cover
Contact Name
Suwarsi
Contact Email
jk_respati_jogja@respati.ac.id
Phone
+62274-4437888
Journal Mail Official
jk_respati_jogja@respati.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Tajem KM. 1,5, Maguwoharjo, Depok, Kenayan, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55282
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta
ISSN : 20888872     EISSN : 25412728     DOI : 10.35842/jkry
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta (p-ISSN: 2088-8872; e-ISSN:2541-2728 http://nursingjurnal.respati.ac.id/) adalah peer-reviewed journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu keperawatan. Artikel-artikel yang dipublikasikan di Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta meliputi hasil-hasil penelitian ilmiah asli (prioritas utama), artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (tidak prioritas), atau komentar atau kritik terhadap tulisan yang ada di Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta diterbitkan oleh Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan & Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016" : 4 Documents clear
PENGALAMAN CARE WORKER DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR RETARDASI MENTAL DI PANTI ASUHAN Mohamad Judha
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i1.134

Abstract

Penderita retardasi mental adalah penderita dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan secara mandiri. prevalensi retardasi mental di dapatkan bahwa  ringan pada anak yang berusia 5-16 tahun sebanyak 0,4%,untuk retardasi mental sedang dan berat pada kelompok usia 15-19 tahun ialah kira-kira 3-4 per 1000. Adapun usia anak yang diasuh berusia 6 tahun sampai 15 tahun  Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, karena kebutuhan dasar merupakan hal penting untuk itu peran Care worker memenuhi kebutuhan dasar pada anak retardasi mental. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman Care Worker dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada penderita retardasi mental. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan fenomenologi. hasil penelitian menggambarkan bahwa pengasuh berusaha memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan berbagai cara dan berusaha memenuhi kebutuhan makan minum,  minum, eliminasi, tidur dan istirahat, mempertahankan suhu tubuh, kebersihan diri, serta terhindar dari bahaya dan  mencederai orang lain,. Kesimpulan penelitian  terdapat usaha yang dilakukan oleh Care Worker dalam usaha memenuhi kebutuhan dari penderita retardasi mental dengan memenuhi 14 kebutuhan dasar Hendersone, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak misalnya bantuan perawat dalam mengidentifikasi kebutuhan anak dengan retardasi mentalkata kunci : pengalaman care worker,  kebutuhan dasar, penderita retardasi mental                                                AbstractPeople with mental retardation are people with disabilities in performing maintenance activities independently. the prevalence of mental retardation in getting that mild in children aged 5-16 years as much as 0.4%, to moderate and severe mental retardation in the age group 15-19 years is approximately 3-4 per 1000. The age of children within the age 6 years to 15 years Every human being has the same basic needs as basic needs is essential for the role of Care worker meet the basic needs of children with mental retardation. To find out how the Care Worker experience in the fulfillment of basic human needs in patients with mental retardation. The study is a qualitative study with phenomenology. the results illustrate that caregivers try to meet the basic human needs in different ways and trying to meet the needs of eating and drinking, drinking, elimination, sleep and rest, maintain body temperature, personal hygiene, and avoid danger and injure another person ,. Conclusions of research there are efforts made by the Care Worker in an effort to meet the needs of people with mental retardation to meet the basic needs Hendersone 14, needs the support of various parties eg nurses aid in identifying the needs of children with mental retardationkeywords: care worker experience, basic needs, people with mental retardation
Model Peran Orang Tua Dalam Membentuk Kebiasaan Sarapan Anak Usia Sekolah di Desa Rancakwiru Kabupaten Tegal Dwi Budi Prastiani; Astuti Yuni Nursasi; Widyatutti Widyatuti
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i1.473

Abstract

Sarapan merupakan aktivitas penting bagi anak usia ekolah sebelum melakukan kegiatannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan model peran orang tua dengan kebiasaan sarapan pada anak usia sekolah dalam keluarga. Desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada kelaurga yang memiliki anak usia sekolah. Hasil menunjukkan ada hubungan bermakna antara model peran orang tua dalam kebiasaan sarapan dengan p value < alfa. Model peran orang adalah kunci pembentukan kebiasaan sehat pada anak. norang tua mempuanyai pengaruh yang kuat dalam membentuk kesukaan makan anak-anaknya. edukasi kesehatan tentng pentingnya gizi pada anak usia sekolah perlu dilakukan sebagai upaya promotif dan preventif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA Yasinta Ema Soke, Mohamad Judha, Tia Amestiasih
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i1.135

