cover
Contact Name
Azwinur
Contact Email
polimesin@pnl.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
polimesin@pnl.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal POLIMESIN
ISSN : 16935462     EISSN : 25491199     DOI : -
Jurnal POLIMESIN is an peer-reviewed journal that publishes original and high-quality research papers in all areas of mechanical engineering. The editorial team aims to publish high quality and highly applied research and innovation that has the potential to be widely disseminated, taking into consideration the potential mechanical engineering that it could generate. Jurnal Polimesin is publish twice a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 308 Documents
Identifikasi permukaan aluminium dengan image processing dan artificial neural network Irwin Syahri
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 1 (2010): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.452 KB) | DOI: 10.30811/jp.v8i1.1332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permukaan suatu logam, khususnya Aluminium berdasarkan image processing yang ditampilkan logam dengan pendekatan komputasi menggunakan Artificial Neural Network (ANN). Specimen dikerjakan dengan menggunakan beberapa mesin dan tingkat kecepatan putaran spindle dan kecepatan pemotongan yang berbeda sehingga didapatkan kekasaran permukaan yang berbeda. Specimen diambil image-nya menggunakan kamera digital 4 mega piksel dengan sumber pencahayaan, jarak dan jumlah pixel image yang sama. Image Alumunium selanjutnya di proses untuk dapat dikenali dengan ANN. Hasil penelitian menunjukkan model ANN 11 input 5S hidden dan 1 output: (11-5-1) menunjukkan hasil terbaik untukmengidentifikasi bentuk permukaan Alumunium dengan RMSE yang terkecil: 0.0038 untuk training dan testing.Kata kunci : Roughness surface, Image Processing, ANN
Pengaruh drainase terhadap penurunan permukaan air tanah pada areal bekas penambangan gambut Nur laili
Jurnal POLIMESIN Vol 6, No 2 (2008): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1326.017 KB) | DOI: 10.30811/jop.v7i2.1377

Abstract

Tanah gambut di Ine resia seluruhnya ditaksir mencapai 16-27,7 Juta ha yang tersebar sebagian besar di kepulauan S umatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Muluku / Nusa Tenggara dan Irian Jaya, Tanah gambut di Inu snesia umum nya mendominasi wilayah sepanjang pantai, serta belum ada di peroleh data yang jelas mengenai jumlah luas tanah gambut atas dasar bahan asal, cara pembentukan, jenis pelapukan dan ketebalan bahan Organic nya. Metode penelitian yang di lakukan adalah metode uji pompa sumur di tigadesa sekitar lokasi bekas penambangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa daerah penelitian di areal bakas panambangan seluas 775 Ha dengan uji pompa sumur di tiga desa mempunyai angka trasmisivitas (Koefesien Keturusan air) gambut terdaapat di desa Siharjulu sebesar 2,02 m'/hari yaitu mempunyai akuifer tufa riodasit berselingan dengan gambut dan stroragen coefesien yang lebesar yaitu 1,01x 10” di lokasi Siharjulu, nilai tersebut sangat berpengaruh terhadap sifat fisik tanah gambut dan penurunan airtanah. Sehingga pasokan air untuk irigasi mengalami kekeringan dan menurun nya produktifitaspertanian.Kata kunci : Drainase, gambut, transmisivitas, akuifer tufa riodasit, storage coefesien, eksploitasi.
Analisa tegangan kait pada overhead travelling crane Fakhirza Fakhirza
Jurnal POLIMESIN Vol 3, No 2 (2005): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v3i2.1447

Abstract

Kait (Jakal) merupakan salah satu komponen terpenting pada semua alat angkat. Tegangan kait merupakan salah satu hal yang menarik untuk dianalisa. Tegangan kait rata-rata dari kait (Ơ adalah (330+ 600) kg/cm. Dari tegangan tarik yang timbul didapat diameter dalam ulir (d1 ≥ 4,63 cm dan diameter lain dapat dilihat pada table ukuran standar ulir kasar metris berdasarkan harga d1. pemeriksaan tegangan yang terjadi dilakukan pada penampang yang paling berbahaya, dimana penampang yang paling berbahaya tersebut timbul tegangan tarik dan tegangan geser. Tegangan tarik terjadi pada penampang A-B, karena pada penampang A - B mengalami dua macam pembebanan. Sehingga menyebabkan sisi sebelah dalam tertarik dan sisi sebelah Iuar tertekan. Pada penampang  C - D akan terjadi tegangan geser, ini disebabkan gaya yang bekerja sejajar dengan penampangnya.
Perancangan mesin pencetak bantalan palet dari serbuk kayu Riki Effendi; Franka Hendra; M. Arief Hakim
Jurnal POLIMESIN Vol 15, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.185 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v15i2.375

