cover
Contact Name
Dinno Mulyono
Contact Email
bertiup@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
bertiup@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota cimahi,
Jawa barat
INDONESIA
Tunas Siliwangi : Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung
ISSN : 24769789     EISSN : 25810413     DOI : -
Core Subject : Education,
Tunas Siliwangi Journal publishes original research or theoretical papers about teaching and Preschool Education study program of STKIP Siliwangi Bandung on current science issues, namely: -Teacher of Early Childhood Education Programs. -Observers and Researchers of Early Childhood Education Programs. -Educational decisions maker on regional and national level
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Ifat Fatimah Zahro
Tunas Siliwangi Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p92-111.95

Abstract

Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip dalam pembelajaran yaitu bermain sambil belajar sehingga penilaian yang dilakukan harus memiliki kekhususan tersendiri, berbeda dengan penilaian untuk sekolah dasar dan menengah, yang perlu dilaksanakan secara cermat dan hati-hati. Pada tataran aplikasi, seringkali guru melaksanakan penilaian dalam sebuah program pendidikan hanya dijadikan formalitas, sekedar memenuhi aturan administrasi lembaga atau menjawab keingintahuan orangtua akan perkembangan anaknya. Sehingga guru tidak memperhatikan fungsi adanya penilaian untuk anak dengan tidak melihat kepada dampak psikologis anak. Proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik baik aspek sikap, ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru hendaknya memiliki pengetahuan berbagai metode dan teknik penilaian sehingga memiliki keterampilan memilih dan menggunakan dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.Kata Kunci: Penilaian, pembelajaran, anak usia dini
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) UNTUK MEMFASILITASI PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA SD DALAM PEMBELAJARAN IPA Fanny Sumirat
Tunas Siliwangi Vol 3, No 1 (2017): VOL 3 NO 1, APRIL 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i1p76-85.319

Abstract

Perubahan konseptual siswa dalam mempelajari konsep-konsep IPA di Sekolah Dasar merupakan tantangan bagi guru dalam upanya mencegah miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman serta penguasaan konsep IPA yang benar. Kepemilikan konsep IPA yang diperoleh siswa akan mengalami perkembangan dari masa kecil sampai dewasa, karena konsep-konsep itu mengalami modifikasi atau perubahan yang disebabkan karena pengalaman-pengalaman yang menyertai siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model POE dalam memfasilitasi perubahan konseptual siswa SD sehingga siswa memiliki konsep IPA dengan benar. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen yang dilakukan di SDN Cihaurgeulis II Bandung. Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV dan seluruh siswa kelas IV. Untuk memperoleh data digunakan beberapa macam instrumen penelitian yaitu: tes konseptual, lembar observasi, angket dan wawancara. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rerata di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa test kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan nilai rata-rata dari hasil pre test. Nilai rata-rata yang diperoleh di kelas eksperimen diatas 40% dari skor nilai maksimum (100,00) yaitu 44.58 . Sedangkan di kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata post test dibawah 35% dari skor maksimum (100,00) yaitu 35.80. Berdasarkan temuan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa model POE efektif dalam memfasilitasi perubahan konseptualsiswa SD. Kata kunci: Perubahan konseptual, Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) 
KIAT-KIAT ORANG TUA TANGGUH MENJADIKAN ANAK DISIPLIN DAN BAHAGIA Ania Susanti; susanti hani; wanti setiawati; wiwin suryaningsih
Tunas Siliwangi Vol 4, No 1 (2018): VOL 4 NO 1, APRIL 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v4i1p25-31.1196

Abstract

Kedisplinan pada anak-anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yangburuk. Pendidikan disiplin perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentumengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak.Disiplin merupakan perilaku nilai yang bisa dilakukan secara paksa dan bisa dilakukan dengansukarela. Untuk anak usia dini, bentuk disiplin harus dilaksanakan secara sukarela dan melaluibermain. Penanaman disiplin yang tepat akan menjadikan anak memilki sikap disiplin dan tetapmerasakan kebahagiaan. Menerapkan disiplin dengan tetap mebemberikan hak kebahagiaankepada anak bukan merupakan hal yang mudah, diperlukan orang tua yang tangguh yangmemiliki ketegasan dan sikap konsisten dalam menerapkannya.Kata kunci : Orang Tua Tangguh, Anak Disiplin
MENGENAL DAN MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH ORANG TUA DAN GURU Komala Komala
Tunas Siliwangi Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p31-45.90

