cover
Contact Name
Ferius Soewito
Contact Email
-
Phone
+6221-31937910
Journal Mail Official
jinma_mki@idionline.org
Editorial Address
Jl. Dr. G. S. S. Y Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ISSN : 20891067     EISSN : 26543796     DOI : http://dx.doi.org/10.47830
Journal Of The Indonesian Medical Association (JInMA) / Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) adalah Jurnal yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan sebagai Kanal InformasiIlmiah di Kalangan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Profesi Terkait.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum" : 7 Documents clear
SIX MINUTE WALK TEST AS A MEASUREMENT TOOL FOR FUNCTIONAL CAPACITY Nusdwinuringtyas, Nury
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various scientific articles which include scientific writing, books or journals have been known to provide evidence based scientific facts. Thus, in order to achieve accurate evidence based results, a clear outcome measurement is required. Besides, the measurement should be based on precise measurements, both in methods and tools utilized during the measurement. This is a very essential matter, as the accuracy of an outcome measurement would correlate to intervention, program and prognosis of an individual.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PENGUATAN OTOT KUADRISEP TERHADAP MASSA BEBAS LEMAK EKSTREMITAS BAWAH DAN KEKUATAN OTOT KUADRISEP PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DENGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK RENDAH DAN TINGGI Salsabila, Susan; Moeliono, Marina Annette; Sastradimadja, Sunaryo Barki; Agustian, Dwi
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Osteoartritis (OA) lutut lebih sering menyebabkan rasa sakit dan disabilitas dibanding OA sendi lainnya. Kualitas otot ekstremitas bawah yang terdiri dari massa otot ekstremitas bawah dan kekuatan otot kuadrisep adalah salah satu faktor risiko OA lutut. Massa bebas lemak ekstremitas bawah (MBLEB) adalah representasi massa otot ekstremitas bawah. Tingkat aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi MBLEB dan kekuatan otot kuadrisep. Latihan penguatan otot kuadrisep merupakan upaya meningkatkan MBLEB dan kekuatan otot kuadrisep. Metode: Sebanyak 42 orang subjek wanita penderita OA lutut mengikuti penelitian ini. Dilakukan wawancara untuk mendapatkan data karakteristik, dan tingkat aktivitas fisik serta asupan energi dengan meotode recall 2 x 24 jam. Pengukuran MBLEB menggunakan segmental Multifrequency Bio-Impedance Analyzer (BIA) Tanita MC180A dan kekuatan otot kuadrisep menggunakan dinamometer isometrik BASELINE® Evaluation Instrument dilakukan sebelum dan sesudah pemberian latihan penguatan otot kuadriseps dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 8 minggu. Hasil: Latihan penguatan otot kuadrisep tidak meningkatkan MBLEB, namunmeningkatkan kekuatan otot kuadrisep secara bermakna (p=0,00) pada tingkat aktivitas fisik rendah dan tingkat aktivitas fisiktinggi. Perbedaan perubahan antara tingkat aktivitas fisik fisik rendah dan tinggi tidak berbeda pada MBLEB, dan berbeda bermakna pada kekuatan otot kuadrisep baik ektremitas kiri (p=0,01) ataupun kanan (p=0,04). Kesimpulan: Pemberian latihan penguatan otot kuadrisep tidak meningkatkan MBLEB namun meningkatkan kekuatan otot kuadrisep. Perubahan MBLEB antara aktivitas fisik rendah dan tinggi tidak berbeda, sedangkan perubahan kekuatan otot kuadrisep berbeda. Kata kunci: osteoartritis lutut, latihan penguatan otot kuadrisep, massa bebas lemak ekstremitas bawah, kekuatan otot kuadrisep
FACTORS ASSOCIATED WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE AMONG PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS Tjang, Yanto Sandy; Pandelaki, Paulus Anung Anindita
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The development of chronic kidney disease (CKD) and later proportion of decline in renal function are diverse among individuals. This reflects the multifactorial biological mechanisms that are involved in the underlying disease process. The risk factors and resources for care of CKD also vary from place to place. Identifying the risk factors of CKD is crucial and develop prevention strategies, including screening, might be beneficial to reduce burden cost, morbidity and mortality of CKD. We aim at identifying the factors associated with CKD in individuals who have undergone hemodialysis. Material and Methods: All adult patients (age >18 years) admitted to the department of internal medicine either as in- or out-patient for undergoing hemodialysis at the Mardi Rahayu Hospital in Kudus, Middle Java, Indonesia from January to August 2016 were included in the study. Results: Eighty-two patients were evaluated during the study period. Most of the patients were in older age (> 50 years old). Sixty (73%) were male and 22 (27%) were female patients. Fifty (61%) patients had mild anemia, 23 (28%) patients had moderate anemia and 8 (10%) patients had severe anemia. Among 82 patients, 77 (94%) of the patients were hypertensive, 19 (23%) of the patients had DM, 23 (28%) of the patients had renal stone, 8 (10%) of the patients had renal cysts, and 7 (9%) of the patients suffered from glomerulonephritis. Conclusion: Older age, male gender, anemia, and hypertension were factors that associated with CKD among patients undergoing hemodialysis. Keywords: chronic kidney disease, risk factors, hemodialysis, anemia, hypertension
ASSOCIATION BETWEEN ANEMIA AND FIRST-TIME FEBRILE SEIZURE: A CASE CONTROL STUDY Handoyo
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Febrile seizure is the most frequent neurological disorder in children below five years old. The direct cause is unknown. Some studies report association between anemia and febrile seizure. Even though anemia is highly prevalent in Indonesia, only one study assessed this association. Objective: To compare the hemoglobin level in children with febrile seizure and febrile children without seizure, and to assess the relationship between anemia and febrile seizure. Method: This retrospective case control study used medical record of febrile children aged 6 months to 3 years old hospitalized at Landak General Hospital between May 2016 to April Hemoglobin level from first laboratory examination then compared between fifty children with first-time febrile seizure (case group) and a hundred febrile children without seizure (control group). Results: Hemoglobin level was lower in case group compared to control group (p<0,001). Children with febrile seizure were more likely to be anemic compared to febrile children without seizure [OR 6,73; 95% CI 3,18 to 14,26]. Conclusion: There is a significantmean difference between hemoglobin level of children with febrile seizure compared to febrile children without seizure. Children with febrile seizure were six times more likely to have anemia.
PENANGANAN HOLISTIK PADA KASUS PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK Ocviyanti, Dwiana; Khusen, Denny
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kasus pelecehan seksual terhadap anak masih banyak terjadi di kalangan masyarakat. Peristiwa ini dikarenakan anak yang menjadi korban jarang melapor karena berbagai alasan, misal malu dan takut. Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami pelecehan seksual. Ilustrasi Kasus: Pasien anak perempuan 15 tahun datang untuk meminta dilakukan visum. Orang tua korban mencurigai bahwa korban telah dilakukan pelecehan seksual dari masyarakat sekitar rumah, namun korban tidak mau mengaku akhirnya orang tua datang bersama polisi ke bagian forensik untuk dilakukan pemeriksaan visum. Setelah dilakukan pemeriksaan visum oleh forensik bersama kebidanan selanjutnya korban dikonsulkan ke bagian psikiatri dan anak. Diskusi: Dalam penanganan kasus pelecehan seksual terhadap anak seharusnya bersifat holistik dan terintegrasi. Semua sisi memerlukan pembenahan dan penanganan, baik dari sisi medis, sisi individu, aspek hukum, maupun dukungan sosial. Kasus ini memberikan banyak pengalaman dan mengajarkan kita untuk lebih memberikan edukasi kepada masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak-anak agar lebih memperhatikan lingkungan dimana tempat anaknya berada dan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan pelecehan seksual anak. Kesimpulan: Pelecehan seksual pada anak dapat terjadi di mana saja dan kapan saja serta dapat dilakukan oleh siapa saja, oleh karena itu, anak perlu dibekali dengan pengetahuan seksualitas yang benar.
JANIN KEMBAR SIAM TIPE CEPHALOTHORACOOMPHALOPAGUS Sihotang, Christian Jonathan Marulitua; Andrian, Samuel Albert; Simanjuntak, Tigor Peniel
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kembar siam merupakan salah satu kelainan kongenital yang jarang terjadi. Insidensi tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan berkisar antara 1:50.000 sampai 1:250.000. Tipe kembar siam yang lebih jarang adalah cephalothoracoomphalopagus. Terdapat 11% kasus cephalothoracoomphalopagus dari total keseluruhan jenis kembar siam. Mekanisme perkembangan dari kembar siam tidak dapat dijelaskan secara pasti, diduga adanya perubahan dalam proses pembelahan normal pada kembar monozigot, yakni gagal berpisah satu sama lain. Diagnosis secara dini pada bayi kembar prenatal penting dilakukan untuk terminasi kehamilan jika diinginkan. Kami menyajikan kasus bayi kembar cephalothoracoomphalopagus yang dikonfirmasi pada usia kehamilan 14 minggu dengan menggunakan ultrasound 3 dimensi. Janin memiliki satu kepala, satu toraks, satu perut bagian atas. Janin juga memiliki satu jantung dan dua tulang belakang. Masing-masing dari janin memiliki dua ekstremitas atas dan bawah. Secara umum, tindakan pembedahan untuk pemisahan tidak direkomendasikan karena prognosis cephalothoracoomphalopagus sangat buruk.
PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA ARITMIA MALIGNA PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT Effendi; Adhitya
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infark Miokard Akut (IMA) dapat menyebabkan gangguan elektrofisiologis yang akan menimbulkan aritmia. Aritmia yang sering terjadi pada pasien IMA dapat berupa aritmia ventrikular maligna dalam bentuk Ventrikular Takikardia (VT) ataupun Ventrikular Fibrilasi (VF). Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penanganan yang tidak adekuat. Angka kejadian VT maupun VF dapat dilihat dari lokasi terjadinya IMA. IMA menyebabkan terjadinya kondisi hipoksia sel dan asidosis, yang jika dibiarkan akan menyebabkan gangguan elektrofisiologi karena terjadi perubahan potensial istirahat menjadi -60mV dan juga penurunan kecepatan konduksi. Perubahan elektrofisiologi tersebut akan menyebabkan proses re-entry pada daerah iskemi. Ada beberapa prediktor yang dapat memprediksi terjadinya aritmia ventrikel pada IMA. Prediktor-prediktor tersebut dapat membuat kita sebagai dokter untuk mempersiapkan diri dan memberikan tatalaksana yang tepat dan adekuat pada pasien sedini mungkin.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 73 No 4 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 1 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 6 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 5 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 4 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 3 (2022): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 2 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 6 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 5 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 4 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 3 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 2 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 1 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 12 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 10 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 8 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 6 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 4 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 8 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 8 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 2 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 1 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum More Issue