cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
heme@unbrah.ac.id
Editorial Address
Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Jalan Raya By Pass Km 15 Aie Pacah Padang – Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Health and Medical Journal
ISSN : 26852772     EISSN : 2685404X     DOI : https://doi.org/10.33854/heme
Core Subject : Health, Science,
Health & Medical Journal with registered number pISSN: 2685-2772 and eISSN: 2685-404X is a peer-review journal published by Medical Faculty of Universitas Baiturrahmah. The frequency of publishing is two issues in a year. The topics covered include the fields of Allergy and Immunology, Anesthesiology, Cancer and stem cells, Cardiovascular, Cell and Molecular Biology, Children's Health, Dermato-venereology, Geriatrics, Histopathology, Internal Medicine, Neuro-psychiatric treatment, Ophthalmology, Otorhinolaryngology, Physical medicine and rehabilitation, Physio-pharmacology, Pulmonology, Radiology, Surgery includes orthopedics and urology, Obstetrics and Gynecology, Science of nutrition, Clinical Pathology, Anatomy Pathology, Parasitology, Microbiology, Public Health and Medical Education. Submissions are welcome from other clinically relevant areas. However, the Journal emphasizes publishing high-quality and novel research.
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
Faktor -Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Tahun 2015-2016 Intan Sariva Winda; AZ Rifki; Fionaliza Fionaliza
Health and Medical Journal Vol 2, No 1 (2020): HEME January 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.578 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i1.285

Abstract

Latar Belakang: Kebiasaan merokok saat ini dapat ditemui hampir disemua kalangan yang telah  menjadi perilaku seseorang yang sulit untuk ditinggalkan seperti perilaku merokok, Kebiasaan mahasiswa laki-laki merokok di ruangan yang tanpa disadari akan mengganggu orang-orang disekitarnya dengan alasan bahwa dengan mereka merokok dapat mengusir rasa penat yang mereka rasakan sambil menunggu datangnya dosen. Tujuan: Mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah tahun 2015. Metode:  Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang pada bulan juni 2019 sampai dengan September 2019 , jenis deskriptif dengan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang di Fakultas Kedokteran  Universitas Baiturrahmah Padang dengan 80 sampel dengan teknik total sampling, analisa data adalah univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensidan distribusi deskriptifdengan menggunakan program SPSS versi 24.0.Hasil: Sebanyak (Sebanyak (67,5%) mahasiswa adalah perokok ringan, sebanyak (52,5%) mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak (37,5%) pengaruh orang tua perokok terhadap perilaku merokok, sebanyak (65%) mahasiswa dengan pengaruh teman sebaya terhadap merokok, sebanyak (43,8%) mahasiswa perokok karena pengaruh stressdan sebanyak (46,3%) iklan mempengaruhi mahasiswa untuk merokok. Kesimpulan: Perilaku merokok ringan, pengetahuan rendah, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, pengaruh stress, pengaruh iklan
Hubungan Umur dan Jenis Kelamin dengan Pembesaran Tonsil pada Penderita Tonsilitis Kronis di RSUD dr. Rasidin Tahun 2018 Nike Tamara; Irwan Triansyah; Rinita Amelia
Health and Medical Journal Vol 3, No 1 (2021): HEME January 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.9 KB) | DOI: 10.33854/heme.v3i1.391

Abstract

Introduction: Chronic tonsillitis is an inflammation of the palatine tonsils whose complaints last more than 3 months. Chronic tonsillitis can be caused by regularly acute tonsillitis which causes tonsils permanent damage or this damage can occur if the medication is inadequate. The tonsils size and adenoids are small at <7 years old, increases in 7-15 years old and decrease in senility. Aims: To determine the relationship between age and gender with Tonsils enlargement in chronic tonsillitis patients of RSUD dr. Rasidin Hospital Padang in 2018. Method: This research is a qualitative analytic cross-sectional approach and uses a total sampling technique so that there are 70 patients with chronic tonsillitis obtained from the medical record data of RSUD dr. Rasidin Hospital Padang in 2018. The data obtained were analyzed using the SPSS program, which is the chi-square test. Result: The results showed that chronic tonsillitis sufferers by age were mostly in the 6-11 year old group as much as 26 patients (37.1%). Based on gender, most were found in women as much as 36 patients (51.4%). Based on the tonsils size, most of the T3-T3 size was 21 patients (30.0%). Based on the tonsil enlargement, most of the enlargement of tonsillar hypertrophy as many as 40 patients (57.1%). Conclusion: There was a significant relationship between age and enlargement of the tonsils (p = 0.046), and there was no significant relationship between gender and enlargement of the tonsils (p = 0.138) in patients with chronic tonsillitis in RSUD dr.  Rasidin Hospital Padang in 2018.
Gambaran Tingkat Depresi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Guguak Kabupaten 50 Kota Payakumbuh Mutiara Anissa; Rinita Amelia; Nadia Purnama Dewi
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.444 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.235