Abstract

Isu kemandirian anak-anak dewasa ini mulai terkikis karena anak-anak sekarang memiliki kesibukan yang luar biasa dengan tugas-tugas sekolah, sehingga orang tua sering melayani anak-anaknya. Kenyataanya semua usaha untuk membuat anak menjadi mandiri sangatlah penting agar anak dapat mencapai tahapan kedewasaan sesuai dengan usianya. Orangtua danpendidik diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam mengembangkan kepribadian mereka. Akan tetapi beberapa orang tua tidak tahu bagaimana memberikan pola asuh pada anaknya sehingga dapat membantu dan mengembangkan kepribadian mereka yang mandiri. Karena kemandirian bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh dengan tiba-tiba. Hal inimemerlukan proses panjang yang harus dimulai sejak usia dini. Kunci kesuksesan seorang anak menjadi individu yang mandiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pola asuh orang tua. Oleh sebab itu orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, membantu dan mengarahkan anak untuk menjadi mandiri. Maka terpikirkandalam makalah ini untuk menyusun materi yang memberikan pedoman menerapkan langsung bagaimana mengenal dan mengembangkan kemandirian anak melalui pola asuh orang tua dan guru di Taman Kanak-Kanak. Makalah yang berjudul Mengenal dan Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini melalui Pola Asuh dan Orang Tua dan Guru ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam membimbing anak-anaknya untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian anak-anak. Menurut Erikson tugas yang harus diselesaikan pada masa balita adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu. Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orang tuanya terdapat suatusikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Tetapi sebaliknya bila orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah, maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu. Oleh karena itu kemandirian pada anak sangat diperlukan karena dengan kemandirian, anak bisa menjadi lebih bertanggung jawab dalammemenuhi kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemandirian secara normal akan cenderung lebih positif di masa depannya. Anak yang mandiri cenderung berprestasi karena dalam menyelesaikan tugas–tugasnya anak tidak lagi tergantung pada orang lain. Sehingga anak bisa lebih percaya diri. Rasa percaya diri (adequacy) atau self esteem merupakan perasaandimana anak mempunyai keyakinan tentang dirinya sendiri bahwa ia mempunyai konsep tentang diri sendiri. Perasaan ini dikembangkan dari interaksi dengan orang lain, yakni dari respon orang lain terhadap dirinya. Keyword: Kemandirian, pola asuh orang tua dan guru
METODE FONIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI Sharina Munggaraning Westhisi
Tunas Siliwangi Vol 5, No 1 (2019): VOL 5 NO 1, APRIL 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i1p29-43.1271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi mengenai implementasi metode fonik dalam pembelajaran membaca permulaan Bahasa Inggris untuk anak usia dini. Studi kasus dilakukan di I Can Read, sebuah lembaga bimbingan belajar Bahasa Inggris di Kota Bandung. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis tahapan pembelajaran dan kendala yang dihadapi guru dalam pengimplementasian metode fonik. Analisis tematik digunakan dalam penelitian ini terhadap data wawancara, catatan observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kemudian, kendala yang dirasakan oleh guru adalah keterbatasan waktu dan perbedaan kemapuan anak. Selain itu, guru-guru percaya bahwa implementasi metode fonik dalam pembelajaran membaca permulaan Bahasa Inggris untuk anak usia dini sudah sesuai karena tahapan pembelajarannya dimulai dari pengenalan bunyi huruf, pengenalan simbol huruf, hingga penggabungan bunyi huruf. Pembelajaran melalui metode fonik dapat dikolaborasikan dengan bermain dan bercerita agar suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi anak. Simpulan dari penelitian ini adalah implementasi metode fonik banyak membantu guru untuk memperkenalkan konsep bunyi huruf yang merupakan pondasi awal dalam pembelajaran membaca permulaan Bahasa Inggris.Kata Kunci: Metode Fonik, Membaca Permulaan Bahasa Inggris, Anak Usia Dini
PROGRAM PENDIDIKAN GIZI PADA ORANG TUA UNTUK MEMBANGUN POLA MAKAN SEHAT ANAK USIA DINI (Penelitian Tindakan Kolaboratif di PAUD Kenanga Kota Bandung) Siti Khodijah
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p159-180.314

