cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Gedung Kuliah Bersama (GKB) Lt 3 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro- Departemen Teknik Geodesi Jl Prof Soedarto SH, Tembalang. Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26219883     DOI : -
Core Subject : Education,
ELIPSOIDA merupakan Jurnal yang memuat hasil studi dan penelitian bidang geodesi dan geomatika. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan November oleh Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. Jurnal ini bersifat terbuak ke semua ilmuwan, peneliti, mahasiswa dan cendekiawan lainnya yang ingin mempublikasihan hasil studi atau penelitiannya. Tujuan dari Jurnal ini adalah untuk menyediakan paltform bagi para ilmuwan dan akademisi untuk berbagi, bertukar dan mendiskusikan berbagai isu dan perkembangan ilmu Geodesi dan Geomatika. Jurnal ini menerima makalah dari universitas terkemuka di seluruh Indonesia, universitas luar negeri, lembaga pemerintah dan swasta lainnya. Semua naskah harus disiapakan dalam bahasa inggris atau bahasa indonesia dan harus melalui proses peer-review.Topik yang dapat disajikan pada jurnal ini meliputi : Pengembangan dan aplikasi ilmu geodesi dan geomatika, survey pemetaan dan GNSS, pertanahan, sistem informasi geografis (SIG), Penginderaan Jauh, Fotogrametri, Hidrografi, dan Kebencanaan.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
KAJIAN PENDAMPINGAN APARAT DESA DALAM KEMANDIRIAN PEMETAAN INFRASTRUKTUR DAN POTENSI DESA (STUDI KASUS: DESA KATONSARI, KABUPATEN DEMAK) Bambang Sudarsono; Arief Laila Nugraha
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.753 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2813

Abstract

Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa serta UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, maka selayaknya bagi aparat Pemerintahan, mulai dari unit terkecilnya yaitu aparat Desa dituntut dapat menyediakan data Desa yang bersifat spasial untuk dapat disajikan menjadi informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan melalui pemetaan. Namun pada kenyataannya, sebagian besar aparat Desa belum bisa dan belum mengetahui tentang teknik-teknik pemetaan yang baik untuk mendapatkan data dasar dalam penyajian informasi keruangan yang handal dan akurat. Hal tersebut berimbas pada penyajian informasi desa yang kurang sesuai seperti yang ada di lapangan, khususnya untuk data dan informasi infrastruktur dan potensi desa. Berangkat dari permasalahan tersebut, dalam program Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial Universitas Diponegoro (PPIDS Undip) ini mencoba untuk mengkaji permasalahan bagi aparat desa dalam kemandirian pemetaan infrastruktur dan potensi desa. Pendekatan teknik dalam melakukan pemetaan ini yaitu dengan memberikan pengetahuan dan praktik menggunakan penentuan posisi dengan smartphone untuk memperoleh koordinat di Bumi, pengolahan data citra satelit resolusi tinggi, dan pembangunan data dan informasi dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil luaran dalam kajian ini adalah diketahuinya permasalahan bagi para aparat desa di Desa Katonsari dan terbentuknya peta tematik Desa Katonsari yang diaplikasikan dalam bentuk peta tematik berbasis mobile guna memudahkan aparat desa dalam memperbaharui peta desa baik data sapsial dan informasinya. 
PEMETAAN FORMASI BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DAN TERRASAR-X (STUDI KASUS : KOTA BATU, JAWA TIMUR) Hana Sugiastu Firdaus; Hani’ah Hani’ah
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.725 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2809

