cover
Contact Name
Zaenal Arifin
Contact Email
zae.may13@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejournal.elbidayah@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education
ISSN : -     EISSN : 26567121     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
eL BIDAYAH: Journal of Islamic Elementary Education dikelola oleh Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti Kediri dan diterbitkan secara online oleh Institut Agama Islam Tribakti Kediri. Terbit secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, yaitu bulan Mei dan Bulan November serta hanya menyediakan media online sebagai media penerbitannya. Fokus dari Jurnal ini adalah mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dalam bidang pendidikan dasar Islam, baik penelitian literasi maupun penelitian lapangan. Cakupan Kajian dalam jurnal ini adalah semua hal yang berkaitan dengan Pendidikan Dasar Islam yang meliputi, manajemen pendidikan, metode pembelajaran, kurikulum, inovasi pendidikan dan pembelajaran, teknologi pendidikan, psikologi pendidikan, dan lain-lain.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020" : 8 Documents clear
The Formation Of Religious Characters Of Students Through Religion Activities Rahma Nurbaiti; Susiati Alwy; Imam Taulabi
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.995

Abstract

This study aims to find out how the religious character of students developed in the Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Kidul and how the formation of character through habituation of religious activities. The type and approach of research use descriptive qualitative. Data sources were obtained through interviews with the headmaster of the madrasa, curriculum waka, religious waka, class teachers, Islamic Religious Education teachers, several student guardians, and students. The results showed that the religious character of the students developed was devotion, sincerity, honesty, politeness, help, help, love, grace, cleanliness, competition, and gratitude. Formation of religious character through the habituation of religious activities through joint prayer before and after learning, performing dhuha and dhuhur prayers, reading juz 'amma, asmaul husna, istighasah, infaq, habituation Salam, salim, greeting, smiling, polite and polite, religious extracurricular activities such as tambourines, recite the Qur'an, the commemoration of Islamic holidays. Religious character is formed through the habituation of religious activities. [Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana karakter religius siswa yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Kidul dan bagaimana pembentukan karakter melalui pembiasaan aktivitas keagamaan. Jenis dan pendekatan penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara dengan kepala madrasah, waka kurikulum, waka keagamaan, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, beberapa wali murid dan murid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter religius siswa yang dikembangkan yaitu ketaqwaan, keikhlasan, kejujuran, kesopanan, tolong-menolong, cinta rosul, kebersihan, kompetitif, dan rasa syukur. Pembentukan karakter religius melalui pembiasaan aktivitas keagamaan melalui doa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran, pelaksanaan shalat dhuha dan dhuhur berjamaah, pembacaan juz ‘amma, asmaul husna, istighasah, infaq, pembiasaan Salam, salim, sapa, senyum, sopan dan santun, kegiatan ekstrakulikuler keagamaan seperti rebana, Baca Tulis Qur’an, Peringatan Hari Besar Islam. Karakter religius yang terbentuk melalui pembiasaan aktivitas keagamaan]
School Literacy Movement and Strengthening Character Education Against the Formulation of the Core Material of Islamic elementary school Ahmad Noviansah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1009

Abstract

National government policy to make regulations School literacy movement is an effort of the Ministry of Education and Culture in achieving one of its programs, which is to fulfill the nation's children from the age of development to read so that the potential of human resources increases and broadens public involvement in developing and cultivating literacy in Indonesia, the school litersation movement is also a comprehensive and ongoing effort to make schools the first learning organization to be based on, lack of interest in reading or ability literacy has an impact on people's lives. Conceptually, literacy is adopted and promoted by the Ministry of Education and Culture (Kemendikbud), so that character education also arises to develop the character of the nation's children, character education is all that concerns good behavior, character, heart, soul, behavior, perosonality, nature , temperament, character, character, and nature. [Kebijakan pemerintah Nasional untuk membuat peraturan Gerakan literasi sekolah (GLS) adalah suatu upaya Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mencapai salah programnya yaitu menunbuhkan anak bangsa dari usia perkembangan untuk membaca supaya potensi SDM meningkat dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuh kembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia, gerakan litersasi sekolah juga menjadi upaya yang dilakukan secara menyeluh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran pertama dikarnakan, rendahnya minat baca atau kemampuan literasi berdampak dalam kehidupan masyarakat. Secara konseptual pengertian literasi yang diadopsi dan disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sehingga timbullah juga pendidikan karakter untuk menumbuh kembangkan karakter anak bangsa, pendidikan karakter merupakan semua yang menyangkut perangai baik itu budi pekerti, hati, jiwa, perilaku, perosonalitas, sifat, temperamen, tabiat, watak, dan sifat]
Digital Madrasah Report Card Application for Student Learning Outcomes Assessment Muhammad Ali Nurdin; Abd. Halim Musthofa
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1041

