cover
Contact Name
RANTA BUTARBUTAR
Contact Email
rantabutarbutar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
mujolali@unmus.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. merauke,
P a p u a
INDONESIA
Musamus Journal of Language and Literature
Published by Universitas Musamus
ISSN : 26227843     EISSN : 26227894     DOI : -
Core Subject : Education, Art,
The aims of this MuJoLaLi is to provide a venue for academicians, researchers, and practitioners for publishing the original research articles or review articles. The scope of the MuJoLaLi deals with current issues in Language and Literature.
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
ANALYSIS OF FEELING IN JOHN KEATS’ AND KATE CHOPIN’S LITERARY WORKS Winarsih, Sri
Musamus Journal of Language and Literature Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Teacher training and Education, Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v1i1.1064

Abstract

Some of the best literary works around the world are very good to learn, such as a poem “Ode on a Grecian Urn” by John Keats which is phenomenal by the quote “Beauty is truth, truth beauty”, and in prose, the work from Kate Chopin entitled The Awakening which is also phenomenal by the way the story ends. By using the theory of comparative literature, this study aims to describe the intense feeling of two different kinds of literary work by depicting their similarities and differences. The analysis shows that those works provide the description of different feeling delivered by each author. Keats presents the poetry in romantic mood, full of cheers and energy, although it serves momento mori. While Chopin presents the prose in elegiac or tragic mood. Those feeling are depicted throughout the way both authors represent the values of their works. Three values which are depicted in its similarities and differences are; 1) the meaning of death, 2) nature attribute, and 3) revealing truth. The feelings shown in the both literary works are basically about the reality of life. The beauty, the truth, the life, and the death are enclosed into the social life experienced by the people in the world. Keywords: comparative literature, feeling, , values of literary works
Promising Practices Used By EFL Teachers in Teaching aand Learning Process Rezky Uspayanti
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2337

Abstract

This study focused on promising practices used by EFL teachers in teaching and learning process. This study applied descriptive qualitative which focused on discourse analysis. This qualitative study involved non-numeric data. This study was conducted in Junior High School 2 Pinrang that focused on 18 students in VIII.4 and 18 students in VIII.5 and two English teachers as the participants. The instruments were recording namely video camera and sound recording to record the teachers’ promising practices, interview the teachers to clarify the promising practices used and to ask about the implication of promising practice in teaching and learning process. Thus, interview the students to know their responses on promising practices used by teacher. Based on the result, the teacher A and B mostly used commisisve speech act that function as promising in teaching and learning process. Promising utterance is making the students prepare their self in learning process. The result of obeservation and interview from the teachers, the commisisve speech act as promising not only has function to promise but also to assert, so the students can prepare their self and doing their homework. The students also gave positive responses on promising practices used by EFL teachers. Thus, it also gave implication in TEFL.
Kemampuan Penguasaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Oleh Guru Sekolah Menengah Pertama Yurfiah Yurfiah; Suhendi Syam
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2340

Abstract

Awal mula Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI) dikenal pada tahun 1988 bersamaan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI). Pada tahun 1998 dianggap sebagai TBBI edisi pertama. Pada tahun 1993 terbit TBBI edisi ke dua, sedangkan pada tahun 1998 merupakan terbitan edisi ke tiga untuk TBBI. Tujuan dibuatnya TBBI adalah sebagai pedoman umum penggunaan tata bahasa baku yang baik dan benar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau?. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penguasaan TBBI yang digunakan oleh guru SMP di kota Baubau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah guru SMP se kota Baubau berjumlah 40 orang. Pokok penelitian ini adalah (1) Kemampuan Penguasaan tata bunyi; (2) kemampuan penguasaan tata kata; dan (3) kemampuan penguasaan tata kalimat. Setelah dilakukan penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Tingkat kemampuan penguasaan TBBI oleh guru SMP di kota Baubau tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat kemampuan penguasaan tata bunyi tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 78. Tingkat penguasaan kata tergolong baik. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang diperoleh mencapai 75. Tingkat penguasaan kalimat tergolong baik. Simpulan ini berdasar rerata skor yang diperoleh mencapai 81. Jadi TBBI yang dirasakan sulit bagi guru SMP di kota Baubau adalah tata kata.
Tindak Tutur Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional Sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Suhendi Syam; Dina Komalasari
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2341

Abstract

Dalam Penelitian ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah bentuk tindak tutur langsung dan tidak langsung yang terjadi di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Rumusan penelitian adalah bagaimanakah tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau bisa dijadikan sebagai bahan pembelajarn bahasa Indonesia di SMA? Berdasarkan pendekatan teoritis termasuk studi pragmatis. Sedangkan berdasarkan metodologisnya termasuk pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari tekhnik sadap dan tekhnik catat. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Karya Nugraha kota Baubau yaitu (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur dalam bertransaksi; (2) berdasarkan tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu di dalam tindak tutur pembeli dengan penjual di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau. Tindak tutur yang banyak di gunakan yaitu tindak tutur ilokusi karena di dalam tuturan baik dari tuturan penjual maupun pembeli yang digunakan untuk bertransaksi lebih banyak menggunakan tindak tutur ilokusi. Sedangkan penerapan tindak tutur lokusi pada percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau hanya terdapat sedikit penerapan tindak tutur perlokusinya. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMA kelas I Semester genap khususnya pada KD 4.2 dalam materi produksi teks drama/film.
Values In Balada Cenderawasih Traditional Dance Of Papua: Sociology Of Literature Approach Casimirus Andy Fenanlampir; Sri Winarsih
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2401

