cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL NERS LENTERA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 2 (2016)" : 7 Documents clear
Perbedaan Efektifitas Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 dan Rendam Kaki Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi Ringan Manungkalit, Maria
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.714 KB)

Abstract

Pendahuluan: Lansia rentan mengalami hipertensi karena penurunan elastisitas pembuluh darah akibat proses penuaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan efektifitas SKJ 2012 dan rendam kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah lansia dengan hipertensi ringan. Metode: desain penelitian studi komparasi. Populasinya adalah semua lansia dengan hipertensi ringan di Panti Werdha (25 orang) dan di Posyandu Lansia Sejahtera (45 orang). Sampel dipilih dengan purposive sampling, besar sampel 32 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Variabel independen adalah SKJ 2012 dan rendam kaki air hangat sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Instrument terdiri dari sphygmomanometer dan lembar observasi. Data penelitian dianalisis menggunakan Levene Test, bila didapatkan beda maka uji dilanjutkan dengan One Sample T Test. Hasil: ada beda penurunan tekanan sistole pada responden yang mendapatkan intervensi SKJ 2012 dengan Rendam Kaki Air Hangat dengan p value 0.01, pada diastole ditemukan tidak ada beda nilai p value 0.208. Hasil uji One Sample t-test menunjukkan bahwa SKJ 2012 (t=6.344) lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah sistole dibandingan dengan rendam kaki air hangat (t=5,839). Diskusi: SKJ 2012 memiliki pola aktivitas yang lebih banyak dibandingkan dengan rendam kaki air hangat. Dilatasi arteriol menurunkan curah jantung sehingga menurunkan denyut jantung dan daya kontraktilitas jantung mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah. Kesimpulan: Ada beda penurunan tekanan darah sistole intervensi SKJ 2012 dengan Rendam Kaki Air Hangat dan tidak ada beda penurunan tekanan diastole pada kedua intervensi. SKJ 2012 lebih efektif untuk menurunkan tekanan darah sistole dibandingan dengan rendam kaki air hangat.
Penerapan Health Belief Model terhadap Keputusan Keluarga untuk Melakukan Kunjungan ke Puskesmas dalam Penanganan Dini Dengue Haemorhagic Fever (DHF) Susanti, .
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.469 KB)

Abstract

Pendahuluan: Degue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit infeksius dan mengancam nyawa pasien. DHF yang diderita pasien sudah mengalami komplikasi berat di wilayah Tembok Dukuh. Penerapan health belief model, pasien mendapat penanganan awal sesegera mungkin. Metode: Desain yang digunakan deskriptif analitik. Populasi keluarga dengan pasien DHF dari Januari 2012 sampai Juli 2014. Clustered digunakan mengambil sampel. Jumlah sampel 65 responden. Variabel independen adalah penerapan health belief model meliputi kerentanan, dirasakan keseriusan, manfaat yang dirasakan, hambatan yang dirasakan, dan isyarat untuk bertindak. Variabel dependen adalah keputusan keluarga untuk mengunjungi Puskesmas dalam penanganan awal DHF. Data dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur kemudian dianalisis dengan distribusi frekuensi masing kategori. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan keluarga berada di kategori sedang, keseriusan yang dirasakan keluarga dalam kategori tinggi, sebagian besar keluarga mendapat manfaat dan mendapat hambatan, dan semua responden memiliki isyarat untuk bertindak. Pembahasan: Keputusan keluarga untuk mengunjungi Puskesmas dalam penanganan awal DHF dipilih beberapa keluarga. Kesimpulan: Disimpulkan sebagian besar keluarga tidak memiliki keputusan mantap untuk mengunjungi Puskesmas dalam penanganan dini DHF. Hal ini dibuktikan ada sebagian keluarga memilih pelayanan kesehatan lain. Petugas kesehatan harus sosialisasi program Puskesmas terkait penanganan dini DHF sehingga keluarga percaya mengunjungi Puskesmas penting untuk penanganan awal DHF.
Karakteristik, Dukungan Keluarga dan Efikasi Diri pada Lanjut Usia Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kelurahan Padangsari, Semarang Ramadhani, Dwi Yuniar; MM, Fery Agusman; Hadi, Rita
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.849 KB)