Abstract

This study aims to describe the Implementation of Digital Madrasah Report Card Application in the assessment of student learning outcomes in Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kediri City. This research is a qualitative case study approach. Data collection techniques carried out by interview, observation, and documentation of the research object. The results showed the process of implementing a digital report card on madrasas in the assessment of student learning outcomes in MIN 2 Kediri was technically in accordance with the guidelines for using the Digital Report Card Application, but the implementation encountered obstacles so that it had not succeeded in achieving the goal of Madrasah ARD in managing assessment of learning outcomes students quickly, precisely, accurately, effectively and efficiently. [Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam penilaian hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan aplikasi rapor digital madrasah dalam penilaian hasil belajar siswa di MIN 2 Kota Kediri secara teknis sudah sesuai dengan panduan penggunaan Aplikasi Raport Digital, akan tetapi dalam pelaksannaanya mengalami kendala-kendala sehingga belum berhasil mencapai tujuan ARD Madrasah dalam pengelolaan penilaian hasil belajar siswa secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien]
Tikrari Method to Improve Memorization Qur’an at MI Al-Huda Sidoarjo Valensiana Ustoyo; Lailatuz Zuhro; Mufidatus Sholikhah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1053

Abstract

This research is a classroom action research that aims to improve students' memorization ability in fourth grade A class at MI Al Huda Sidoarjo. The material is "Let's Memorize Surah Al-’Adiyat " through Tikrari method. This study used 41 subjects in fourth grade A class at MI Al Huda Sidoarjo on the subject lesson Al-Qur'an Hadith. Researchers used two cycles, each cycle consisting of : (1) Planning, (2) Action, (3) Observation, and (4) Reflection. The researchers collected data using interviews, observations, non-test assessments (performances), and documentation. The results of this study found that : a) The use of the Tikrari method can be used to improve the students’ ability in memorizing surah Al-' Adiyat with a positive increase in both student and teacher activities, b) The ability to memorize students increases in the high category with an increase of 43.9% during pre-cycle to second cycle. The conclusion of this study is the Tikrari method can improve students' memorization ability on the material "Let's Memorize the Surah Al-'Adiyat” in the subject lesson Al-Qur'an Hadith in fourth grade A class at MI Al Huda Sidoarjo. [Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa MI, materi “Mari Menghafal Surah Al-‘Adiyat” melalui metode Tikrari. Penelitian ini menggunakan subjek sebanyak 41 siswa kelas IV-A di MI Al Huda Sidoarjo pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Peneliti menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari : (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Dalam pelaksanaannya, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara, observasi, penilaian non tes (unjuk kerja atau performances), dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa : a) Penggunaan metode Tikrari dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa surat Al-‘Adiyat dengan adanya peningkatan positif dari aktivitas siswa dan guru, b) Kemampuan menghafal siswa meningkat dalam kategori tinggi dengan peningkatan sebesar 43,9 % dari pra siklus hingga siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode Tikrari dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa pada materi “Mari Menghafal Surah Al-‘Adiyat” mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV-A di MI Al Huda Sidoarjo.]
Efforts to Improve Student Learning Achievement in Aqeedah Moral Subjects Through the Contextual Teaching And Learning Approach Hascita Istiqomah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1064

Abstract

This study aims to improve student achievement in Aqeedah Akhlak through the Contextual Teaching and Learning approach. This research is a class action research carried out in two cycles in the first cycle conducted 2 meetings while in the second cycle conducted 1 meeting. Each cycle consists of planning, implementing actions, observing and reflecting. Data on student learning pest obtained through student test results at the end of cycle I and cycle II, the results of learning activities are seen by racing on the guidelines for student activity observation sheets and teacher activities. The indicator of the success of this study is to improve student learning achievement in the subject of aqidah moral through the Contextual Teaching and Learning approach. Seen at an average value of 86.31 with a classical completeness percentage of 89.43%. The application of the Contextual Teaching and Learning approach can improve student achievement in class III MI Assa'adah Labuapi District, West Lombok Regency Academic Year 2017/2018. [Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkann prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang di laksanakan dalam dua siklus pada siklus I dilakukan 2 pertemuan sedangkan pada siklus II dilakukan 1 pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data pestasi belajar siswa di peroleh melalui hasil tes siswa pada akhir siklus I dan siklus II, hasil aktivitas kegiatan pembelajaran dilihat dengan berpacu pada pedoman lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Dilihat pada nilai rata-rata 86,31 dengan presentase ketuntasan klasikal yaitu 89,43%.Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Assa’adah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Ajaran 2017/2018]
Teacher Independence Program In Improving Community Trust Muslimin Muslimin; Syafik Ubaidila
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1070