Abstract

Latar Belakang: Usia harapan hidup yang semakin meningkat berdampak pada peningkatan penyakit degeneratif pada lansia, salah satunya adalah osteoporosis. Osteoporosis yang dialami lansia dapat menimbukan masalah kesehatan seperti fraktur akibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang dan kondisi tersebut diperburuk oleh kurangnya asupan kalsium yang dikonsumsi oleh lansia. Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014, dari 10 lansia didapatkan 8 lansia mengatakan tidak tahu dan tidak mengerti tentang apa itu osteoporosis dan sumber makanan apa saja yang mengandung kalsium.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39 lansia di Panti Wredha X Yogyakarta. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data penelitian ini menggunakan analisis Somers'd..Hasil Penelitian : Mayoritas responden mempunyai pengetahuan dalam kategori baik yaitu sebanyak 26 responden (66,7%), dan sebagian besar mempunyai perilaku mengkonsumsi makanan berkalsium yang baik yaitu sebanyak 24 responden (61,5%). Hasil uji didapatkan p value 0,036 kurang dari 0,05 dan koefisien korelasi 0,325 yang berada pada koefisien 0,2 sd < 0,4.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan lansia tentang osteoporosis dengan perilaku mengkonsumsi makanan berkalsium di Panti Wredha Hanna Surokarsan Yogyakarta dengan tingkat keeratan yang lemah. Kata Kunci: Osteoporosis, perilaku mengkonsumsi kalsium 1Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta.2Dosen Prodi Keperawatan FIKES Universitas Respati Yogyakarta.3Dosen Prodi Keperawatan FIKES Universitas Respati Yogyakarta.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Maria Eustokia L.P Ema; Deden Iwan Setiawan; Rohayati Masitoh
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i1.212

Abstract

latar belakang : Pentingnya fungsi kepemimpinan sehingga diasumsikan bahwa kegagalan atau keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan leh kemampuan kepemimpinannya, untuk mnggerakkan anggota sehingga sapat berjalan dengan efektif dan efisien. Peranan pemimpin dalam organisasi kesehatan sangat mempengaruhi peningkatan keinerja dan kepuasan kerja bawahannya serta seorang pemimpin dalat menumbuhkan motivasi dan semangat kerja perawat untuk dapat mencapai tingkat pelayanan yang maksimal. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara didapatkan bahwa pada tiga ruang rawat inap tiga dari sepuluh orang kepala ruang masih belum maksimal untuk menjlanakan tugasnya, dan pada lima orang perawat mengatakan belum merasakan ada kepuasan dan kinerja yang tingi.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan kepemimpinan efektif kepala ruang dengan kinerja perawat dan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati bantul Yogyakarta. Jenis penelitian Analitik korelational dengan pendekatan Cross Sectional. Subyek penelitian adalah kepala runag/PN dan perawat pelaksana di runag rawat inpa dengan jumlah responden sebanyak 60 orang (30 responden kepala ruang/PN dan 30 responden perawat pelaksana). Pengambilan sampel menggunakan teknik propotional purposive sampling, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang diolah dan dianalisis dengan uji statistik Kendall-Tau.Hasil : Kepemimpinan efektif kepala ruang dan kepuasan dengna uji kendall-tau diperoleh nilai p-value sebesar (0,981>0,05) dan kepemimpinan efektif kepala ruang dan kinerja perawat nilai p-value (0,271>0,05) ha berarti H0 gagal ditolak dan Ha ditolak.Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara kepemimpinan efektif kepala ruang dengan kinerja perawat dan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Page 1 of 1 | Total Record : 4


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 10 No 3 (2023): SEPTEMBER 2023 Vol 10 No 2 (2023): MAY 2023 Vol 10 No 1 (2023): JANUARY 2023 Vol 9 No 3 (2022): SEPTEMBER 2022 Vol 9 No 2 (2022): MAY 2022 Vol 9 No 1 (2022): JANUARY 2022 Vol 9 No 1 (2022): JANUARI 2022 Vol 8 No 3 (2021): SEPTEMBER 2021 Vol 8 No 2 (2021): MAY 2021 Vol 8 No 1 (2021): JANUARY 2021 Vol 8 No 1 (2021): JANUARI 2021 Vol 7 No 3 (2020): SEPTEMBER 2020 Vol 7, No 2 (2020): MEI 2020 Vol 7 No 2 (2020): MAY 2020 Vol 7 No 2 (2020): MEI 2020 Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020 Vol 7 No 1 (2020): JANUARY 2020 Vol 7 No 1 (2020): Januari 2020 Vol 6 No 3 (2019): SEPTEMBER 2019 Vol 6, No 3 (2019): September 2019 Vol 6, No 2 (2019): Mei 2019 Vol 6 No 2 (2019): MAY 2019 Vol 6 No 1 (2019): JANUARY 2019 Vol 6, No 1 (2019): Januari 2019 Vol 5, No 3 (2018): September 2018 Vol 5 No 3 (2018): SEPTEMBER 2018 Vol 5 No 2 (2018): MEY 2018 Vol 5, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 5 No 1 (2018): JANUARY 2018 Vol 5, No 1 (2018): Januari 2018 Vol 5, No 1 (2018): Januari 2018 Vol 5 (2018): FEBRUARI 2018 Vol 4, No 3 (2017): September 2017 Vol 4 No 3 (2017): SEPTEMBER 2017 Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 4 No 2 (2017): MAY 2017 Vol 4 No 1 (2017): JANUARY 2017 Vol 4, No 1 (2017): Januari 2017 Vol 3, No 2 (2016): September 2016 Vol 3 No 2 (2016): SEPTEMBER 2016 Vol 3 No 1 (2016): MARCH 2016 Vol 3, No 1 (2016): Maret 2016 Vol 3, No 1 (2016): Maret 2016 Vol 2, No 2 (2015): September 2015 Vol 2 No 2 (2015): SEPTEMBER 2015 Vol 2, No 1 (2015): Maret 2015 Vol 2 No 1 (2015): MARCH 2015 Vol 2, No 4 (2014): Mei 2014 Vol 2 No 4 (2014): MAY 2014 More Issue