Abstract

The background of the palette bolster printer machine production is the availability of waste sawdust in the large number. Waste sawdust is often regarded as a waste that its values and benefits cannot be felt yet. Sawdust can be used as the primary material for the production of palette bolster, so it becomes  valuable and useful. The method used in the machine production are reviewing literature and by doing calculations. The next stage is the production of machines and testing process to find out the success of the design. After the production process, it is obtained the machine results with dimensions of 380×150×510 (mm), with the production capacity of 2 products in one-time process. A good mixture composition of the sawdust and adhesive is 60:40 with a production capacity of 12 per hour, the machine is expected to provide benefits in the palette production. Key words: Adhesive, bolster, pallet, sawdust.
Optimasi kekilapan pada pengecatan pelat St37 dengan metode respon permukaan Mahros Darsin; Halmi Palwa Guna; Mochammad Edoward Ramadhan
Jurnal POLIMESIN Vol 17, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.175 KB) | DOI: 10.30811/jp.v17i2.938

Abstract

Pengecatan adalah proses pelapisan permukaan dengan pelapis berbentuk cair dengan tujuan untuk perlindungan dan keindahan. Untuk tujuan keindahan, salah satu tolak ukurnya adalah kekilapan yang dapat diukur dengan gloosimeter dalam satuan gloss unit (GU). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeroleh nilai GU optimum dengan memvariasi parameter yang berpengaruh. Eksperimen dirancang dengan metode respon permukaan (RSM) dengan desain Box-Behnken tiga faktor dan masing-masing faktor tiga level. Faktor dan level tersebut adalah tekanan (3 bar, 4 bar dan 5 bar), diameter nozzle (1.2 mm, 1.3 mm dan 1.4 mm) dan suhu pengeringan pada oven pasca penegecatan (55 oC, 60 oC dan 65 oC). Masing-masing kombinasi parameter diulang tiga kali. Mesin cat tipe semprot digunakan dalam eksperimen ini pada material St37. Pengolahan data dengan Minitab 18 menunjukkan bahwa ketiga faktor yang berpengaruh terhadap kekilapan secara urut adalah tekanan, diameter nozzle dan suhu pengeringan. Nilai kekilapan tertinggi sebesar 50.9 GU dicapai pada kombinasi faktor tekanan 5 bar, diameter 1.3 mm dan suhu oven pengering dijaga pada 55oC. Sebaliknya dengan kombinasi tekanan 4 bar, diameter nozzle 1.3 mm dan suhu oven 65oC diperoleh kekilapan minimum serendah 22.7 GU. Analisis biaya menunjukkan bahwa biaya antara penelitian dan bengkel resmi menggunakan cat nitrocelullose memiliki selisih harga Rp. 205.908. Sedangkan perbandingan biaya dengan penggunaan cat polyurethane adalah Rp. 698.348. Dari selisih biaya dapat dilihat bahwa pelapisan dengan menggunakan cat polyurethane menghasilkan kualitas cat yang lebih baik serta nilai gloss unit lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan cat nitrocelullose. Jadi, semakin meningkat nilai gloss unit maka semakin banyak biaya produksi yang dibutuhkan.Kata Kunci: Pengecatan, Kekilapan, RSM, Box-Behnken, Analisis Biaya Optimization of shine in St37 plate painting  with the response surface methodAbstractPainting is a coating type by application of liquid film onto a surface. Two main purpose of painting is protection and decoration. For the later purpose, a method to quantify is by its glossiness using gloss meter in gloss unit (GU). This research purpose is to optimize glossiness by varying the factors influencing the glossy using Response Surface Methodology (RSM) with Box-Behnken design. Three factors and their variationas were: (i) pressure  (3 bar, 4 bar and 5 bar), (ii) nozzle diameter (1.2 mm, 1.3 mm and 1.4 mm) and (iii) the drying oven temperature (55 oC, 60 oC and 65 oC). The machine for painting was paint demonstrator with which using spray type on St37 material . Each combination of factor were repeated three times. Minitab 18 was employed for processing the data. The maximum glossinees of 50.9 GU was achived by using combination pressure of 5 bar, nozzle diameter of 1.3 mm and drying temperature of 55oC. While, combination of pressure of  4 bar, nozzle diameter of 1,4 mm and dryng temperatyre of 65oC resulted in the lowest glossinees of 22.7 GU. Another analysis also carried out on the cost of painting between real workshop and this research using two kind of paints. Painting using polyurethane would have different cost of Rp689,348. While when using nitrocellulose the cost difference was Rp205,908. The polyurethane paint usually used by the real workshop outweight in the glossy unit in compare to nitrocellulose which was used in this experiments.  Keywords: Coating, Gloss Units, RSM, Box-Behnken Design, Comparison of costs.
Optimalisasi sistem pergudangan pada industri air minum dalam kemasan (studi kasus pergudangan pt. ima montaz sejahtera). Ramli Usman; Achmad As'ad Sonief; Bambang Indrayadi
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4428.121 KB) | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1368

