cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpsikologisosial@ui.ac.id
Editorial Address
"Faculty of Psychology Universitas Indonesia Kampus Baru UI – Depok West Java 16424"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi Sosial
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 08533997     EISSN : 26158558     DOI : 10.7454
Jurnal Psikologi Sosial (JPS) adalah sarana untuk mengembangkan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai ilmu terapan, melalui publikasi naskah-naskah ilmiah dalam bidang tersebut. JPS menerima naskah-naskah penelitian empiris kualitatif atau kuantitatif terkait dengan ilmu psikologi sosial. JPS dikelola oleh Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia melalui LPSP3, JPS memiliki versi cetak sejak tahun 2001 hingga 2008. Kemudian, pada tahun 2017 pengelolaannya dibantu oleh Ikatan Psikologi Sosial-Himpunan Psikologi Indonesia dengan tidak hanya menerbitkan versi cetak, tetapi juga versi online. JPS terbit sebanyak 2 kali setahun, yakni tiap Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
Aku Membelinya Bukan Karena Aku Suka: Bagaimana Nilai (Personal dan Berbelanja) Memengaruhi Tendensi Pembelian Impulsif Novika Grasiaswaty; Maria Santi Widyartini; Rury Ervina Siregar
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.047 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami peranan nilai personal dan nilai perilaku berbelanja dalam menjelaskantendensi seseorang untuk membeli secara impulsif. Untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini kami juga menambakannilai berbelanja (shopping values) dalam analisis. Penelitian dilakukan pada 164 orang (74,4% perempuan) dengan survei secara online. Data diolah dengan regresi hierarki dengan memasukkandata demografis di tahapan pertama, lalunilai personaldi tahapan kedua, dan nilai berbelanjadi tahapan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai berbelanja memprediksi tendensi pembelian impulsif, khususnya nilai hedonic. Sementara itu, nilai personal tidak memiliki peranan signifikan dalam memprediksi kecenderungan pembelian impulsif. Analisis lebih lanjut terhadap dimensi-dimensi nilaipersonal menunjukkan bahwa hanya nilai humility (kesederhanaan) yang memprediksi tendensi dalam pembelian impulsif sedangkan untuk nilai berbelanja, sementara nilai face, hedonistic, power resource,dan power dominance tidak memiliki peranan signifikan dalam menjelaskan kecenderungan pembelian impulsif.
Faktor-Faktor Karakteristik Kebijaksanaan Menurut Remaja Riana Sahrani
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.261 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.6

Abstract

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa budaya mempengaruhi bagaimana individu mendefinisikan kebijaksanaan. Penelitian sebelumnya juga sudah berupaya memahami kebijaksanaan berdasarkan konteks Baratdan beberapa di negara Timur, tapi belum ada yang mencoba memahaminya di konteks Indonesia. Penelitian ini berupaya mengisi kekosongan tersebut. Secara spesifik, kami berupaya untuk mengembangkan skala kebijaksanaan pada remaja. Kami melakukan penelitian ini dalam dua tahap. Pada tahap pertama, partisipan kami adalah 349 remaja berusia 15 hingga 21 tahun. Kami menanyakan partisipan untuk mengindikasikan karakteristik kebijaksanaan menurut mereka. Dari tahapan ini, kami memperoleh 52 karakteristik kebijaksanaan. Pada tahapan kedua, kami mengembangkan kuesioner berdasarkan respon jawaban yang muncul pada tahapan pertama. Total terdapat 52 item dalam kuesioner ini. Kami menganalisis data pada tahapan kedua ini dengan menggunakan Exploratory Factor Analisis(EFA). Berdasarkan hasil analisis diperoleh 44 butir karakteristik kebijaksanaan. Butir-butir tersebut kemudian dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor: (1) berpikir Cerdas; (2) kepribadianpositif; (3) keterandalan dalam bertindak. Butir yang paling berkontribusi dari faktor berpikir cerdas adalah “hati-hati dalam bertindak” (0,790); selanjutnya butir yang paling berkontribusi dari faktor kepribadian positif adalah “setia” (0,701); terakhir butir yang paling berkontribusi dari faktor keterandalan dalam bertindak adalah “mampu mengemukakan pendapat dan berkomunikasi” (0,731).
Ritual Keluarga sebagai Diskriminan Keberfungsian Keluarga Rizky Amalia Jamil; Arlina Gunarya; Dyah Kusmarini
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.444 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.7