Abstract

Pendahuluan: Dukungan keluarga pada lansia DM tipe 2 sangat penting dalam manajemen diabetes, dimana anggota keluarga terlibat dalam banyak aspek kegiatan perawatan kesehatan yang diperlukan pasien diabetes. Adanya dukungan keluarga yang besar dapat meningkatkan efikasi diri penderita. Keyakinan pada diri pasien DM dapat ditunjukkan dari sebuah perilaku tertentu dan mengubah pola pikir tertentu. Metode: Penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan DM tipe 2 di Kelurahan Padangsari sebanyak 104 orang. Tehnik sampling yang digunakan semua anggota populasi menjadi sampel. Pengumpulan data mennggunakan kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner dukungan keluarga, efikasi diri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Pearson product moment danregresi linier. Hasil: Hubungan dukungan keluarga dengan efikasi diri lansia DM tipe 2 dengan (p value 0.008) dengan nilai r=0.258, tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan efikasi diri, kecuali jenis kelamin. Faktor yang paling berkontribusi pada efikasi diri lansia DM tipe 2 adalah jenis kelamin dengan nilai (p value=0.023; B=2.235). Pembahasan: Lansia mampu mengelola DM tipe 2 dengan baik bila ada peningkatan efikasi diri untuk menerima kondisinya disertai dengan dukungan keluarga yang baik. Kesimpulan: Meningkatkan efikasi diri pada lansia DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan, dan memfasilitasi dukungan sosial.
Pengaruh Beban Kerja Mental Perawat terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta di Surabaya (The Effect of Nurse’s Mental Workload to the Level of Patient’s Satisfaction in Private Hospital around Surabaya) Werdani, Yesiana Dwi Wahyu
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.884 KB)

Abstract

Pendahuluan: Perawat dalam menjalankan tugasnya memiliki tanggungjawab yang besar kepada pasien/keluarganya. Peran ini menuntut profesionalitas tinggi, yang dapat berdampak pada peningkatan beban kerja mental perawat, dan berpengaruh pula pada tingkat kepuasan pasien. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh beban kerja mental perawat terhadap tingkat kepuasan pasien. Metode: Desain penelitian asosiatif, populasi perawat dan pasien/ keluarga di 3 RS Swasta di Surabaya. Besar sampel 89 perawat diambil melalui proportionate stratified random sampling dan 89 pasien/ keluarga melalui purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner beban kerja mental NASA-TLX, dan kuesioner tingkat kepuasan pasien. Uji Statistik menggunakan ordinal regression P < 0.05. Hasil: Terdapat pengaruh yang bermakna antara beban kerja mental perawat terhadap tingkat kepuasan pasien yaitu p = 0.000. Pembahasan: Tingginya beban kerja mental perawat disebabkan oleh tingginya Bed Occupation Rate RS, dengan klasifikasi tingkat ketergantungan pasien terbanyak adalah total care, namun ternyata dalam kondisi tersebut, perawat masih dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien, dengan mayoritas pasien menyatakan puas, dan walaupun masih sedikit yang menyatakan sangat puas. Kesimpulan: Beban kerja mental memberikan pengaruh secara bermakna terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit swasta.
Pengembangan Model Peningkatan Pemberdayaan Diri dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Nuari, Nian Afrian
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.312 KB)

