cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 1 (2015)" : 5 Documents clear
HADIS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (Telaah Terhadap Penetapan Kesahihan Hadis Sebagai Sumber Hukum Menurut Syafi’iy) Nasruddin Yusuf
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.714

Abstract

Hadiths are not sacred texts as the Koran. However, the hadith is always the second reference after the Koran and occupies an important position in Islamic studies. Considering the writing of the hadith which was carried out hundreds of years after the Prophet Muhammad died, many opinions were crossed over the validity of a hadith. so that this raises some groups to doubt and deny the truth of the hadith as a source of law. This paper will focus on discussing the study of the determination of the validity of hadith as a source of law according to Imam Syafii. This paper uses the library research method with the study of text analysis, therefore the author refers directly to the books written by Imam Shafi'i and makes comparisons with books written by the Muhadits. The findings in this research that about the debate about the hadith tradition as a source of law in Islam, al-Syäfi'iy seems to hold on the opinion that the provisions contained in the hadith are in the laws of the Qur'an; With katalam, the hadith of Nabı can only add to the law in the Qur'an. He said that the existing form of command, both the Qur'an and the hadith, is based on the same source, even though it is through a different path.Keywords:Hadith, Al-Quran, Imam Shafi'i, Muhadits, Islamic Law. Hadits bukanlah teks suci sebagaimana Al-Quran.Namun, hadits selalu menjadi rujukan kedua setelah Al-Quran dan menempati posisi penting dalam kajian keislaman.Mengingat penulisan hadits yang dilakukan ratusan tahun setelah nabi Muhammad SAW wafat, maka banyak terjadi silang pendapat terhadap keabsahan sebuah hadits.sehingga hal tersebut memunculkan sebagian kelompok meragukan dan mengingkari akan kebenaran hadits sebagai sumber hukum. Tulisan ini akan fokus membahas tentang telaah terhadap penetapan kesahihan hadits sebagai sumber hukum menurut Imam Syafii. Tulisan ini menggunakan metode library research dengan studi analisa teks, karena itu penulis merujuk langsung kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Syafi`I dan melakukan perbandingan dengan kitab yang ditulis oleh para muhadits.Temuan dalam riset ini bahwa tentang perdebatan soal keshahihan hadits sebagai sumber hukum dalam Islam, alSyäfi'iy nampak beıpegang pada pendapat bahwa ketentuan-ketentuan yang ada dalam hadis berada dalam hukum-hukum Alquran; Dengan katalam, hadis Nabı dapat saja menambah hukum yang ada dalam Alquran.Ia mengatakan bahwa wujud perintah yang ada, baik dan alquran maupun hadis, adalah berpangkal dari sumber yang sama, meskipun melalui jalur yang berbeda.Kata Kunci:Hadits, Al-Quran, Imam Syafi`i, Muhadits, Hukum Islam
IMPLIKASI NILAI-NILAI AGAMA DAN KETAHANAN NASIONAL (Studi Kasus Hubungan Antara Umat Kristen dan Islam di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken) Rukmina Gonibala
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.715

Abstract

This article describes the issue concerning matters relating to the realization of the commitment of Christian and Islamic values. The realization of the commitment of religious values aims to strengthen national resilience, especially in the social and cultural fields in Bailang Village.Keywords: Religious Values, Religion, and National Resilience Tulisan ini menguraikan tentang persoalan menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan realisasi komitmen nilai-nilai agama Kristen dan Islam.Realisasi komitmen nilai-nilai agama ini  bertujuan untuk memperkuat ketahanan nasional, khususnya dalam bidang sosial dan budaya di Kelurahan Bailang.Kata Kunci: Nilai-nilai Agama, Pemeluk Agama, dan  Ketahanan Nasional  
HUKUM ISLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN LUAR NEGERI PASCA REFORMAS Salma Salma
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.716

Abstract

The development of Islamic law studies in Indonesia is increasingly interesting to follow. the use of a multidisciplinary approach to Islamic sciences, making the science of Islamic law not only a normative-theological analysis but also integrated with many scientific fields both in the sciences and the humanities. Contemporary global issues require observers and Islamic law reviewers to seriously review Islamic law in depth, one of the global issues that is currently interesting and has become a topic of discussion among many is the issue of the protection of human rights. Human rights formulation in international law cannot be separated from the issue of foreign policy. This paper will conduct a theoretical study of how the concept of Islamic Law itself protects human rights and how it relates to its relationship with post-reform foreign policy. This paper uses a comparative study between legislation and texts (verses) both in the Koran and the hadith, a comparative-critical analysis method makes it easier for the author to find substance in terms of answering the problem statement in this study. The results or conclusions obtained are that human rights are a reflection of carrying out Islamic law in order to realize the nature of universal human benefit. Islam considers that human rights are in accordance with sharia principles, namely protecting one's right to life. This is a strong basis for the study of Islamic law in contributing to the development of human rights principles in the international communityKeywords: Islamic Law, Human Rights, Globalization, International LawPerkembangan kajian hukum Islam di Indonesia makin menarik untuk diikuti. penggunaan pendekatan multidisipliner ilmu-ilmu keislaman, membuat ilmu hukum Islam tidak hanya bersifat normatif-teologis analisanya tapi sudah terintegrasi dengan banyak bidang keilmuan baik ilmu-ilmu sains maupun humaniora. Isu-isu global yang sifatnya kontemporer mengharuskan para pengamat dan pengkaji hukum Islam untuk serius melakukan telaah ulang terhadap ilmu hukum Islam secara mendalam, salah satu isu global yang saat ini menarik dan menjadi perbincangan banyak kalangan adalah soal perlindungan hak asasi manusia. Rumusan HAM dalam hukum internasional tidak bisa dilepaskan dengan persoalan politik luar negeri. Tulisan ini akan melakukan kajian teoritik tentang bagaimana konsep Hukum Islam itu sendiri terhadap perlindungan hak asasi manusia dan bagaimana pula terkait hubungannya dengan politik luar negeri pasca reformasi. Tulisan ini menggunakan studi komparatif antara perundangundangan dengan teks (ayat) baik itu di dalam Al-Quran maupun hadits, metode analisis-kritis komparatif memudahkan penulis menemukan substansi dalam hal untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Hasil atau kesimpulan yang didapat adalah HAM adalah refleksi untuk menjalankan syariat Islam demi mewujudkan hakikat kemaslahatan manusia secara universal. Islam memandang bahwa HAM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yakni melindungi hak hidup seseorang. Hal ini merupakan dasar yang kuat untuk kajian hukum Islam dalam memberikan kontribusi pada perkembangan prinsip-prinsip hak asasi manusia di dalam masyarakat internasional.Kata Kunci: Hukum Islam, Hak Asasi Manusia, Globalisasi, Hukum Internasional
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN Abdul Kahar
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.712

