cover
Contact Name
Abu Muslim
Contact Email
abumuslim@kemenag.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
abumuslim@kemenag.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Al-Qalam
ISSN : 08541221     EISSN : 2540895X     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Qalam Jurnal Penelitian Agama dan Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 edisi dalam setahun oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. Terbit sejak tahun 1990. Fokus Kajian Jurnal berkaitan dengan penelitian Agama dan Sosial Budaya. Lingkup Jurnal meliputi Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Naskah keagamaan Kontemporer, Sejarah sosial keagamaan, Arkeologi religi, Seni dan Budaya Keagamaan Nusantara.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2015)" : 16 Documents clear
WAJAH PENDIDIKAN FORMAL DI TANAH LUWU PASCA PROKLAMASI (1945-1950) Rismawidiawati rismawidiawati@gmail.com
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.344 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.210

Abstract

Wajah pendidikan formal di Tanah Luwu pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia laksana bayipendidikan yang baru belajar berjalan. Sehingga periode itu, dapat dikatakan sebagai pijakan dariperjalanan pendidikan pada daerah tersebut di masa kini. Sayangnya, informasi tentang upayauntuk mencerdaskan kehidupan bangsa masih sangat kurang, sehingga menjadi penting untukmenggambarkannya di tengah pasang surut dunia politik ketika itu. Dengan melakukan penelitianyang disajikan secara deskriptif analitis melalui 4 (empat) tahapan metode penelitian sejarah, yaitu;pengumpulan sumber (heuristic), kritik data atau sumber, interpretasi, dan historiografi. Selain itu,digunakan juga teknik pengumpulan data melalui wawancara. Hasil yang ditemukan menunjukkan,perjalanan pendidikan pasca proklamasi di daerah Luwu masih terseok-seok. Jumlah sekolah yang masihsedikit dibanding jumlah penduduk, tenaga pengajar yang kurang dan sebagian besar tampil memimpinpemuda pejuang yang aktif untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan, kurangnya kesadaran dankeinginan masyarakat untuk bersekolah akibat pemahaman tentang sekolah bentukan Belanda, sertasituasi politik pada masa 1945-1950 menjadi faktor-faktor penyebab pendidikan di Luwu masih berjalanlamban. Gambaran ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang pendidikan, dandapat menjadi bahan studi untuk memajukan pendidikan di Tanah Luwu saat ini. Diharapkan jugaberguna sebagai bahan pertimbangan kebijakan bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadapkemajuan sebuah pendidikan.
MORFOLOGI MASJID KUNO AJI AMIR HASANUDDIN TENGGARONG KUTAI KARTANEGARA Abu Muslim
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.95 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.201

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang mengkaji tentang masjid tua sebagaipeninggalan arkeologi bernuansa Islami dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur dengan memilihsecara purposif Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin di Kutai Kartanegara sebagai objek kajian. Penelitianini bertujuan untuk mengungkap morfologi struktur bangunan masjid-masjid kuno sebagai benda cagarbudaya berusia di atas 50 tahun. Morfologi, yang dimaksudkan di sini adalah bentuk-bentuk dari setiapbagian struktur bangunan masjid yang diamati satu persatu dengan mengungkap bahan, teknologi,gaya/motif serta fungsinya. Bangunan masjid ini dirancang bercorak rumah adat Kalimantan, yaitufondasinya dibuat dari beton batu kali, tiang dan dindingnya dari kayu ulin (kayu besi), sedangkanatapnya menggunakan atap sirap. Masjid ini didirikan tahun 1874 dan telah direnovasi pada tahun1929 merupakan masjid yang terletak di lokasi strategis antara museum, keraton Kutai Kartanegara,Masjid Agung Sultan Sulaiman serta makam raja-raja Kutai. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat relasiantara penempatan masjid sebagai pusat pengembangan agama dengan sistem pemerintahan kerajaan.Konsep tersebut sejalan dengan pola tata letak kota-kota Islam Jawa yang menggambarkan orientasiserta konfigurasi tata letak yang saling mengikat dan terpola antara masjid dan kedaton sebagai pusatpemerintahan.
RESPON MUSLIMAH HIZBUTTAHRIR INDONESIA (MHTI) TERHADAP RANCANGAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT PEREMPUAN DAN KELUARGA Ita Musarrofa
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.279 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.206

