cover
Contact Name
Bima Agus Setyawan
Contact Email
lppm@umn.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ultimart@umn.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
ISSN : 19790716     EISSN : 26158124     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Theories, methods, and implementations of new media technology. Topics include, but not limited to: 1. Digital technology for a creative industry 2. Development of Art and Design in Industry 3. Innovation and Creative Visual Experiment for Art and Design 4. Fine arts and performing arts
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual" : 10 Documents clear
Perancangan Typeface Latin Wicaksana Adaptasi Dari Aksara Jawa Ivan Ivan; Erwin Alfian
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.202 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.743

Abstract

Aksara Jawa merupakan Identitas budaya Nusantara yang bisa diangkat menjadi bagian dari perkembangan tipografi modern Indonesia. Namun tidak banyak desainer tipografi Indonesia memunculkan karya dengan Aksara Jawa sebagai stimulinya, sehingga tidak banyak, bahkan jarang typeface Indonesia yang mengangkat akar budaya Nusantara sebagai pondasi tipografi Indonesia. Perancangan ini diharapkan dapat memadukan aksara Jawa dengan perancangan tipografi modern, sehingga memunculkan typeface sebagai identitas Indonesia, adapun hasil akhir berupa perancangan font dan type specimen book. Kata kunci: typeface, tipografi, aksara Jawa, kebudayaan Indonesia
Ilmu Desain Untuk Kebersahajaan Manusia Ratna Cahaya Rina Wirawan Putri
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.964 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.744

Abstract

Desain hadir di sekitar manusia tanpa bisa dihindari atau disangkal. Mulai dari tempat tidur yang kita rebahi setiap malam, kursi, meja, pajangan ruang tamu, radio, televisi, bahkan ketika kita mengendarai kendaraan dan melihat pamflet, baliho, megatron, bahkan busana para pejalan kaki, semuanya tidak lepas dari desain. Banyaknya benda desain mengisyaratkan sebanyak itu pula orang di dunia ini telah mendesain. Sementara, beranekaragamnya benda desain mengisyaratkan ada klasifikasi desain dan perkembangan teknologi semakin memperbanyak klasifikasi ini. Coway (1987) menklasifikasikan desain dalam buku sejarahnya menjadi desain tekstil dan baju, keramik, furnitur, interior, industrial, grafis, dan environmental. Dalam klasifikiasi yang dibuat hampir 20 tahun lalu ini, sekarang berkembang seiring perkembangan teknologi media. Sebagai contoh, dalam kelompok desain grafis muncul sub kategori animasi, game, informasi, augmented reality, dan sebagainya. Meskipun desain telah muncul sejak kemampuan manusia memproduksi alat, serta terbaur dengan hasil seni dan teknologi, namun desain secara ilmu baru mulai dipikirkan ketika dimulainya desain industri di Jerman, sebelum kemudian Walter Groupius mendirikan Bauhaus pada 1919. Sejarah bergulir, ilmu desain semakin silang menyilang dengan ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, seni, informatika, marketing, elektronik, dan lainnya. Perkembangan dan terbukanya kesadaran bahwa ilmu desain dapat bermanfaat bagi manusia dibarengi dengan ketidakpercayaan bahwa desain layak disebut ilmu, dalam pengertian sesuatu yang ilmiah. Bagi pelaku desain sendiri, setelah dipuji dan digoyah dengan berbagai opini, teori dan realitas, sejujurnya ilmu desain memiliki banyak permasalahan. Paper ini dibuat untuk mengemukakan beberapa permasalahan mutakhir dalam ilmu desain, namun tidak mungkin meninggalkan bahasan tentang permasalahan yang prinsip dan umum. Paper terdiri dari empat bagian, diawali dengan melihat dua sisi antara banalitas dan esensialitas ilmu desain, evolusi dalam ilmu desain yang terlalu cepat, bayang-bayang kapitalisme dalam ilmu desain, dan kesimpulan sebagai penutup. Kata kunci: desain, teknologi, desain industri, sejarah desain, ilmu desain
Urban Sprawl Dan Dampaknya Pada Kualitas Lingkungan Irma Desiyana
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.951 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.745

