cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Gedung Kuliah Bersama (GKB) Lt 3 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro- Departemen Teknik Geodesi Jl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26219883     DOI : -
Core Subject : Education,
ELIPSOIDA merupakan Jurnal yang memuat hasil studi dan penelitian bidang geodesi dan geomatika. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan November oleh Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. Jurnal ini bersifat terbuak ke semua ilmuwan, peneliti, mahasiswa dan cendekiawan lainnya yang ingin mempublikasihan hasil studi atau penelitiannya. Tujuan dari Jurnal ini adalah untuk menyediakan paltform bagi para ilmuwan dan akademisi untuk berbagi, bertukar dan mendiskusikan berbagai isu dan perkembangan ilmu Geodesi dan Geomatika. Jurnal ini menerima makalah dari universitas terkemuka di seluruh Indonesia, universitas luar negeri, lembaga pemerintah dan swasta lainnya. Semua naskah harus disiapakan dalam bahasa inggris atau bahasa indonesia dan harus melalui proses peer-review.Topik yang dapat disajikan pada jurnal ini meliputi : Pengembangan dan aplikasi ilmu geodesi dan geomatika, survey pemetaan dan GNSS, pertanahan, sistem informasi geografis (SIG), Penginderaan Jauh, Fotogrametri, Hidrografi, dan Kebencanaan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023" : 5 Documents clear
PEMETAAN LOKASI BENCANA & POS LAPANGAN PENUGASAN BENCANA BESERTA POTENSINYA DI KAWASAN GUNUNG SEMERU DENGAN METODE PROMETHEE BERBASIS SPASIAL Dwi Sri Lestari; Faradila Wahyu Maylinda; Qurrata Aini; Agus Wibowo; Noorlaila Hayati
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.17626

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan mengalami bencana alam. Sebagian besar wilayah Indonesia berisiko tinggi terkena bencana alam. Hal ini dikarenakan Indonesia berada di wilayah tropis (garis khatulistiwa) yang berisiko terkena badai, topan, banjir, tanah longsor dan siklon tropis. Selain itu, wilayah Indonesia dilewati sabuk Alpide yang berisiko terkena bencana gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi serta dilalui oleh Sirkum Pasifik atau Cincin Api Pasifik yang berisiko gempa bumi dan aktivitas vulkanis. Indonesia mempunyai gunungapi aktif sebanyak 127 yang menempati peringkat pertama gunung api terbanyak di dunia dengan jumlah korban jiwa terbanyak. Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana letusan gunungapi, dilakukan pemetaan pos lapangan pengungsian yang sesuai. Pada penelitian ini, dipilih Gunungapi Semeru untuk dilakukan pemetaan rekomendasi pos lapangan dengan menggunakan Metode Promethee yaitu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Dari 34 lokasi yang berpotensi menjadi pos lapangan, didapatkan 17 lokasi yang memenuhi kriteria pos lapangan yang divisualisasikan pada Peta Rekomendasi Pos Lapangan Bencana Letusan Gunung Api Semeru berskala 1:30.000.
Optimalisasi Data DEM LiDAR pada Area Perairan Sungai Muhammad Adnan Yusuf; Danang Setiaji
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.17201

