cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018)" : 10 Documents clear
Respon Tanaman Jagung (Zea mays L.) terhadap Sistem Olah Tanah pada Musim Tanam Ketiga di Tanah Ultisol Gedung Meneng Bandar Lampung Ahmad Hidayat; Jamalam Lumbanraja; Setyo Dwi Utomo; Hidayat Pujisiswanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.508 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2525

Abstract

Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras dan bahan utama pembuatan pakan. Penelitian bertujuan untuk menetapkan produksi, serapan hara dan nilai ekonomis tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu, Universitas lampung Bandar Lampung, mulai bulan Mei 2015 sampai Agustus 2015. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung dari bulan September 2015 sampai dengan Februari 2016. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu olah tanah minimum, olah tanah minimum + herbisida, olah tanah sempurna, olah tanah sempurna + herbisida dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, analisis tanah, analisis tanaman, produksi jagung, bobot basah dan bobot kering tanaman jagung, uji korelasi dan uji ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sistem olah tanah minimum berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot brangkasan panen dan C terangkut pada bonggol jagung, kandungan P-tersedia dan nilai ekonomis.
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KRINYU (Chromolaena odorata) DAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Colletotrichum musae PATOGEN ANTRAKNOSA PADA PISANG (Musa paradisiacal L.) Yanuar Muhammad Nur; Efri Efri; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.695 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2531

Abstract

Penurunan jumlah ekspor pisang disebabkan oleh kualitas buah pisang yang kurang baik akibat serangan penyakit antraknosa. Hingga saat ini fungisida sintetik yang kurang ramah lingkungan masih digunakan untuk mengendalikan penyakit antraknosa sehingga perlu adanya fungisida alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016 di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman, Universitas Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun krinyu dan teki sebagai fungisida nabati dalam menekan pertumbuhan C. musae patogen antraknosa pada pisang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan dibagi menjadi kontrol, krinyu fraksi air, krinyu fraksi alkohol, teki fraksi air, teki fraksi alkohol, krinyu tanpa fraksinasi dan teki tanpa fraksinasi. Selanjutnya dilakukan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak krinyu tanpa fraksinasi lebih efektif menekan pertumbuhan dan pembentukan spora C. musae baik secara in vitro maupun in vivo.
PENGARUH PEMBERIAN DUA JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN SEEDLING MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Mawadah Warohmah; Agus Karyanto; Rugayah Rugayah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.728 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2527

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah asli tropis yang memiliki laju pertumbuhan pada saat pembibitan yaitu pada umur < 2 tahun sangat lambat. Hal ini disebabkan sistem perakarannya terbatas, sehingga penyerapan air dan unsur hara rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bibit manggis yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kecambah yang menghasilkan pertumbuhan terbaik terhadap pertumbuhan seedling manggis, pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan seedling manggis, dan pengaruh pemberian ekstrak kecambah pada masing-masing pemberian ekstrak daun kelor dalam mempengaruhi pertumbuhanseedling manggis. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016 - Januari 2017 di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari dua faktor (3 x 2). Faktor pertama: taraf konsentrasi ekstrak kecambah (K) yang terdiri: 0 g l -1 (k 0 ), 100 g l -1 (k 1 ), dan 200 g l -1 (k 2 ). Faktor kedua adalah ekstrak daun kelor (D) tanpa ekstrak daun kelor 0 g l -1 (d 0 )dan ekstrak daun kelor 100 g l -1 atau 20% (d 1 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecambah 0 g l -1 ,100 g l -1 dan 200 g l -1 dan ekstrak daun kelor 0 g l -1 dan 100 g l -1 tidak berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan pertumbuhan seedling manggis. Walaupun tidak berbeda nyata, kombinasi perlakuan ekstrak kecambah 100 g l -1 dan ekstrak daun kelor 100 g l -1 berpotensi memiliki pertumbuhan lebih baik yang dapat dilihat dari penambahan jumlah daun dengan rata- rata 1,78 dan jumlah akar sekunder dengan rata-rata 21 helai.
PENGARUH BEBERAPA JENIS FUNGISIDA SEBAGAI PERLAKUAN BENIH JAGUNG TERHADAP KELIMPAHAN DAN KERAGAMAN ARTROPODA TANAH Fitryana, Diny; Swibawa, I Gede; Nurdin, Muhammad; Susilo, F.X.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.932 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa jenis fungisida sebagai perlakuan benih jagung terhadap kelimpahan dan keragaman artropoda tanah. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani Natar Lampung Selatan, dari bulan Januari sampai dengan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan yang terdiri dari 9 perlakuan fungisida dan 1 kontrol serta dibuat dalam 3 ulangan. Satuan percobaan adalah benih jagung yangditanam pada polibag berkapasitas 5 kg. Variabel yang diamati yaitu kelimpahan dan keragaman artropoda tanah. Sampel tanah diambil menggunakan ring sampel dan artropoda diekstraksi menggunakan Berlese funnel dan artropoda yang ditemukan diidentifikasi sampai tingkat famili. Data yang diperoleh dianalisis kovarians (ANKOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 famili dan 4 subordo yang ditemukan pada pertanaman jagung yang terdiri dari 3 kelompokmakan yaitu predator, saprofag dan mikrofitik. Perlakuan benih menggunakan fungisida tidak berpengaruh terhadap kelimpahan seluruh artropoda, kelimpahan artropoda predator, kelimpahan artropoda saprofag dan kelimpahan artropoda mikrofitik serta keragaman artropoda.
PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING (Capsicum annuum L.) Astri Wulandari; Kus Hendarto; Tri Dewi Andalasari; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.983 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2526

