cover
Contact Name
Abu Muslim
Contact Email
abumuslim@kemenag.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
abumuslim@kemenag.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Al-Qalam
ISSN : 08541221     EISSN : 2540895X     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Qalam Jurnal Penelitian Agama dan Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 edisi dalam setahun oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. Terbit sejak tahun 1990. Fokus Kajian Jurnal berkaitan dengan penelitian Agama dan Sosial Budaya. Lingkup Jurnal meliputi Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Naskah keagamaan Kontemporer, Sejarah sosial keagamaan, Arkeologi religi, Seni dan Budaya Keagamaan Nusantara.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2017)" : 16 Documents clear
FENOMENA PERCERAIAN PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH Paisal Umar
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4059.276 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.378

Abstract

Penelitian ini dilatari oleh makin signifikannya peningkatan angka perceraian setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya peningkatan perceraian pada masyarakat muslim di Kota Palu dan untuk mengetahui upaya meminimalisir perceraian pada masyarakat muslim di perkotaan Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan tiga metode, yaitu wawancara mendalam, observasi lapangan digunakan untuk mengamati fenomena perceraian yang terjadi di lokasi penelitian, dan pemanfaatan dokumen tertulis untuk melengkapi dan sekaligus mengkonfirmasi data yang didapatkan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah; Pengadilan Agama Kota Setempat, Pejabat terkait di lingkungan Kementerian Agama baik provinsi ataupun Kota, Badan Penasihatan Perkawinan Perselisihan Dan Perceraian (BP4), tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat yang bercerai maupun yang batal bercerai karena ishlah atau mediasi. Penelitian ini menemukan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan di Kota Palu dalam beberapa tahun terakhir. Cerai gugat sangat dominan dibandingkan dengan permohonan talak yang diajukan pihak suami. Fenomena makin meningkatnya perceraian dominan disebabkan oleh faktor ketidakharmonisan, tiada tanggung jawab, selingkuh, KDRT fisik/psikis, krisis akhlak dan faktor ekonomi. Belum ada upaya terpadu dan efektif untuk menekan terjadinya perceraian, di jajaran Kemenag umumnya hanya proses pembinaan pra pernikahan yang telah terlaksana dengan baik, meski disadari pola penasehatan dan pembinaan yang dilaksanakan juga belum maksimal dalam mencegah terjadinya kehancuran sebuah lembaga perkawinan.
KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PADA MADRASAH ALIYAH DI KALIMANTAN TIMU Abd. Rahman Arsyad
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4935.084 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.373

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kalimantan Timur dengan menggunakan metode Deskriptif Eksploratif dengan tujuan mengungkap dan menggambarkan kondisi kualitas sarana dan prasarana Madrasah Aliyah (MAN, MAS (yayasan dan pontren). Hasil penelitian, Kualitas sarana prasarana Madrasah Aliyah Kalimantan Timur secara keseluruhan ketercapaian standar nasional pendidikan (SNP) terkategori Tinggi. Namun sebaliknya, kondisi sarana prasarana MAS (yayasan dan pontren) masih sangat terbatas khususnya pada aspek ketersediaan lahan, bangunan, ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan serta penunjang lainnya yang merupakan hal penting dalam kebutuhan proses kegiatan belajar mengajar. Pihak pengelola madrasah dalam melangsungkan proses belajar mengajar hanya mengkondisikan fasilitas yang ada.Ketercapaian kualitas sarana prasarana MAN terbilang mendekati standar nasional pendidikan sedangkan MAS (yayasan dan pontren), masih memerlukan usaha dan perhatian pemerintah, guna memenuhi kebutuhan (fasilitas) agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien.Salah satu keberhasilanlembaga pendidikan Islam dalam menyelenggarakan proses pendidikan,apabila ditunjang/didukung olehsarana prasarana dan mampu bersinergiserta membangun komunikasi pada lembaga/pemerintah dan masyarakat
PENGAMALAN IBADAH SHALAT BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) ANAK KELAS IIB PAREPARE HARDI ARDI ANTO
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6789.301 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.383