Abstract

This study discusses theoretical descriptions, frameworks and research hypotheses. Communicative learning techniques are ways of delivering messages or information to targets that can be delivered through various methods that are assisted by several media in the form of images, Ohv, television and other media in accordance with the message conveyed and goals what you want to achieve. In this study two types of communicative learning will be discussed, namely simulation and recitation. Simulation is a form of play performed by participants to solve one form of problem, in accordance with established rules, and practice carrying out tasks that will be faced in everyday life. Recitation (recitation) can be equated with the method of giving assignments, the method of assigning assignments is one way of teaching that is characterized or characterized by the existence of problems or problems that are given by the teacher to be completed or mastered within the period agreed upon between teachers and students.Keywords: Theoretical Description, Simulation, Recitation Studi ini membahas tentang deskripsi teoritis, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.Teknik pembelajaran komunikatif adalah cara penyampaian pesan atau informasi kepada sasaran yang dapat disampaikan melaluiberbagai metode yang dibantu oleh beberapa media berupa gambar, Ohv, televisi dan media lainnya sesuai dengan pesan yang disampaikan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini akan dibahas dua macam pembelajaran komunikatif yaitu simulasi dan resitasi. Simulasi merupakan bentuk permainan yang dilakukan peserta untuk memecahkan salah satu bentuk permasalahan, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, dan berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Resitasi (recitation) dapat disamakan  dengan metode  pemberian tugas, metode pemberian tugas adalah salah satu cara mengajar  yang dicirikan atau ditandai oleh adanya  persoalan atau problematika yang  diberikan oleh guru untuk diselesailcan  atau dikuasai dalam  jangka waktu yang telah disepakati bersama  antaru guru dan siswa.Kata Kunci: Deskripsi Teoritis, Simulasi, Resitasi
MEMPERTIMBANGKAN KUALITAS DATA KUALITATIF WAWANCARA PADA PARTISIPAN YANG MENGALAMI KESULITAN DALAM MENJELASKAN PENGALAMAN SECARA DETAIL Musdalifah Dachrud
Potret Pemikiran Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i1.713

Abstract

This paper discusses the constraints and challenges that may arise when conducting qualitative interviews with people with language disabilities or the weak elderly who have difficulty explaining in detail about their experiences. The literature on qualitative research seems to assume that good quality qualitative interviews consist of long and unbroken narratives. This ideal includes specific requirements for research participants. Qualitative studies including weak elderly people or people with disabilities in communication will be disadvantaged by biased samples or vague descriptions. Strategies to maximize the quality of interview data, such as larger samples and more varied samples, require an investment of sufficient time to build a "rapport approach" in interview situations, repeated interviews, special interview techniques, and the incorporation of interviews and observations - participant observation is suggested. Keywords: Qualitative methods, qualitative interviews, interviews, stroke sufferers, elderly (elderly) are weak  Tulisan ini membahas kendala-kendala dan tantangan-tantangan yang mungkin timbul ketika melakukan wawancara kualitatif dengan penyandang cacat bahasa atau lansia lemah yang mengalami kesulitan menjelaskan secara detil mengenai pengalaman-pengalaman mereka. Literatur-literatur tentang penelitian kualitatif tampaknya mengasumsikan bahwa wawancara kualitatif yang berkualitas baik terdiri dari narasi yang panjang dan tidak terputus. Hal ideal ini mencakup persyaratanpersyaratan khusus pada partisipan-partisipan penelitian. Kajian kualitatif termasuk lansia lemah atau orang yang cacat dalam berkomunikasi akan dirugikan dengan sampel yang bias atau deskripsi yang tidak jelas. Strategi-strategi untuk memaksimalkan kualitas data wawancara, seperti sampel yang lebih besar dan sampel yang lebih bervariasi, membutuhkan investasi waktu yang cukup untuk membangun “pendekatan awal/rapport” dalam situasi wawancara, wawancara berulang, teknik wawancara khusus, dan penggabungan wawancara dan pengamatan-pengamatan partisipan disarankan.Kata Kunci: Metode kualitatif, wawancara kualitatif, wawancara, penderita stroke, lanjut usia (lansia) lemah

Page 1 of 1 | Total Record : 5