cover
Contact Name
Dr. S. Bekti Istiyanto
Contact Email
bekti.istiyanto@unsoed.ac.id
Phone
+6285221626505
Journal Mail Official
bektiis@yahoo.com
Editorial Address
Jurusan Ilmu Komunikasi Jalan Kampus No 1 Grendeng Purwokerto Utara
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Widya Komunika: Jurnal Komunikasi Pendidikan
ISSN : 02167239     EISSN : 26861968     DOI : -
Jurnal Widya Komunika membahas dan mengkaji tema-tema komunikasi dan pendidikan yang bersumber dari hasil penelitian maupun sumbang saran pemikiran atau pengkajian ilmiah dari semua akademisi, praktisi dan pemerhati masalah komunikasi dan dunia pendidikan. Fokus dan Bidang Kajian artikel-artikel yang dapat diterima Jurnal Widya Komunika adalah kajian Komunikasi Kontemporer secara umum dan Komunikasi Pendidikan secara khusus. Dalam bidang Komunikasi Pendidikan tidak dibatasi dalam kajian konseptual teoretis saja namun juga kajian yang bersifat terapan/bersumber kasus di masyarakat secara langsung seperti Komunikasi Pemasaran, Komunikasi Instruksional, Komunikasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pemasaran Sosial, dan Perubahan Sosial.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA" : 7 Documents clear
Optimalisasi Pengembangan KTSP melalui Focused Group Discussion pada enam Sekolah Binaan di Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2013/2014 Amin M.Pd. Hidayat
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.928

Abstract

Hasil monitoring dan telaah pengembangan KTSP dari 6 sekolah binaan, untuk capaian pada komponen sistematika dan kelengkapan serta komponen telaah sistematika KTSP masih sangat rendah. Rata-rata untuk komponen dan kelengkapan KTSP di 6 sekolah binaan sasaran penelitian, capaian baru 32, 14 %. Komponen telaah sistematika KTSP, rata-rata baru mencapai 51,79%. Permasalahan serius ini perlu penanganan untuk optimalisasi kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan panduan dari BSNP. Oleh karena itu, penelitian tindakan sekolah ini peneliti melakukan aksi yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan kepala sekolah melalui teknik diskusi terpusat, Focused Group Discussion (FGD). Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMP wilayah binaan peneliti di Kabupaten Banyumas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus I melalui FGD kepada kepala sekolah secara berkelompok, dilanjutkan siklus II melalui FGD kepada kepala sekolah dengan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di masing-masing sekolah binaan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Juni 2014. Sumber data dari kepala sekolah SMP di wilayah binaan Kabupaten Banyumas pada tahun pelajaran 2013/2014, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian tindakan sekolah maka dapat disimpulkan bahwa melalui FGD dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan kepala sekolah SMP di wilayah binaan, Kabupaten Banyumas dari kondisi awal (sebelum diberi tindakan) sampai siklus II, rata-rata peningkatan sebesar 47,02 %, dari rata-rata kondisi awal 41,97 % menjadi 88,99 % pada kondisi akhir (siklus II). Rincian peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam hal mekanisme dan kelengkapan KTSP meningkat sebesar 56,55 % dari kondisi awal 32,14 % menjadi 88,69 % pada kondisi akhir (siklus II). Pada komponen telaah sistematika KTSP meningkat sebesar 37,49 % dari 51,79 % menjadi 89,28 % pada kondisi akhir (siklus II).
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING PADA KBM MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA DI SMKN 1 PURWOKERTO Rosmiasih Rosmiasih
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.936