Abstract

Values are considered as motivating guidelines that control people to do things right. There are many categories of values contained in literature and it can be found by learning. Beside that, culture is not just created and genetically passed down from generation to generation but through the process which is called learning. One of interesting traditional dances to learn is Balada Cenderawasih from Papua. It tells a story of Paradise birds and a hunter. Paradise birds are known as one of the protected animals and the ecosystem is many in Papua especially in Wasur National Park in Merauke Papua. This research aims to find out the values in Balada Cenderawasih traditional dance of Papua and to describe how the values relate to the society of Papua. To achieve the objectives, the researchers used sociology of literature approach by Wellek and Warren. Based on the approach, the subjects in this research are the dance and the leader of the studio, as the informant. For the data collection technique, technical triangulation was used by combining frank observation disguised and semi-structured interviews and documentation. For data analysis technique, the analysis model by Miles and Huberman namely data reduction, data display and verification was applied. This study ends with the results showing that values in Balada Cenderawasih traditional dance of Papua include; 1) Aesthetic; it shows the whole contents in the dance deliver particular meaning; 2) Scientific; it reveals that birds has typical life pattern as human; 3) Educational; it teaches people about life; 4) Economic; it portrays human’s behaviour in earning living; 5) Political; it symbolizes leadership and kingdom pattern; 6) Social; it includes moral dan religious values. In fact, studying traditional dance is one of the ways to maintain the culture of native Papuan
Gerakan literasi di Sekolah Dasar Sri Winarsih; Marni Bawawa
Musamus Journal of Language and Literature Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujolali.v2i01.2418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rintisan Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Al-Khodijah Merauke. Gambaran tersebut dibagi menjadi dua yakni potensi yang dikembangkan dan kendala dalam penerapan dalam implementasi program GLS. Melalui observasi terus terang dan interview kepada para pendidik di SD Al-Khodijah Merauke diperoleh data-data yang kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 3 potensi yang dapat dikembangkan; 1) Mading sebagai media literasi melatih semangat berkompetisi positif, 2) Pengembangan bahan bacaan siswa yang mengusung kearifan lokal dan pemanfaatan IT, dan 3) Membaca Al-Quran dan terjemahan setiap Jumat sebagai identitas karakter sekolah. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian GLS adalah; 1) Faktor keamanan lingkungan sebagai alasan utama sulitnya penerapan Lingkungan Kaya Teks, 2) Pelibatan publik masih sangat minim.
THE EFFECT OF CLEAN LIVING BEHAVIOR ON THE IMPROVEMENT OF STUDENTS’ACHIEVEMENT Ranta Butarbutar
Musamus Journal of Language and Literature Vol 1 No 02 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clean living behavior has effect on the student’s learning achievement. This study aims to determine the effect of clean living behavior on the improvement of students’ learning achievement in Tomer Elementary School Naukenjerai District on Academic Year of 2017/2018. The type of this research is a correlational research. The method used is survey research, with data collection technique using questionnaire and documentation analysis. The population of this study is the students of class I to class VI, which consists of 50 students, taken using random sampling technique. The findings of this study indicate that there is a significant effect between clean living behavior on the improvement of students’ learning achievement in Tomer Elementary School Naukenjerai District on Academic Year of 2017/2018. From the total of 50 students, there are only 5 students (10%) who have clean living behavior (low category), while the rest of 45 students (90%) have not implemented a clean living behavior (high category). Keywords: clean living behavior; improvement; learning achievement
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Angla F Sauhenda; Zem Santo
Musamus Journal of Language and Literature Vol 1 No 02 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Yohanes Aerts melalaui keterampialan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus yang meliputi empat tahap kegiatan, yaitu (1) tahap perencanaan (planning), (2) tahap pelaksanaan (acting), (3) tahap pengamatan (observing), dan (4) tahap refleksi (reflecting). Pada tahap prasiklus menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 19,35%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama, maka kemampuan berpikir kritis siswa mulai meningkat dan mencapai 45,16%, siklus kedua mencapai 77,41%, dan siklus ketiga mencapai 87,10%. Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada setiap siklus yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil. Kata kunci: berpikir kritis; keterampialn menulis; teks eksposisi; model pembelajaran berbasis masalah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD YPPK YOS SUDARSO KUPER SEBAGAI UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM GERAKAN LITERASI NASIONAL Margaretha F Narahawarin; Sri Winarsih