Abstract

Light Detection and Ranging (LiDAR) merupakan salah satu alat yang dapat menghasilkan akurasi tinggi dalam mengukur tinggi di permukaan bumi. Dengan menggunakan teknologi LiDAR dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa objek di permukaan bumi seperti ground, vegetasi atau bangunan, namun teknologi LiDAR mempunyai kelemahan yaitu sulit mendeteksi titik-titik di area perairan. Oleh karena itu kerapatan point cloud di daerah perairan termasuk kategori rendah, sehingga DEM yang diturunkan dari data LiDAR memiliki permukaan air yang tidak alami. Hydro-flattening adalah proses menciptakan DEM yang diturunkan dari data LiDAR dengan tujuan untuk membuat permukaan air sungai rata dan mengalir. Komponen penting dari pembuatan hydro flattening adalah breakline, Data utama pada proses ini adalah point cloud Lidar yang sudah terklasifkasi ground dan centerline. Ada 4 langkah dalam metode semi otomatis ini yaitu langkah pertama, Continous Bare Ground Surface (CBGS) dibuat dengan mencari elevasi terendah sepanjang sungai yang akan diproses. Pada langkah kedua, membuat radius pencarian berbentuk lingkaran yang berpusat pada centreline sungai untuk mencari elevasi point cloud LiDAR paling rendah di setiap lingkaran, elevasi tersebut digunakan untuk membuat Virtual Water Surface (VWS). VWS ini perlu dilakukan revisi karena ketinggian minimum pada data LiDAR tidak selalu merupakan ketinggian permukaan air, VWS yang direvisi ini disebut sengan Base Virtual Water Surface (B-VWS). Langkah ketiga adalah ekstraksi breakline dan smoothing hasil esktraksi breakline,. Langkah keempat adalah konversi breakline 2D ke 3D, hasil breakline 2D dimasukkan ketinggian dari B-VWS sehingga menjadi breakline 3D yang dapat digunakan untuk menghasilkan Hydro-flattening DEM. Hydro flattenning diterapkan pada 2 lokasi sungai yang berbeda-beda, dimana lokasi sungai 1 memiliki karakter sungai dengan kategori kecil, sedangkan sungai 2 memiliki karakter sungai yang bercabang. Dari hasil Hydro flattenning DEM LiDAR pada daerah perairan dapat sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan yaitu perairan sungai yang datar dan mengalir dari hulu ke hilir. Dari kedua sungai tersebut membuktikan pentingnya dilakukan Hydro flattenning pada DEM LiDARKata kunci :  LiDAR, Hydro-Flattening, Breakline, Continous Bare Ground Surface, Virtual Water Surface
ANALISIS DAERAH RAWAN KEKERINGAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN PURWOREJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Eliya Nur Faizah; Arwan Putra Wijaya; L M Sabri
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.17890

Abstract

Kabupaten Purworejo adalah daerah di Jawa Tengah yang termasuk dalam wilayah rawan kekeringan dangan rata-rata curah hujan berkisar antara 100-300 mm/bulan. Berdasarkan karakter wilayahnya Kabuapten Purworejo seringkali terjadi kekeringan lahan sawah di beberapa lokasi. Adanya fakta tersebut mendorong pembuatan peta rawan kekeringan lahan sawah di Kabupaten Purworejo. Penelitiani ini bertujuani untuk mengetahui sebarani kekeringan lahan sawahi dan mengetahui parameter yang mempengaruhi kekeringan lahan sawah di Kabupaten Purworejo. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada penelitian ini mempertimbangkan empat parameter untuk mendukung dalam analisis lokasi rawan kekeringan lahan sawah, antara lain penggunaan lahan sawah, jenis tanah, curah hujan dan jarak terhadap sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luasan lahan untuk wilayah sawah irigasi diperoleh hasil kekeringan sedang sebesar 43,468% dari keseluruhan wilayah sawah irigasi Kabupaten Purworejo, sedangkan yang mengalami kekeringan rendah sebesar 56,532% dari keseluruhan wilayah sawah irigasi Kabupaten Purworejo. Hasil pengolahan kekeringan lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Purworejo pada musim penghujan menghasilkan sebesar 32,28% wilayah mengalami kekeringan rendah dari keseluruhan wilayah lahan sawah tadah hujan Kabupaten Purworejo dan wilayah yang mengalami kekeringan sedang sebesar 67,76% dari jumlah total lahan sawah tadah hujan. Hasil pengolahan kekeringan lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Purworejo pada musim kemarau yaitu wilayah sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan sedang sebesar 100% dari keseluruhan wilayah Kabupaten Purworejo.Kata kunci: AHP, Kekeringan, Lahan Sawah, Kabupaten Purworejo
ANALISIS PENDUGAAN STOK KARBON VEGETASI DENGAN PENGINDERAAN JAUH MENGGUNAKAN METODE LIGHT USE EFFICIENCY DI HUTAN PENGGARON, KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Ma'ruf Arief Fadillah; Nurhadi Bashit; Shofiyatul Qoyimah; Helik Susilo; Dessy Apriyanti
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.18829

