cover
Contact Name
Husnun Amalia
Contact Email
husnun_a@trisakti.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbiomedkes@trisakti.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Biomedika dan Kesehatan
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 2621539x     EISSN : 26215470     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Biomedika dan Kesehatan is an official publication of Faculty of Medicine Trisakti University. Jurnal Biomedika dan Kesehatan is a third-monthly medical journal that publishes new research findings on a wide variety of topics of importance to biomedical science and clinical practice. Jurnal Biomedika dan Kesehatan online contains both the current issue and an online archive that can be accessed through browsing, advanced searching, or collections by disease or topic.
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Hubungan intensitas penggunaan game online dengan visus mata pada siswa SMA Oktavani, Yoki; Fadilah, Tubagus Ferdi
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.198-202

Abstract

LATAR BELAKANGPenglihatan yang optimal hanya dapat dicapai bila terdapat suatu jalur saraf visual yang utuh, struktur mata yang sehat serta kemampuan fokus mata yang tepat. Etiologi dari penurunan visus bersifat multifaktoral. Berdasarkan data dari World Health Organization, diseluruh dunia pada tahun 2010 terdapat sebanyak 285 juta orang (4,24%) populasi dengan gangguan penglihatan; 39 juta (0,58%) dengan kebutaan; dan 246 juta (3,65%) dengan low vision. Penyebab gangguan penglihatan tertinggi di seluruh dunia adalah kelainan refraksi (43%). METODEJenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan potong silang. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan menggunakan kuesioner untuk intensitas penggunaan game online dan pemeriksaan menggunakan kartu Snellen serta Pinhole untuk visus di SMAN 23 Tomang – Jakarta Barat. Responden berjumlah 149 orang, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Analisis diolah dengan program SPSS 21,0. HASILUji Fisher’s didapatkan nilai probabilitas p=0,551 dimana didapatkan p>0,05, sehingga tidak terdapat hubungan antara intensitas penggunaan game online dengan penurunan visus. KESIMPULANTidak terdapat hubungan bermakna antara intensitas penggunaan game online dengan penurunan visus pada siswa kelas X - SMAN 23 Tomang Jakarta Barat.
Pengaruh ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Ifriana, Fiadwita Nia; Kumala, Widyasari
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.172-178

Abstract

LATAR BELAKANGPseudomonas aeruginosa merupakan bakteri negatif-gram yang menjadi penyebab tersering infeksi di lingkungan Rumah Sakit yang dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Saat ini penggunaan antibakteri dari bahan alami mulai dikembangkan. Di seluruh dunia, ratusan tanaman dapat digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai pengobatan untuk infeksi bakteri. Biji buah pala (Myristica fragrans Houtt) mengandung minyak atsiri, saponin, terpenoid, flavonoid, yang diketahui berpotensi sebagai antibakteri. Maka dari itu penulis ingin mengetahui aktivitas antibakteri pada biji pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. METODEDesain penelitian ini adalah eksperimental sesungguhnya (True Experimental) laboratorium in vitro, menggunakan metode difusi cakram, dengan menggunakan sampel ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Terdapat 4 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Zona hambat yang terbentuk akan diukur menggunakan penggaris. Analisis data dengan menggunakan SPSS versi 22. HASILHasil penelitian menunjukkan ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, hal ini dibuktikan dengan terbentuknya zona hambat pada kertas cakram. Zona hambat yang terbentuk bervariasi, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin luas zona hambat yang terbentuk. KESIMPULANEkstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dengan kategori lemah.
Rasio lingkar pinggang panggul berhubungan dengan kadar kolesterol total pada dewasa Larasati, Syifa; Alvina, Alvina
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.126-132

Abstract

LATAR BELAKANGHiperkolesterolemia adalah keadaan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke. Secara global, satu dari tiga kasus penyakit jantung iskemik dinyatakan berkaitan dengan kadar kolesterol darah yang tinggi. Tercatat proporsi penduduk Indonesia usia ≥15 tahun dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal mencapai 35,9%. Salah satu faktor yang dikaitkan dengan hiperkolesterolemia adalah obesitas atau keadaan akumulasi lemak berlebih pada jaringan adiposa, khususnya obesitas abdominal. Obesitas abdominal dapat dinilai melalui pengukuran rasio lingkar pinggang panggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rasio lingkar pinggal panggul dengan kadar kolesterol total. METODEPenelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan cross-sectional pada 60 subyek dewasa berusia 26-65 tahun. Pengukuran kadar kolesterol menggunakan alat finger-prick dan strip cholesterol test NESCO. Pengukuran lingkar pinggang panggul menggunakan pita ukur. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. HASILSebagian besar responden (55%) berusia >35 tahun. Responden dengan RLPP di atas normal sebanyak 38,3% dan kadar kolesterol total meningkat sebanyak 28,3%. Uji Chi-Square menunjukkan hasil terdapat hubungan yang bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul dan kadar kolesterol total (p = 0,001). KESIMPULANRasio lingkar pinggang panggul berhubungan dengan kadar kolesterol total pada dewasa.
Pemakaian sepatu hak tinggi berhubungan dengan nyeri otot betis pada pramuniaga Septian, Yosep; Merijanti, Lie Tanu
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.158-163

