cover
Contact Name
Lukmanul Hakim
Contact Email
lukmanulhakim7419@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmabasan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
MABASAN
ISSN : 20859554     EISSN : 26212005     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
MABASAN is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in MABASAN have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. MABASAN is published by Kantor Bahasa NTB twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan" : 6 Documents clear
BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA WARISAN JATI DIRI MASA LALU, KINI, DAN KELAK Endang K. Trijanto
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.997 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.220

Abstract

Sebagai bagian dari bahasa Austronesia bahasa Jawa terdiri atas beberapa dialek, salah satunya ialah dialek Surabaya.Penutur dialek Surabaya tidak hanya berada di Surabaya tetapi juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Borneo.Kini dialek Surabaya dianggap sebagai-bagian dari warisan jatidiri masa lalu, kini, dan kelak.Berbagai aspek dalam ilmu Filsafat seperti Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi di gunakan untuk membahas tentang warisan jatidiri tersebut. Selanjutnya teori linguistik deskriptif, khususnya Sosiolinguistik, digunakan untuk mengkaji dialek surabaya dan warisan jatidirinya.Istilah warisan dalam hal ini dimaksudkan sebagai aspek budaya.Secara khusus, bahasa tidak dapat dipisahkan dari akar budayanya.Dalam kajian ini, pendekatan Epistemologi digunakan untuk memahami budaya lisan atau ungkapan.Pendekatan ini kemudian digunakan untuk mengkaji ludruk sebagai salah satu kesenian daerah Surabaya yang dilestarikan.Pendekatan Sosiolinguistik juga digunakan untuk menganalisis Bahasa Jawa Dialek Surabaya dalam interaksi antara pembeli dan penjual sandang di Pasar Turi Surabaya dan Berita Suroyoan Pojok kampung JTV.
NASKAH BABAD NITIK SULTAN AGUNG: SEBUAH PRODUK KEBUDAYAAAN JAWA NFN Kamidjan
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.668 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.221

Abstract

Sebagai dokumen sosiobudaya, Babad Nitik Sultan Agung merupakan salah satu karya  sastra Jawa yang mengandung nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan kearifan lokal. Nilai-nilai budaya tersebut mengacu pada pendapat Jamaris,  meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, dengan alam, dengan masyarakat, dengan sesama dan dengan dirinya. Nilai-nilai tersebut tidak bisa dilepaskan antara satu dengan yang lain. Sebagai  makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF MELALUI POLA LATIHAN BERJENJANG NFN Abdullah
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.617 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.217

Abstract

Keterampilan menulis merupakan aktivitas pembelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.  Permasalahan ini tampak pada hasil tulisan siswa yang tidak sepenuhnya mencerminkan ide atau gagasan yang dipikirkan.  Apa yang ditulis sering tidak menunjukkan apa yang diinginkan.  Hal ini membuktikan bahwa siswa yang bersangkutan belum menulis secara efektif.  Ketidakefektifan tulisan tersebut disebabkan oleh tidak jelasnya penggunaan tanda baca, ejaan, pilihan kata, dan struktur kalimat yang masih rancu. Permasalahan tersebut ditambah lagi dengan belum dipahaminya struktur tulisan persuasif yang harus dibuat.  Salah satu solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pola latihan berjenjang.  Pola latihan berjenjang melatih siswa menulis secara bertahap, mulai dari tataran ejaan sampai wacana, mulai dari yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Penerapan pola ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Hasil belajar pada siklus I mencapai 61,76%. Pada siklus II meningkat menjadi 88,24% dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 91,18%.  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pola latihan berjenjang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasif.
CULTURAL TYPOLOGY OF INDONESIA REVEALED IN PRAMOEDYA’S NOVEL Koh Young Hun
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.885 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.222

Abstract

Like Poerbatjaraka, though in a very different style, Pramoedya Ananta Toer was, and is, a rebel against the Javanese culture he imbibed as a child and young man. So far as I know, he has never published a page in the language of his childhood home; but this does not mean that Java and its culture are ever very far from his mind.
NILAI BUDAYA MASYARAKAT SUMBAWA DI PULAU LOMBOK (TINJAUAN TERHADAP AMA SAMAWA) Aditya Wardhani
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.903 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.218

Abstract

Tulisan ini mengkaji nilai budaya masyarakat Sumbawa di Pulau Lombok dengan mengamati ama (peribahasa) samawa. Kajian ini bertujuan untuk menampilkan wujud dan nilai budaya yang terdapat pada ama (peribahasa) samawa, pada masyarakat Sumbawa di Pulau Lombok. Metode yang digunakan adalah etnolinguistik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara terhadap informan kunci di Desa Rempung dan Dusun Kuang Berora. Dari analisis terhadap ama samawa yang ada, dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara wujud ama samawa tersebut dengan nilai budaya masyarakat penuturnya. Nilai budaya yang terkandung dalam ama samawa ini dikelompokan berdasarkan makna atau informasinya. Artinya, hakikat hubungan manusia dengan hidup ini memuat tentang nilai yang mengacu pada kebijaksanaan, hasrat, dan perasaan.
STANDARDISASI BAHASA SASAK DAN PROBLEM PEMBELAJARANNYA Ahmad Sirulhaq
MABASAN Vol. 6 No. 1 (2012): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.124 KB) | DOI: 10.26499/mab.v6i1.219

Abstract

Bahasa Sasak memiliki empat dialek, sebagaimana klasifikasi yang dilakukan oleh Mahsun1, yaitu dialek a-ә, dialek a-a, dialek ә-ә, dan dialek a-É,selebihnya merupakan subdialek dari keempat dialek tersebut. Masing-masing dialek dalam bahasa Sasak memiliki perbedaan secara struktural, mulai dari perbedaan sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam musyawarah Standardisasi bahasa Sasak yang dilaksanakan di Kantor Bahasa Provinsi NTB pada 2009, disepakati bahwa dialek a-ә sebagai acuan yang standar.Sehubungan dengan itu, kajian ini bertujuan untukmenjelaskan kemungkinan letak-letak kesulitan pembelajaran bahasa Sasak, baik pada level fonologi, morfologi, dan sintaksis. Pada kajian ini, hanya akan diperlihatkan contoh perbandingan dalam dialek a-ә dan a-a. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6