Abstract

Urban Sprawl memengaruhi kualitas lingkungan, baik kualitas udara dan air. Penelitian ini menggunakan dua studi kasus dari dua kota di Indonesia yang saling bersebelahan, seperti Depok, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Kedua kota mempunyai hubungan erat dalam pembangunan ekonomu, mobilitas masyarakat, elemen alam, perencanaan kota, dan kedua kota tersebut mempunyai populasi terbesar dan wilayah terpadat di Indonesia. Jakarta tumbuh dengan sangat cepat dan menjadi pusat perekonomian, politik, hiburan, pendidikan dan sebagainya dan diikuti oleh Depoh. Rencana Depok sebelumnya adalah sebagai daerah penyangga hijau untuj Jakarta, namun Depok telah bertumbuh menjadi kota besar. Kedua kota tersebut mempunyai kondisi yang sama, yaktu berkembang cepat tanpa perencanaan dan menciptakan urban sprawl. Beberapa fenomena negatif, seperti kemacetan, banjir, polusi udara, dan pencemaran air menurunkan kualitas lingkungan. Maka, perencana kota penting untuk mengetahui struktur keruangan kota dan bagaimana pengaruhnya pada kualitas lingkungan. Apa hubungan pertumbuhan kota berupa urban sprawl dengan kualitas lingkungan di kedua kota? Sejauh apa perencanaan kota dapat memecahkan masalah di kedua kota tersebut? Kata kunci: urban sprawl, perencanaan kota, kualitas lingkungan
Tinjauan Historis Mengenai Arsitektur Tembok Batavia Aditya Fitrianto
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.488 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.746

Abstract

Kajian mengemukakan bahwa warisan arsitektur kolonial Pemerintah Belanda di Jakarta, khususnya Tembok Batavia, mesti dikaji lewat perspektif yang lain. Alih-alih melihatnya sebagai peninggalan sejarah yang pasif, kajian ini berargumen bahwa peninggalan sejarah, khususnya arsitektur Tembok Batavia harus dilihat dari sudut pandang revitalisasinya. Selanjutnya, kajian meninjau Tembok Batavia bukan sebagai relik yang tersisa melainkan sebagai proses interaksi antara arsitektur dan fungsi-fungsi sosial yang berkelindan dengannya dari waktu ke waktu. Kata kunci: tembok Batavia, sejarah arsitektur, revitalisasi
Designing Emotion Of Characters By Referencing From Facs In Short Animated Film “RANA” Fransisca Adis; Yohanes Merci Widiastomo
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1716.522 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.747

Abstract

Facial expression is one of some aspects that can deliver story and character’s emotion in 3D animation. To achieve that, we need to plan the character facial from very beginning of the production. At early stage, the character designer need to think about the expression after theu done the character design. Rigger need to create a flexible rigging to achieve the design. Animator can get the clear picture how they animate the facial. Facial Action Coding System (FACS) that originally developed by Carl-Herman Hjortsjo and adopted by Paul Ekman and Wallace V. can be used to identify emotion in a person generally. This paper is going to explain how the Writer use FACS to help designing the facial expression in 3D characters. FACS will be used to determine the basic characteristic of basic shapes of the face when show emotions, while compare with actual face reference. Keywords: animation, facial expression, non-dialog
Arsitektur Dan Ruang Gerak Anak Dalam Lingkungan Harry Mufrizon
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.138 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.750

Abstract

Esai ini membahas pembentukan ruang pengembangan gerak anak pada usia awal anak agar pertumbuhan anak disertai dengan pertumbuhan kecerdasan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan utama, yaitu bagaimana penyediaan ruang sebagai wadah gerak dapat membantu mengembangkan kecerdasan anak. Kinesphere atau ruang gerak anak menjadi menarik begitu terkait dengan lingkungan tempat anak beraktivitas. Dan penciptaan ruang mereka menjadi unik karena setiap individu mempunyai bentuk gerak yang sangat berbeda dalam memahami dan beradaptasi dengan lingkungan. Kata kunci: kinespehere, ruang gerak, pertumbuhan
Character Design in Indonesian Animated Series: Escaping The Shadow of Foreign Hegemony Dominika Anggraeni Purwaningsih
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.977 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.751