Abstract

LATAR BELAKANGPada tahun 2014, American Pediatric Medical Association (APMA) mencatat sebanyak 49% wanita menggunakan sepatu hak tinggi dengan 77% mengalami masalah pada kaki. Selain itu Badan survei di Amerika Serikat juga mencatat 59% wanita menggunakan sepatu hak tinggi kurang lebih satu sampai delapan jam perharinya. Bahkan ada yang memakai lebih dari sepuluh jam secara terus-menerus setiap hari. Dalam hal ini, pramuniaga merupakan salah satu pekerjaan yang menggunakan sepatu hak tinggi dalam pekerjaan sehari-hari. METODEPenelitian menggunakan studi pendekatan observasional dan metode potong silang (Cross-sectional) yang dilakukan pada 84 subjek di Departement Store X di Bogor. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner karakteristik responden, dan mengukur derajat nyeri otot menggunakan metode Visual Analog Scale (VAS). Variabel yang diteliti adalah posisi saat bekerja, masa kerja, tinggi dan jenis hak sepatu, serta nyeri otot betis. Analisis data menggunakan Uji Chi-square yang diolah dengan program SPSS V.21 dengan tingkat kemaknaan adalah nilai p<0.005. HASILHasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara tinggi hak sepatu (p=0.004) dan masa kerja (p=0.042) dengan nyeri otot betis pada pramuniaga, sedangkan hasil analisis antara posisi saat bekerja, dan jenis hak sepatu tinggi dengan nyeri otot betis tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p=0.169; 0.082). KESIMPULANPenelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dan tinggi hak sepatu dengan nyeri otot betis pada pramuniaga perempuan.
Hubungan antara durasi aktivitas membaca dengan astenopia pada mahasiswa Chandra, Jeffrey; Kartadinata, Erlani
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.185-190

Abstract

LATAR BELAKANGPenggunaan perangkat digital dan berkembangnya internet di era global semakin menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dan berdampak pada kesehatan kesehatan mata, yakni astenopia. Astenopia merupakan melemahnya kekuatan penglihatan akibat ketegangan karena penggunaan kedua bola mata yang berlebihan. Pada mahasiswa kedokteran saat ini ebooks dan jurnal ilmiah yang mudah didapat berpengaruh besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi aktivitas membaca dengan astenopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. METODEPenelitian menggunakan desain potong silang pada 249 mahasiswa kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data jenis kelamin, kelemahan otot ekstraokuler, durasi membaca dengan hardcopy serta komputer pada hari kerja dan akhir pekan, akumulasi aktivitas jarak dekat, dan gejala mata lelah. Analisis data menggunakan Chi-square dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASILPada durasi aktivitas membaca cukup (≤5360 jam) ditemukan 85 mahasiswa (41,3%) dengan astenopia, sedangkan durasi membaca lama (5361–9520 jam) dan sangat lama (≥9521 jam) ditemukan astenopia berturut-turut 55 mahasiswa (26,7%) dan 66 mahasiswa (32%). Tidak terdapat hubungan antara aktivitas membaca dengan astenopia nilai (p=0,128). KESIMPULANTidak terdapat hubungan bermakna antara durasi aktivitas membaca dengan astenopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Hubungan tingkat kontrol dengan arus puncak ekspirasi pada pasien asma Imran, Nur Anniesa Indayani; Khairani, Rita; Susanti, Febrina
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.152-157