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenjang pendidikan, memberi gambaran pelaksanaan ibadah shalat, menguraikan proses pelaksanaan ibadah shalat, dan mendeskripsikan hasil pembinaan ibadah shalat terhadap penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas II B Parepare. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelusuran referensi dan penelitian lapangan yang memakai observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelanggaran hukum dengan  segala jenis kejahatan dilakukan dengan sadar atau tanpa pengetahuan warga masyarakat. Jalur pendidikan wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan pemerintah, kurang berhasil menuntaskan kriminalitas antar pelajar atau pelanggaran hukum di masyarakat. Hal itu terbukti dengan melihat Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIB Parepare yang sudah  Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU/SMK). (2) Format kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam pengamalan  ibadah shalat melalui kegiatan keagamaan dan pendidikan. (3) Pembinaan pengamalan ibadah shalat melalui beberapa kegiatan spiritual,  metode yang dipraktekkan dalam pengamalan ibadah shalat bagi Narapidana, yaitu metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Keragaman jenjang pendidikan merupakan suatu kendala  dalam melaksanakan pembinaan ibadah shalat, tetapi dapat memberikan dampak positif dalam proses pembinaan ibadah shalat. (4) Hasil penerapan pembinaan ibadah shalat terhadap penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas II B Parepare dapat diketahui melalui pengetahuan ibadah shalat setiap warga binaan dan kesadaran Narapidana Pembinaan ibadah shalat terlaksana dengan cukup baik karena terdapat faktor-faktor pendukung dan perlu pembenahan  yang menjadi faktor penghambat. Warga binaan selama mengikuti pelaksanaan pembinaan ibadah shalat terjadi perubahan pengetahuan dan perilaku keaktifan menjalankan ibadah shalat. Kata kunci: Jenjang Pendidikan, LAPAS Anak Kelas IIB Parepare dan Ibadah Shalat.  ABSTRACT This study aims to describe the level of education, to illustrate the implementation of prayer, describing the process of praying worship and describe the results of prayer worship services to the residents of Class II B Parepare Penitentiary. Methods of data collection used are reference search and field research using observation, interview, and documentation. The results showed that: (1) Violation of law with all kinds of crimes committed consciously or without knowledge of the community. The government's nine-year compulsory education pathway, failing to complete crime among students or lawlessness in society. This is evidenced by the look of Citizens of Class Preparation Class IIB Parepare who have been Elementary School (SD), Junior High School (SMP) and High School (SMU / SMK). (2) The format of coaching activities undertaken in the practice of worship through religious and educational activities. (3) Establishment of the practice of worship through some spiritual activities, methods practiced in the practice of worship for prisoners, namely lecture, demonstration and question and answer methods. Diversity level of education is an obstacle in carrying out the formation of prayer but can have a positive impact in the process of praying prayer. (4) The result of applying prayer worship to the residents of Class II B Parepare can be known through the knowledge of the worship of every citizen and the awareness of the Prisoners. The formation of the prayer worship is done well enough because there are supporting factors and need revamping which is the inhibiting factor. Residents assisted during following the implementation of praying prayer there is a change of knowledge and behavior of the activity of praying. Key woords: .
PENGARUH TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM MENGATASI SISWA YANG MENGALAMI KECANDUAN GAME ONLINE DI SMP NEGERI 17 MAKASSAR Nurhidayatullah nurhidayatullah
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3122.772 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.377