Abstract

Whilst animated series, whether it’s a TV series or web series is a relatively new media in Indonesia, it has gone through a significant process. One of the interesting aspects that we can observe from it is the development of the character design. It’s undeniable that foreign hegemony contributed in major parts of the design but we can’t overlook the efforts in finding Indonesia’s very own unique character design and how it affects the successors. This paper will study the character designs of Indonesia animated series from the earliest known to the latest to date when this paper is written. The method used is comparative descriptive case study, the research focus is the design character of contemporary Indonesian animation and then compared with foreign animation character design, in this study primarily is animation of Japan and the United States as the dominant power in both areas. By conducting case studies, this study aimed to develop in-depth analysis of the subject matter of the character designs in terms of aspects that enrich the visual and qualitative approach. Keywords: character design, Indonesia animation, animated web series, animated TV series
Visual Art in Motion Comic Sirup Manis Sofia Kris D Djayanti; Christian Aditya
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.578 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.752

Abstract

Helping each other is one of moral values that are important to introduce to children because humans are social creatures. To convey this message, required a media that suite children to attract their interest, which is motion comic. To make motion comic become more attractive, the visual style that used is modernist cartoon style that popular in animation and illustrations of the 1950s. Keywords: helping, motion comic, modernist
Kapital Sosial Dan Relasi Patron-Klien Dalam Operasi Rumah Sewa Privat Di Indonesia Wendy I Hakim
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.134 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.753

Abstract

Indonesia masih mengalami backlog perumahan atau kekurangan unit rumah dan permasalahan kekurangan ini pun masih perlu diurai lebih lanjut dari segi skema kepemilikan rumah yang di dalamnya terdapat persoalan rumah sewa. Persoalan rumah sewa tidak hanya terjadi negara berkembang seperti Indonesia, melainkan juga negara-negara maju, sebagaimana yang telah diangkat oleh beberapa riset terdahulu yang juga diurai dalam paparan ini. Di Indonesia sendiri, kajian mengenai rumah sewa masih didominasi oleh kajian mengenai rumah sewa publik yang disediakan oleh pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, riset ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi pada kajian seputar rumah sewa privat di Indonesia. Dengan metode penelitian partisipan-observan, riset ini bertujuan untuk mengurai keberadaan rumah sewa privat dalam skema penyediaan perumahan di Indonesia. Dengan studi kasus rumah sewa privat yang terdiri dari pemilik akomodasi dan si penyewa, riset ini difokuskan pada interaksi antara kedua pihak tersebut sehingga dapat diketahui bagaimana skema sewa privat ini beroperasi. Paparan ini merupakan hasil preliminary research yang mana riset masih berjalan dan dikembangkan. Hasil temuan lapangan sementara mengindikasikan bahwa studi kasus rumah sewa privat dapat beroperasi karena adanya kapital sosial dan relasi patron-klien yang terjalin antara pemilik akomodasi dengan penyewa. Kata kunci: rumah, rumah sewa, rumah sewa privat, kapital sosial
Analisis Life Cycle Cost Penerapan Vertical Greening Systems Di Indonesia Mandau A Kristianto; Venessa Yunica Rodearni Damanik
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 9 No 2 (2016): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.32 KB) | DOI: 10.31937/ultimart.v9i2.754

Abstract

Saat ini pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020. Salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah dengan mengembangkan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi, atau yang dikenal dengan bangunan hijau (green building). Sektor bangunan dijadikan salah satu sasaran penurunan emisi gas rumah kaca karena sektor bangunan turut serta menyumbang emisi karbon di udara, yaitu sebesar 30% dari emisi gas rumah kaca global tahunan dan menyerap sebesar 40% dari sumber energi dunia. Penelitian ini berfokus pada analisis life cycle cost penerapan vertical greening systems dengan konteks yang telah disebutkan di depan. Kata kunci: vertical greening systems, life cycle cost, greening system

Page 1 of 1 | Total Record : 10