Musamus Journal of Language and Literature Vol 1 No 02 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta mengejutkan tentang posisi Indonesia dalam daftar urut negara dengan minat baca sangat rendah melatarbelakangi munculnya sebuah program yang disebut Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN bertujuan membangun budaya literasi sebagai implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam programnya, GLN memiliki tiga ranah, salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan sasaran sosialisasi panduan yakni para pendidik, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di Sekolah Dasar.Dalam panduan tersebut dipaparkan beberapa langkah dan metode yang dapat dikembangkan dalam program GLS di sekolah dasar. Dengan dasar tersebut, maka kegiatan workshop tentang Gerakan Literasi Sekolah di sekolah dasar yang memiliki permasalahan dalam minat baca dan tulis siswa perlu dilakukan. Kegiatan dilaksanakan di SD YPPK Yos Sudarso Kuper dengan sasaran utama kegiatan adalah guru dan kepala sekolah dengan total jumlah peserta 10 orang dan selanjutnya melibatkan siswa SD YPPK Yos Sudarso Kuper yang berjumlah 47 siswa dalam kegiatan simulasi. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk workshop yang meliputi sosialisasi dan pelatihan penyusunan program melalui metode pelatihan, penerapan dan pendampingan. Materi kegiatan pengabdian dibagi menjadi dua yakni Gerakan Literasi Nasional yang didalamnya mencakup Gerakan Literasi Sekolah, dan Literatur/Sastra sebagai media penunjang dalam penyusunan program GLS.Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari; hari pertama dan kedua adalah workshop, hari ketiga adalah simulasi penerapan program GLS yang telah disusun. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah;1) Pemahaman guru dan seluruh pihak sekolah tentang Gerakan Literasi Nasional lebih khususnya Gerakan Literasi Sekolah, 2) Kemampuan guru dan seluruh pihak sekolah dalam menyusun sebuah Program GLS yang dapat diterapkan di lingkungan SD YPPK Yos Sudarso Kuper, dan 3) Penerapan program GLS yang terorganisir dan berkelanjutan untuk meningkatkan minat dan kemampuan baca dan tulis siswa melalui program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, perpustakaan mini dan pojok baca mading, lingkungan kaya teks, dan pelibatan publik. Kata Kunci: Gerakan Literasi Nasional; Gerakan Literasi Sekolah; membaca 15 menit; pojok baca
NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM TARI TRADISIONAL PAPUA PANGKUR SAGU Sri Winarsih; Margaretha F Narahawarin
Musamus Journal of Language and Literature Vol 1 No 02 (2019): Musamus Journal of Language and Literature
Publisher : Universitas Musamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebudayaan diperoleh dari proses belajar, bukan diturunkan secara biologis atau pewarisan melalui unsur genetis, maka jika tidak dipelajarinilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat lambat laun akan musnah. Salah satu cara mempelajarinya adalah melalui kegiatan penelitian. Penelitian yang mengusung tari pangkur Sagu yang merupakan tari tradisional Papua ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menggambarkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Papua yang terkandung secara tersirat di dalam tarian tersebut. Adapun urgensi dan kontribusi penelitian ini adalah selain sebagai wujud upaya melestarikan dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Papua, juga mengungkapkan unsur-unsur atau pesan yang terkandung dalam sebuah tarian agar dapat lebih diapresiasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tiga objek penelitian yakni tari pangkur Sagu itu sendiri, pimpinan sanggar sebagai informan, dan naskah sinopsis tari pangkur sagu. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi teknik dengan menggabungkan observasi terus terang tersamar dan wawancara semiterstruktur dan dokumentasi berupa naskah. Adapun taknik analisis data dilakukan menggunakan model analisis oleh Miles dan Huberman yakni data reduction, data display, dan verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi jenis kebudayaan nilai kearifan lokal dalam tari tradisional Pangkur Sagu adalah; 1) Nilai gotong royong dan nilai hidup berkelompok, 2) Sistem Kepemimpinan Ondoafi dan Peran Pria dan Wanita, 3) Patuh melaksanakan peran masing-masing sesuai identitas, 4) Senantiasa bersyukur kepada Tuhan, 5) Melestarikan ritual Pangkur Sagu sebagai mata pencaharian pokok, 6) Bersuka cita atas rejeki yang diperoleh bersama, 7) Menunjukkan identitas gender, identitas status sosial, dan identitas marga Marind/suku Papua. Sedangkan berdasarkan klaisifikasi unsur-unsur kebudayaan adalah; 1) Bahasa Marind yang merupakan bahasa suku asli Merauke Papua, 2) Kehidupan yang belum terjamah arus teknologi, 3) Mata pencaharian bergantung pada hasil hutan, 4) Kepemimpinan Ondoafi, 5) Keahlian turun temurun dalam memangkur sagu, 6) Berdoa dan berbisik pada bumi sebagai aktifitas bersyukur kepada Tuhan, 7) Seni tari tradisional yang mengandung seni ukir, seni musik, seni tarik suara, dan seni kerajinan tangan. Deskripsi nilai kearifan lokal masyarakat Papua saling berhubungan satu nilai dengan nilai lainnya. Kata Kunci: kearifan lokal; nilai; ondoafi; tari pangkur sagu; tari tradisional