Abstract

LATAR BELAKANGAsma adalah penyakit heterogen, yang ditandai dengan peradangan jalan napas kronik dan masih menjadi masalah kesehatan di semua negara. Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi asma di Indonesia mencapai 4,5%. Pada pasien asma, obat pelega jangka pendek dan pengontrol jangka panjang digunakan untuk mempertahankan asma dalam keadaan terkontrol. Tingkat kontrol asma dapat dinilai secara subjektif dengan menggunakan kuisioner tingkat kontrol spesifik dan secara obyektif dengan pengukuran fungsi paru salah satunya arus puncak ekspirasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kontrol asma dengan arus puncak ekspirasi pada pasien asma. METODEPenelitian ini menggunakan desain potong lintang. Sampel berjumlah 57 orang menggunakan consecutive non random sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan November–Desember 2017. Data untuk menilai tingkat kontrol diperoleh dengan kuesioner ACT dan data fungsi paru menggunakan peak flow meter untuk mengukur arus puncak ekspirasi. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0.05. HASILSebanyak 82.5% pasien dengan asma tidak terkontrol dan 86% dengan arus puncak ekspirasi berada di zone merah. Tidak terdapat hubungan bermakna tingkat kontrol asma dengan arus puncak ekspirasi pada pasien asma (p=0.137). KESIMPULANTidak terdapat hubungan bermakna tingkat kontrol asma dengan arus puncak ekspirasi pada pasien asma.
Cedera olahraga serta penyakit terkait olahraga Setyaningrum, Dyah Ayu Woro
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2019.v2.39-44

Abstract

Cedera olahraga didefinisikan sebagai cedera yang terjadi pada tubuh saat seseorang berolahraga atau saat melakukan latihan fisik tertentu. Cedera Olahraga tidak hanya berupa kerusakan yang mendadak yang terjadi saat olahraga misal seperti strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem muskuloskeletal namun termasuk didalamnya adalah sindroma overuse yang merupakan akibat jangka panjang dari sesi latihan dengan gerakan atau postur tubuh yang monoton dan berulang-ulang sehingga muncul manifestasi klinis. Cedera olahraga didefinisikan sebagai cedera yang terjadi pada tubuh saat seseorang berolahraga atau saat melakukan latihan fisik tertentu. Cedera Olahraga tidak hanya berupa kerusakan yang mendadak yang terjadi saat olahraga misal seperti strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem muskuloskeletal namun termasuk didalamnya adalah sindroma overuse yang merupakan akibat jangka panjang dari sesi latihan dengan gerakan atau postur tubuh yang monoton dan berulang-ulang sehingga muncul manifestasi klinis. Pada bidang kedokteran olahraga muncul terminologi seperti overreaching functional atau non-functional overreaching merupakan istilah yang berkaitan dengan kinerja atau performa olahragawan atau atlet. Kondisi ini mempengaruhi proses penyembuhan serta beban latihan pada atlet tersebut. Adapula sindroma overtraining secara klinis terbagi menjadi dua jenis yaitu bentuk simpatetik dan parasimpatetik. Rata-rata cedera olahraga lebih tinggi secara bermakna pada cedera yang terjadi saat pertandingan dibandingkan cedera saat latihan dan lebih dari 50% cedera yang dialami atlet mengenai ekstremitas bawah. Cedera ACL serta re-injury nyadi Amerika Serikat merupakan cedera lutut yang paling sering, dan diperkirakan di AS saja mencapai angka 350.000 operasi rekonstruksi per tahunnya, dan perkiraan kasar rata-rata operasi untuk ACL di seluruh dunia sekitar satu juta kali. Tingginya cedera berulang (re-injury) dipengaruhi oleh keputusan kapan seorang atlet boleh kembali pada aktivitas olahraga sebelum cedera. Aspek kesehatan dan kerentanan atlet terhadap penyakit-penyakit infeksi tertentu juga perlu diperhatikan karena adanya pengaruh latihan terhadap imunitas.
Prevalensi masalah kesehatan mata di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Stefanie, Fransisca
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.140-144

Abstract

LATAR BELAKANGGangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah di Indonesia. Akibat dari gangguan penglihatan dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita dan juga orang di sekelilingnya. Puskesmas sebagai pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran dalam gangguan penglihatan dan kebutaan. Banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan penglihatan. Upaya deteksi dini, pengobatan penyakit mata dan rujukan bagi kasus sulit telah dilakukan. Pencatatan kasus mata di Puskesmas juga memiliki peran di mana dapat memberikan informasi mengenai masalah kesehatan mata di fasilitas tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi masalah mata di Puskesmas Kecamatan Kebun Jeruk. METODEPenelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Data diperoleh dari data sekunder. Sebanyak 320.809 pasien berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk terhitung bulan Januari hingga Juli 2018. Dan kasus mata yang ditangani di Puskesmas sebanyak 3623 kasus. Hasil dianalisa dengan SPSS V21. HASILHasilnya adalah kasus mata terbanyak adalah kelainan lensa (39%), kelainan konjungtiva (29%), kelainan kelopak, sistem lakrimalis dan orbita (22%), sebesar 3% kelainan sklera, iris, dan korpus siliaris, kelainan koroid dan retina, dan glaukoma, dan sebesar 1% kelainan korpus vitreus dan bola mata. KESIMPULANKelainan Lensa masih menjadi penyebab tertinggi masalah kesehatan Mata di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
Computer vision syndrome Amalia, Husnun
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.117-118