Abstract

Pemetaan kondisi geologi sangatlah diperlukan untuk kajian teknis yang membutuhkan ketersedian akan data tersebut seperti halnya kajian akan bencana, sumber daya mineral dan lain sebagainya. Formasi batuan merupakan salah satu komponen yang menggambarkan kondisi geologi di suatu daerah. Metode pemetaan yang berkembang saat ini dapat digunakan untuk mendapatkan jenis formasi batuan yang lebih detail dengan skala 1:50.000 jika dibandingkan dengan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan metode pengindraan jauh untuk memetakan formasi batuan di Kota Batu dengan proses image fusion citra Landsat 8 dan citra TerraSAR-X Ortho Rectified Radar Image dan Digital Surface Model. Hasil image fusion dari dua citra tersebut selanjutnya dilakukan interpretasi citra dengan menggunakan kunci interpretasi, kenampakan unsur morfologi, pola aliran sungai dan peta geologi skala 1:100.000 (Wilayah Kota Batu) guna memetakan jenis formasi batuan dengan skala 1:50.000 di Kota Batu. Terdapat 15 jenis formasi batuan di area studi dari hasil interpretasi dalam penelitian ini yaitu : Batuan Gunungapi G.Kimberi 1 (Qvk1), Batuan Gunungapi G.Kimberi 2 (Kvk2), Lava Gunungapi G.Welirang (Qvlw), Batuan Gunungapi (Qv), Batuan Gunungapi G.Arjuno (Qva), Batuan Gunungapi Lahar G.Arjuno (Qval), Lava Gunungapi Tua G. Arjuno (Qvola), Kipas Vulkanik Tua G.Arjuno (Qvfoa), Batuan Gunungapi Kompleks G.Ukir (Qv), Batuan Gunungapi Tua G.Preteng (Qvop), Batuan Gunungapi Tua G.Kukusan (Qvok), Batuan Gunungapi G.Kutugan (Qvk), Batuan Produk Vulkanik G.Butak (Qvbt), Batuan Gunungapi G.Panderman (Qvp), dan Batuan Gunungapi G.Seruk (Qvs).
ANALISIS DEFORMASI WILAYAH JAWA TENGAH DENGAN DATA GNSS CORS Fauzi Janu Amarrohman; Arief Laila Nugraha; Moehammad Awaluddin
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.958 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2814

Abstract

CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS. CORS beroperasi secara penuh dan kontinu selama 24 jam. Penelitian ini dilakukan dengan data sepuluh CORS BIG di wilayah Jawa Tengah. Data GNSS diolah dengan GAMIT Ver. 10.6 dan menghasilkan kecepatan pergeseran setiap stasiun kemudian dilakukan perhitungan regangan.Vektor kecepatan pergeseran CORS GNSS wilayah Jawa tengah dominan mengarah ke tenggara dengan kecepatan berkisar 0,0233 m/tahun hingga 0,0325 m/tahun. Regangan di wilayah Jawa Tengah didominasi oleh kompresi berkisar -7,77076 x 10-9 strain/tahun hingga -3,14682 x 10-7 strain/tahun.
UJI KETELITIAN KLASIFIKASI BERBASIS OBJEK PADA CITRA QUICKBIRD Nurhadi Bashit; Yudo Prasetyo
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.484 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2810

Abstract

Klasifikasi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan citra yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari data citra satelit. Klasifikasi berbasis objek merupakan algoritma klasifikasi yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan citra resolusi tinggi karena memanfaatkan unsur spektral, spasial, dan tekstur objek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan klasifikasi berbasis objek pada dua jenis citra yang tergolong sebagai citra resolusi tinggi. Penelitian ini menggunakan QuickBird direkam pada tahun 2010 yang memiliki resolusi spasial 0,6 meter, yang mencakup Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Survei lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi skema klasifikasi dan menguji ketelitian klasifikasi. Klasifikasi dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu segmentasi, penentuan parameter merge, rule-based classification dan post classification. Klasifikasi berbasis objek memanfaatkan unsur spektral, spasial dan tekstur objek untuk melakukan pemisahan antar objek pada setiap kelas. Pemanfaatan unsur spasial objek ini merupakan keunggulan dari klasifikasi berbasis objek dalam melakukan klasifikasi citra resolusi tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma klasifikasi berbasis objek dapat melakukan klasifikasi penggunaan tanah pada citra QuickBird dapat menghasilkan ketelitian hingga 92.00% dan terdiri dari 17 kelas. Dengan demikian, klasifikasi berbasis objek sangat efektif dalam melakukan klasifikasi pada citra resolusi tinggi yang memiliki tingkat variasi objek yang beraneka ragam (heterogen). Klasifikasi berbasis objek dengan menggunakan citra resolusi tinggi dapat menghasilkan tingkat akurasi yang baik.
ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL TIGA DIMENSI GEDUNG PROF. H. SOEDARTO SH. MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) BERBASIS METODE TRAVERSE Yudo Prasetyo; Nurhadi Bashit
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.396 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2815