Abstract

Pendahuluan: Seorang pasien Diabetes Mellitus harus mampu melakukan pengelolaan DM tersebut untuk mencegah komplikasi dengan memaksimalkan aspek aspek yang ada dalam dirinya untuk menentukan pilihan yang terbaik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh faktor personal dengan self empowerment dan kualitas hidup serta menganalisis pengaruh penerapan Self Instructional Training tehadap self empowerment dan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy-experiment with non- randomized control group pretest posttest design. Sampel yang digunakan sebanyak 42 responden dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data self empowerment dengan kuesioner Diabetes Empowerment Scale (DES), sedangkan kualitas hidup menggunakan Diabetes Quality of Life (DQoL). Hasil penelitian kemudian dilakukan analisis dengan Paired T Test rank test dan Independent T- test dengan signifikansi 0,05 serta PLS (Partial Least Square). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan berhubungan faktor personal terhadap self empowerment (0,738), faktor personal terhadap kualitas hidup (0,034) dan self empowerment terhadap kualitas hidup (0,938) serta model berpengaruh terhadap self empowerment (0,000) dan model Self Instructional Training berpengaruh kualitas hidup pasien Diabetes mellitus tipe 2 (0,000). Kesimpulan: Self Instructional Training meningkatkan self empowerment dan kualitas hidup pada pasien DM. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan menggunakan parameter yang lebih objektif misalnya kadar gula darah, hemoglobin A1C untuk mengevaluasi efek Self Instructional Training terhadap self empowerement dan kualitas hidup pasien DM.
Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Stigma terhadap ODHA pada Siswa Kelas XI SMK VI Surabaya Parut, Ansemus Aristo
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.112 KB)

Abstract

Pendahuluan: Infeksi HIV pada anak muda bertambah dengan cepat sama halnya pada orang dewasa. Beberapa perilaku beresiko, terutama penggunaan narkoba suntik dimulai pada usia yang sangat muda. Pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia menemukan bahwa perilaku seksual beresiko dimulai pada usia 13-14 tahun (Kemenkes RI & WHO, 2003). Sebuah penelitian yang dilakukan FHI dan Pusat Penelitian HIV/AIDS Universitas Katolik Atmajaya (2010) menemukan bahwa penggunaan obat terlarang termasuk Heroin dimulai pada usia 13-16 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada siswa SMK VI Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analisis dengan design cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 74 orang siswa SMKN VI Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner mengenai pengetahuan HIV/AIDS dan kuisioner mengenai Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan stigma terhadap ODHA , dengan koefisien korelasi -0,890, dengsn nilai p 0,00 (
Keefektifan Intervensi Psikologis: Motivational Interviewing Program untuk Meningkatkan Manajemen Diri dan Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Tristiana, Rr Dian
JURNAL NERS LENTERA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.846 KB)

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan global yang paling serius, mengancam, berkembang yang mengakibatkan morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan biaya perawatan kesehatan terbanyak. Manajemen diri merupakan landasan kontrol diabetes namun beberapa studi menemukan tingkat manajemen diri pasien DM masih rendah yang salah satu faktor penyebabnya adalah psikologis pasien. Motivational interviewing (MI) adalah teknik konseling berfokus pada klien yang didesain untuk membantu individu mengeksplorasi dan mengatasi ambivalensi dalam perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literatur, artikel, dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan program motivational interviewing dalam meningkatkan self management dan kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode penelusuran artikel jurnal di database dengan menggunakan kata kunci, kemudian setelah data didapatkan, artikel jurnal penelitian tersebut ditelaah. Hasil: Hasil penelusuran didapatkan 40 artikel dan 8 artikel yang memenuhi kriteria artikel/jurnal yang ditelaah dalam penelitian ini. Kemudian artikel/jurnal tersebut ditelaah desain, sampel, perlakuan, dan hasilnya.(parameter dan hasil). Hasil literature review dari artikel/jurnal menyatakan bahwa motivational interviewing efektif dalam meningkatkan manajemen dan kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Kesimpulan: intervensi dengan program motivational interviewing efektif dalam meningkatkan manajemen diri dan kontrol glikemik, beberapa komponen dalam pelaksanaan program perlu dimodifikasi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 7