Abstract

PT. Ima Montaz Sejahtera merupakan suatu Perusahaan Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merk “Mount Agua” dan perusahaan ini menghasilkan produk berupa produk gallon 19 liter, produk botol 1500 ml, produk botol 600 ml, dan produk gelas 240 ml. Pabrik PT. Ima Montaz Sejahtera memiliki dua buah gudang yaitu gudang material dan gudang produk jadi, didalam pengoperasian proses produksi banyak waktu yang terbuang untuk mengangkut material dari gudang ke mesin produksi dan ini disebabkan letak gudang material jauh dari mesin produksi dan juga dalam mengangkut material dari gudang ke mesin produksi harus melalui gudang produk jadi sehingga mengganggu aktifitas proses produksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode center of gravity yaitu menentukan titik pusat letak gudang baru berdasarkan tata letak mesin-mesin produksi.Dengan meningkatnya waktu produksi maka dengan sendirinya kapasitas produksi juga meningkat untuk produk gallon 19 liter sebesar 36 gallon per minggu (0,490 %), produk botol 1500 ml sebesar 211 karton per minggu (2,475 %), produk botol 600 ml sebesar 71 karton per minggu (1,172 %), dan produk gelas 240 ml sebesar 186 karton per minggu(0,731 %).Kata Kunci: Optimalisasi, Tata Letak Gudang, Centre of Gravity, Lay Out.
Penetuan persamaan faktor gesekan baru dengan menggunakan metode regresi multi variable bertolak ukur pada persamaan faktor gesekan chen Jenne Syarif
Jurnal POLIMESIN Vol 2, No 1 (2004): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4682.041 KB) | DOI: 10.30811/jop.v2i1.1405

Abstract

Faktor gesekan F merupakan salah satu variable yang menentukan besarnya penurunan tekanan pada aliran fluida dalam pipa. Untuk aliran gas dalam pipa korelasi yang sering digunakan di lapangan adalah persamaan Weymouth untuk diameter pipa kecil dan panhandable.B untuk pipa diameter besar. Korelasi yang dapat digunakan pada selang ukuran pipa yang lebih besar adalah persamaan Chen memerlukan banyak input variable yang tidak mudah di jumpai dilapangan.
Fabrikasi insinerator portabel untuk kebutuhan Puskesmas Zulfahmi Zulfahmi
Jurnal POLIMESIN Vol 14, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.818 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v14i2.342

Abstract

Hingga saat ini pusat pelayanan kesehatan skala menengah kebawah seperti PUSKESMAS masih ada yang membuang limbah infeksius ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini disebabkan oleh ketiadaan insinerator pemusnah bahaya limbah padat medis. Insinerator dalam penelitian ini didesain portable menggunakan bahan yang mudah didapat dan murah seperti bahan drum pelumas untuk ruang bakar, tanah lempung sebagai insulator, bahan cerobong asap menggunakan pipa ST37 serta pada bagian dasar konstruksi digunakan rangkaian penumpu insinerator dari bahan pelat siku dan roda untuk memudahkan pergerakan alat . Ruang bakar primer dibuat dengan dimensi 600×500 mm, ruang bakar sekunder berdimensi 300×300 mm dan cerobong asap setinggi 1500 mm untuk mereduksi temperatur kerja. Kapasitas insinerator dalam sekali pembakaran dapat memuat limbah 12 kg pada temperatur 598 °C selama waktu pembakaran 43 menit 21 detik.Kata Kunci: Insinerator, Limbah Infeksius, Drum Pelumas
Fabrikasi dan uji kinerja mesin produksi santan terintegrasi pemarutan tipe sentrifugal kapasitas 10 liter/jam Herdi Susanto; Darwin Hendri; Zakir Husin; Sulaiman Ali
Jurnal POLIMESIN Vol 18, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.351 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v18i2.1931

