cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Edisi April" : 6 Documents clear
Formulasi Hand Body Lotion Ekstrak Etanol Kulit Buah Semangka (Citrillus vulgaris) untuk Pelembab Kulit Amelia Rosenta Sumbayak; Vivi Eulis Diana
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4398

Abstract

Pendahuluan: Lotion sebagai pelembab sangat dibutuhkan untuk perawatan kulit. Saat ini dipasaran banyak beredar lotion pelembab kulit yang terbuat dari bahan kimiasintesis. Namun, sering terdapat masalah kesehatan bagi pemakai. Maka perlu dicari bahan alam untuk pelembab kulit yang terbuat dari bahan alam yang kemungkinan efek samping yang  . Salah satu   yang berpotensi untuk itu adalah putih kulit semangka karena mengandung vitamin A, B2, B6, E, C, dan putih kulit semangka juga mempunyai kadar anti oksidan yang tinggi. Tujuan: untuk membuktikan kulit putih semangka dapat diformulasikan dalam sediaan lotion. Metode: yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan membuat ekstrak dari kulit putih buah semangka sebagai sediaan lotion dengan kombinasi konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan adalah pemeriksaan mutu fisik yang meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH dan uji ititasi terhadap sukarelawan. Hasil: pengujian menunjukkan bahwa ekstrak kulit putih semangka dapat di formulasikan menjadi sediaan lotion. Sediaan lotion yang dihasilkan semuanya homogen, dengan warna cream dan coklat muda, pH sediaan pada konsentrasi 3% memiliki pH 5,9, pada konsentrasi 5% memiliki pH 5,8 dan pada konsentrasi 7% memiliki pH 5,7 dan uji iritasi menunjukkan tidak adanya tanda-tanda iritasi pada kulit. Kesimpulan: dari penelitian ini ekstrak kulit putih semangka dapat di formulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan variasi konsentrasi 3%, 5% dan 7%. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan uji antibakteri pada sediaan lotion ekstrak kulit putih semangka dan memformulasikannya dalam sediaan lain dengan konsentrasi yang berbeda menggunakan tumbuhan yang sama.
Formulasi Sediaan Lipstik Ekstrak Etanol Bunga Krisan (Chrysantemum sP) sebagai Pewarna Aisyah Aisyah; Vivi Eulis Diana
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4399

Abstract

Pendahuluan: Bunga krisan atau Crysantemum sp yang termasuk ke dalam keluarga asteraceae, tanaman ini dipergunakan oleh masyarakat sebagai tanaman hias. Bunga krisan (Chrysantemum sp) memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami karena memiliki warna yang menarik yang disebabkan adanya pigmen polifenol suatu turunan flavonoid. Didalam kosmetik, pewarna merupakan salah satu penyebab iritasi dan alergi dikulit, sehingga peneliti membuat formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan pewarna alami dari bunga krisan. Tujuan: untuk membuat formulasi lipstik  menggunakan zat warna dari ekstrak bunga krisan. Metode: penelitian ini adalah eksperimental, menggunakan sediaan lipstik yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya cera alba, lanolin, vaselin alba, setil alcohol, oleum ricini, nipagin, oleum rosae serta penambahan ekstrak bunga krisan dengan konsentrasi 15%, 20%, 30%, dan 40%. Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan pH, uji oles, uji stabilitas terhadap perubahan bentuk, warna dan bau selama penyimpanan 30 hari pada suhu kamar serta uji iritasi. Hasil: formulasi sediaan lipstik menggunakan ekstrak bunga krisan sebagai pewarna yang dibuat cukup stabil, yang didapatkan hasil sediaan yang tidak homogen, pH berkisar 4,9- 5,8 (kurang mendekati  pH kulit bibir) tidak memiliki daya oles yang baik karena warna yang tidak merata, serta tidak menyebkan  iritasi. Kesimpulan: Formulasi sediaan lipstik dengan konsentrasi menggunakan ekstrak bunga krisan tidak banyak memberikan pengaruh. Hasil uji menunjukan bahwa keempat sediaan lipstik yang dibuat tidak homogen dan ketiga sediaan retak dan patah. Berdasarkan hasil uji iritasi yang dilakukan menunjukan bahwa sediaan lipstik yang dibuat tidak menyebabkan iritasi dan aman untuk digunakan. Disarankan untuk melakukan preformulasi agar mendapatkan tekstur lipstik yang ideal dengan penambahan emulsifier/emulgator.
Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Herbal Selada Air (Nasturtium officinale R.Br) Ardina Pakpahan; Suprianto Suprianto
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4400

