cover
Contact Name
Novianty Tuhumury
Contact Email
tritonmsp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
tritonmsp@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Jl. Mr. Chr. Soplanit, Kampus - Poka, Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Published by Universitas Pattimura
Core Subject : Social,
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan is a scholarly refereed research journal which accepts scientific article based on research and reviews including: 1. Management of Aquatic Resources 2. Management of Aquatic Environment 3. Management of Coastal and Sea 4. Economic of Aquatic Resources 5. Planning and development of Coastal, Sea and Small Islands The article should fulfill science criteria and original manuscript which has previously unpublished. Each article will evaluate by relevant peer reviewers before published.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON" : 5 Documents clear
INTEGRASI JENDER DALAM PENGUATAN SOSIAL DAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN PANCING TONDA (STUDI KASUS DI NEGERI URENG DAN NEGERI ASSILULU KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH) Sohilauw, Fitriyani S; Selanno, Debby A J; Lopulalan, Y
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.079 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue1page1-13

Abstract

Ureng and Assilulu Village have abundant potential fisheries resources. Gender has a role in utilizing fisheries resources. The research on troll lline fisher’s household was carried out at Ureng and Asslulu villages, Leihitu District, Central Maluku on December 2017 to July 2018. The objectives of this research were:1) To analyse social, economy and cultural of fishers; 2) To study the perception of fishers on equity between men and women; 3) To analyse working division between men and women to fulfill daily need, and; 4) To formulate integrated strategy to strengthening social and economy of the fisher’s household. Descriptive quantitative was used to analyse social, economy and cultural of the fisher’s household while Analyctical Hierarkhy Process was applied to analyse fisher’s activities. SWOT analysis was used to formulate strategy for gender integrated in order to strengthening social and economy of the fishers. The results showed that all fishing activities were done by men while women mostly responsible for household administration and thus have more work load than men. There were 10 strategies and 17 approaches to strengthening social and economy of the troll line fisher’s household at both villages. ABSTRAK Negeri Ureng dan Negeri Assilulu memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah. Jender memiliki peranan dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menganalisis kondisi sosial, ekonomi dan budaya keluarga nelayan pancing tonda; 2) mengkaji persepsi keluarga nelayan pancing tonda tentang keadilan antara laki-laki dan perempuan; 3) menganalisis pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga nelayan pancing tonda dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari; dan 4) memformulasikan strategi integrasi jender bagi penguatan sosial dan ekonomi keluarga nelayan pancing tonda di Negeri Ureng dan Negeri Assilulu. Kondisi sosial, ekonomi dan budaya serta mengkaji menggunakan metode analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis berbagai kegiatan laki-laki dan perempuan menggunakan metode Analyctical Hierarkhy Process (AHP). Strategi integrasi jender bagi penguatan sosial dan ekonomi keluarga nelayan pancing tonda dianalisis menggunakan metode analisis data SWOT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan aktivitas kaum laki-laki adalah melaut, sedangkan kaum perempuan lebih banyak melakukan kegiatan mengurus rumah tangga. Berdasarkan pembagian kerja, kaum perempuan memiliki lebih banyak beban kerja. Terdapat 10 strategi yang dirumuskan serta 17 arahan bagi penguatan sosial dan ekonomi keluarga nelayan pancing tonda pada kedua negeri tersebut. Kata Kunci: Nelayan, jender, integrasi, SWOT, Negeri Ureng, Negeri Asilulu
STRATEGI PENGEMBANGAN MINAWISATA BAHARI KATEGORI KERAMBA JARING APUNG (KJA) BERBASIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG DI PERAIRAN NEGERI AMAHAI KABUPATEN MALUKU TENGAH Matahurilla, A C D; Khouw, A S; Abrahamsz, J
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.528 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue1page14-20