Abstract

The development of coconut processing technology to produce coconut milk for small and medium industry until now still uses a separate processing machine between coconut grating and coconut squeezing, so it is considered ineffective and less efficient. Therefore, previous studies aimed at improving the performance of coconut processing machines into coconut milk, have been carried out with the design of coconut milk producing machines that are integrated between the coconut grating process and the coconut milk squeezing process utilizing centrifugal force. Research aims to manufacture, a functional test of the machine components, and a calculation of the production cost per unit of the machine. The results showed that the coconut milk production machine has a power of 0.75 Kw, a maximum shaft rotation of 2850 rpm and an engine dimension of 600 x 600 x 1200 mm. The capacity of coconut milk production machines is 10 liters per hour, visual test results show that coconut milk production machines can function well at 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm and 2500 rpm. The total production cost for a unit of centrifugal coconut milk production machine with a production capacity of 10 liters per hour is Rp. 4,760,000.
Pengaruh jenis elektroda pengelasan SMAW terhadap sifat mekanik material SS400 Azwinur Azwinur; Muhazir Muhazir
Jurnal POLIMESIN Vol 17, No 1 (2019): Februari
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.534 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v17i1.870

Abstract

Elektroda yang digunakan pada pengelasan SMAW mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. kuat arus dan komposisi kimia ini dapat mempengaruhi sifat mekanik pada sambungan material hasil pengelasan yang berdampak pada kekuatan dan ketangguhan sambungan pengelasan. Setiap proses pengelasan pasti berhubungan dengan elektroda oleh karena itu pemilihan jenis elektroda sangat penting sebelum melakukan proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda terhadap sifat mekanik material SS400 dengan menggunakan proses pengelasan SMAW. Material SS400 diberi perlakuan pengelasan dengan variasi jenis elektroda yaitu E7010-P1, E7016 dan E7018. Dari hasil penelitian maka dapat dijelaskan bahwa jenis elektroda berpengaruh terhadap sifat mekanik material dimana nilai kekuatan tarik yang paling tinggi terdapat pada jenis elektroda E7018 yaitu sebesar 46.73 kgf/mm2  selanjutnya diikuti oleh elektroda E7016 yaitu sebesar 46.57 kgf/mm2 dan terakhir dengan nilai terendah menggunakan elektroda E7010-P1 yaitu sebesar 46.49 kgf/mm2. Nilai pengujian bending pada root bend yang paling tinggi adalah pada elektroda E7016 sebesar 38.87 Kgf.mm2, selanjutnya diikuti oleh elektroda E7018 yaitu sebesar 31.50 kgf.mm2 dan terakhir dengan nilai terendah menggunakan elektroda E7010-P1 yaitu sebesar 29.88 kgf.mm2. Nilai pengujian bending pada face bend yang paling tinggi adalah pada elektroda E7010-P1 sebesar  32.78 Kgf.mm2, selanjutnya diikuti oleh elektroda E7016 yaitu sebesar 31.60 kgf.mm2 dan terakhir dengan nilai terendah menggunakan elektroda E7018 yaitu sebesar 26.09 kgf.mm2.Kata Kunci: SMAW, Elektroda, Sifat Mekanik, Material SS400  AbstractElectrodes used in SMAW welding have different coating compositions and core wire. current strength and chemical composition can affect the mechanical properties of the welded material connection which has an impact on the strength and toughness of the welding joint. Each welding process must be related to the electrode, therefore the choice of electrode type is very important before carrying out the welding process. This study aims to determine the effect of electrode types on the mechanical properties of SS400 materials using the SMAW welding process. SS400 material was given a welding treatment with various types of electrodes namely E7010-P1, E7016 and E7018. From the results of the study, it can be explained that the type of electrode affects the mechanical properties of the material where the highest tensile strength is found on the type of electrode E7018 which is equal to 46.73 kgf / mm2 followed by the E7016 electrode which is 46.57 kgf / mm2 and the lowest with the electrode E7010-P1 which is equal to 46.49 kgf / mm2. The highest bending bend test value at E7016 electrode is 38.87 Kgf.mm2, followed by E7018 electrode which is equal to 31.50 kgf.mm2 and finally with the lowest value using E7010-P1 electrode which is 29.88 kgf.mm2. The highest face bend bending test value is at E7010-P1 electrode of 32.78 Kgf.mm2, followed by E7016 electrode which is equal to 31.60 kgf.mm2 and finally with the lowest value using E7018 electrode which is equal to 26.09 kgf.mm2.Keywords: SMAW, Electrodes, Mechanical Properties, SS400 Material

Page 1 of 31 | Total Record : 308