Achmad
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (457.385 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10105
Most of the charter rate data provided in the market is for the short-term and it is based on freight rate for cargo ships. This paper offers a method to estimate long-term charter rate for special ships such as FSO and other supporting vessels. The method is utilizing engineering economy such as IRR and goal seek facility provided in spreadsheet. The IRR is iterated 2% above the basic saving interest rate to find more attractive charter rate and the sensitivity analysis provides flexibility for the owner in order to anticipate the volatility of economic condition
ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL MV. CS BRAVE
Tjahjanto, Rachmat;
Azis, Islami
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (191.995 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10106
Peranan dalam penggunaan alat-alat keselamatan kerja merupakan salah satu usaha untuk mencegah atau mengurangi adanya kecelakaan pada saat kerja. Oleh karena itu diharapkan seluruh awak kapal atau ABK yang bekerja di kapal agar selalu menggunakan alat-alat keselamatan pada saat kerja di dek maupun di kamar mesin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal. Penelitian ini dilaksanakan di MV. CS Brave perusahaan Chang Myung Shipping. Sumber data yang diperoleh adalah data primer yang diperoleh langsung dari tempat penelitian dengan cara melakukan pengamatan dan tanya jawab langsung dengan perwira dan anak buah kapal khususnya bagian dek, dan tinjauan pustaka serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu metode deskriptif, penulis mencoba mengamati kasus yang sering terjadi di atas kapal sehubungan dengan kurangnya kedisiplinan Anak Buah Kapal, kemudian membuat catatan penting tentang penyebab dan solusi yang akan digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan Anak Buah Kapal pada saat melakukan pekerjaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di kapal karena diakibatkan oleh kurangnya kedisiplinan awak kapal tentang pentingnya penggunaan alat-alat keselamatan saat melakukan suatu pekerjaan.
PENGKAJIAN TEKNOLOGI BARU BENTUK LAMBUNG OCTAGONAL SPM (SINGLE POINT MOORING) DENGAN PROSEDUR TECHNOLOGY QUALIFICATION
Utama, Danu;
Aryawan, Wasis D
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1358.218 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10107
Single Point Mooring atau SPM merupakan sarana bertambatnya kapal di laut, yang sekaligus berfungsi sebagai penyalur minyak dari atau ke kapal yang bertambat. Teknologi baru pada SPM berkembang seiring perkembangan teknologi eksplorasi minyak. Teknologi baru mengandung aspek inovatif yang belum diatur oleh standar yang ada, karena itu, tidak dapat dinilai melalui prosedur sertifikasi umum. Pengkajian perlu dilakukan untuk memastikan bahwa teknologi baru dapat diimplementasikan dengan aman dan dapat diandalkan. Proses pengkajian teknologi baru disebut Technology Qualification (TQ). Prosedur pengkajian teknologi baru pada SPM dikembangkan dari guidance yang diterbitkan oleh DNV, LR dan ABS. Proses pengkajian dilakukan dengan metode numerik dengan bantuan beberapa software komputer. Beberapa analisa yang dilakukan terkait penerapan teknologi baru bentuk octagonal lambung SPM yaitu analisa motion response, analisa chain tension, analisa kekuatan struktur dan analisa stabilitas lambung SPM. Penerapan bentuk lambung octagonal pada SPM dapat diterima, karena telah memenuhi kriteria pengkajian teknologi yang diberikan. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa, tension maksimum yang terjadi pada chain leg SPM adalah 157.725 ton, tidak melebihi breaking load dari chain yang digunakan. Tegangan maksimum yang terjadi pada struktur SPM adalah 205 MPa, tidak melebihi tegangan ijin dari material yang digunakan. Sedangkan berdasarkan analisa SPM memenuhi kriteria stabilitas, baik intact stability maupun damage syability.
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK
Amiruddin, Wilma;
Trimulyono, Andi;
Sasmito, Bandi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (327.441 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10241
Kabupaten Batang terletak di pantai utara Jawa Tengah dimana wilayah pesisir kabupaten ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan menjadi aset yang berharga bagi bangsa yaitu para pembuat kapal tradisional namun pembuatan desain kapal yang ada memiliki keunggulan dari segi stabilitas dan kamar mesin yang didalam/engine in board. Perlunya pendampingan pada proses produksi agar desain tetap terjaga namun tidak kalah dalam teknologi. Untuk menyelesaikan permalahan tersebut maka tim pengabdian dari Jurusan Teknik Perkapalan akan melakukan kegiatan KKN-PPM tematik. Berdasarkan permasalahan yang ada pada mitra maka pelaksanaan KKN-PPM tematik ini akan dilakukan sosialisasi serta pelatihan penggunaan program Fishipro untuk desain kapal dan konstruksi kapal kayu serta menggunakan program desain kapal Delftship, Maxsurf dan ProCAD untuk desain Propeller. KKN-PPM tematik telah berhasil dilaksanakan di galangan kapal kayu di Karangasem Utara dengan beberapa luaran telah tercapai, baik dalam program kerja mahasiswa KKN-PPM monodisiplin maupun multidisiplin
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PANTAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN EFISIENSI DI SENTRA INDUSTRI KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG
Santosa, Ari Wibawa Budi;
Waluyo, Bambang Sri;
Pujiyanto, Sri;
Astuti, Sri Rahayu Tri
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (526.05 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10244
Proses pembuatan kapal di Galangan Kapal Kayu CV Laksana Abadi Batang   masih menggunakan cara tradisional, saat ini mengalami kesulitan untuk memenuhi jumlah pesanan yang banyak. Program KKN-PPM ini untuk membantu para pengrajin kapal kayu tradisional di Batang melalui menerapkan teknologi yang lebih modern melalui penggunaan aplikasi software perkapalan seperti Delfship dan Maxsurf. dengan menggunakan software tersebut diharapkan pengrajin kayu tradisional mampu mempercepat proses produksi dari 120 hari/ kapal menjadi 90 hari/kapal dan juga kapal kayu yang dibuat akan lebih bagus. Dalam program KKN-PPM ini mahasiswa juga harus mengenalkan pada masyarakat pesisir di Batang tentang kebersihan lingkungan. Produsen dan Pengrajin kapal kayu tradisional diberikan penyuluhan K3LH, menjaga kebersihan lingkungan dari limbah buang kapal yang dapat mencemari laut sekitar. Oleh karena itu, akan diterapkan pada setiap kapal kayu yang akan dibuat teknologi tepat guna OWS (oil water Separator). Dengan menerapkan teknologi tepat guna OWS, penanaman mangroove diharapkan dapat meminimalisir pencemaran laut karena limbah buang kapal kayu.
