cover
Contact Name
Ahsin Daroini
Contact Email
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Phone
+628123440087
Journal Mail Official
jurnalmagisteragribisnis@gmail.com
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
ISSN : 18297889     EISSN : 27159086     DOI : 10.32503
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis This journal is expected to help the agribusiness practitioners, policy makers, lecturer, students, and other people to get better understanding of the situation and condition of Indonesian agribusiness. Especially, benefit for the Indonesian agribusiness development and generally for improving the welfare of the Indonesian people
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis" : 5 Documents clear
PENGARUH PENGETAHUAN, PERSEPSI, SIKAP, DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM KONSUMSI PRODUK PANGAN HALAL DI KABUPATEN NGANJUK Denny Kurniawati; Sumarji Sumarji
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.978

Abstract

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, diasumsikan Muslim Indonesia sangat peduli terhadap konsumsi pangan halal. Namun demikian, permintaan terhadap pangan halal belum tentu searah dengan jumlah penduduk muslim. Penelitian ini mengkaji perilaku konsumen muslim dalam konsumsi produk pangan halal di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden 180 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi, sikap dan norma subyektif secara parsial dan simultan mempengaruhi perilaku konsumen muslim dalam konsumsi produk pangan halal
ANALISIS KEBUTUHAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS DI WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK Totok Hari Yadi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.974

Abstract

Kabupaten Trenggalek adalah daerah agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Secara umum jumlahnya mencapai 77,55 % terdiri dari petani pemilik dan buruh tani. Pada tahun 2013 total PDRB adalah sektor pertanian sebesar Rp. 3.227,75 milyar atau peranannya setara dengan 37,82 persen terhadap total PDRB Kabupaten Trenggalek. Kegiatan perdagangan hasil produksi perekonomian masyarakat pedesaan umumnya berlangsung pada lokasi-lokasi pasar tradisional dan sebagian lagi dilakukan pada beberapa titik lokasi yang bukan pada peruntukannya. Dari latar belakang tersebut, maka perlu penelitian tentang Kebutuhan Sub Terminal Agribisnis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kebutuhan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui pengembangan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini addalah menggunakan Analisis kuantitatif dan deskripsi kualitatiif. Metode analisis dengan melakukan pendekatan – pendekatan analisa secara sistematis. Untuk membahas rumusan masalah yang kedua, menggunakan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah semestinya Kabupaten Trenggalek memiliki Sub Terminal Agribisnis yang berfungsi baik sebagai titik simpul pertemuan yang mengatur kedatangan dan kepergian barang-barang hasil pertanian dalam jumlah besar maupun sebagai tempat pemasaran hasil-hasil pertanian. Strategi untuk pengembangannya adalah Penyusunan rencana pengembangan Sub Terminal Agribisnis yang dapat menampung barang-barang produk pertanian dari berbagai daerah di Kabupaten Trenggalek, dan mampu memenuhi kebutuhan domestik Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten/kota serta Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendukung dalam pengembangan Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Trenggalek
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BAMBU APUS (Gigantochloa apus Kurz) DI KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR Sugeng Eko Santoso
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.975

Abstract

Bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu yang memiliki prospek sangat menjanjikan bila dikembangkan dalam skala yang luas, tanaman bambu tersebut memiliki potensi ekonomi dan ekologi yang relatif tinggi. Secara ekonomi, dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku pembuatan kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga. Sedangkan secara ekologi untuk tanaman konservasi dan reboisasi, menyerap karbondioksida serta untuk melindungi daerah aliran sungai dari kerusakan. Pengembangan jenis bambu apus sampai dengan saat ini masih belum bisa optimal, hal ini dikarenakan budidaya bambu tersebut masih bersifat sederhana serta pengembangan produk bambu apus yang masih bersifat lokal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai mei 2017. Lokasi penelitian di Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek yang berdasarkan pada hasil pengamatan serta data pendukung bahwa didaerah tersebut terdapat tanaman bambu apus pada lahan milik rakyat. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yakni pendekatan penelitian yang penelaahannya diarahkan kepada suatu kasus secara intensif, mendalam serta komprehensif. Populasi penelitian adalah petani pemilik tanaman bambu apus, dengan pengambilan sampel sebanyak 15 orang petani secara acak di tiga Desa. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi dengan dasar pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunities) namun secara bersamaan bisa meminimalkan kelemahan (weakneses) dan Ancaman (threats). Hasil penelitian berdasarkan analisis`SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) di Kabupaten Trenggalek alternatif yang paling tepat yaitu dengan menggunakan strategi SO karena mempunyai nilai tertinggi yaitu sebesar 3,569. Artinya pada strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar petani mampu mengembangkan agribisnis bambu apus sehingga akan dapat untuk meningkatkan pendapatan secara optimal, dengan alternatif sebagai berikut :1) Kesesuaian agroekologi dan didukung ketersediaan bibit tanaman bambu yang memiliki sifat unggul dan tersedianya sarana produksi tanaman akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman bambu apus 2) Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan lebih mudah untuk beradaptasi terhadap teknologi pengembangan bambu apus 3) Adanya kelembagaan masyarakat pengelola bambu akan dapat membantu dalam menentukan strategi pemasaran 4) Kebijakan pemerintah daerah dengan memberikan fasilitas modal usaha serta sarpras akan mendorong perkembangan usaha bambu apus dan segala turunannya.
ANALISIS STRATEGI MANAGEMEN RESIKO AGRIBISNIS PETANI SENGON (Paraserinethes falcataria) POLA KEMITRAAN DENGAN CV. HALMAHERA GROUP (Studi Kasus Petani Sengon di Kabupaten Trenggalek) Firman Hadi
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.976