Abstract

Studi empiris menunjukkan bahwa ritual keluarga memiliki efek tidak langsung yang positif terhadap kualitas interaksi dan organisasi sistem yang mengarah ke keberfungsian keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontribusi ritual keluarga dalam membedakan kadar keberfungsian keluarga berdasarkan persepsi anak, khususnya yang berusia remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Sampel yang digunakan berjumlah 231 orang siswa kelas II/III SMA yang tinggal bersama orang tua di Kota Makassar yang diperoleh berdasarkan teknik area stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah McMasterFamily Assessment Device(FAD)dan Family Ritual Questionnaire(FRQ).Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknikdiscriminant function analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga settingritual keluarga yang paling baik dalam membedakan kadar keberfungsian keluarga, yaitu liburan keluarga, waktu makan, dan tradisi budaya (canonical correlation = 0,549; Sig.X2= 0,000; kontribusi = 30%). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kontribusi ritual keluarga dalam membedakan tinggi-rendahnya keberfungsian keluarga.
Gambaran Penyebab Perilaku Phubbing pada Pelanggan Restoran Noriksa Ratu Vetsera; Laras Sekarasih
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.054 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.12

Abstract

Di Indonesia terdapat sebutan “Generasi Menunduk” ataupun “Antisosial” sebagai salah satu dampak dari penggunaan teknologi media seperti ponsel pintar. Salah satu bagian dari perilaku penggunaan ponsel pintar di tempat umum yang belum banyak dibahas adalah perilaku phubbing, yaitumasyarakat cenderung fokus menatap ponsel daripada melangsungkan komunikasi tatap muka termasuk ketika makan bersama di restoran. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan menggambarkan penyebab pelanggan restoran melakukan phubbingserta persepsi pelanggan mengenai penyediaan intervensi sebagai alternatif solusi untuk mengurangi perilaku phubbing. Wawancara semi-terstruktur dilakukan terhadap dua puluh orang pelanggan restoran dan tujuh orang dari pihak penyedia jasa restoran. Analisis tema terhadap respons partisipan menunjukkan tiga alasan penyebab phubbing: obsesi terhadap ponsel, Fear of Missing out (FoMo), dan kecanduan game. Dampak penyebab phubbing diketahui: memunculkan perasaan diabaikan, tidak dihargai, gangguan dalam berkomunikasi, dan memunculkan perasaan negatif. Penyediaan intervensi anteseden dipersepsi sebagai alternatif cara mengurangi perilaku phubbing di restoran. Penelitian selanjutnya perlu mengulas penyusunan program intervensi.
Dilema Sosial: Representasi Sosial tentang Pajak pada Aparatur Sipil Negara Ika Rahma Susilawati; Rahmat Hidayat
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.477 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengulas gambaran representasi sosial tentang pajak pada kelompok masyarakat dengan jenis pekerjaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada studi-studi sebelumnya, tema negatif lebih sering muncul. Penelitian ini berupaya untuk memahami lebih lanjut representasi sosial tentang pajak pada populasi khusus, yaitu ASN dengan secara khusus melibatkan 200 ASN Pemerintah Kota di Provinsi Jawa Timur sebagai partisipan. Data diolah dengan analisis konten - skema koding per kata. Hasil menunjukkan bahwa representasi sosial tentang pajak tertinggi adalah tema positif. Lebih jauh lagi, kami juga menemukan tema lain yaitu netral-teknikal, dan negatif. Tema positif yang dominan muncul bisa dikaitkan dengan budaya kerja ASN. Oleh karena itu, pada bagian diskusi kami menjelaskan temuan ini dengan pendekatan persepsi keadilan sosial, pertukaran sosial antara relasi individu-pemerintah, nilai moral patriotisme, serta rasa kewajiban (sense of duty).
Extraversion, Secure Attachment dan Perilaku Cyberbullying Triantoro Safaria; Irfani Rizal
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.178 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.13