Abstract

The potential of resources and the development of environmental services have not been utilized optimally so that an effort to integrate management in terms of ecology and economy based on tourism fish farming is needed. The research to analyse suitability and carryng capacity as well as to formulate the strategy and development priority for marine fisheries tourism of floating cage. This research was conducted on November 2017 to February 2018 at Amahai coastal water. Primary data was collected through direct observation at 10 stations while secondary data was obtained from literature. Suitability was analysed by using region suitability matrix while carrying capacity was calculated based on PPLKPL-KLH/FPIK-IPB. Arrangement of strategic factors was based on SWOT matrix and then analysed by using TOWS while priority of development strategy was analysed by using Analytical Hierarchy Process. The result showed that all stations were suitable for marine fisheries tourirsm of floating cage with the percentage ranged from 95.09% (stations 6, 8, 9) to 100% (stations 1-5, 7, 10). However, based on carrying capacity, there were only six groups of floating cage with total area of 0.45 ha for each group. There were 14 strategies and nine priorities to develop marine fisheries tourism of floating cage in the region of Amahai. ABSTRAK Potensi sumberdaya dan pengembangan jasa lingkungan belumlah dimanfaatkan secara optimal sehingga diperlukan suatu upaya integrasi pengelolaan dari segi ekologi dan ekonomi berbasis minawisata keramba jaringa apung (KJA). Tujuan penelitian yaitu menganalisis kesesuaian kawasan, daya dukung kawasan, serta menformulasikan strategi dan prioritas pengembangan untuk kawasan minawisata bahari kategori KJA di Negeri Amahai. Penelitian ini berlangsung pada bulan November 2017-Februari 2018 di pesisir Negeri Amahai. Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Analisis data untuk kesesuaian menggunakan matriks kesesuaian kawasan minawisata bahari kategori KJA, sedangkan perhitungan daya dukung merujuk pada PPLKPL-KLH/FPIK-IPB. Penyusunan faktor-faktor strategis menggunakan matriks SWOT, kemudian dianalisis dengan TOWS, sedangkan untuk menyusun prioritas strategi pengembangan menggunakan analisis AHP. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks kesesuaian minawisata bahari kategori KJA pada stasiun 1 sampai 5,7 dan 10 sebesar 100% (sesuai), sedangkan pada stasiun 6, 8, dan 9 sebesar 95,09% (sesuai). Berdasarkan daya dukung kawasan minawisata bahari kategori KJA diperoleh sebanyak 6 kelompok dengan areal 0,45 ha. Terdapat 14 strategi dan 9 prioritas untuk mengembangkan kawasan minawisata bahari kategori KJA di Negeri Amahai. Kata Kunci: Minawisata bahari, keramba jaring apung, kesesuaian, daya dukung, Amahai
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG DAERAH REHABILITASI LAGUNA BESAR DAN SLOPE REEF LAGUNA KIPUO, NEGERI IHAMAHU Tanamal, Y; Tuhumury, S F; Sangaji, M
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.565 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue1page21-29

Abstract

Coral reef ecosystem in the one of the coastal ecosystems which have an important role both ecologically and economically. Coral reef in Ihamahu Village have been damaged at lagoon area due to pressure of community activities. This research was carried out at Laguna Besar and Slope Reef (Labuang) Laguna Kipuo, Ihamahu Village, East Saparua District, Central Maluku on March to August 2018. The purposes of the research were: to analyze the suitability and support capacity of the area for coral reefs rehabilitation in lagoon as well as to analyze social support of the community for the management of coral reefs rehabilitation area. The primary data was collected directly through observing the condition of coral reefs and supporting parameters of coral transplantation, distributing questionnaire, and interviewing the community of Ihamahu village, while the secondary data was collected through relevance literature from some previous research. The result showed that the condition of coral reefs was damaged. The parameters used to analyze the suitability of coral transplantation showed that both areas were suitable for coral transplantion. The area of coral reefs rehabilitation at station 1 was 4.45 ha which is able to accommodate 988,980 artificial block substrates, while stasion 2 had 0.90 ha with 200,000 artificial block substrates. The result also showed that 100% of Ihamahu Villagers supported this program. ABSTRAK Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir yang peranan penting baik secara ekologi maupun ekonomi. Terumbu karang telah mengalami kerusakan pada daerah laguna Negeri Ihamahu akibat tekanan aktivitas masyarakat. Penelitian dilakukan di perairan Negeri Ihamahu tepatnya di Laguna Besar dan Slope Reef (Labuang) Laguna Kipuo, Negeri Ihamahu, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah pada Maret-Agustus 2018. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian daerah rehabilitasi terumbu karang di Laguna dan menganalisis daya dukung dalam pengelolaan daerah rehabilitasi terumbu karang di daerah Laguna. Pengumpulan data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung meliputi kondisi terumbu karang, parameter penunjang transplantasi karang, penyebaran kuisioner, dan wawancara langsung masyarakat di Negeri Ihamahu. Data sekunder dikumpulkan melalui literatur-literatur dari berbagai penelitian terkait sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang berada pada kategori rusak. Parameter yang dipakai untuk menganalisis kesesuaian transplantasi karang menghasilkan kedua lokasi sudah sesuai untuk dilakukan transplantasi karang. Luas lahan rehabilitasi terumbu karang pada stasiun 1 adalah 4,45 Ha dengan daya dukung sebanyak 988.890 substrat buatan, stasiun 2 sebanyak 200.000 substrat buatan dengan luas areal rehabilitasi 0,90 Ha. Kegiatan rehabilitasi dengan teknik transplantasi ini didukung 100% oleh masyarakat. Kata Kunci : Terumbu karang, rehabilitasi, transplantasi, laguna, daya dukung
IDENTIFIKASI SAMPAH PESISIR DI DESA RUMAH TIGA KOTA AMBON Tuhumury, N Chr; Kaliky, I
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.261 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue1page30-39