Abstract

Penggunaan komunikasi dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tanpa adanya komunikasi yang efektif maka sangat dimungkinkan terjadinya kesulitan bahkan kegagalan dalam kegiatan belajar mengajar. Atas dasar tersebut komunikasi efektif menjadi kunci sentral pelaksanaan pendekatan ilmiah dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia di SMKN 1 Purwokerto. Metode penulisan artikel ini bersumber dari pengkajian dan analisis atas efektivitas komunikasi yang telah dilaksanakan dalam proses belajar mengajar yang bersumber dari berbagai literatur ilmiah yang relevan dengan pembahasan masalah. Adapun hasil akhir yang dapat dirumuskan yaitu komunikasi yang tepat dapat berfungsi untuk memudahkan proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Sejarah Indonesia di SMKN 1 Purwokerto. Komunikasi yang terjalin harus dapat berjalan secara interaktif dan seimbang antara pendidik dengan peserta didik. Meskipun demikian untuk mampu mengembangkan tujuan instruksional fungsi pendidik haruslah tetap sebagai manajer dalam belajar dimana peserta didik harus lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran. Proses komunikasi dalam pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran dilaksanakan dalam lima kegiatan yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring atau mengkomunikasikan. Kelima kegiatan tersebut menuntut adanya partisipasi aktif dari semua peserta didik.
Meningkatkan Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah melalui Focussed Group Discussion di Sekolah Binaan Pengawas SMP Kabupaten Purbalingga pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 Bangun Pracoyo
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.929

Abstract

Penelitian dilakukan selama tiga bulan sejak Juni sampai Agustus 2015 bagi Kepala SMP yang terletak di wilayah Kabupaten Purbalingga dengan tujuan untuk meningkatkan hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah formatif. Kegiatan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Sekolah yang terdiri atas 2 (dua) siklus. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri atas Perencanaan (Planning),Pelaksanaan Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Pada Siklus I, pembinaan dengan Focussed Group Discussion kelompok besar. Pada siklus II, pembinaan dengan Focussed Group Discussion kelompok kecil. Data yang diperoleh berupa hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah formatif yang terdiri atas kondisi awal, data siklus I, dan data siklus II. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data kondisi awal, data siklus I, dan data siklus II. Sebelum dilakukan pembinaan dengan Focussed Group Discussion, hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah formatif sebesar 75,89. Pada siklus I nilai rata-ratanya 82,13 dan pada siklus II nilai rata-ratanya 89,45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara teoritik maupun secara empirik, melalui pembinaan dengan Focussed Group Discussion bagi Kepala SMP Binaan Pengawas di Kabupaten Purbalingga pada semester gasal Tahun Pelajaran 2015/2016.
MITOS DALAM NOVEL "HARIMAU! HARIMAU!" KARYA MOCHTAR LUBIS Sarwono Sarwono
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.937

Abstract

Kajian ini bertujuan mendeskripsikan mitos yang terdapat dalam Novel Harimau! Harimau! (NHH) karya Mochtar Lubis. Metode kajian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang dikaji adalah kata, frasa, atau kalimat yang merepresentasikan aspek-aspek mitos. Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa Novel Harimau! Harimau! Karya Mochtar Lubis diterbitkan tahun 1992, setebal 214 halaman, penerbit Yayasan Obor Indonesia. Adapun data sekunder berupa buku dan sumber lain yang relevan. Cara pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Analisis data menggunakan teknik pembacaan heuristik dan teknik pembacaan hermeneutika. Hasil kajian ini adalah adanya mitos pengukuhan yang terdapat dalam bab I sampai dengan bab VI dan mitos pembebasan atau kontramitos yang terdapat dalam bab VII.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 PURWOKERTO Dwi Andi Purnomo
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.931

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) efektifitas pembelajaran model Jigsaw dan model konvensional dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa. (2) efektifitas pembelajaran model Jigsaw dan model konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. (3) pengaruh antara keaktifan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yaitu pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan keaktivan dan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Multimedia dan kelas XI TKJ SMKN 1 Purwokerto. Analisis data menggunakan uji t independent dan t dependent, serta analisis regresi sederhana. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) Keaktifan belajar siswa pada kelompok pembelajaran model Jigsaw lebih tinggi dibandingkan kelompok konvensional. (2) Prestasi belajar siswa pada kelompok pembelajaran model Jigsaw lebih tinggi dibandingkan kelompok konvensional. (3) Keaktifan belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Implikasi dari hasil penelitian yaitu: (1) Pembelajaran model Jigsaw diterapkan dalam kegiatan pembelajaran pada materi lainnya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. (2) Sekolah meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan cara mengikutkan guru dalam pelatihan atau workshop. (3) Guru meningkatkan kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran model Jigsaw seperti dalam membagi siswa dalam kelompok dan mendorong setiap siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN DAN MELAKSANAKAN RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) MELALUI MENTORING DAN MONITORING BAGI KEPALA SEKOLAH SMP DI WILAYAH BINAAN KABUPATEN BANYUMAS PADA SEMESTER GASAL TAHUN 2014 Prihantoro Prihantoro
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.385 KB) | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.933