Abstract

Pendahuluan: Asap rokok, makanan yang dibakar, paparan sinar matahari berlebih, obat-obatan tertentu, pestisida, dan polusi udara merupakan beberapa sumber pembentuk senyawa radikal bebas. Radikal bebas menyebabkan peradangan dan penuaandini pada kulit yang ditandai dengan kulit kering, kasar, pori-pori membesar dan muncul bercak hitam. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi proses penuaan kulit. Tanaman yang memiliki antioksidan alami salah satunya adalah herbaselada air (Nasturtium officinale R. Br.) Selada air telah diteliti memiliki aktivitas antioksi dan dapat menurunkan bilangan peroksida. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula dan pembuatan sediaan masker gel dari ekstrak etanol herba selada air (Nasturtium officinale R. Br.). Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan cara herba selada air dijadikan ekstrak dan diformulasikan menjadi masker gel dengan variasi konsentrasi 5%, 10% , 15% dan 20%, kemudian dilakukan pemeriksaan organoleptis, pengujian homogenitas , uji pH, daya sebar, kecepatan sediaan mengering, dan uji iritasi pada kulit sukarelawan. Hasil: uji homogenitas menunjukkan bahwa sediaan masker gel yang dihasilkan adalah homogen. Sediaan masker gel yang dihasilkan berwarna coklat muda hingga coklat tua. pH sediaan berkisar 6,2-7,1. Waktu sediaan mengering berkisar 14-20 menit. Sediaan masker gel memiliki daya sebar 5,5-8,3 cm. Pengamatan uji iritasi terhadap sukarelawan menunjukkan seluruh sediaan masker gel tidak menunjukkan tanda-tanda iritasi.  Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ekstrak selada air (Nasturtium officinale R. Br.) dapat diformulasikan menjadi sediaan masker gel. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan formulasi ekstrak herba selada air dalam bentuk sediaan lain seperti krim, lotion dan lain-lain.
Pengaruh Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rm Djoelham Binjai Reza Utari; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4401

Abstract

Pendahulan: Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan lima dimensi yaitu tingible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan empathy (perhatian). Tujuan: untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit terhadap tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. RM Djoelham Binjai tahun 2017. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 121 orang dengan teknikaccidental sampling. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan uji chi-square. Hasil: penelitian mutu pelayananmempunyai pengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Dimensi tingibel (bukti fisik) meliputi kebersihan ruang tunggu (ρvalue 0,001), kenyamanan ruang tunggu (ρvalue 0,004), dan ketersediaan tempat parkir (ρvalue 0,007). Dimensi reliability (kehandalan) meliputi pemberian informasi obat yang diberikan petugas (ρvalue 0,001), dan sikap petugas dalam melakukan diskusi dengan pasien mengenai informasi obat (ρvalue 0,001). Dimensi responsiveness (ketanggapan) meliputi ketanggapan petugas terhadap pasien (ρvalue 0,001), kecepatan petugas dalam melakukan suatu pelayanan obat dengan resep (ρvalue 0,001), dan kejelasan pelayanan informasi obat yang diberikan petugas (ρvalue 0,001). Dimensi assurance (jaminan) meliputi kelengkapan ketersediaan obat (ρvalue 0,001), sikap sopan petugas dalam memberikan pelayanan (ρvalue 0,001), dan tingkat pengetahuan dan kemampuan petugas dalam memberi informasi obat yang benar dan lengkap (ρvalue 0,019). Dimensi empathy (perhatian) meliputi keramahan petugas (ρvalue 0,001), sikap empati dari petugas dalam pelayanan (ρvalue 0,001), perhatian petugas kepada pasien dalam memberikan pelayanan (ρvalue 0,001) dan keprofesionalan petugas dalam melayani pasien (ρvalue 0,001). Kesimpulan: penelitian ini semua berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien, kecuali tingkat pengetahuan dan kemampuan petugas dalam memberi informasi obat yang benar dan lengkap.
Efektivitas Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centellaasiacita L ) dan Daun Pepaya (Carica papaya L Agus Virend Siahaan; Adek Chan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4397