Abstract

Coastal debris is a global problem sourced from human or anthropogenic activities. Coastal debris has an influence on the growth of organisms in the waters and also for humans as users of coastal resources. The study was conducted on April 2018 in the Rumah Tiga Village, Teluk Ambon District to identify and to analyze coastal debris which consists of type, relative weight and density of the debris. Sample of debris was collected by using Line Transect method. The debris collected was filtered by using a 2.5 cm size sieve for macro debris and a 0.5 cm sieve for meso debris. The filtered debris was then identified based on the debris classification system of UNEP (United Nation Environment Program). The results showed that glass fragments and ceramics had the highest amount and density both in meso and macro debrises while building material in the form of rubble cement had the highest percentage of weight. Metal and plastic debris were also found in small amount, however both debrises are well known have negative influence on the growth of marine organisms. ABSTRAK Sampah pesisir merupakan permasalahan global yang berasal dari aktivitas manusia atau antropogenik. Sampah ini memberikan pengaruh bagi pertumbuhan organisme di perairan dan juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi serta menganalisis sampah pesisir meliputi jumlah jenis, persentase berat dan kepadatan sampah di Desa Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian dilakukan pada April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon. Pengumpulan data sampah dilakukan menggunakan metode Line Transect. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah meso dan makro. Sampah makro diperoleh melalui proses penyaringan dengan ayakan ukuran 2,5 cm, sedangkan untuk sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5 cm. Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan sistem klasifikasi sampah UNEP (United Nation Environment Programme), selanjutnya dianalisis persentase berat dan kepadatan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso dan makro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi. Presentase berat tertinggi ditunjukkan pada klasifikasi sampah material bangunan berupa bongkahan semen. Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memiliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan. Kata Kunci: Sampah pesisir, kaca dan keramik, logam berat, plastik, Desa Rumah Tiga
KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PERAIRAN PANTAI ERI TELUK AMBON Lokollo, Frijona F
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.698 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol15issue1page40-45

Abstract

This research was conducted in Eri Beach, Ambon Bay on November 2016 to study community structure which consist of species composition, density and occurrence frequency of macro algae. Sample of macro algae was collected by using belt transect method. The results showed that there were 11 species of macro algae in the area which were belonged to 11 genera, 9 families, 8 orders, 3 classes and 3 divisions. Those species were Halimeda opuntia and Caulerpa serrulata (Chlorophyta), Padina minor and Turbinaria ornata (Phaeophya), Amphiroa rigida, Galaxaura rugosa, Ceratodictyon spongiosum, Gracilaria Salicornia, Laurencia papillosa, Acanthophora muscoides and Halymenia durvillaei (Rhodophyta). The highest density was represented by Amphiroa rigida (2.02 ind/m2) while the highest relative frequency of occurrence belonged to Padina minor (27%). ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makro alga meliputi komposisi jenis, frekuensi kehadiran serta kepadatan di Pantai Eri. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016. Stasiun pengamatan makro alga yaitu di perairan pantai Eri. Metode sampling menggunakan Belt Transect. Hasil penelitian ditemukan 11 spesies, 11 genus, 9 famili, 8 ordo, 3 kelas dan 3 devisi. Chlorophyta terdiri dari Halimeda opuntia dan Caulerpa serrulata. Phaeophya terdiri dari Padina minor dan Turbinaria ornata. Rhodophyta terdiri dari Amphiroa rigida, Galaxaura rugosa, Ceratodictyon spongiosum, Gracilaria Salicornia, Laurencia papillosa, Acanthophora muscoides dan Halymenia durvillaei. Kepadatan jenis tertinggi spesies A. rigida (2.02 ind/m2) dan frekuensi kehadiran relatif tertinggi spesies Padina minor (27%). Kata Kunci : Komunitas, makro alga, kepadatan, Eri, Teluk Ambon

Page 1 of 1 | Total Record : 5