Abstract

Sengon merupakan komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi (high value comodity), tetapi sengon juga merupakan komoditas yang beresiko tinggi (high risk comodity). Posisi strategis komoditi sengon bagi perekonomian Indonesia dapat dilihat dari besarnya devisa dan cukai yang diperoleh dari sengon. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juli 2016. Lokasi penelitian di CV. Halmahera Group . Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, berdasarkan pertimbangan : (a) merupakan daerah sentra produksi sengon, (b) mewakili daerah sentra produksi dengan rata-rata tingkat produktivitas rendah hingga moderat, yang berkaitan dengan perilaku petani dalam menghadapi resiko, (c) terdapat kemitraan (contract farming) antara CV. Halmahera Group dengan petani. Lokasi terpilih pada lahan di Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek. Faktor utama penyebab resiko usahatani sengon menurut petani adalah harga jatuh kemudian perubahan cuaca atau iklim. Cuaca atau iklim berpengaruh besar terhadap produktivitas dan kualitas sengon yang dihasilkan petani karena berkaitan dengan hama dan penyakit yang menyerang. Dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, pola tanam ini dianggap yang paling menguntungkan bagi petani. Strategi manajemen ex-ante lainnya adalah melakukan perjanjian kerja sama (contract farming) dengan perusahaan mitra yaitu CV. Halmahera Group. Dengan adanya pola kemitraan ini petani mendapatkan kepastian harga dan pasar, serta jaminan ketersediaan sarana produksi
ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PADI-TERNAK SAPI (SIPT) DI KABUPATEN TRENGGALEK Titik Amrih Rahayu; Abu Talkah; Ahsin Daroini
Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/agribisnis.v18i1.977

Abstract

Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT) merupakan suatu sistem usaha tani yang pengelolaannya saling terintegrasi antara berbagai komponen usaha tani padi-ternak yang dilaksanakan secara berkesinambungan, dimana padi menghasilkan limbah jerami sebagai pakan sapi dan sapi menghasilkan kotoran ternak sebagai pupuk organik untuk tanaman padi. Dengan SIPT, budidaya ternak semakin efisien dengan ketersediaan pakan secara kontinyu, problem sosial akibat limbah yang menimbulkan polusi dapat diatasi dan secara ekonomis petani dapat melakukan efisiensi usaha. Untuk mencapai hasil yang optimal, maka strategi pengembangan SIPT harus didukung perencanaan yang matang dan penataan wilayah yang berdasarkan potensi daya dukung lahan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Trenggalek yang terdiri dari 14 kecamatan dengan pertimbangan bahwa usahatani padi dan ternak sapi menyebar di semua kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Maret-Mei 2017. Jenis penelitian adalah perpaduan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sampel dari penelitian diambil secara acak terhadap petani peternak yang melakukan kegiatan integrasi padi-ternak sapi serta terhadap penyuluh pertanian yang menjadi pendamping wilayah binaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis daya dukung lahan, analisis kepadatan ternak, analisis LQ (Location Quotient), dan analisis SWOT. Hasil analisis daya dukung lahan menunjukkan bahwa lahan sawah seluas 12.816 Ha dan lahan tegal seluas 26.168 Ha di Kabupaten Trenggalek berpotensi memproduksi jerami sebesar 261.486,06 ton/tahun, cukup untuk mendukung 114.686,87 ST sapi dengan indeks daya dukung (IDD) sebesar 6,63. Ditinjau dari segi daya dukung lahan, wilayah di Kabupaten Trenggalek yang berpotensi untuk pengembangan SIPT adalah Kecamatan Panggul, Munjungan, dan Durenan. Adapun strategi yang paling sesuai untuk pengembangan SIPT di Kabupaten Trenggalek berdasarkan analisis SWOT adalah strategi SO dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Aletrnatif strategi yang dapat diterapkan adalah 1) pengembangan sistem integrasi padi-ternak sapi dalam suatu kawasan, 2) pemanfaatan sumberdaya yang tersedia secara optimal dengan menerapkan inovasi teknologi, 3) pembinaan dan pendampingan melalui kelembagaan tani, serta 4) mengefektifkan jaringan pemasaran untuk memanfaatkan peluang pasar yang belum terpenuhi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5