PENGARUH ANTI-SLAMMING BULBOUS BOW TERHADAP GERAKAN SLAMMING PADA KAPAL PERINTIS 200 DWT
Muhammad Iqbal;
Good Rindo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2016): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1078.692 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i1.10382
Analisis seakeeping (kemampuan olah gerak kapal) merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan (Hs) tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya (dibawah garis baseline kapal) dinamakan Anti-Slamming Bow. Pada penelitian ini, anti-slamming bow ditambahkan dengan bulbous bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB). Panjang (lasb) dan tinggi (hasb) Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing (model awal) pada Hs = 4 m dan Tave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk ’87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming bulbous bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk ’87.
EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT
Nurhasanah, Nurhasanah
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 2 (2016): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (375.384 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i2.11487
Nelayan di pulau Bengkalis yang dulunya banyak menggunakan kapal ikan dari bahan dasar kayu, saat ini sudah banyak menggunakan kapal ikan dari bahan dasar fiberglass. Kapal ikan fiberglass yang ada saat ini dibangun berdasarkan spesifikasi dari bangunan kapal kayu yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dilakukan karena nelayan berpendapat bahwa spesifikasi bangunan kapal kayu memiliki tingkat akurasi yang tinggi sehingga performa kapal akan sangat baik. Namun perlu diketahui bahwa bahan baku kayu dan fiberglass memiliki berat yang berbeda yaitu 20 Kg/m2 untuk kayu dan 14 Kg/m2 untuk fiberglass. Berdasarkan perbedaan berat ini, jika dilakukan perbandingan dengan ukuran kapal yang sama tentu saja kapal fiberglass akan menjadi lebih ringan dari kapal kayu. Faktor berat ini sangat mempengaruhi displacement kapal dan juga akan berpengaruh terhadap badan kapal yang tercelup dan juga stabilitas kapal. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan berat terhadap sarat kapal maka dilakukan evaluasi berdasarkan loadcase setiap kondisi berlayar. Evaluasi dilakukan pada kapal ikan 3GT sebanyak 4 unit dengan ukuran dan bentuk yang berbeda (Kapal-1, Kapal-2, Kapal-3, Kapal-4). Setelah dilakukan evaluasi berdasarkan 4 data kapal 3GT yang berbeda, maka disimpulkan bahwa selisih berat kapal kayu dan FRP adalah 0,93 Ton. Sedangkan untuk selisih sarat kapal berdasarkan kriteria loadcase yang telah dievaluasi untuk setiap kapal, maka diperoleh rata-rata selisih tinggi sarat adalah 0,07 meter.
ANALISA OLAH GERAK KAPAL DI GELOMBANG REGULER PADA KAPAL TIPE AXE BOW
Romadhoni, Romadhoni
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 2 (2016): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1390.024 KB)
|
DOI: 10.14710/kpl.v13i2.11488
Kapal dengan tipe AXE BOW merupakan pengembangan dari Inovasi Enlarged ship Concept yang di desain dan dikembangkan pada tahun 1995 oleh Delft University dan Damen Shipyard. Konsep Axe- Bow sendiri merupakan re-design bentuk haluan kapal yang pada penelitian sebelumnya dapat memberikan nilai hambatan yang lebih rendah dibandingan haluan tanpa bentuk Axe Bow.  Pada penelitian ini menganalisa tentang enam derajat kebebasan, khususnya pada gerakan vertikal yaitu heaving, pitching dan rolling pada gelombang reguler yang disajikan dalam grafik Response Amplitudo Operator (RAO’s). dengan memasukkan parameter seperti variasi kecepatan serta sudut gelombang yaitu 0°,45°,90° dan 180° kemudian dari grafik dapat terlihat nilai sub-kritis, kritis dan sangat kritis pada setiap gerakan. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputasi software Seakeeper ver.13, Hasil penelitian ini adalah nilai gerakan heave maksimum terjadi pada saat kecepatan 12.68 m/s kondisi sudut datang gelombang 180° dengan nilai RAO sebesar 2,54 m/m pada frekuensi 0,95 rad/s. Selanjutnya terjadi penurunan nilai gerakan roll seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal. Nilai roll maksimum terjadi sudut datang gelombang 90° saat kecepatan kapal 0/ms dengan nilai RAO 15.5 deg/m pada frekuensi 0,95 rad/s, sedangkan nilai roll minimum terjadi pada kecepatan 12.68 m/s dengan sudut datang 90o nilai RAO 15.04 deg/m. pada fekuensi 1.25 rad/s. dan gerakan pith maksimum terjadi pada kecepatan kapal 12.68 m/s arah gelombang 180o dengan nilai RAO 11.29 deg/m pada frekuensi 1.0 rad/s.