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang erat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Keberhasilan produksi cabai yang berkualitas ditentukan oleh bibit berkualitas. Salah satu upaya pemeliharaan untuk mendapatkan bibit yang berkualitas yaitu dengan pemberian pupuk tambahan. Pupuk yang dapat digunakan yaitu NPK dan pupuk daun. Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis pupuk NPK yang menghasilkan pertumbuhan bibit cabai terbaik, mengetahui frekuensiaplikasi plant catalyst yang menghasilkan pertumbuhan bibit cabai terbaik, dan mengetahui interaksi antara dosis pupuk NPK dan frekuensi aplikasi plant catalyst pada pertumbuhan bibit cabai keriting. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sumberejo Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2015. Penelitian menggunakan rancangan perlakuan secara faktorial (4 x 3) dalam rancangan kelompok teracak sempurna. Dosis pupuk NPK mutiara N0(tanpa pemupukan), N1 (0,6 g per tanaman), N2 (1,2 g per tanaman), dan N3 (1,8 g per tanaman). Frekuensi pemberian plant catalyst dengan tiga taraf waktu, P0 (tanpa plant catalyst), P1 (satu kali per minggu), P2 (dua kali per minggu) dengan konsentrasi 1,5 g per liter. Bibit dikelompokkan berdasarkan ukuran besar, sedang, dan kecil. Data diolah dengan analisis ragam dan respons pertumbuhan bibit terhadap perlakuan dilihat melalui uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK 0,6 g per tanaman merupakan dosis paling efisien untuk diberikan terhadap persemaian bibit cabai keriting, pemberian pupuk daun tidak efisien jika diberikan pada persemaian bibit cabai keriting, terdapat interaksi antara dosis NPK dan aplikasi plant catalyst pada diameter batang pada dosis pupuk NPK 0,6 g per tanaman dengan tanpa aplikasi plant catalystdan bobot basah bibit cabai keriting pada dosis pupuk NPK 0,6 g per tanaman dengan aplikasi plant catalyst 1 kali per minggu. Kelompok bibit dengan ukuran besar sebagai bahan tanam menunjukkan pertumbuhan yang paling baik.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN HERBISIDA TERHADAP KEHILANGAN UNSUR HARA DAN BAHAN ORGANIK AKIBAT EROSI PADA PERTANAMAN JAGUNG MUSIM TANAM KETIGA DI LABORATORIUM LAPANG TERPADU UNIVERSITAS LAMPUNG Dicky Chandra; Irwan Sukri Banuwa; Nur Afni Afrianti; Afandi Afandi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.077 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2534