Abstract

Penelitian ini menelaah Pengaruh Teknik Self-Management dalam mengatasi siswa yang mengalami kecanduan game online di SMP Negeri 17 Makassar. Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagamanakah gambaran pelaksanaan self-management di SMP Negeri 17 Makassar? 2. Bagaimanakah gambaran kecanduan game online siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik self-management di SMP Negeri 17 Makassar? 3. Apakah penerapan teknik self-management dapat mengatasi kecanduan game online siswa di SMP Negeri 17 Makassar? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik self-management di SMP Negeri 17 Makassar. 2. Gambaran kecanduan game online siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik self-management di SMP Negeri 17 Makassar. 3. Pengaruh teknik self-management dalam mengatasi kecanduan game online siswa di SMP Negeri 17 Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian single subject terhadap 3 subjek penelitian siswa di SMP Negeri 17 Makassar pada tahun ajaran 2016/2017. Pengumpulan data dengan menggunakan angket dan observasi. Analisis data menggunakan analisis visual dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Pelaksanaan self-management menggunakan 4 tahapan yaitu kontrak, self-monitoring, pemberian tugas, dan modifikasi lingkungan. 2. Hasil trand grafik sebelum intervensi stabil pada kategori tinggi, kemudian pada saat intervensi terjadi penurunan positif, dan setelah treatment diberikan trand grafik SSR tetap menurun lalu stabil mendatar. 3. Terdapat pengaruh teknik self-management dalam mengatasi siswa yang mengalami kecanduan game online.
BADDARE DAENG SITURU; PEJUANG DAN TOKOH AGAMA DI KABUPATEN MAROS 1945-1950 bahtiar nadja
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5297.72 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.369

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap dan menjelaskan peranan Baddare Daeng Situru dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Maros, Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang menjelaskan persoalan berdasarkan persepektif sejarah, dengan melalui empat tahap. Hasil kajian menunjukkan bahwa Baddare Daeng Situru seorang bangsawan yang berjuang melawan Belanda. Pada saat Proklamasi Kemerdekaan telah diraih, tidak serta merta keadaan di Sulawesi Selatan dan sekitarnya membaik, momentumnya dengan kedatangan Sekutu ternyata ikut juga pasukan Belanda/NICA yang merupakan bagian dari Sekutu (Inggris, Australia, Belanda). Baddaere Daeng Situru sosok pejuang dari Kabupaten Maros ikut pula berjuang melawan penjajah Belanda, Baddare Daeng Situru mengikuti berbagai organisasi perjuangan diantaranya SUDARA, PMP, KRIS Muda.  Baddaere Daeng Situru selain sebagai pejuang ia juga sebagai tokoh agama di Kabupaten Maros, keterlibatannya dalam organisasi Islam Muhammadiyah turut mewarnai kehidupannya.Kata kunci: Pejuang, tokoh, agama, Maros
POTRET PEMBERDAYAAN SANTRI PADA PESANTREN DARUL MUKHLISIN KOTA KENDARI Asnandar Abubakar
Al-Qalam Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4333.376 KB) | DOI: 10.31969/alq.v23i1.388

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat realitaseksistensi pesantren dan kegiatan pemberdayaan terhadap santri yang dilakukan oleh pesantren baik dari konsep, teknis, sampai pada hasil, sehingga diperoleh gambaran utuh tentang substansi pemberdayaan yang dilakukan oleh pesantren, dan untuk memperoleh gambaran tentang liku-liku yang dihadapi pesantren dalam pengembangan jenis kegiatan pemberdayaan yang dipilih oleh pesantren. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menempatkan peneliti sebagai instrument utama. Data yang dihimpun adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Pemberdayaan santri yang dilakukan di Pesantren Darul Mukhlisin yaitu koperasi, jahit menjahit, sapu ijuk, meubel atau pertukangan, dan las listrik. Tujuan pemberdayaan santri adalah untuk memberikan keterampilan dan mengembangkan kewirausahaan santri yang digunakan sebagai bekal ketika berada ditengah-tengah masyarakat. Manfaat dari usaha-usaha ekonomi yang dilakukan oleh pesantren adalah memberikan keuntungan kepada pesantren untuk menutupi biaya atau pengeluaran pesantren, juga menciptakan peluang usaha kepada masyarakat sekitar pesantren.

Page 2 of 2 | Total Record : 16