cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK
ISSN : 2620617X     EISSN : 25795805     DOI : -
Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK (JPKF) adalah publikasi ilmiah hasil penelitian bidang kehutanan dengan No. ISSN 2579-5805. Jurnal ini merupakan konsorsium yang dibentuk oleh tiga institusi yaitu Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang dan Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manokwari. Semula pencantuman nama penerbit oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, namun mulai volume 2 tahun 2018 pencantuman nama penerbit oleh tiga institusi yang berkolaborasi. JPKF diterbitkan dua kali setahun (April dan Oktober). Sejak awal pendirian pada tahun 2017 pengelolaannya dirancang mengikuti sistem jurnal elektronik. Publikasi ilmiah pada jurnal ini meliputi bidang Silvikultur, Jasa Lingkungan, Biometrik, Pemanenan dan Pengolahan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu, Perlindungan, Konservasi Sumberdaya, Sosial Ekonomi dan Kebijakan, Ekologi Tumbuhan, Mikrobiologi dan Bioteknologi, Sifat Dasar Kayu dan Tumbuhan, Hidrologi dan Konservasi Tanah.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak" : 5 Documents clear
KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN DESTINASI WISATA TERDAMPAK BENCANA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI (Stakeholder Collaboration In Handling Disaster-Based Tourism Destination In The Rinjani Mountain National Park) Yumantoko Yumantoko
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.986 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.15-28

Abstract

Indonesia berada diwilayah ring of fire yang menjadikannya rawan bencana seperti gempa, dan letusan gunung berapi, akan tetapi selama ini penanganan bencana masih belum maksimal dengan masih banyaknya berita negative tentang penanganan yang dilakukan. Pada 2018, Lombok mengalami gempa yang salah satu daerah terdampak yaitu destinasi wisata Taman Nasional Gunung Rinjani. Tulisan ini bertujuan untuk menggali peran stakeholder terkait dalam menangani bencana terutama di lokasi wisata Gunung Rinjani. Data diperoleh lewat media online yang terkait tentang penanganan bencana di Wilayah Gunung Rinjani. Hasil menunjukan banhwa penanganan bencana dilakukan dalam tiga tahap yaitu pra bencana, ketika bencana, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam tahap pra bencana instansi lokal banyak berperan dalam kegiatan mitigasi, sedangkan ketika bencana terjadi instansi pusat lebih banyak berperan dalam keadaan darurat. Sedang dalam masa rehabilitasi dan normalisasi instansi pusat menjadi pemimpin dalam pemulihan kembali destinasi yang terdampak agar menjadi normal kembali.
UJICOBA PENANAMAN LADA - LADA (Micromelum minutum) UNTUK PEMBINAAN HABITAT KUPU – KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG (PLANTING TRIAL OF BUTTERFLY FEED PLANTS FOR HABITAT IMPROVEMENT IN BANTIMURUNG BULUSARAUNG NATIONAL PARK) Heri Suryanto
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.548 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.50-58

Abstract

Kupu-kupu merupakan fauna khas di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Populasinya di alam kian lama kian menurun disebabkan turunnya populasi pakan akibat penebangan dan perambahan. Pembinaan habitat dilakukan untuk menjaga kelestarian spesies kupu-kupu tersebut. Guna mendapatkan metode penanaman yang tepat maka dilakukan penelitian. Ujicoba penanaman dengan metode Randomysed Completely Block Design (RCBD) dengan 4 taraf perlakuan pemupukan yaitu kontrol, takaran pupuk 300gr perlubang tanam, 600 gr perlubang tanam dan 900 gr perlubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. minutum perlakuan 600 gr perlubang tanam menghasilkan jumlah daun dengan terbanyak. Terjadinya klorosis menyebabkan tanaman tidak tumbuh optimal pada tanah pada lokasi penelitian dengan drainase cepat. 
STUDI PROPAGASI VEGETATIF TANAMAN OBAT KAYU ULES (Helicteres isoraLinn.) MELALUI STEK BATANG (A Study of Vegetative Propagation on Medicinal plant of Kayu Ules (Helicteres isora Linn.) Through Stem Cuttings) Dani Pamungkas; Siswadi Siswadi; Gerhard Eli Sebastian Manurung
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.141 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.29-42

