cover
Contact Name
Kadek Aria Prima Dewi PF
Contact Email
primadewipf@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpgsdh@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar
ISSN : 25275445     EISSN : 26858312     DOI : -
Core Subject : Education,
Adi Widya merupakan media untuk mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan topik Pendidikan Dasar, seperti pendekatan, metode, model, strategi ataupun kebijakan-kebijakan pada pendidikan dasar. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yakni pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
PERMAINAN TRADISIONAL BALI JURU PENCAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER Jayendra, Putu Sabda
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.406 KB)

Abstract

Permainan tradisional Bali Juru Pencar merupakan permainan yang dilakukan anak-anak dengan jumlah paling sedikit 10 orang. Dalam pemainan ini, anak-anak tersebut dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok yang berperan sebagai pencar (jala) dan kelompok yang berperan sebagai be (ikan), dan sebelum memainkannya semua anak menyanyikan lagu Bali Juru Pencar secara bersama-sama. Permainan ini merupakan hasil budaya masyarakat Bali yang berperan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak yang sedang berada pada masa tumbuh kembang (masa bermain). Implikasinya dari permainan ini adalah membentuk karakter anak, baik sebagai individu yang cerdas, pembentukan jiwa sosial yang berwawasan integratif, dan berperan membentuk individu yang cakap dan berwawasan budaya.
INTERNALISASI PERMAINAN TRADISIONAL PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR Mariani, Ni Nyoman
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.067 KB)

Abstract

As a formal educational institution, schools are responsible for the character education of children. Children are the generation that will become the successor of the nation. For that children need to be prepared as early as possible education that builds the character of children such as slipping a traditional game in subjects, especially subjects of Cultural Arts and Workshops. In the traditional game tucked many messages that should be conveyed by teachers to foster children's character, so that children have provisions to face real life in the community.Basically the world of children is a world of play. Playing is a very important and fun activity in children's learning process. Through child play will be encouraged to experiment and grow well in life. Traditional games have so many different forms and variations. Traditional games tend to utilize the tools or facilities in our environment without having to buy it so it needs a high imagination and creativity. The traditional dominant game involves a relatively large number of players, so it is not surprising to see almost all the popular games of so many of its members. Besides giving priority to the common pleasure factor, this game also has more intention to deepening interaction ability among players.Besides traditional games are also loaded with noble values and certain moral messages such as values of togetherness, honesty, responsibility, attitude field of chest (if lost), encouragement of achievement, and obedience to the rules. All that is obtained if the player really enjoy, enjoy, and understand the essence of the game.
MOTIVASI PENGAWAS AGAMA HINDU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN UBUD Arini, Ni Wayan; Oktarina, Putu Santi
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.991 KB)

Abstract

            Peningkatan profesionalistas guru dalam bidang pendidikan terutama pendidikan agama dan pembangunan tidak lepas dari peranan motivasi pengawas terhadap produktivitas kerja warga sekolah. Pemimpin sekolah pada suatu organisasi sekolah dalam menyediakan pelayanan yang mampu bersaing dalam era globalisasi seperti saat ini. Kualitas pemimpin sekolah yang baik adalah sebagai dasar utama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam dunia global, tentunya diperlukan pengelolaan secara profesional dalan bidang pendidikan terutama di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas kinerja sekolah melalui pembinaan, pengawasan di bidang akademik dan manajerial. Beratnya tugas seorang pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab serta wewenangnya itu hanya dapat dipikul oleh seorang pengawas yang memiliki kompetensi yang baik. Motivasi kerja pengawas Agama Hindu di Kecamatan Ubud sangat baik, karena mampu memberikan rasa nyaman dalam melaksanakan tugas-tugas dalam mengelola pembelajaran, mampu membina rasa social, persahabatan, rasa kekeluargaan terhadap guru-guru Agama Hindu, menghargai dan menghormati kerja keras guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan memberikan dorongan kepada guru-guru dalam mengembangkan setip potensi atau kempuan terhadap perkembangan karier guru.
KELUARGA SEBAGAI PENGEMBANG PENDIDIKAN KARAKTER ANAK Astawa, I Nyoman Temon
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.789 KB)

Abstract

Family is the main motor for of children’s character education development. If the family fails to make character education for their children, it will be difficult for other institutions outside the family (including schools) to fix it. The failure of the family in shaping the character of children will result in the growth of people with no-good characters. Therefore, every family should have an awareness that the character of a nation is relied on the character education of children at home.Family, Character Education
INTEGRASI PENDIDIKAN NILAI NILAI KEMANUISIAAN KE DALAM PENBELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR SUNARTA, I WAYAN
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.162 KB)

Abstract

Humanity Values consisting of Truth, Righteousness, Peace, Love and Non-violence are values that are relevant to the values of national character. The five values are universal values for the entire life. The values can be integrated in learning, either implicitly contained in teaching materials, as well as integrated in the learning activities. Humanity Values that are integrated in the teaching materials can be either matter or the story of a lesson or group lesson are packed in thematic learning. While the integration of Humanity Values in learning activities can be either a game or other learning activities that are full of Values of Humanity or national character values that are taught in elementary school. This study aimed to integrate Education Values of Humanity Values into civics learning in elementary schools. The study design is explorative research with data sources gained from documents such as books and the opinion of experts on educational values of humanity, character education content standards in 2006 content standard. The instrument used to collect data is documentation. Based on the results of the analysis showed that integration of the value of research into the humanity values on Civics learning in elementary school is done by understanding the substance of Competency Standard and Basic Competency.
TANTANGAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH DASAR Perni, Ni Nyoman
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.115 KB)