Abstract

Perkembangan teknologi dokumentasi gedung secara spasial untuk konservasi dan perencanaan tata ruang semakin berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, urgensi tingkat ketelitian dalam suatu pengukuran juga semakin bergerak ke arah yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Salah satunya yang berkembang saat ini teknologi pembentukan objek tiga dimensi menggunakan peralatan Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode pengukuran TLS terdiri atas 4 metode yaitu : metode Cloud to Cloud, metode Target to Target, metode Traverse dan metode kombinasi. Ketelitian metode Traverse akan diujikan pada gedung Prof. H. Soedarto SH. Dengan tingkat ketelitiannya diujikan pada dua parameter yakni hasil metode registrasi dan hasil visualisasi model tiga dimensi. Metode yang dilakukan dalam uji ketelitian ini melakukan uji internal dengan perhitungan ketelitian hasil registrasi model point cloud antar metode registrasi pada perangkat lunak dan uji eksternal melalui analisis perbandingan jarak sisi bangunan menggunakan peralatan Total Station, perhitungan uji statistik serta melakukan analisis hasil visualisasi model tiga dimensi. Penelitian ini menghasilkan nilai ketelitian metode Traverse sebesar diperoleh nilai rata-rata validasi sebesar 0,004 meter dengan besaran ketelitian model RMSE sebesar ±0,00611 meter dengan ketelitian linear jaring poligon 13 titik kategori orde 4 sebesar 1 : 6.246,6 meter pada Gedung Prof.H.  Soedarto SH. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pengguna Terrestrial Laser Scanner (TLS) sebagai referensi mengenai tingkat ketelitian metode Traverse dalam pelaksanaan pengukuran suatu objek model tiga dimensi untuk keperluan dokumentasi gedung.
KAJIAN EKSTRAKSI UNSUR DALAM IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN BERBASIS LAYER STACKING INDEKS CITRA (STUDI KASUS : KECAMATAN WEDARIJAKSA, KABUPATEN PATI) Andri Suprayogi; Bandi Sasmito
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.661 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2811

Abstract

Citra satelit terdiri dari nilai piksel yang merupakan rekaman dari pantulan gelombang elektromagnetik dari unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi. Dalam pengolahan citra satelit, gambaran umum dari kondisi-kondisi di permukaan bumi secara tematik dapat diperoleh dalam bentuk indeks citra yang umumnya memiliki rentang antara -1 hingga 1. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi unsur dari citra satelit sentinel 2 dengan pendekatan klasifikasi tidak terbimbing. Jika pada umumnya klasifikasi tersebut dilakukan secara langsung dari kanal-kanal citra, maka dalam penelitian ini proses tersebut dilakukan pada hasil layer stacking citra indeks NDWI, CI, dan ARVI dari citra satelit sentinel 2. Penggabungan atau layer stacking pada indeks yang menghasilkan citra multi kanal menunjukkan peningkatan keseragaman pada bagian-bagian tertentu dari citra tersebut. Ditemukan bahwa populasi nilai korelasi spasial tinggi (>0.5) pada kombinasi antara NDWI dan CI adalah yang terbanyak dibandingkan kombinasi antara NDWI dan ARVI maupun antara CI dan ARVI. Hasil klasifikasi dari gabungan indeks secara umum lebih merata dimana kelima kelas memiliki populasi sedangkan pada klasifikasi citra visibel, dari lima kelas yang menjadi pengaturan awal proses pengelompokan, pada area studi hanya terbentuk tiga kelas sebagai keluarannya.
THE USE OF SENTINEL-2 IMAGERY FOR TOTAL SUSPENDED SOLIDS (TSS) ESTIMATION IN PORONG RIVER, SIDOARJO Filsa Bioresita; Hana Sugiastu Firdaus; Cherie Bhekti Pribadi; Teguh Hariyanto; Anne Puissant
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.642 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2726

Abstract

ABSTRACT Sidoarjo mud disaster is an occurrence of hot mud bursts at drilling location of Lapindo Brantas Inc., Sidoarjo, Indonesia since 29th May 2006. In order to overcome the continuous mud flow, Indonesian government built embankment around the center of the mudflow. They also throw mud materials into the Porong River. The large and continuous disposal of mud material leads to sedimentation in Porong River. Remote sensing method with satellite imagery can be a solution to find out how much sedimentation occurred in Porong River as a result of mud’s disposal. Total Suspended Solid (TSS) calculation from satellite image can be indicator of sedimentation distribution.In previous studies, TSS distribution has been observed from Landsat-7 and Landsat 8 data. Nowadays, with ability of Sentinel-2 which has higher spatial resolution (10 m) and higher revisit time (up to 6 days), optimization of TSS distribution in Porong river can be done. Thus the objective of this research is analysis of Sentinel-2 imagery application to estimate TSS in Porong River. Result showed good correlation between in-situ data and TSS estimation from Sentinel-2 with value 0.72. Keywords : Sentinel-2, TSS, Porong River.
PEMANTAUAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) WADUK GAJAH MUNGKUR PERIODE 2013-2017 DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 Abdi Sukmono
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.326 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2812