Abstract

Pola makan sehat anak usia dini belum banyak terbentuk. Hal ini disebabkan pemenuhan konsumsi empat sehat lima sempurna belum dibiasakan. Diperparah kebiasaan membawa bekal yang tidak sehat dan kebiasaan jajan yang tidak terkendali memperparah kondisi pemenuhan gizi tersebut. Terbangunnya pola makan yang sehat secara kuantitas dan kualitas berguna dalam mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak serta mempengaruhi aspek-aspek perkembangan lainnya. Pola makan sehat bagi anak usia dini sangat tergantung dari peran orang tua disekitarnya terutama ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya orang tua dalam membangun pola makan sehat, serta program pendidikan gizi yang sesuai dengan kondisi di tempat penelitian. Penyusunan program pendidikan gizi dilakukan melalui metode penelitian tindakan kolaboratif dengan model Kemmis & Taggart. Penyusunan dilakukan melalui rangkaian perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus penyusunan program dihasilkan draft program hasil refleksi tindakan yang dilakukan sehingga menjadi perbaikan perencanaan untuk siklus selanjutnya. Diakhir siklus ketiga dihasilkan draft program final yang dapat dijadikan panduan bagi orang tua dalam membangun pola makan yang sehat sejak usia dini. Program ini berisi panduan bagi orang tua dalam menyediakan makan yang sehat bagi anak,memberikan motivasi terkait makan yang sehat, dan membiasakan pola yang sehat dalam keseharian makan anak. Kata Kunci: Membangun Pola Makan Sehat, Program Pendidikan Gizi pada Orang Tua. 
STIMULASI MELEJITKAN POTENSI, MINAT DAN BAKAT PADA ANAK USIA DINI komala komala
Tunas Siliwangi Vol 3, No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i2p181-194.650

Abstract

Setiap anak memiliki potensi, minat dan bakat yang berbeda-beda.  Potensi yang  besar pada setiap anak dapat dikembangkan apabila  distimulasi dengan baik sehingga kemampuan anak semakin meningkat. Anak yang distimulasi dengan cara yang tepat, tentu hasilnya akan lebih  baik.  Dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulasi yang benar. Stimulasi adalah  berbagai rangsangan, seperti kesempatan bermain, fasilitas belajar, atau materi (misalnya cerita atau bacaan), yang dapat memicu anak untuk belajar atau mengolah pengajaran. Potensi  adalah hal-hal spesifik yang ada pada diri anak, yang tampak lebih bila dibandingkan dengan anak seusianya. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Sedangkat bakat adalah adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Untuk dapat menstimulasi yang tepat terlebih dahulu  orang tua dan guru harus mengetahui potensi anak. Bila potensi  anak sejak awal sudah diketahui, kemungkinan risiko orang tua dan guru dalam memberikan  stimulasi  yang tidak sesuai dengan passion mereka  menjadi berkurang. Stimulasi  yang sesuai dengan bakat dan minat anak pun bisa membuat tumbuh kembang mereka optimal karena dijalani tanpa paksaan. Selain itu, proses stimulasi menjadi lebih mudah diterima karena anak melakukannya bukan semata-mata karena kewajiban melainkan juga sesuatu yang menyenangkan untuk mereka. Munculnya potensi (kemampuan) anak memang bergantung pada rangsangan yang diberikan orangtua dan lingkungan yang mendukung. Karena itu, wajib bagi orangtua dan guru untuk menggali sekaligus mengembangkan potensi anak sejak dini. Makin dini anak menerima stimulasi akan makin baik. 
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN PENCAK SILAT UNTUK ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Paguron Pencak Silat Galura Panglipur Bandung) Nia Nuraida
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p59-77.309