Abstract

Sekolah dasar tidak ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai sebuah institusi atau lembaga, sekolah dasar mengemban misi tertentu yaitu melakukan proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi anak didik, dalam rangka mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya   Sebagai institusi atau lembaga pendidikan, sekolah dasar menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan bagi anak didik dan melibatkan banyak komponen, sehingga aktivitas maupun komponen pendidikan di sekolah dasar menuntut adanya manajemen yang baik dalam rangka mencapai tujuan institusional sekolah dasar.  Kegiatan manajemen di yang dilakukan sekolah dasar tidak bisa luput dari beberapa poin penting yaitu, manajemen kurikulum atau pembelajaran, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen personalia/anggota (kepegawaian), manajemen keuangan, manajemen lingkungan masyarakat dan manajemen layanan khusus.
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DALAM SISTEM PENDIDIKAN HINDU KUNO SUWANTANA, I GEDE
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.358 KB)

Abstract

The formation of character is a discourse that continues propagated by the government of Indonesia today. This is done because the condition of the nation's degraded in many areas of life. Various types of crimes such as rape, violence, theft, fights between students, corruption, and others allegedly happened as a result of the moral degradation of the Nation. Character education is the only hope which is able to restore the values of goodness and glory of the nation. So therefore, children as the future generation should be provided with character education from the beginning.Format of character education which is given to children, therefore, must be clear and precise objectives. Ancient Hindu educational system places great emphasis on character formation in the curriculum, so that when they are finished, besides exellence in science also grew into a wise person. Gurukula system applied that has lasted for thousands of years and is considered capable of being the foundation of both the State and society to educate and transform knowledge to the younger generation as well as capable of being a great place to shape their character.
BENTUK AJARAN CATUR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 11 SANUR KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR Lastini, Ni Nyoman Ari Lastini; Anggreni, Ni Made
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.394 KB)

Abstract

Sekolah adalah salah satu tempat yang konsisten memberikan pendidikan kepada siswanya baik itu pendidikan pada sikap keagamaan, sikap sosial, intelektual serta keterampilannya. Siswa sebagai generasi muda sebagai penerima ilmu pengetahuan dari berbagai pihak harus memiliki disiplin guru bhakti. Terdapat empat unsur yang sangat penting dalam pendidikan disebut Catur Guru yang  terdiri dari Guru Rupaka, Guru Pengajian, Guru Wisesa, dan Guru Swadhyaya.
PENERAPAN METODE DISKUSI DAN BERCERITA DALAM AJARAN PUNARBHAWA SEBAGAI BAGIAN DARI SRADHA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI 4 TONJA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kusumawati, Ni Luh
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.716 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri  4 Tonja di Kelas  IV Semester I  yang prestasi belajar agama Hindu dan budi pekerti   masih rendah. Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Metode Diskusi Dan Bercerita Dalam Ajaran Punarbhawa Sebagai Bagian Dari Sradha  dapat  Meningkatkan Prestasi Belajar  Agama Hindu Dan Budi Pekerti Siswa  Kelas  IV Semester I SD Negeri 4 TonjaTahun Pelajaran 2016/2017. Metode pengumpulan datanya adalah tes prestasi belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Penerapan Metode Diskusi Dan Bercerita Dalam Ajaran Punarbhawa Sebagai Bagian Dari Sradha  Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar  Agama Hindu Dan Budi Pekerti Siswa  Kelas  IV Semester I SD Negeri 4 TonjaTahun Pelajaran 2016/2017 .  Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada pada awalnya 63,23 dengan ketuntasan 48,89 %  setelah diberikan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 68,55 dengan ketuntasa  62,22 %    dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 76,22  dengan ketuntasan 100%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Penerapan Metode Diskusi Dan Bercerita Dalam Ajaran Punarbhawa Sebagai Bagian Dari Sradha  dapat Meningkatkan Prestasi Belajar  Agama Hindu Dan Budi Pekerti Siswa  Kelas  IV Semester I SD Negeri 4 TonjaTahun Pelajaran 2016/2017
KEBERHASILAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI WUJUD BUDAYA BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Sueca, I Nyoman
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.082 KB)

Abstract

The activities of the teacher which are hard work, smart work, compassion, and discipline should be a guide in character education in schools. This is very important, especially to achieve optimal results so that students as the young generation has high-quality as expected which is the hope of the Indonesian government. This is done with the aim of preventing people's concerns for the loss of identity/character of the learners.With a high character, it will bring learners to have moral rooted in the philosophy, experience, and have the value of cultural religions of Indonesia. Thus, Character Education must be sustainable and never-ending as an integral part to prepare the nation's tailored aligned with a human figure with a good future.Character education must cultivate philosophy and practice of the whole character of this nation, whole, and comprehensive (kaffah). The character of the nation contains cultural adhesives and cultural which must be realized in cultural awareness and cultural intelligence (cultural intelligence) of every citizen.

Page 2 of 22 | Total Record : 216