Abstract

Pengolahan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk penyiapan lahan dengan tujuan memperbaiki sifat fisik tanah. Pada prinsipnya pengolahan tanah ada dua yaitu konvensional/intensif dan konservasi/minimum. Pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif dapat menimbulkan degradasi. Penyebab degradasi yang paling utama adalah erosi. Erosi akan membawa partikel tanah yang mengandung unsur hara dan bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2016 sampai Februari 2017 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemberian herbisida terhadap kehilangan unsur hara (N, P, K, Ca, Mg) dan bahan organik akibat erosi pada pertanaman jagung. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan yaitu sistem olah tanah dan pemberian herbisida denganempat kali ulangan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa N-total, P-tersedia, K-dd, Ca-dd, dan C-organik tidak berbeda nyata pada pengolahan tanah, pemberian herbisida, maupun interaksi keduanya dalam sedimen akibat erosi, sedangkan Mg- dd berbeda nyata pada perlakuan pengolahan tanah. Pada olah tanah minimum konsentrasi Mg-dd yang hilang sebesar 0,8187 me per 100 g dan olah tanah intensif 0,8013 me per 100 g, sehingga kehilangan Mg-dd pada olah tanah minimum lebih besar dari olah tanah intensif.
TOKSISITAS EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria papuena Warb.) TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DI LABORATORIUM Irvan Zestyadi R.S.; Solikhin Solikhin; Nur Yasin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.708 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2528

Abstract

Dalam budidaya tanaman, salah satu kendala utama yang menjadi penghambat produksi baik secara kualitas maupun kuantitas adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman. Salah satu hama yang menyerang budidaya tanaman adalah ulat grayak (Spodoptera litura F.). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui toksistas ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria papuena Warb.) terhadap ulat grayak (Spodoptera litura F.). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan ekstrak buah mahkota dewa. Pada setiap satuan percobaan digunakan 15 ekor ulat grayak yang dipapari ekstrak buah mahkota dewa. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa yang terdiri atas 6 taraf konsentrasi, yaitu 0%, 1%, 5%, 10%, 20%, 30%. Untuk memperoleh nilai LC 50 data mortalitas yang diperoleh pada uji toksisitas ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria papuena Warb.) terhadap ulat grayak(Spodoptera litura F.) dilakukan analisis probit dengansoftware menggunakan SPSS v23for windows.Nilai LC 50 ditentukan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mahkotadewa dapat mematikan ulat grayak. Nilai LC 50 ekstrak buah mahkota dewa terhadap larva Spodoptera litura F. yaitu 7,98% pada 8 hari setelah aplikasi. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa yang digunakan maka akan semakin cepat dalam mematikan ulat grayak, semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa LT 50 -nya semakin rendah.
TOKSISITAS EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.) DI LABORATORIUM Kalbi Rikardo; Solikhin Solikhin; Nur Yasin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.12 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2532

Abstract

Ulat krop kubis (Crocidolomia pavonana F.) merupakan salah satu jenis hama yang menimbulkan masalah pada pertanian kubis. Penggunaan insektisida kimia dengan konsentrasi tinggi serta interval penyemprotan yang sering dapat menyebabkan efek residu pestisida. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama adalah tanaman pinang. Bagian dari tanaman pinag yang paling banyak digunakan sebagai insektisida nabati yaitu biji pinang muda(Areca catechu L.). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui toksisitas ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) terhadap mortalitas ulat krop kubis (Crocidolomia pavonana. Konsentrasi larutan ekstrak biji buah pinang yang digunakan sebagai konsentrasi uji toksisitas lanjutan adalah 30%, 20%, 10%, 5%, 1%, 0.8%, 0.6%, 0.4%, 0.2 dan 0%. Data dari uji daya racun dianalisis dengan analisis probit menggunakan Software SPSS version 23 for windows. Nilai toksisitas LC 50 ekstrak biji buah pinang ditentukan pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ekstrak biji buah pinang dapat mematikan ulat Crocidolomia pavonana F; (2) Ekstrak biji buah pinang mempunyai nilai LC 50 sebesar 1.17% untuk ulat Crocidolomia pavonana F; (3) Semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji buah pinang maka semakin cepat mematikan ulat Crocidolomiapavonana F.
PENGARUH BEBERAPA JENIS FUNGISIDA SEBAGAI PERLAKUAN BENIH JAGUNG TERHADAP KELIMPAHAN DAN KERAGAMAN NEMATODA Lisa Septiani; I Gede Swibawa; Puji Lestari; Titik nur Aeny
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.617 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2530