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan dan pengalaman nenek moyang pada zaman dahulu telah mampu mengatasi permasalahan kesehatan dengan menggunakan obat tradisional. Seperti daun pegagan (Centellaasiacita) dan daun pepaya (Caricapapaya L.) yang sebagian masyrakat telah mengetahui khasiatnya seperti anti septik, menambah nafsu makan dan juga bermamfaat dalam penyembuhan luka bakar.Tujuan: Untuk mengetahui daun pegagan (Centella asitica L.Urb.)dan daun Pepaya(Carica papaya) dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan gel luka bakar. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental. Daun pegagan (Centella asiacita ) dan daun pepaya (Carica papaya L.) di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Tiap kelompok uji masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Sediaan gel dibuat kedalam 3 sediaan dengan konsentrasi (1%, 3%, 5%). Selanjutnya gel dan control positif (neomicinsulfat) di ujikan pada tiap-tiap kelompok percobaan, kemudian dibandingkan kemampuan penyembuhan lukanya. Hasil: penelitian menunjukkan pada perlakuan pengobatan menggunakan ekstrak etanol daun pegagan dan daun papaya perubahan luka menurun secara perlahan-lahan. Pada konsentrasi 1%, 3% perubahan luka bakar mengecil, 5,0 mm dan 3,2 mm, sedangkan pada konsentrasi 5% perubahan luka bakar mengecil jadi 2,4 mm, sedangkan control positif mengecil menjadi 1 mm setelah pengujian selama 12 hari. Kesimpulan: Penelitian ini adalah gel ekstrak etanol kombinasi daun pegagan dan daun papaya dapat berkhasiat dalam penyembuhan luka bakar. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak efek penyembuhan lukanya semakin cepat, tetapi masih lebih bagus dengan control positif (Neomicinsulfat).
Persepsi Konsumen terhadap Pelayanan Kefarmasian Apotik di Jemadi Natural Bustami Bustami; Khairani Fitri
Jurnal Dunia Farmasi Vol 2, No 2 (2018): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v2i2.4402

Abstract

Pendahuluan: Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan lima dimensi yaitu tingable (bukti nyata), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan empathy (perhatian). Tujuan: untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap pelayanan kefarmasian yang diterapkan di Apotek Jemadi Natural Tahun 2017. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian deskriptif. Jumlah sampel 172orang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analsis univariat. Hasil: penelitian pelayanan kefarmasian adalah Tingible (bukti nyata) konsumen yang mengatakan tidak baik sebanyak 24 orang (14%), cukup baik sebanyak 18 orang (10,5%), baik sebanyak 97 (56,3%), dan sangat baik 33 (19,2%).Reliability (kehandalan)konsumen yang mengatakan tidak baik tidak ada, cukup baik sebanyak 11 orang (6,4%), baik 61 orang (35,5%), dan sangat baik 100 orang (58,1%).Responsiveness (Ketanggapan)konsumen yang mengatakan tidak baik tidak ada, cukup baik sebanyak 16 orang (9,3%), baik 99 orang (57,6%), dan sangat baik 57 orang (33,1%).Assurance (Jaminan) konsumen yang mengatakan tidak baik tidak ada, cukup baik sebanyak 14 orang (8,1%), baik 60 orang (34,9%), dan sangat baik 98 orang (57%).Empathy (Perhatian) konsumen yang mengatakan tidak baik sebanyak 1 orang (0,6%), cukup baik sebanyak 9 orang (5,2%), baik 95 orang (55,2%), dan sangat baik 97 orang (39%). Kesimpulan: penelitian ini yaitu persepsi konsumen pelayanan kefarmasian di apotekJemadi Natural lebih banyak mengatakan baik dalam arti pelayanan kefarmasian sudah lebih memperhatikan kekurangan fasilitas salah satunya parkir,  ruang tunggu, pelayanan, buktinyata, kehandalan, ketanggapan, jaminan, danperhatiandi apotekJemadi Natural.

Page 1 of 1 | Total Record : 6