cover
Contact Name
faris
Contact Email
faris@yudharta.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
faris@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL HERITAGE
ISSN : 20880626     EISSN : 24427365     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Heritage merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh FISIP Universitas Yudharta Pasuruan. Dan terdiri dari kumpulan penelitian-penelitian ilmu-ilmu sosial dalam perspektif ilmu komunikasi. Naskah yang diterima hanya naskah asli dan belum di publikasikan di media cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 1 No 2 (2012)" : 5 Documents clear
Komunikasi Politik Serat Kala Tida (Analisis Wacana Komunikasi Politik Serat Kala Tida Karya R.Ng. Ranggawarsito) Purnomo,S.Sos, Agung
HERITAGE Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.848 KB)

Abstract

Serat/ syair merupakan salah satu media komunikasi pujangga untuk menyampaikan pesannya tentang apa yang dianggapnya penting dan pantas di kenang, baik itu suatu peristiwa, petuah, hiburan atau cerita mitos. Dalam Serat Kalatidha pujangga Ronggowarsito menceritakan tentang keterpurukan kondisi pemerintahan, pemimpin, dan abdi keraton pada massa itu..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi politik yang disampaikan oleh pujangga Ronggowarsito dalam serat Kala Tida dan juga untuk mengetahui pesan dalam teks Serat Kala Tida serta bagaimana komunikasi pujangga kerajaan dalam menyampaikan pendapatnya kepada kerajaan dan masyarakat luas.Meode yang digunakan dalam melakukan analisis komunikasi politik pesan Serat Kala Tida adalah menggunakan pendekatan analisis wacana Sara Mills. Dimana Sara Mills lebih melihat pada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks.Dari pesan komunikasi politik serat Kala Tida, dapat ditarik kesimpulan bawa subjek dalam hal ini adalah Pujangga memberikan gambaran yang dominan pada rusaknya tatanan negara dikarenakan oleh objek Kala Tida, Raja dan abdi kerajaan. Dari ketiga objek, Kala Tida merupakan objek dominan yang menjadi tumpuan segala kerusakan tatanan negara. Sedangkan yang kedua adalah pada abdi kerajaan, disini abdi kerajaan digambarkan sebagai penyebab rusaknya tatanan karena sudah tidak lagi mengindahkan aturan-aturan lama.
“CEREMONIAL EVENT” SUATU TEKNIK DALAM MARKETING PUBLIC RELATIONS (Sebuah Kajian Marketing Publik Relation dalam Keniscayaan Departemen Store) Muyasaroh,S.Sos., Siti
HERITAGE Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.351 KB)

Abstract

MPR secara khusus efektif dalam membangun kesadaran brand product dan pengetahuan brand. Dalam sejumlah kasus, terutama dari aspek pembiayaan, pendekatan PR lebih efektif daripada periklanan. Maka tidak menutup kemungkinan bahwa, dimasa mendatang, seiring dengan mahalnya biaya periklanan, MPR lebih jauh diminati oleh para pelaku bisnis dalam mempromosikan produk atau jasa yang dikelola. Keberhasilan perusahaan membangun citra, dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah: citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan oleh kelompok sasaran, manfaat yang ditonjolkan cukup realistis, citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan, citra yang ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran, serta citra yang ditonjolkan perusahaan merupakan sarana bukan tujuan uasaha.
Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat Alfianto,S.Sos.,M.AB, Eko Agus
HERITAGE Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.364 KB)

Abstract

. Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kewirausahaan,  menurut ejaan bahasa Indonesia, kewirausahaan  terdiri dari beberapa suku kata, yaitu Ke-wirausaha-an, menurut  Entrepreneurship,  istilah  Wirausaha adalah : seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut  untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau Kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkanya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.
PERBANDINGAN HUBUNGAN NEGARA-PASAR REZIM SOEHARTO DAN PEMERINTAHAN SBY (Kajian dari Perspektif Weberian-Kintzean) M.Si, Hambali
HERITAGE Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.663 KB)

Abstract

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pemerintah membatasi diri untuk tidak mencampuri mekanisme pasar. Kini pada masa Presiden SBY pemerintah juga membatasi campur tangan terhadap komoditas serupa tetapi harga barang kebutuhan sekunder tidak stabil dan cenderung mahal. Mengapa hal ini terjadi? Bertolak dari itu nantinya dapat diinterpretasikan mengapa sebuah kebijakan yang relative sama dapat memberi dampak berbeda kepada masyarakat. Oleh sebab itu,maka solusinya adalah peran pemerintah, dalam hal ini Bulog harus ditegakkan kembali. Pemerintah lebih mampu memberikan stabilisasi, alokasi, dan distribusi.Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) maka peran pemerintah sebagai regulatory government tetap diperlukan. Pemerintahan Suharto pada masa itu memonitor dan mengawasi harga agar terkendali, tidak membiarkan harga melambung tinggi yang dinaikkan sepihak oleh penjual perusahaan swasta. Pemerintah dapat menurunkan biaya sarana produksi pertanian dan memperbaiki infrastruktur distribusi hasil pertanian. Pemerintah perlu menghentikan impor pangan pada produk yang bisa dihasilkan di dalam negeri.
MAKNA PEREMPUAN PADA SAMPUL MAJALAH MALE EMPERIUM EDISI JULI 2011 S.Sos., Faris
HERITAGE Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.287 KB)

Abstract

Terbentuknya perbedaan-perbedaan gender disebabkan oleh banyak hal,diantaranya dibentuk, disosialisasikan,diperkuat, bahkan dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Perbedaan gender melahirkan ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan terutama terhadap kaum perempuan Caplan (1987) dalam Fakih (2001:72) menguraikan bahwa perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan,tidaklah sekedar biologi, namun melalui proses sosial dan kultural. Ketidakadilan gendertermanifestasikan dalam pelbagai bentuk ketidakadilan, antara lain, marjinalisasi atau pemiskinan terhadap perempuan, subordinasi atau anggapan tidak penting, pembentukan pelabelan negatif (stereotipe),kekerasan (violence), beban kerja lebih panjang dan lebih banyak, dan lain-lain.Dari penjelas terebut diatas bisa dikatakan bahwa keberadaan perempuandalam media massa (media cetak) masih digambarkan secara deskriminatif dan represif. Hal ini ditunjukkan dengan peranyang dijalankan perempuan secara sosiallebih banyak dipenggambarankan sebagai istri, ibu, pemelihara rumah tangga,pengasuh, kekasih ataupun sebagai objek seksual kaum laki-laki. Sangat sedikit perempuan yang digambarkan sebagai pelaku kehidupan ekonomi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5