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian atas respon MHTI terhadap Rancangan Undang-Undang HukumMateril Peradilan Agama (RUU-HMPA), Counter Legal Draft- Kompilasi Hukum Islam (CLDKHI),dan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU-PKDRT) denganmenggunakan teknik analisis wacana kritis. Data digali melalui pengumpulan dokumen atau teksrespon MHTI dari situs resmi MHTI maupun dari booklet-booklet yang disebarkan MHTI. Setelahdata terkumpul lalu dianalisis dengan analisis wacana kritis memakai model analisis Teun A. van Dijk,menggunakan tiga analisis sebagai satu kesatuan, yaitu: analisis teks wacana, analisis kognisi sosial sertaanalisis konteks wacana. Sedangkan teori-teori yang digunakan sebagai konstruk dalam melihat praktikwacana oleh MHTI tersebut adalah teori Michel Foucault tentang pengetahuan dan kekuasaan sertateori Pierre Bourdieu tentang kekerasan simbolik. Dari sudut pandang analisis wacana kritis, apa yangdilakukan MHTI merupakan bagian dari pertarungan wacana yang melibatkan praktik kekuasaan.Strategi kekuasaan yang digunakan dalam wacana MHTI dapat terlihat dari level teks, kognisi sosial dankonteks. Dilihat dari perspektif Michel Foucault tentang taktik kekuasaan, MHTI menjalankan ketigataktik kekuasaan, yaitu taktik pemilahan, taktik normalisasi, taktik pendisiplinan atau panoptic.Ketigataktik kekuasaan menurut Foucault tersebut senada dengan mekanisme sensorisasi dan eufimisasidalam teori Bourdieu tentang kekerasan simbolik.Melalui wacana yang digulirkannya, khalayak digiringuntuk meyakini bahwa sistem khilafah adalah satu-satu sistem yang bisa mengatasi segala persoalanbangsa dan satu-satunya sistem yang absah menurut Islam. Melalui mekanisme sensorisasi, MHTImembenturkan konsep-konsep keislamannya dengan konsep-konsep aktifis gender yang menurutnyaberasal dari konsep kapitalis Barat yang memiliki agenda terselubung untuk menghancurkan umatIslam.
NILAI-NILAI KERUKUNAN DALAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BAWEAN GRESIK Rosidin Rosidin
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.149 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.211

Abstract

Setiap suku bangsa di Indonesia hampir memiliki acuan norma-norma yang bersumber dari kebudayaanmasing-masing, yang dikenal dengan kebijakan budaya lokal (local genius) atau kearifan lokal (localwisdom), termasuk masyarakat Bawean Gresik. Penelitian ini untuk mengetahui kearifan lokalsekaligus bagaimana nilai-nilai kerukunan umat pada kearifan lokal masyarakat Bawean. Pendekatanpenelitian kualitatif-deskriptif, artinya peneliti mencari deskripsi yang menyeluruh, mendalam, dancermat tentang kearifan lokal di masyarakat Bawean. Selanjutnya, digambarkan bagaimana kearifanlokal berperan dalam memelihara kerukunan umat secara terbuka alamiah. Adapun hasil penelitian ini(1) masyarakat Bawean mempunyai banyak kearifan lokal hampir di setiap desa. Beberapa diantaranya:Pengantin amaen, pencak Bawean, perayaan maulud nabi, budaya merantau, dan berbagai jenis kesenianIslam; dan (2) kearifan lokal dalam berbagai bentuk tersebut mempunyai nilai kerukunan dalam halsikap toleransi dan saling menghormati, bernilai kerja sama, dan solidaritas.
KECENDERUNGAN KAJIAN MANUSKRIP KEISLAMAN DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Agus Iswanto
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.533 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.202