Abstract

This type of research is descriptive qualitative. According to Kirt and Miller in his book Lexy J. Moleong, "Qualitative research is that researchers have studied the phenomena studied by natural settings. Therefore, the data raised in the form of description with words, both oral and written language. While the data collection method uses observation, interviews / interviews and documentation. Then analyzed using descriptive / data exposure. From the results of data exposure, research findings and discussion can be seen that: {1} the increase in teacher independence in MI Al Munir Gadungan Village is seen in several activities, namely [a] through preparation of learning by preparing RPP in accordance with applicable SK and KD, [b] increase teacher creativity in developing learning strategies. [c] teacher creativity in choosing and using learning methods ,. [d] The creativity of the teacher in selecting and using learning media is very important to do, [e] the creativity of the teacher in class management. Classroom management with preventive and curative techniques, [f] teacher creativity in assessment; and [g] teacher creativity in improvement and enrichment programs. {2} The factors that support and hinder the teacher's personality improvement program. [Jenis penelitian ini adalah kualitatif diskriptif. Menurut Kirt dan Miller dalam bukunya Lexy J. Moleong, “penelitian kualitiatif adalah udaha peneliti mendalami fenomena yang diteliti dengan seting natural. Karena itu, data yang dimunculkan berupa diskripsi dengan kata, bahasa baik lisan maupun tulisan. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara/ interview dan dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan deskriptif / paparan data. Dari hasil paparan data, temuan penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa: {1} peningkatan kemandirian guru di MI Al Munir Desa Gadungan terlihat dalam beberapa kegaitan yaitu [a] melalui persiapan permbelajaran dengan penyusunan RPP sesuai dengan SK dan KD yang berlaku, [b] meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran. [c] kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran,. [d] Kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran sangat penting untuk dilakukan, [e] kreativitas guru dalam pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas dengan teknik preventif dan kuratif, [f] kreativitas guru dalam penilaian; dan [g] kreatifitas guru dalam program perbaikan dan pengayaan. {2} Faktor yang mendukung dan menghambat program peningkatan kepribadian guru]
The Existence of Multicultural Education in Facing Radicalism Siti Ngaisah; Yasin Nurfalah
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1077

Abstract

This research, was born from a small part of anxiety over the understanding of radicalism in educational institutions. Many researchers claim that the spread of radicalism in Indonesia has been very acute, the article has spread to elementary students. Nevertheless, many are optimistic that multiculturalism education is one of the antidotes to the understanding of radicalism. This encourages researchers to assess the existence of multiculturalist education in facing radicalism in the Wanengpaten State Elementary School, Gampengrejo District, Kediri. This study uses a descriptive qualitative approach. The method used is, interviews with stakeholders at the institution, observing activities in implementing multicultural education values and tracking documents related to the educational institution. As a result, the key to counteract radicalism is religious understanding and awareness of the dangers of radicalism. Without it, the de-radicalization program would not be possible. [Penelitian ini, lahir dari bagian kecil kegelisahan mengatasi paham radikalisme di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak peneliti menyatakan bahwa penyebaran radikalisme di Indonesia sudah sangat akut, pasalnya sudah menyebar pada peserta didik dasar. Meski demikian, banyak pula yang optimis bahwa pendidikan multikulturalisme menjadi salah satu penangkal paham radikalisme. Hal ini, mendorong peneliti untuk mengakasi eksistensi pendidikan multikulturalis dalam menghadapi paham radikalisme di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wanengpaten, Kecamatan Gempengrejo, Kabupaten Kediri, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Metode yang digunakan adalah, waancara kepada stakeholder pada lembaga tersebut, observasi kegiatan dalam implemantasi nilai-nilai pendidiakn multikulturalisme dan melacak dokumen-dokumen terakait lembaga pendidikan tersebut. Hasilnya, kunci menangkal radikalisme adalah pemahaman keagamaan dan sadar bahaya radikalisme. Tanpa itu, program deradikalisasi tidak mungkin bisa dilaksanakan.]
Model Pemgembangan Mutu Pendidikan Dalam Perspektif Philip. B. Crosby Marita Lailia Rahman
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): el Bidayah, March 2020
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v2i1.1079

Abstract

Some figures present the concept of quality to the world’s corporate which then many scientists have adopted for the education’s world. The famous Deming’s quality concept is plan, do, check, analyze, while the famous Juran’s quality concept is quality planning, quality controlling, and quality improvement. All these concepts if applicable in the world of education will have a positive impact on the improvement of quality’s education. Some figures as Philip Crosby offer some strategies to increase quality. It can be adopted for educational institution to improve its quality. Crosby offer Zero Defect concept that explained for fourteen steps to applicate in every educational institution in order to manage and improve education’s quality. Every manager or the leader of educational institution should always innovate and develop their educational institutions so that students can compete in the era of globalization [Beberapa tokoh menyajikan konsep mutu untuk dunia perusahaan yang kemudian banyak para ilmuwan yang mengadopsinya untuk dunia pendidikan. Konsep mutu Deming yang terkenal adalah plan, do, check, analyze. Sedangkan konsep mutu Juran yang terkenal adalah trilogi Juran yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan perbaikan kualitas. Semua konsep tersebut jika dapat diterapkan dalam dunia pendidikan akan memiliki dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan. Para tokoh seperti Philip Crosby pun menawarkan beberapa strategi untuk meningkatkan mutu. Hal tersebut dapat diadopsi bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitasnya. Crosby menawarkan konsep Zero Defect yang dijabarkan lagi dalam empat belas langkah untuk diaplikasikan dalam setiap organisasi ataupun lembaga pendidikan agar dapat mengatur dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Setiap manajer atau pimpinan lembaga pendidikan seharusnya selalu berinovasi dan mengembangkan lembaga pendidikannya agar peserta didik dapat bersaing di era globalisasi.]

Page 1 of 1 | Total Record : 8