Abstract

Riset-riset sebelumnya menunjukkan bahwa perbedaan individual seperti kepribadian dan gaya attachment dapat memprediksi perilaku bullying dan cyberbullying. Meski demikian, masih ditemukan adanya inkonsistensi dalam temuan-temuan sebelumnya. Penelitian ini menguji apakah dimensi kepribadian extraversion dan secure attachment berperan dalam munculnya perilaku cyberbullying. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 199 siswa SMP. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya skor extraversion memprediksi tingginya skor cyberbullying. Sementara itu rendahnya skor secure attachment memprediksi tingginya skor cyberbullying. Rekomendasi dan saran dijelaskan lebih lanjut dalam artikel ini.
Perspektif Tuhan atau Manusia? Pengaruh Sudut Pandang terhadap Penilaian Bias dalam Kelompok Okky Arif Rachmanputra; Mirra Noor Milla
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.168 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sudut pandang terhadap pemikiran bias dalam kelompok agama. Variabel sudut pandang terbagi atas dua variasi yaitu sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan. Penelitian ini ingin melihat apakah terdapat perbedaan antara individu yang mengaktifkan sudut pandang diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap pemikiran bias dalam kelompok agama. Penelitian ini memiliki disain penelitian eksperimen. Partisipan penelitian ini adalah 81 mahasiswa dan beragama Islam. Partisipan secara acak dikelompokkan berdasarkan kondisi manipulasi penelitian, yaitu sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan. Partisipan diminta untuk menentukan apakah mereka bersedia memberikan donasi kepada panti asuhan yang merepresentasikan umat Muslim atau panti asuhan yang merepresenatsikan umat agama lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada kelompok partisipan yang mengaktifkan sudut pandang diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap pemikiran bias dalam kelompok χ2 (2) = 0,240, p = 0,624 >0,05. Artinya, pada partisipan baik yang mengaktifkan sudut pandang diri maupun sudut pandang Ketuhanan, tetap memberikan donasi kepada panti asuhan yang merepresentasikan agamanya dan umat agama lain. Konteks dimana absennya keadaan konflik antar kelompok agama di Indonesia menjadi salah satu alasan yang dapat menjelaskan hasil penelitian ini.
Alah bisa Karena Biasa: Peran Perceived Behavioral Control dalam Perilaku Memilah Sampah di Kalangan Penjual Kantin Universitas XYZ Ashma Nur Afifah; Ratna Djuwita
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.098 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku memilah sampah dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya dalam kerangka Theory of Planned Behavior (TPB). Spesifiknya, kami ingin mengeksplorasi dan menguji faktor apa dari TPB yang berperan pada penjual kantin Universitas XYZ. Studi 1 dilakukan dengan wawancara ke 6 penjual kantin. Hasil eksplorasi kualitatif menemukan bahwa penjual kantin sudah terbiasa memilah sampah. Analisis tematik menemukan bahwa perilaku ini dibentuk dari program wajib dari universitas, penilaian individu terhadap konsekuensi dan tujuan pemilahan (sikap), contoh dan teguran dari pihak yang dianggap penting atau otoritas (norma subjektif), serta kemudahan dalam memilah sampah dengan adanya pengetahuan dan penyediaan fasilitas pemilahan (perceived behavioural control). Studi 2 dilakukan untuk menguji kerangka TPB dan dimensi kepuasan fasilitas pemilahan pada pedagang kantin secara kuantitatif. Kami menyebarkan kuesioner kepada 89 penjual kantin. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa variabel attitude dan norma subjektif secara signifikan berkontribusi 17% terhadap intensi memilah sampah dan hanya perceived behavioural control yang signifikan berkontribusi sebanyak 21% terhadap perilaku memilah sampah. Pemilahan yang sudah menjadi kebiasaan menjadi faktor yang diasumsikan menguatkan peran PBC dan meniadakan peran intensi. Peran PBC menjadi penting untuk dapat menjaga perilaku pemilahan sampah di kalangan penjaga kantin Universitas XYZ.
Refleksi Diri Melewati Peristiwa Retaknya Keluarga dalam Penulisan Naratif: Studi Analisis Isi Setiawati Intan Savitri; Bagus Takwin; Amarina Ashar Ariyanto; Naimah Noviyanti
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.922 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.15