Abstract

Efek rumah kaca merupakan masalah iklim yang menyebabkan munculnya fenomena pemanasan global. Stok karbon merupakan eksternalitas yang diperhatikan pada pencegahan pemanasan global. Sebagai salah satu kawasan hutan terluas di Kota Ungaran, Hutan Penggaron berperan penting dalam menjaga stok karbon. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap stok karbon di Hutan Penggaron sebagai sebagai salah satu pilar pengendalian emisi karbon di Kota Ungaran. Penelitian ini mengkaji tentang pendugaan kelimpahan stok karbon Hutan Penggaron. Stok karbon diestimasi menggunakan penginderaan jauh dengan metode light use efficiency (LUE). Metode LUE memperoleh nilai estimasi biomassa vegetasi menggunakan 3 parameter antara lain fraksi radiasi aktif fotosintesis (fPAR) yang dimodelkan menggunakan NDVI, efisiensi penggunaan cahaya matahari maksimum, serta photosynthetically active radiation (PAR). Berdasarkan hasil pemodelan, Hutan Penggaron dengan luas kawasan sebesar 9.183884 km2 memiliki total kandungan stok karbon sebesar 5953919,444 Ca. Total stok karbon per hektar adalah  5953,919 Ca/Ha. Lahan non-vegetasi memiliki kandungan stok karbon terendah sebesar -20,418 Ca, sementara kelas kerapatan sangat tinggi memiliki kandungan stok karbon tertinggi sebesar 2980908135,909 Ca. Pohon Mahoni merupakan jenis pohon dengan kemampuan serapan karbon terbesar dengan rata-rata diameter batang sebesar 46,921 cm. Hasil pemodelan stok karbon di Hutan Penggaron memiliki akurasi nilai RMSE sebesar 0,1844405. Uji korelasi menggunakan uji korelasi Pearson dengan hasil korelasi sebesar 0,0974. Nilai uji Kolmogorov-Smirnov pada tingkat kepercayaan 90% dan level signifikansi 10% adalah sebesar 0,2. Nilai uji statistik adalah sebesar 0,111. Hasil penelitian menunjukkan adanya stok karbon dalam jumlah besar di Hutan Penggaron sehingga diharapkan adanya upaya pelestarian ekologis terhadap keberlansungan Hutan Penggaron.Kata kunci :  LUE, NDVI, PAR, Stok Karbon
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADI MENGGUNAKAN ALGORITMA MACHINE LEARNING RANDOM FOREST DI KABUPATEN BATANG TAHUN 2018 - 2022 Azhari Raka Masdian; Nurhadi Bashit; Firman Hadi
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.19023

Abstract

Produktivitas padi merupakan salah satu alat untuk mengamati seberapa besar nilai produksi padi yang dicapai suatu wilayah. Perubahan produksi padi di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh pembangunan yang terjadi. Proyek pembangunan seperti jalan tol Semarang-Batang yang dimulai tahun 2016 dan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang dimulai tahun 2020, dapat mempengaruhi perubahan tutupan lahan pada wilayah Kabupaten Batang terutama sawah yang merupakan tempat dimana padi dihasilkan. Penelitian ini menggunakan data citra Sentinel-2 dari tahun 2018 hingga 2022 sehingga akan diketahui kondisi lahan dan perubahannya. Terdapat 8 periode yang digunakan untuk mengamati perubahan tutupan lahan sawah dan non sawah di Kabupaten Batang. Analisis perubahan tutupan lahan tersebut dilakukan dengan metode klasifikasi citra secara supervised dengan algoritma random forest (RF). Hasil klasifikasi tersebut kemudian dijadikan batas luasan untuk analisis produktivitas padi. Untuk mendapatkan nilai pendugaan produktivitas padi, dilakukan analisis regresi dengan data produktivitas padi sebagai variabel terikat dan nilai indeks tanaman sebagai variabel bebas. Nilai akurasi hasil klasifikasi yang didapat dari matriks konfusi dengan 100 titik validasi menghasilkan akurasi producer sebesar 95,556 %, akurasi user sebesar 86 %, akurasi keseluruhan sebesar 91 % , dan nilai Kappa sebesar 0,82. Variabel terikat yang digunakan dalam analisis regresi terdapat 2 macam, yang pertama adalah data per kecamatan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang dan yang kedua merupakan data survey validasi yang mencakup area per sawah. Nilai RMSE yang didapat dari data per kecamatan adalah 1,857 ton/Ha, sedangkan hasil prediksi menggunakan data lapangan dengan sampel per sawah menghasilkan nilai RMSE 0,498 ton/Ha

Page 1 of 1 | Total Record : 5