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Pengembangan tanaman jagung masih terkendala oleh rendahnya ketahanan tanaman terhadap gangguan hama dan penyakit. Penyakit yang banyak mengganggu tanaman jagung yaitu penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Perenosclerospora spp. Salah satu cara pengendalian penyakit bulai yaitu menggunakan fungisida sebagai perlakuan benih. Penggunaan fungisida sebagai perlakuan benih dapat mengganggu aktivitas biota tanah seperti nematoda. Tujuan penelitianiniadalah untuk mempelajari pengaruh beberapa jenis fungisida sebagai perlakuan benih terhadap kelimpahan dan keragaman nematoda pada pertanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Natar Kabupaten Lampung Selatan dan proses laboratorium dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2016. Perlakuan dalam percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan pengelompokan dilakukan berdasarkan arah mata angin. Fungisida yang digunakan sebagai perlakuan benih yaitu Hab, Dimetomorf 50%, Fungisida 3, Fenimidon, Fungisida 2, Fungisida 4, Metalaksil 35%, Fungisida 1, dan Imax. Data kelimpahan dan keragaman nematoda dianalisis kovarian pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan benih tanaman jagung dengan fungisida menurunkan kelimpahan seluruh nematoda, tetapi tidak mempengaruhi kelimpahan kelompok makannematoda. Perlakuan benih tanaman jagung dengan fungisida tidak mempengaruhi keragaman nematoda.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN POLINELA BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG Jamaluddin Al Afgani; Ainin Niswati; Muhajir Utomo; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.776 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i1.2533

Abstract

Di dalam budidaya terdapat dua faktor penting yaitu olah tanah dan pemupukan. Secara umum olah tanah dapat dibedakan atas olah tanah intensif (OTI) dan olah tanah konservasi (OTK), olah tanah intensif adalah.olah tanah dimana gulma dan sisa- sisa tanaman sebelumnya dibersihkan, lalu tanah diolah dengan cara dicangkul minimal dua kali sedalam 0-20 cm, lalu permukaan tanah diratakan, sementara olah tanah konservasi adalah dengan mengembalikan sisa-sisa tanaman setelah panen sebagai sumber bahan organik dalam bentuk mulsa yang mampu menjaga sifat fisik tanah. Pengolahan tanah yang intensif akan menghilangkan sisa tanaman yang dapat berperan sebagai mulsa organik dan sumber bahan organik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya biota tanah seperti cacing tanah. Oleh karena itu, pengolahan tanah sebaiknya dilakukan seminimum mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh olah tanah dan pemupukan nitrogen serta interaksinya terhadap populasi dan biomassa cacing tanah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial 3 x 2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sistem olah tanah jangka panjang yaitu T1 = Olah Tanah Intensif (OTI), T2 = Olah Tanah Minimum (OTM), T3 = Tanpa Olah Tanah (TOT), dan faktor kedua adalah pemupukan nitrogen jangka panjang yaitu No = 0 kg N ha -1 , dan N1 = 100 kg N ha -1 . Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Bartlett dan adifitasnya dengan uji Tukey setelah asumsi terpenuhi data diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Untuk mengetahui hubungan antara beberapa sifat kimia dan fisik tanah denganpopulasi dan biomassa cacing tanah dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi cacing tanah pada pengambilan sampel 0-10 cm berbeda nyata, sementara populasi cacing pada kedalaman 10-20 cm memiliki nilai yang sama dengan biomassa pada kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm. Tidak terdapat interaksi antara sistem pengolahan tanah dan pemupukan N terhadap populasi dan biomassa cacing tanah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue