cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tindalung
ISSN : 24427381     EISSN : 26554291     DOI : 10.54484
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Tindalung merupakan terbitan berkala dari hasil penelitian yang diangkat pada bidang Maritime, Fishing and Processing, Biology.
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
Evaluasi Keberadaan Staphylococcus pada Beberapa Titik Pengolahan Tuna (Thunnus Albacores) Saku Beku Kualitas Ekspor dari Sulawesi Utara Frans Gruber Ijong; Siegfried Berhimpon; Oksfriani J. Sumampow
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.937 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i1.35

Abstract

Staphylococcus merupakan salah satu bakteri yang perlu mendapat perhatian keberadaannya pada produk perikanan seperti tuna segar atau beku. Karena selain menjadi salah satu mikroba prasyarat mutu, juga karena sifatnya patogen bagi manusia. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari keberadaan Staphylococcus pada beberapa titik pengolahan tuna saku beku kualitas eksport, serta mengidentifikasi dan mengkarakterisasi isolat Staphylococcus diisolasi dari sampel tersebut. Sampel uji diambil secara acak pada beberapa titik pengolahan tuna saku beku. Titik-titik tersebut merupakan tempat dicurigainya terjadi kontaminasi terutama oleh Staphylococcus. Analisa dilakukan terhadap TPC dengan metode pour plate method, Total Staphylococcus dilakukan dengan spreading method menggunakan L-glass pada mediaManitol Salt Agar, uji fisiologi dan biokimia meliputi pewarnaan Gram, Katalase, dan fermentasi gula. Hasil analisa menunjukkan bahwa kandungan bakteri tertinggi terdapat pada daging yang diberi CO sebesar 2,57 x 106 cfu/gr dan terendah terdapat pada produk akhir sebesar 1,34 x 104 cfu/gr. Sedangkan hasil analisa total Stapylococcus menunjukkan kecenderungan menurunnya kandungan Staphylococcus pada setiaptitik pengolahan. Kandungan terendah diperoleh pada produk akhir sebesar 3,70 x 103 cfu/gr dan tertinggi terdapat pada bahan baku sebesar 1,45 x 104 cfu/gr. Selain itu, dari hasil pengujian karakteristik fisiologi dan biokimia setiap galur uji, teridentifikasi 3 genus: Staphylococcus, Streptococcus dan Micrococcus.
Pengaruh Pengemasan terhadap Mutu Pinekuhe Layang (Decapterus Sp) Asap (Packaging Influence of Smoked Pinekuhe Fish) Jefri A. Mandeno; Mukhlis A. Kaim
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.566 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2222264

Abstract

The aim of this research is to determine the influence of packaging to pinekuhe fish quality, Compare of packaged pinekuhe fish and unpackaged pinekuhe fish and also find out the interested of consumer with packaged pinekuhe fish and unpackaged pinekuhe fish. The conclusion of this research show that the pinekuhe fish was packaged by plastic in vacuum conditions is better than pinekuhe fish was packaged by plastic in unvacuum conditions and unpackaged pinekuhe fish. Total Plate Count and organoleptic analysis show that the packaged pinekuhe fish has a better quality than unpackaged pinekuhe fish. Spoiled was show in six day storage of pinekuhe fish.
Pemetaan Luas Tutupan Karang Hidup di Perairan Kampung Kolongan Akembawi, Rendingan dan Tawoali Pulau Sangihe Provinsi Sulawesi Utara Julius F. Wuaten; Joneidi Tamarol; Wenseslaus Makawaehe
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.948 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2237828

Abstract

Perairan Pulau Sangihe memiliki wilayah terumbu karang yang cukup luas dengan aneka ragam jenis dan bentuk pertumbuhannya. Kondisi tersebut sangat berpotensi dalam pengembangan model daerah perlindungan laut berbasis masyarakat, sehingga diperlukan data dasar kondisi terumbu karang yang ada di perairan Pulau Sangihe yang diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data persentase tutupan karang hidup diperairan pantai Kampung Kolongan Akembawi, Rendingan dan Tawoali yang ada di Pulau Sangihe dan mengidentifikasi bentuk pertumbuhan karang (lifeform). Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pelestarianlingkungan pesisir pantai Pulau Sangihe khususnya pelestarian terumbu karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Penelitian survei memiliki sifat verifikasi atau pengecekan terhadap teori yang sudah ada (Mantra, 2001). Pengamatan terhadap kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode LIT (UNEP. 1993), yang dimodifikasi pada garis transek sepanjang 20 meter. Pengamatan dilakukan pada 2 kedalaman yang berbeda, yaitu kedalaman 3 meter dan 5 meter yang mewakili daerah reef flat (datar) dan daerah reef slope. Analisis terhadap kualitas terumbu karang dilakukan dengan menghitung nilai persentase tutupan karang hidup yang diperoleh dari hasil pengukuran panjang koloni karang dengan menggunakan rumus: L (%) = Li : N x 100 dengan L = persentase tutupan karang (%), Li = Total panjang koloni karang hidup, dan N = panjang transek (20 m). Persentase tutupan yaitu persentase luas area yang ditutupi oleh karang hidup. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu bahwa persentase tutupan karang hidup pada ketiga lokasi ini antara 21,42% sampai 42,67% masuk dalam kategori buruk/rusak sampaikategori cukup/sedang dan bentuk pertumbuhan karang lebih didominasi non Acropora jenis Porites. Untuk pelestarian terumbu karang di perairan pulau Sangihe perlu partisipasi seluruh masyarakat yang tinggal di pesisir dalam meminimalisir semua aktifitas yang dapat merusak karang dengan sosialisasi tentang manfaat terumbu karang dan dampaknya terhadap lingkungan serta pembinaan yang serius dari pemerintah daerah serta semua elemen masyarakat yang peduli terhadap kelestarian terumbu karang.
Konsumsi dan Efisiensi Pakan Daging Rucah untuk Ikan Kuwe (Caranx Spp) yang Dipuasakan secara Periodik di Kurungan Jaring Apung Teluk Talengen-Sangihe Edwin Oscar Langi; Mukhlis Abdul Kaim
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.021 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2239082

Abstract

Salah satu komoditi penting yang sementara dibudidayakan dengan sistem kurungan jaring apung di Teluk Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah ikan Kuwe (Caranx spp). Ketersediaan pakan yang cukup, tepat waktu, dan bergizi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan. Jika ikan yang dipuasakan dapat mengalami peningkatan konsumsi pakan selama beberapa haripada waktu diberi makan kembali. Hasil kajian hubungan konsumsi pakan setelah ikan kuwe dipuasakan terhadap laju pertumbuhan berat mutlak menunjukkan bahwa waktu pemuasaan mempengaruhi pertumbuhan berat tubuh ikan kuwe pemeliharaan.Selisih laju pertumbuhan berat tubuh ikan yang tidak dipuasakan berbeda dengan yang dipuasakan.Laju pertumbuhan berat tubuh kelompok ikan yang dipuasakan untuk 1 hari berbeda dibandingkan ikan yang dipuasakan 2 hari, tapi sama hasilnya dengan ikan yang dipuasakan 2 dan 3 hari. Selisih laju pertumbuhan berat tubuh kelompok ikan yang dipuasakan untuk 2 hari berbeda hasilnya dibandingkan ikan yang dipuasakan 2 dan 3 hari serta yang dipuasakan 1 hari. Nilai efisiensi pakan pada tiap perlakuan baik yang tidak dipuasakan dan dipuasakan perbedaannya signifikan. Efisiensi pakan tertinggi ditemukan kelompok ikan yang dipuasakan 1 hari, kemudian diikuti kelompok ikan yang dipuasakan 2 dan 3 hari selanjutnya kelompok ikan yang tidak dipuasakan dan yang memiliki nilai efisiensi pakan terendah pada kelompok ikan yang dipuasakan 3 hari.
Analisis Infrastruktur Jaringan Wireless antar Pulau Studi Kasus Pulau Marore - Tahuna (Lenganeng) Ella H. Israel; Alfrianus Papuas
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.919 KB)

Abstract

Sangihe Islands District is an area of the country bordering Indonesia Philippines, as the border area is certainly very susceptible to interference from outside, either from the field defends and security to the socio-economic field it is due to the limitations of the communication between the outer islands of the surrounding islands, the existing information can not be conveyed properly and quickly, for it required an information technology that can reach up to the stricken islands. This study aims to provide the best solutions on what the appropriate infrastructure for inter-island archipelago Sangihe district, especially between Marore with Sangihe Island. (Outermost island of Indonesia, which is directly adjacent to the neighboring countries of the Philippines). The method used in this study using a prototype method, with this method we can more quickly get a picture faster of needs, but it also can detect errors early.
Studi Kondisi Lingkungan Kehidupan Klien Tuberkolosis di Puskesmas Tona, Kecamatan Tahuna Timur Meistvin Welembuntu; Conny J. Surudani
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.151 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.2239624

Abstract

Arah pembangunan jangka menengah Indonesia (2010-2014) yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat. Dalam peningkatan derajat kesehatan maka dilakukan beberapa tindakan yaitu peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat serta pembangunan berwawasan kesehatan (Anonim, 2010).Sehubungan dengan kesehatan masyarakt, dewasa ini penyakit Tb paru sering diperbincangkan dibidang kesehatan karena penyakit ini menduduki posisi kedua penyebab kematian di dunia (Anonymous, 2004). Indonesia saat ini berada pada rengking kelima dengan TB paru tertinggi didunia (Kementrian Kesehatan RI, 2011). (Cases detection rate) CDR tertinggi terdapat di Propinsi Sulawesi Utara sebesar 85,2% (profil kesehatan Indonesia, 2011). Di Kabupaten Kepulauan Sangihe TB paru masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat Sangihe tercatat pada 2 tahun terakhir yaitu pada tahun 2012 (case detection rate) 85% jumlah penemuan kasus TB paru yang diperiksa secara klinis ada 2.649 kasus dan bulan Januari-Juni 2013adalah 42% dengan jumlah penemuan kasus TB Paruyang suspek 2.649 kasus (Dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2013). Di Puskesmas Tona angka kejadian Tuberkulosis Paru pada Tahun 2012 dari bulan Januari–Juni jumlah 20 orang, bulan JuliDesember 19 orang, sedangkan pada tahun 2013 dari bulan Januari–Juni 2013 adalah 28 orang. Dari jumlah di atas menunjukkan bahwa tahun 2013 mengalami peningkatan pada triwulan pertama dan kedua (Profil Puskesmas Tona, 2013). Menurut (Naga,2012), banyak faktor-faktor yang menyebabkan Tuberculosis Paru yaitu diantaranya faktor lingkungan, ekonomi, tingkat pendidikan. Akan tetapi faktor lingkungan berperan besar bagi insiden Tuberkulosis Paru, karena lingkungan merupakan hal tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia.
Efek Konsentrasi Logam Cu dalam Larutan Brine terhadap Pembentukan Warna Hijau pada Daging Tuna Frans Gruber Ijong; Stevy Imelda M. Wodi
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.14 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i2.60

Abstract

The effect of Cu-brine on the formation of green color on tuna meat canned was studied using AAS method. The result shows that of heating by sterilization process tends supported formation of bluegreeness color of tuna meat. Therefore, the more high Cu content in brine gave significant effect on the formation of blue-greeness color on tuna meat canned should be considered
Produktifitas Hand Line untuk Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus Albacares) di Fish Port General Santos Philipina Dekrist Kapai; Julius F. Wuaten; Costantein I. Sarapil
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.27 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i2.61

Abstract

Ikan tuna (Thunnus spp) merupakan komoditas pangan yang sangat digemari dan dicari di pasar dunia. Cara untuk meningkatkan produksi tuna ialah melalui peningkatan unit upaya atau penggunaan alat tangkap dan jumlah armada. Dalam perikanan tangkap, ada beberapa jenis alat tangkap yang dapat digunakan untuk menangkap ikan tuna yaitu alat tangkap long line, purse seine, troling line, pole and line, gill net, hand line, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas alat tangkap pancing tuna dan pemancing (ABK) berdasarkan hasil tangkapan dan mengetahui jumlah hasil tangkapan ikan tuna berdasarkan daerah penangkapan (fishing ground) ikan tuna yang didaratkan di Fish Port General Santos, Philipina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Objek yang diambil ialah nelayan-nelayan penangkap ikan tuna dengan menggunakan alat tangkap hand line. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktifitas per trip hand line tuna yang didaratkan Fish Port General Santos Philipina berdasarkan pembahasan di atas maka hasil yangdidapat dalam satu kapal ialah 3, 59 ton. Sedangkan produktifitas pemancing per tripnya mendapatkan hasil sebanyak 6,40 ekor per pemancing. Berdasarkan daerah penangkapan (fishing ground) bahwa jumlah hasil tangkapan tuna hand line yang didaratkan di Fish Port General Santos Philipina sebagian besar berasal dari Perairan Indonesia.
Keberhasilan Hidup dan Perubahan Ukuran Tubuh Saat Pemutusan, Penutupan Luka dan Awal Regenerasi Tiga Spesies Teripang Getah (Bohadschia Argus, B. Marmorata dan B. Vitiensis) Edwin O. Langi; Forzando S. Mehare; Bonita Marapil
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.512 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i2.62

Abstract

Budidaya teripang merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi perikanan komoditi ini. Namun kendala utama dalam usaha ini adalah ketersediaan benih dan induk. Adanya kemampuan membelah diri teripang secara alamiah mendorong suatu penelitian untuk mengkaji kemampuan perbanyakan diri dari teripang. Penelitian ini bertujuan : Menentukan keberhasilan hidup dan perubahan ukuran tubuh tiga jenis teripang getah Bohadschia spp saat pemutusan, penutupan luka dan tahap awal regenerasi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif ekperimental secara in sittu. Perubahan ukuran tubuh dan keberhasilan hidup setiap jenis dan kedalaman akan dibandingkan satu sama lain. Lokasi penelitian ini di pantai Buwu-Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pengamatan dan pengambilan data mencakup proses fission (pengikatan), serta cutting (pemotongan), proses penutupan luka dan keberhasilan regenerasi. Waktu pengamatan ± 42 hari terhitung dari tanggal 2 Mei–13 Juni 2015. Sampel teripang getah yang dipilih adalah Bohadschia argus, B. marmorata,dan B.vitiensisdiperoleh melalui penangkapan di alam dengan melakukan penyelaman. Hasil pemutusan bagian tubuh teripang menjadi 2 dan 3 bagian melalui metode pengikatan (fission plane) dan pemotongan (cutting plane) mendapatkan hasil yang berbeda. Metode cutting plane masih lebih baik pemutusannya dibandingkan dengan metode fision. Umumnya di setiap jenis terjadi penurunan jumlah individu dari selesai pemutusan, penutupan luka dan awal regenerasi. Individu baru bagian posterior masih lebih tinggi keberhasilan hidupnya dibandingkan dua bagian tubuh individu baru. Individu baru bagian middle memiliki tingkat keberhasilan hidup yang paling rendah. Perubahan ukuran tubuh tiga jenis teripang getah Bohadschia spp menunjukkan terjadi penyusutan ukuran, baik panjang maupun berat tubuh. Pada saatfission banyak cairan tubuh yang terbuang, organ tubuh yang terpotong dan hilang. Adanya kemampuan melenturkan tubuh pada teripang umumnya, menyebabkan pada saat pemutusan dan pengukuran, panjang tubuh akan berubah menurun. Pada penelitian selanjutnya perlu diperhatikan kondisi teripang sampel pada saat memulai pemutusan. Individu yang sudah stress akibat terlalu lama ditampung dapat menjadipenyebab kegagalan dalam pelaksanaan praktek perbanyakan diri dengan metode pemutusan baik pengikatan maupun pemotongan. Selain itu dalam lanjutan penelitian berikut perlu dilakukan perbandingan kedalaman berbeda dan percobaan pemberian pakan pada sampel yang sudah melakukan regenerasi.
Mutu Tepung Semi Refined Carrageenan pada Berbagai Waktu Pemanasan Alkali Eko Cahyono
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.805 KB) | DOI: 10.5281/jit.v1i2.63

Abstract

Carrageenan merupakan zat aditif alami yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, terutama industri makanan dan kosmetika. Semi Refined Carrageenan (SRC) adalah salah satu produk carrageenan dengan tingkat kemurnian lebih rendah dibandingkan Refined Carrageenan (RC), karena masih mengandung sejumlah kecil selulosa yang ikut mengendap bersama carrageenan. SRC secara komersial diproduksi dari rumput laut jenis Eucheumacottonii melalui proses ekstraksi menggunakan alkali. Tujuan penelitian untuk mengetahui waktu pemanasanalkali rumput laut Eucheuma cottonii terhadap mutu tepung semi refined carrageenan. Penelitan menggunakan metode pemanasan dalam larutan alkali dengan konsentrasi 0,5% dan waktu pemanasan 1, 2, 3, dan 4 menit.Perlakuan terbaik mutu tepung semi refined carrageenan pada waktu pemanasan 4 menit menghasilkan tepung SRC dengan rendemen 22,99%,loss on drying5,81%, loss on ignition22,57%, viskositas 16,08 mL/detik, dan gel strength16,08 mL kedalaman/beban.

Page 1 of 12 | Total Record : 116