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan karakter untuk anak usia dini melalui pendidikan pencak silat mengingat kian maraknya fenomena negatif yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari pada anak, dapat dijumpai kasus-kasus kekerasan pada anak yang salah satunya terjadi karena anak terlalu lemah serta tidak memiliki keberanian untuk sekedar melindungi dirinya dan melalakukan perlawanan ketika menerima kekerasan, maka dari itu anak perlu dibekali suatu keterampilan untuk melindungi dirinya, diharapkan dengan pencak silat anak dapat memiliki karakter “taqwa, tangguh, trengginas, tanggap dan tanggon”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pendidikan pencak silat, implementasi program pendidikan pencak silat, proses penilaian, profil nilai karakter serta kendala yang dihadapi dalam menerapkan pencak silat untuk anak usia dini di Paguron Pencak Silat Galura Panglipur Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, karena peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan kondisi nyata program pendidikan pencak silat di Paguron Galura Panglipur. Sumber data yakni adalah anak-anak usia dini yang dibawah umur delapan tahun, Ketua Paguron, pelatih, orangtua anak usia dini. Data penelitian berupa data deskriptif yang diperoleh melalui observasi, wawancara serta studi dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis untuk selanjutnya dikaji berdasarkan teori, dan kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan: (1) Perencanaan program pendidikan pencak silat ditujukan untuk mengembangkan lima nilai karakter, (2) Implementasi pendidikan pencak silat mencakup pemberian empat jurus ibingan yakni jurus ibingan tepak tilu, jurus pareredan, jurus padungdung dan jurus ibingan tepak dua, (3) Penilaian pencak silat yang mengandung tiga unsur yakni “wiraga, wirahma dan wirasa”, (4) Profil nilai karakter yang dikembangkan di Paguron Galura Panglipur yakni “taqwa, tangguh, trengginas, tanggap dan tanggon”, dan (5) Kendala yang dihadapi oleh pelatih yakni media pembelajaran dan konsentrasi anak usia dini dalam pencak silat yang sering terganggu. Rekomendasi diberikan kepada: (1) Ketua dan pelatih di Paguron Galura Panglipur Bandung, (2) Program studi Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Pascasarjana UPI, (3) Orang tua yang hendak membekali anaknya dengan pendidikan pencak silat, (4) Bagi penelitian lain yang berkenaan dengan pengembangan nilai karakter melalui pendidikan pencak silat.Keywords: pendidikan pencak silat untuk anak usia dini, pengembangan nilai-nilai karakter. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG DAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA DINI Nunung Nurjanah
Tunas Siliwangi Vol 3, No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i2p105-119.645

Abstract

Artikel ini mengkaji penelitian terkait dengan penerapan model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL)dalam meningkatkan kemampuan berhitung da operasi bilangan anak usia dini. Penelitian ini bermula daripermasalahan kemampuan berhitung dan operasi bilangan anak di TK Budi Asih yang seringkali mengalamihambatan. Berdasarkan hasil observasi awal, kemampuan anak dalam aspek berhitung dan operasi bilangan masih belum optimal, hal tersebut ditandai dengan masih banyaknya anak yang hanya dapat menyebutkan bilangan dari 1 sampai 10 tanpa memahami arti dari bilangan tersebut, anak terlihat belum mampu membilang dengan menggunakan benda, belum mampu menjumlah dengan menggunakan benda dan belum mampu melakukan pengurangan dengan benda. Permasalahan tersebut perlu diatasi dengan penggunaan cara yang tepat, dalam penelitian ini solusi yang digunakan yaitu model pembelajaran IBL.
PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA Cecilia Kristanto
Tunas Siliwangi Vol 2, No 2 (2016): VOL 2 NO 2, OKTOBER 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i2p1-9.329

Abstract

This research is motivated by the fact that in general in the learning process in classes conducted by the teacher just focus on conventional learning activities by using a written worksheet commonly referred to as Student Worksheet (LKS). The teachers haven’t optimize the use of other learning media in the classroom. One way to improve the ability of mathematical logic in early childhood, especially in children kindergarten is by using learning media tool, educational games. So in this research Logico educational games is used in order to make learning prosess more interesting and varied. The purpose of this study is to improve mathematical logic abilities of teh students through Logico educational games. This study is a quantitative research, with quasiexperimental research design. Subjects in this study were 17 to 24 students of kindergarten group B aged 5-6 years of Saint Aloysius School, in the academic year 2015/2016. Data collection techniques in this research are observation and documentation. This study showed that by using Logico educational games there is an increase in mathematical logic abilty. The results of hypotheses testing by t-test of pre-test of the experimental group and the control group showed no significant difference. Improvementin the mathematical logic experimental group was greater than in the control group. The implication of research is that Logico educatinal games can improve the ability of mathematical logic and learning process in the classroom can become more interesting and not boring for young students. It can be concluded that Logico educational games is more effective than the Student Worksheet (LKS).Through the result of this research the kindergarten teachers are expected to understand and utilize the Logico educational games that increase.Keywords: mathematical logic ability, Logico educational games

Page 1 of 12 | Total Record : 119