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang kecenderungan kajian manuskrip keislaman, khususnyadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tulisan ini difokuskan pada kecenderungan metodologis dan temamanuskrip yang banyak diteliti dan ditulis sebagai skripsi, tesis maupun disertasi. Penelitian ini pentingdilakukan untuk melihat bagaimana manuskrip keislaman, sebagai bagian dari wacana kajian IslamIndonesia yang berbasiskan sumber lokal yang khas Indonesia. Pemeriksaan kecenderungan kajianmanuskrip keislaman ini menggunakan analisis isi dengan terlebih dahulu mengumpulkan data-datayang tersedia di perpustakaan universitas dan fakultas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kajiandalam bentuk skripsi cenderung menekankan kajian filologis dengan tujuan menyajikan edisi teks,terjemah dan mendeskripsikan isinya. Sementara hasil penelitian di tingkat magister cenderung studifilologis dengan tambahan analisis konteks tertentu, sedangkan di tingkat doktoral, kajian-kajiannyamemiliki kecenderungan pada kajian manuskrip tanpa menggunakan pendekatan filologis. Adapun, darisisi tema, kecenderungan manuskrip-manuskrip yang dikaji adalah bertemakan tasawuf (keagamaan)dan jarang yang melihat manuskrip-manuskrip susastra bernuansa keagamaan, seperti hikayat.
PERAN HIMPUNAN PENCERAMAH JAMBI DALAM PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA DI KOTA JAMBI M. Agus Noorbani
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.327 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.207

Abstract

Pemuka agama memiliki peran penting di Indonesia, tidak saja dalam bidang keagamaan namun jugadalam bidang lainnya, terutama gerakan sosial kemasyarakatan. Menggunakan rancangan studi kasus,kajian ini berusaha menelaah peran para ustadz yang tergabung dalam Himpunan Penceramah Jambidalam mendukung pembangunan bidang agama di Kota Jambi. Penelitian ini mendapati bahwa paraustadz ini memiliki peran, tidak saja sebagai pembimbing dan pemberi landasan moral dan etis, merekajuga bertindak sebagai motivator dan mediator antara masyarakat dengan pemerintah dan pengusaha.
PERSAUDARAAN LINTAS IMAN: Relasi Legitimasi dan Identitas Elit Agama Kota Palangka Raya Sarmauli Sarmauli
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.147 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.212

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya memahami proses interaksionisme simbolik legitimasi elit enamagama dalam mengkonstruksi persaudaraan lintas iman di Kota Palangka Raya dan menemukanmodel interaksionisme simbolik relasi legitimasi dan identitas elit enam agama dalam mengkonstruksipersaudaraan lintas iman di kota Palangka Raya. Metode penelitian penelitian kualitatif. Penelitian inimenggunakan dua strategi penelitian yang didasarkan atas: (1) karakteristik pertanyaan penelitian, (2)ketegasan dan keakuratan dalam analisis, (3) perspektif yang khusus dan unik untuk menghasilkanrealitas yang menyeluruh. Hasil dari penelitian ini menggali pemaknaan kembali interaksi legitimasidan identitas dalam mewujudkan persaudaraan lintas iman. Hal tersebut dilakukan untuk membuktikanasumsi bahwa persaudaraan lintas iman merupakan strategi menciptakan perdamaian yang dijalankantanpa konfrontatif, kerukunan yang dibangun secara bijak serta nilai bersama yang bisa diteladani.
MANAJEMEN KONFLIK KEAGAMAAN MELALUI JARINGAN KERJA ANTAR UMAT BERAGAMA DI BANDUNG JAWA BARAT Anik Farida
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.219 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.203