Abstract

Saat individu berusaha mengatasi dampak emosional menghadapi keluarga retak, individu mencoba untuk melakukan refleksi atas peristiwa tersebut meski kadang sulit karena individu larut pada emosi negatif (ruminasi). Namun, individu juga mampu melihat pengalamannya secara adaptif dari perspektif pengamat dengan merespon tekanan dengan berjarak, sehingga mampu memaknai atau mendapatkan solusi dari tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses refleksi diri adaptif ketika merespon peristiwa retaknya keluarga dengan cara menulis narasi dengan kata ganti personal satu (perspektif pelaku) dan menulis narasi dengan kata ganti personal nama-diri (perspektif pengamat). Riset Kross dkk. (2014) menyatakan bahwa kata ganti personal nama-diri merupakan metode untuk refleksi diri yang dianggap lebih adaptif dibandingkan dengan menggunakan kata ganti personal satu (perspektif diri pelaku) yang menyebabkan efek larut pada emosi negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Subjek penelitian berjumlah tujuh orang (5 wanita dan 2 pria). Data diperoleh dari teks tulisan subjek yang mengikuti eksperimen menulis naratif selama empat hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instruksi menulis dengan bahasa yang berjarak menggunakan perspektif pengamat, jika dibandingkan dengan instruksi menulis dengan menggunakan perspektif pelaku, pada level tertentu dapat membantu proses refleksi diri adaptif dengan mekanisme yang berbeda.
Konsep Kemiskinan (Subjektif) dalam Benak Masyarakat Indonesia: Konstruk dan Indikatornya Tri Rejeki Andayani; Hardjono Hardjono; Fadjri Kirana Anggarani
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.826 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep kemiskinan subjektif dan menguji indikator-indikatornya. Untuk itu, penelitian dengan pendekatan Psikologi Indigenous ini dilakukan melalui dua tahap studi. Total sampel penelitian ini sebanyak 283 responden, terdiri dari 148 responden dalam Studi 1 dan 135 responden dalam Studi 2. Pengumpulan data Studi 1 dengan kuesioner pertanyaan terbuka dan analisis data menggunakan teknik analisis isi, sedangkan pengumpulan data Studi 2 dengan Skala Kemiskinan Subjektif yang disusun berdasarkan temuan Studi 1. Teknik Analisis Faktor Eksploratori dilakukan untuk menemukan indikator-indikator dari dimensi kemiskinan subjektif. Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa kemiskinan subjektif pada mahasiswa merepresentasikan adanya perasaan dan/atau pemikiran yang menilai dirinya berada dalam keterbatasan material, spiritual, intelektual, emosional, dan relasional. Hasil Studi 2 membuktikan indikator perilaku dalam aspek kemiskinan subjektif yang dihasilkan pada Studi 1 sebelumnya terbukti mampu menjelaskan konstruk kemiskinan subjektif.

Page 4 of 13 | Total Record : 130