Abstract

Sedimentasi merupakan masalah utama bagi waduk di Indonesia. Salah satu waduk yang mengalami masalah serius terhadap sedimentasi adalah waduk Gajah Mungkur. Sedimentasi tinggi pada waduk Gajah Mungkur mengakibatkan pendangkalan yang menyebabkan waduk tidak dapat berfungsi secara optimal. Besarnya tingkat sedimentasi ini dapat dilihat dari nilai Total Suspended Solid (TSS). Pemantauan perkembangan TSS sangat dibutuhkan dalam penanganan sedimentasi waduk. Data ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan strategi dan area prioritas penanganan pendangkalan waduk. Perkembangan teknologi penginderaan jauh memungkinkan TSS dihitung menggunakan data citra satelit. Salah satunya citra satelit Landsat-8. Dalam penelitian ini digunakan citra satelit Landsat-8 untuk pemantauan TSS di waduk Gajah Mungkur periode 2013-2017. Algoritma TSS yang digunakan adalah algoritma Syarief Budiman. Untuk memastikan akurasi dari pengolahan TSS dari citra dilakukan uji akurasi menggunakan pengukuran TSS in situ sebanyak 26 titik sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai TSS kelas tinggi (50-100 mg/L) dan kelas sangat tinggi (>100 mg/L) mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2013 ke tahun 2017. Kenaikan TSS terjadi terutama pada muara Sub Das Keduang dan Sub Das Wiroko. Hasil uji akurasi menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0, 92 dimana hasil ini menunjukkan bahwa metode algoritma citra ini cukup akurat untuk pemantauan TSS.
ANALISIS SETTING OUT ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GPS REAL TIME KINEMATIC Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman; Bambang Darmo Yuwono
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 01 (2018): Volume 01 Issue 01 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.895 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.2808

Abstract

Penentuan arah kiblat terdiri dari dua macam kegiatan, yaitu bagaimana cara menghitung arah kiblat dari suatu titik/lokasi dan bagaimana membawa arah kiblat (setting out) yang sudah didapat tersebut ke lapangan. Penelitan ini menganalisis akurasi setting out arah kiblat dengan menggunakan metode GPS Real Time Kinematic. Akurasi metode ini akan dibandingkan dengan arah kiblat hasil rashdul kiblat serta pengukuran GPS Statik. Arah kiblat yang dihasilkan dari metode GPS RTK memiliki perbedaan dengan arah kiblat hasil hitungan metode vincenty sebesar 17’43.6516” pada titik yang berjarak 25 meter dari titik pengamatan kiblat. Sedangkan pada titik yang berjarak 40 meter memiliki perbedaan sebesar 6’28.2974”. Arah kiblat yang dihasilkan dari metode GPS RTK memiliki perbedaan dengan arah kiblat metode rashdul kiblat sebesar 2’18” pada titik yang berjarak 25 meter dari titik pengamatan kiblat. Sedangkan pada titik yang berjarak 40 meter memiliki perbedaan sebesar 6’34”.
ANALISIS PENGUKURAN GNSS METODE STATIK DENGAN VARIASI SAMPLING RATE Bambang Darmo Yuwono; Ory Andrian Apsandi
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 02 (2018): Volume 01 Issue 02 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.948 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.3697

Abstract

Perkembangan satelit GNSS semakin pesat ditandai dengan semakin banyaknya satelit dan ketelitian yang semakin baik. Penentuan posisi dengan satelit GNSS dapat dilakukan dengan metode statik dan kinematik. Beberapa strategi untuk meningkatkan ketelitian diantaranya penggunaan sampling rate. Nilai sampling rate ini akan memberikan kontribusi terhadap hasil ketelitian yang diperoleh. Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar pengaruh sampling rate terhadap ketelitian yang dihasilkan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode statik dengan beberapa sampling rate. Data diperoleh dari pengukuran GNSS di 20 titik di Kota Semarang. Titik kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah GRAV11, stasiun CORS CSEM ( CORS BIG di Kota Semarang ) dan stasiun CORS Universitas Diponegoro. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran static dengan lama pengamatan satu jam pada sampling rate satu detik, lima detik, 15 detik, dan 30 detik. Pengolahan dilakukan secara post –processing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi sampling rate menghasilkan nilai simpangan baku paling kecil yaitu pada sampling rate 1 detik yaitu <0,010 m. Sampling rate 30 detik memiliki nilai simpangan baku yang paling besar diantara sampling rate yang lain. Nilai simpangan baku pada sampling rate 15 detik dan 30 detik memiliki nilai korelasi yang paling tinggi.

Page 1 of 12 | Total Record : 111