Abstract

Konflik sosial keagamaan di Indonesia tidak seluruhnya berakhir dengan kekerasan. Kenyataan inihendaknya dibaca dari sudut pandang bahwa masyarakat, atau kelompok masyarakat Indonesiasesungguhnya memiliki kapasitas untuk merespons berbagai isu konflik keagamaan melalui cara-caradamai. Penelitian ini memperlihatkan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki kapasitas untukmelakukan upaya pencegahan dengan cara merevitalisasi pranata sosial budaya yang merupakanunsur kultural yang hidup dan tumbuh di masyarakat, seperti dicontohkan oleh komunitas Jakatarub.Penelitian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, telaah dokumen dan diskusi kelompokterfokus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Jakatarub menjadi simpul bagi bertemunya berbagaikelompok agama, tradisi, dan kelompok sosial yang berbeda untuk melakukan dialog, merayakanperbedaan dan mengkampanyekan pentingnya sikap toleransi di Bandung secara khusus dan umumnyadi wilayah Jawa Barat. Dalam kiprahnya jaringan ini sudah menyelenggarakan berbagai acara dalamrangka mewujudkan masyarakat yang menghargai perbedaan. Dengan cara inilah Jakatarub telahmengelola potensi konflik di masyarakat agar tidak berkembang menjadi kekerasan keagamaan.
TRADISI KASAMBU DAN FUNGSINYA PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA Masgaba Umar
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.623 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.208

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan prosesi pelaksanaan upacara kasambu dan menjelaskanfungsinya bagi kehidupan masyarakat Muna. Data diambil dari hasil penelitian deskriptif kualitatifdengan teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Hasil penelitianmenunjukan, bahwa kasambu merupakan ritual yang dilakukan masyarakat Muna pada usia 7-8kehamilan pertama seorang perempuan. Pada masa ke kinian ritual ini masih eksis walaupun adapergeseran dalam hal penggunaan jasa sando pada saat melahirkan digantikan oleh tenaga medis.Ritual kasambu dilakukan agar orang tua dan anak dapat terhindar dari malapetaka yang mungkin akanmenimpanya, dan melahirkan dengan selamat. Prosesinya merupakan sinkretisme antara ajaran Islamyang dianutnya dengan kepercayaan leluhur mereka, dimana Sando merupakan orang yang mengetahuitata cara upacara dan imam bertindak sebagai pemimpin doa keselamatan.
MENAKAR HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KABUPATEN MAMUJU SULAWESI BARAT Abd. Kadir Rahman
Al-Qalam Vol 21, No 1 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.146 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i1.199

Abstract

Kerukunan antar umat beragama di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Selama ini kondisikerukunan beragama di Indonesia belum bisa dikatakan kondusif. Konflik antara umat beragama,konflik internal agama, kekerasan atas nama agama masih menjadi hal yang jamak kita saksikan. Ditengah itu masyarakat bangsa ini seperti kehilangan pegangan terhadap nilai-nilai luhur bangsa ini yangsangat menghargai perbedaan. Dalam konteks semacam itulah penelitian ini dilakukan. Penelitiantentang kerukunan umat beragama ini telah dilakukan secara berseri di kawasan Timur Indonesia. Salahsatu daerah yang menjadi lokasi penelitian adalah Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, di mana penulismelakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana indeks kerukunan umatberagama di Kabupaten Mamuju, dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penjaringan data dilakukandengan penyebaran angket kepada responden sebanyak 360 orang yang menjadi sampel penelitian. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dari empat variabel yang dipakai mengukur, hasil rata –rata indeks yangdicapai adalah 3,03 yang menujukkan kategori tinggi. Tingginya tingkat kerukunan ini ditunjang olehkearifan lokal di daerah ini yang menjadi basis dalam mebangun kerukunan. Meski demikian, adabeberapa problem yang masih menjadi bantu sandungan dalam mengembangkan kerukunan yang lebihaktif. Yaitu belum adanya kesadaran pemeluk agama yang berbeda untuk hidup dan bekerja sama secaraaktif.

Page 1 of 2 | Total Record : 16