Abstract

Latar belakang: Depresi merupakan gangguan mental yang sering ditemukan pada lansia. Gejala depresi pada lansia sering tertutupi oleh gejala fisik. Depresi pada lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti boilogi, psikologi dan sosial. Depresi dapat semakin menurunkan kualitas hidup pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Guguak Kabupaten 50 Kota Payakumbuh. Metode: Penelitian merupakan suatu studi observasional yang bersifat deskriptif. Observasi terhadap 30 subyek dilakukan pada tanggal 7 April 2018. Hasil: Pada penelitian didapatkan subyek penelitian terdiri atas 8 orang laki-laki (11,3 %) dan 22 orang perempuan (73,3%). Rata-rata umur subyek adalah 69,3. tahun. Tingkat pendidikan terbanyak pada subyek penelitian adalah SMA (40%). Pasien terbanyak tidak memiliki riwayat penyakit medis lainnya (60%). Pada penelitian diperoleh 33,3% lansia mengalami depresi. Tingkat depresi yang dialami adalah depresi ringan (23,3%) dan depresi berat (10%). Kesimpulan: 33,3% lansia mengalami depresi. Tingkat depresi yang dialami adalah depresi ringan (23,3%) dan depresi berat (10%).
Pengaruh Cangkang Keong Sawah (Pila ampullacea) Terhadap Pembentukan Tulang Baru (Remodeling Tulang) Edrizal Edrizal; Eka Desnita; L Surya Geminastiti
Health and Medical Journal Vol 2, No 2 (2020): HEME July 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.655 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i2.456

Abstract

Latar belakang: Keong sawah dipercaya oleh masyarakat sebagai obat alternatif yang mampu mengobati banyak penyakit, seperti diabetes, penyakit kuning, liver, maag, kolesterol, dan mencegah osteoporosis, kajian ilmiah lebih mendalam mengenai khasiat keong sawah bagi kesehatan manusia masih belum banyak dilakukan. Semuanya ini masih merupakan data empiris dari pengalaman para pengguna keong sawah. Sehingga perlu dilakukan pengujian ilmiah lebih lanjut. Tujuan: Mengetahui apakah kandungan dalam cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dapat mempengaruhi proses remodeling tulang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan control group post test only design. Populasi penelitian ini menggunakan tikus putih Galur Wistar (Rattus norvegicus L.), dengan jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 4 ekor tikus dari setiap kelompok. Sehingga besar sampel yang digunakan adalah 20 ekor tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus L.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Andalas, Laboratorium Patologi Anatomi RSI Siti Rahmah dan Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Andalas. Menggunakan uji Oneway ANOVA. Hasil: Diperoleh jumlah rata-rata osteoblas pada kelompok kontrol (-) dengan rata-rata jumlah osteoblas terendah yaitu 14,3 per lima lapang pandang. Peningkatan rata-rata paling tinggi terjadi pada pemberian pilla ampullacea 100 mg yaitu 36,6 per lima lapang pandang. Jumlah rata-rata osteoklas kelompok kontrol (-) juga terlihat paling rendah yaitu 1,55 per lima lapang pandang dan peningkatan rata-rata osteoklas paling tinggi pada pemberian pilla ampullacea 100 mg yaitu 3,25 per lima lapang pandang dan terbukti pemberian sediaan serbuk cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dapat mempengaruhi proses remodeling tulang dengan p<0,05. Kesimpulan: terdapat pengaruh pemberian serbuk cangkang keong sawah (Pila ampullacea) dalam proses pembentukan osteoblas dan osteoklas. Terdapat pengaruh yang signifikan pada dosis 100 mg.
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita Di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang Riza Rigustia; Laura Zeffira; Ade Teti Vani
Health and Medical Journal Vol 1, No 1 (2019): HEME January 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.284 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i1.215