Abstract

Kayu Ules (Helicteres isora) is one medicinal plant species in which the fruits are utilized for manufacturing traditional medicine or jamu. Plant propagation of this species is one problem need to be investigated as only few studies conducted on this. This research was undertaken to investigate the ability of Kayu Ules propagated through stem cuttings. The experiment was designed with completely randomized design (CRD) using 2 main treatments which were the source of stem cutting materials including material from hard-wood, semi hard-wood and soft-wood stem. The second treatment was the use of commercial growth regulators, which were Atonik and Root-up. The result showed that cutting materials from soft-wood stem was not recommended due to very low survival. Meanwhile, the use of cutting material from semi hard-wood (24% with atonik, 12% with root-up and 8% with control) and hard-wood stem (36% with atonik, 24 % with root-up and 20 % with control) appeared potential to be used. This research recommended that there were six diameter classes of stem cutting showing ability to be propagated, which were diameter class I 5.86-7.61 mm (22.58%), II 7.62-9.37 mm (45.16%), III 9.38-11.33 mm (22.58%), IV 11.14-12.89 mm (3.23%), V 12.9-14.65 mm (3.23%), and VI 14.66-16.41 mm (3.23%).
PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN PADA HUTAN KEMASYARAKATAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BABAK, PULAU LOMBOK (Environmental Quality Changes in Community Forests in the Babak River Basin, Lombok Island) Ryke Nandini; Ambar Kusumandari; Totok Gunawan; Ronggo Sadono
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.546 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.43-50

Abstract

Kegiatan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Babak telah dilakukan sejak tahun 2007 dan memperoleh ijin usaha pengelolaan hutan kemasyarakatan (IUPHKm) pada tahun 2010. Tidak dapat dipungkiri bahwa HKm memberikan pengaruh terhadap kualitas lingkungan, baik kualitas lingkungan biofisik, ekonomi dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan kualitas lingkungan pada kegiatan HKm di DAS Babak dalam kurun 2007-2015, baik lingkungan biofisik, ekonomi dan sosial. Penelitian dilakukan pada tahun 2015-2016 pada HKm di DAS Babak. Data biofisik diperoleh dari survei lapangan dan data sekunder. Data ekonomi dan sosial diperoleh dengan wawancara terhadap 102 responden yang dipilih melalui teknik purpossive sampling. Analisis data biofisik dilakukan dengan menggunakan Soil and water analysis tool (SWAT), sedangkan data ekonomi dan sosial dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun 2007-2015 terdapat perubahan kualitas lingkungan pada HKm di DAS Babak. Perubahan kualitas biofisik ditunjukkan oleh penurunan limpasan dan erosi; kualitas ekonomi ditunjukkan oleh peningkatan pendapatan dan penurunan jumlah kemiskinan; sedangkan peningkatan kualitas sosial ditunjukkan oleh perubahan perilaku dalam pemanfaatan sumberdaya hutan. Dengan demikian, keberadaan HKm di DAS Babak dapat dikembangkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan biofisik, ekonomi dan sosial.
Eksplorasi pohon induk dan koleksi materi genetik bidara laut (Strychnos lucida R Brown) populasi Taman Nasional Bali Barat (Characteristic of Seed Trees and Variation of Seedling Growth Among Seed Trees of Strychnos lucida R Brown from population of West Bali National Park) Anita Apriliani Dwi Rahayu; Krisnawati Krisnawati
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.962 KB) | DOI: 10.20886/jpkf.2019.3.1.1-14

Abstract

As a raw material for traditional medicine in Java and West Nusa Tenggara, almost all part of Strychnos lucida plants is believed that it is potential for medicine. For instance, the seeds and the wood of this plant are used as malarial, diarrhoea and muscle pain drugs. Considering a potential of S. lucida as a raw material for medicine, the propagation activity is important to prevent the extinction of this species in the future. Exploration of this study was started with determining seed trees as a source of genetic materials of S. lucida, fruit collection, and seedlings nursery. Collection of genetic materials was purposed to be an early step of the improvement of S. lucida. Exploration of seed trees used survey method and purposive sampling method is used to decide the location of seed trees. The result was the number of seeds that collected from 53 seed trees at 137.68 seeds. From germination process, it decided 30 seed trees which high of the percentage of sprouts. Ten months after weaning, the average of the percentage of seedlings at 98.22%, the average of height and diameter of seedlings of S. lucida at 14.22 cm and 2.03 mm respectively.

Page 1 of 1 | Total Record : 5