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di lima sekolah SMP wilayah binaan Kabupaten Banyumas, bertujuanuntuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun dan melaksanakan RencanaKerja Jangka Menengah (RKJM) melalui mentoring dan monitoring. Penelitian ini merupakanpenelitian tindakan sekolah dengan subyek penelitian adalah lima kepala sekolah SMP di wilayahbinaan kabupaten Banyumas. Penelitian ini terfokus pada peningkatan kemampuan kepala sekolahdalam menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan melibatkan timpengembang sekolah. Data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan terhadap dokumentasiRKJM beserta kelengkapannya. Hasil wawancara dan pengamatan dianalisis untukmembandingkan: (1) hasil wawancara dan pengamatan sebelum tindakan dengan hasil pengamatansetelah tindakan, dan (2) hasil pengamatan pada setiap siklus. Hasil Penelitian adalah sebagaiberikut, (1) Tindakan berupa mentoring dan monitoring yang dilakukan dengan kegiatanmentoring kelompok kepala sekolah SMP dilanjutkan dengan mentoring dan monitoring kepalasekolah dan tim pengembang sekolah dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah SMP dalammenyusun dan melaksanakan RKJM. (2) Kemampuan menyusun RKJM pada kondisi awalprestasi rata-rata skornya 31%, menjadi 71% pada siklus I tenjadi kenaikan sebesar 40%,selanjutnya dari kondisi siklus I ke siklus II menjadi 82% ada peningkatan sebesar 11%. (3)Kemampuan melaksanakan RKJM pada kondisi awal dengan prosentase rata-rata skor 28%menjadi 63,2% pada siklus I ada peningkatan sebesar 35,62%, selanjutnya dari prosentasi rata-rataskor pada siklus I sebesar 63,2% menjadi 80,62% pada siklus II, maka terjadi peningkatan sebesar17,42%.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XBO2 MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN STUDENT TEAM- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA MESIN GAMBAR SEDERHANA SMK NEGERI KEBASEN SEMESTER 1 TAHUN 2014/2015 Mustalikin Mustalikin
Widya Komunika Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Komunikasi dan Pendidikan WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.2.934

Abstract

Alat gambar merupakan bagian yang penting dari praktik menggambar. Oleh karena itu, perlu adanya alat yang lebih bagus digunakan sehingga menggambar denan efisien dan efektif, serta presisis dalam gambar akan terwujud. Berdasarkan hasil perolehan data dari prestasi belajar siswa nilai ulangan XBO2 yang paling rendah adalah 75,00. Ini sama nilai KKM yang ada yaitu 75. Berdasarkan dari dari siklus I pengambilan gambar dari pandangan depan yang benar 18 siswa atau 60 % , dan pengambilan gambar dari pandangan atas 19 siswa 63.33%, serta pengambilan gambar dari pandangan samping 21 siswa atau 70%, dengan nilainya tuntasnya adalah 28 orang siswa atau 93,33 %. Kemudian bila dilanjutkan di siklus II siswa yang benar di dalam proses pembelajaran pengambilan pandangan depan sejumlah 28 orang siswa atau 93.30%, pandangan atas 29 atau 96.70% dan pandangan samping 32 siswa atau 100% . Nilainya tuntas adalah 32 orang siswa atau 100%. Dengan demikian dengan membuat mesin gambar siswa lebih bertanggung jawab dan lebih meningkat prestasinya dengan strategi dan penggunaan alat praktik menggambar yang bervariasi dapat menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan dengan mengadakan alat praktik menggambar, siswa lebih dapat mencapai prestasi yang maksimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 7