Abstract

Latar Belakang: Kejadian pneumonia berhubungan dengan beberapa faktor yaitu umur balita, jenis kelamin balita, berat badan lahir rendah, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat imunisasi campak, riwayat imunisasi DPT, riwayat imunisasi Hib, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, dan kebiasaan anggota keluarga yang merokok. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di puskesmas Ikur Koto Kota Padang tahun 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control, sampel terdiri dari 30 kasus  dan 30 kontol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi square, kolmogorov smirnov dan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan balita pneumonia berumur 12-48 bulan (76,7%), berjenis kelamin laki-laki (60%), berat badan lahir ≥2500 gram (90%), tidak mendapat ASI eksklusif (73,3 %), status gizi normal (66,7%), tidak mendapat imunisasi campak (80%), tidak mendapat imunisasi DPT (66,7%), tidak mendapat imunisasi Hib (50%), ibu yang bekerja (60%), pendidikan tinggi dan menengah (40%), dan kebiasaan anggota merokok selain ibu (90%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pneumonia dengan riwayat ASI eksklusif (p value= 0,00), riwayat imunisasi campak (p value =0,00), riwayat imunisasi DPT (p value= 0,00), riwayat imunisasi Hib (p value= 0,032), dan pekerjaan ibu (p value =0,020). Analisis multivariat terdapat hubungan bermakna antara riwayat ASI eksklusif, riwayat imunisasi campak, riwayat imunisasi DPT , pekerjaan ibu dengan kejadian pneumonia. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur balita, jenis kelamin, berat badan lahir, status gizi, pendidikan ibu, dan kebiasaan anggota keluarga yang merokok dengan kejadian pneumonia.
Pankolitis Akibat Kolitis Ulseratif Afifah Amatullah; Saptino Miro
Health and Medical Journal Vol 3, No 2 (2021): HEME July 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.168 KB) | DOI: 10.33854/heme.v3i2.653

Abstract

Introduction: Ulcerative colitis is a chronic disease affecting large intestine, characterized by rectal bleeding, diarrhea, abdominal pain, and could be accompanied by extraintestinal manifestation such as fever, anemia, and weight loss. Ulcerative colitis is causing an inflammation even ulceration of the rectum which can extend to proximal colon. The incidence of this disease is increasing worldwide and its frequency is variable depend on age, race and geographic area. Thorough history and examination are needed in diagnosing ulcerative colitis, since its symptoms are similar to many other gastrointestinal diseases. Definitive diagnosis of ulcerative colitis can be obtained by colonoscopy and histopathology. Case Report: We reported a case of 53 years old man who suffered from diarrhea and weight loss for one month before admission. There were also blood and mucus in his stool. The result of colonoscopy was hyperemia and ulcers along the rectum to the caecum. Histopathology examination showed pieces of intestinal mucosal tissue covered by columnar epithelium, with goblet cell and round-oval core. The lamina propria is densely packed with lymphocyte cells, plasma cells and PMN leukocytes. This result represents chronic colitis with acute exacerbation. Conclusion: Patient was treated with mesalazine 3x1000 mg per oral, methyl prednisolone 3x16 mg per oral, and low fiber diet to achieve remission.
Gambaran Pengalaman Pembelajaran Blended Learning Mahasiswa Semester I menggunakan Google Classroom Resti Rahmadika Akbar; Mutiara Anissa; Dian Ayu Hamama Pitra; Debie Anggraini; Dita Hasni
Health and Medical Journal Vol 2, No 1 (2020): HEME January 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.809 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i1.258

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan teknologi informasi pada era revolusi 4.0 juga berpengaruh pada pendidikan. Pendidikan tinggi dituntut untuk mengembangkan kurikulum yang berbasis literasi digital dan literasi teknologi. Penggunaan blended learning mengkombinasikan metode tatap muka dengan google classroom pada modul pengantar pembelajaran kedokteran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman pembelajaran mahasiswa menggunakan blended learning. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester pertama Fakultas Kedokteran universitas Baiturrahmah. Data dikumpulkan melalui kuisioner online menggunakan google form. Hasil: Jumlah responden 56 mahasiswa. Sebanyak 83.9% mahasiswa sudah familiar dengan istilah e-learning atau blended learning, 92.9% menyatakan tidak mengalami kesulitan saat menggunakan google classroom. Sebanyak 92,9% mahasiswa merekomendasikan google classroom sebagai media yang cukup efektif. Kesimpulan: manfaat blended learning dapat dirasakan oleh mahasiswa, media menyampaikan sumber pembelajaran dan media diskusi dengan mahasiswa serta memeriksa hasil tugas mahasiswa dengan cepat, serta meningkatkan kedisiplinan mahasiswa.
Post-Traumatic Headache: Is It A Danger? Restu Susanti
Health and Medical Journal Vol 3, No 1 (2021): HEME January 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.12 KB) | DOI: 10.33854/heme.v3i1.479