Abstract

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah keluhan gangguan penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer. Keluhan ini berhubungan dengan penggunaan Visual Display Terminal (VDT). Pada kehidupan modern, VDT adalah alat yang telah menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dan alat-alat ini harus selalu tersedia sebagai sarana di intitusi pendidikan, perkantoran dan di rumah. Alat yang termasuk VDT adalah monitor komputer, telepon genggam, tablet, laptop, handheld konsol dan lain-lain. Saat ini komputer sangat membantu aktivitas manusia namun monitor komputer mengeuarkan radiasi dan gelombang seperti sinar ultraviolet dan sinar X yang bila terpapar dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan gangguan fisiologis pada mata. Pevalensi CVS mencapai 64-90% pada pengguna VDT dengan jumlah penderita di seluruh dunia diperkirakan sebesar 60 juta orang dan setiap tahun akan terus muncul 1 juta kasus baru. Prevalensi CVS pada mahasiswa teknik mencapai 81,9% lebih tinggi dibandingkan mahasiswa kedokteran yaitu sebesar 78,6%. Computer Vision Syndrome dapat terjadi pada anak-anak dan keluhan CVS pada ada anak-anak akan muncul lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa. Komputer didisain untuk digunakan oleh orang dewasakomputer tidak ergonomik untuk digunakan oleh anak-anak. Hal ini menyebabkan CVS pada anak-anak akan disertai dengan keluhan muskuloskeletal.
Hubungan nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional dengan indeks prestasi semester pertama mahasiswa Fakultas Kedokteran Tjhin, Purnamawati; Samara, Diana
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.191-197

Abstract

LATAR BELAKANGSeleksi masuk adalah satu upaya universitas untuk memperoleh mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang sesuai supaya dapat menunjang proses pembelajaran mahasiswa. Salah satu jenis seleksi masuk yang sering digunakan adalah dengan seleksi nilai rapor SMU calon mahasiswa karena dianggap mencerminkanpriorknowledgecalon mahasiswa. Pada kenyataannya, prestasi akademik mahasiswa yang diperoleh di perguruan tinggi sangat bervariasi walaupun semua telah lulus kriteria seleksi masuk dan menjalani proses pembelajaran yang sama. Penelitian inibertujuanuntuk mengetahui hubungan Nilai Ujian Sekolah (US), Nilai Ujian Nasional (UN), dan asal SMU dengan Indeks Prestasi (IP) semester pertamamahasiswaFakultas Kedokteran (FK). METODEPenelitian dilakukan dengan pendekatan potong lintang pada 170 mahasiswa semester pertama di salah satuFK swasta di Jakarta. Sampel dipilih secara simple random sampling dan diperoleh data berupa Nilai Ujian Sekolah, Nilai Ujian Nasional, asal SMU, dan IPK semester 1. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square, Uji T-Test berpasangan, dan regresi linier sederhana. HASILRerata nilai US lebih tinggi dibandingkan dengan nilai UN (p<0,05), kecuali nilai Biologi (p=0,085).Nilai US dan UN berkorelasi sangat lemah dengan IP semester 1 (r=0.00-0.39). Nilai UN lebih berkorelasi dengan IP semester 1 dibandingkan dengan nilai US. Mahasiswa yang berasal dari SMU di Jabodetabek memiliki IP yang lebih tinggi dibanding mahasiswa asal luar Jabodetabek(p = 0.002). KESIMPULANSemua komponen nilai US dan UN memiliki memiliki arah hubungan yang positif dengan nilai IP semester 1, walaupun memiliki korelasi yang lemah. Terdapat perbedaan bermakna antara nilai US dan nilai UN. Terdapat perbedaan bermakna antara nilai US dan UN siswa di wilayah Jabodetabek dan di luar Jabodetabek.

Page 3 of 11 | Total Record : 108