Abstract

Post-Traumatic Headache (PTH), is the most frequent complaint after Traumatic Brain Injury (TBI). PTH affects the quality of life of the sufferer. Post-traumatic headache is defined as secondary headache within 7 days after head trauma or after regained consciousness after head trauma. PTH's definitive mechanisms are still unknown, but hypotheses can be brought from clinical findings and diagnostic tests that have been conducted. PTH can originate from peripheral or central. A multidisciplinary approach is emphasized in the treatment of PTH due to the many associated symptoms
Tatalaksana Radioterapi pada Kekambuhan Lokal Kanker Ovarium Clear Cell Rhandyka Rafli
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.909 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.240

Abstract

Latar belakang: Kanker ovarium clear cell merupakan subtype jarang ditemukan. Kanker ovarium tidak memiliki gejala pada stadium awal sehingga lebih sering ditemukan pada stadium lanjut. Tatalaksana standar adalah dengan operasi sitoreduksi dilanjutkan dengan kemoterapi adjuvant Carboplatinum dan paclitaxel. Daya tahan dari sel punca kanker dan sifat kanker ovarium clear cell yang cenderung resisten berperan dalam kekambuhan lokal.  Radioterapi dapat berperan secara paliatif untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Radioterapi dapat diberikan dengan niat kuratif jika relaps terjadi secara lokal, peningkatan dosis dengan brakhiterapi dapat dipertimbangkan sebagai terapi lokal pada residu tumor terbatas. Laporan kasus: Seorang wanita berusia 34 tahun menjalani proses sectio caesarea pada kehamilan pertama aterm. Dalam durante operasi ditemukan massa berbenjol pada ovarium, sehingga diputuskan untuk dilakukan Histerek-Salphingo Oovorektomi Bilateral (HTSOB). Pemeriksaan histopatologi didapatkan jenis tumor adalah kanker ovarium clear cell. Kesimpulan: Radioterapi berperan secara palliative mengurangi gejala perdarahan, nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Pada kanker ovarium clear cells radioterapi diberikan dengan tujuan kuratif dengan target lokal dan dapat diperttimbangkan pada kasus tertentu pemberian brakhiterapi  untuk peningkatan dosis.
Perbandingan Efek Samping Pemberian Ketorolac 30 mg Intravena dengan Tramadol 100 mg Intravena pada Nyeri Pasca Bedah terhadap Perubahan Kadar Hemoglobin Pasien Fraktur Shaft Femur yang Dilakukan Reduksi Terbuka dan Fiksasi Dalam di RS M. Djamil Muhamad Ivan; Rizki Rahmadian; Nasman Puar; Rizanda Machmud
Health and Medical Journal Vol 3, No 1 (2021): HEME January 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.155 KB) | DOI: 10.33854/heme.v3i1.476

Abstract

Introduction: Clinical manifestation of fractured femur are deformity, severe pain and sometimes shock as a result of bleeding. Thrombocytes dysfunction is one of the cause of bleeding during surgery or major injury such as fractured femur. Drug interactions that cause thrombocytes dysfunction are hazardous.5 Meanwhile, major injury like fractured femur and surgery always need analgesic. Ketorolac and tramadol become the choices in M. Djamil Hospital for analgesic therapy of fracture cases because they are the hospital formularies. Although they are from different classes, these medicine both have coagulation effect, that is interrupting thrombocytes aggregation through different channels. There are still no experiment about the effect of hemoglobin level change towards the using of those two analgesics. Aims: of this study is to know the comparison between the effect of using 30 mg ketorolac intravenous and 100 mg tramadol intravenous for post surgical pain towards hemoglobin level change of patient with shaft fracture femur who got open reduction and internal fixation treatment at M. Djamil Hospital. Method: This study used double-blind randomized clinical trial method and was held between September-December 2015. The collected data are primary data of hemoglobin levels measurement before and after the treatment given. The subjects of this study are the patients who have undergoing surgery in department of orthopedic surgery chosen based on inclusion criteria and divided into ketorolac group and tramadol group. The difference between hemoglobin level of these two groups were analyzed using independent two sample Wilcoxon-Rank test and Mann-Whitney test. Results: there is differences between hemoglobin level before and after surgery, before and after the given of analgesic in both tramadol group and ketorolac group. But, there is no significant change of hemoglobin levels after the surgery and after the given of analgesic, in both tramadol or ketorolac group. There is no difference between hemoglobin levels after the given of tramadol or ketorolac. Conclusion: there is no significant change between the average hemoglobin level after the surgery and after the given of analgesic in both tramadol and ketorolac groups. Based on statistical test, there is no difference between the hemoglobin level after the given of analgesic in both tramadol and ketorolac group.

Page 5 of 13 | Total Record : 130