cover
Contact Name
Yusuf Rahman
Contact Email
ushuluna@uinjkt.ac.id
Phone
+628128340778
Journal Mail Official
ushuluna@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Tangerang Selatan
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin
ISSN : 24609692     EISSN : 2721754X     DOI : 10.15408
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin is a journal published by the Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. The journal is published twice annually (June and December) and consists of articles on Qur’anic studies and interpretation, hadith and Prophetic tradition, religious studies, and mysticism.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016" : 7 Documents clear
PEMAHAMAN HADIS TENTANG PEREMPUAN MENURUT KHALED ABOU EL FADL Achmad Baiquni
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.769 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15184

Abstract

Sebagian besar wacana keislaman yang populer di kalangan umat muslim serta wacana yang sering pula disampaikan oleh para da’i dan pemfatwa di hampir seluruh Negara muslim relatif telah menepatkan perempuan sebagai penduduk kelas dua. Wacana seperti ini termaktub dalam alQur’an dan hadis sehingga kedua sumber ini terkesan bias jender. Dalam memahami kedua sumber tersebut para sarjana Muslim mengunakan berbagai pendekatan tekstual dan  kontekstual. Khaled Abuo El Fadl yang dikenal sebagai pemikir yang awalnya konserfatif kemudian menjadi liberal, hadir sebagai pengagas pendekatan kontekstual dalam memahami hadis-hadis yang dinilai bias gender. Namun gasasannya berbeda dengan para sarjana muslim umumnya, ia berani mengatakan jika hadis dinilai bersebrangan dengan perinsip moral kemanusiaan, maka hadis tersebut tidak layak untuk dijadikan sandaran ataupun hujah.  Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menganalisis hadis tersebut Khaled mengunakan beberapa pendekatan yaitu analisis subtansi hadis dan konsekuensi moral dan sosial hadis. Penelitian ini meperoleh kesimpulan bahwa hadis-hadis yang dinilai tidak mengandung konsekuensi moral dan sosial serta banyak merendahkan perempuan, bagi Khaled hadis semacam ini belum bisa dijadikan sandaran dan ia belum bisa mempercayai kalau hadis tersebut bersumber dari Nabi Saw. Penelitian ini merupakan library research (studi kepustakaan) dengan mengunakan metode diskriptif-analitis yaitu dengan  meneliti pemahaman Abou El Fadl terhadap hadis-hadis tentang perempuan yang sering kali dijadikadikan fatwa oleh beberapa kalangan,
ISLAM KULTURAL: WAJAH ISLAM INDONESIA (Telaah Kritis dan Historis Corak Pemikiran Islam Indonesia) Aramdhan Kodrat Permana
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.93 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15182

Abstract

Islam (di) Indonesia merupakan sebuah fenomena unik bagi sejarah keislaman. Dengan corak yang lentur dan fleksibel Islam Indonesia mampu menciptakan komunitas mayoritas dalam masyarakat Indonesia. Akan tetapi arus transnasional begitu dahsyat sehingga Islam Indonesia pun saat ini diuji ketahanannya. Para sarjana kemudian banyak mengistilahkan keisalaman khas Indonesia ini dengan berbagai istilah, dari Islam Pribumi, Islam Nusantara, dsb. Adapun istilah yang akan penulis pakai adalah Islam Kultural. Karena semua keunikan yang ada dalam Islam di Indonesia berakar dari budaya Indonesia. Adapun satu upaya untuk menuju hal itu, tulisan ini berupa mencari akar tradisionalis-fundamental yang didasarkan bukan hanya dari sejarah perkembangan Islam Indonesia tetapi juga dari al-Qur’an sebagai face of Islam. Dakwah al-Qur’an secara periodik dengan karakter yang berbeda yang nampak dalam ayat-ayatnya secara implisit mengisyaratkan sosio-kultural yang berbeda. Pun selanjutnya hal ini akan disentasakan dengan hasil perjalanan awal pertama-kali penyebaran Islam di Indonesia yang sudah teruji keberhasilannya.
PEMIKIRAN TEOLOGI DALAM TAFSIR DEPARTEMEN AGAMA Masri Mansoer
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.715 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15178

Abstract

Islam yang datang ke Nusantara  adalah paham  teologi Asy`ariyah, kental dengan warna Sufisme (Tarikat) dan kurangnya pengaruh paham teologi rasional Teologi Asy`ariah semakin berkembang dan menjadi mapan di Indonesia ketika sejumlah ulama yang belajar di Timur Tengah, terutama di Makkah dan Madinah, kembali ke Indonesia sejak abad ke-17 dan 18. Mereka ini, yang secara sosial dan intelektual termasuk ke dalam jaringan ulama di Timur Tengah, yang mempelajari dan mengikuti aliran teologi Asyariah, yang selanjutnya mereka sebarkan melalui kitab-kitab yang mereka tulis.  Ulama-ulama besar abad ini seperti Hamzah Fansuri, Ar-Raniri, Abdul Rauf al-Singkili, Al-Maqasri dan Muhammad Nafis Al-Banjari dan Al-Palimbangi adalah pengikut dokrin kalam Asy’ariyah. Namun, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Penafsiran terhadap ayat-ayat kalam dalam Tafsir Depag memiliki kecenderungan agak dekat kepada corak pemikiran kalam rasional-Maturidiyah Samarkand. Sebaliknya sedikit sekali persamaannya dengan kalam tradisional (Asy’ariyah dan Maturidiyah Bukhara). Dalam membicarakan kemampuan akal dan fungsi wahyu, ada persamaannya dengan paham kalam Maturidiyah Bukhara, tetapi pendapat dalam Tafsir Depag lebih maju, dimana akal punya potensi mengetahui Tuhan, mengetahui Tuhan itu Esa, mengetahui baik dan buruk, mengetahui dasar adanya kebaikan dan keburukan serta mengetahui adanya kehidupan akhirat.  
KRITIK MATAN HADIS : KLASIK HINGGA KONTEMPORER M Suryadinata
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.238 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15183

Abstract

Artikel ini membahas tentang kritik matan klasik hingga kontemporer, yang mengalami perkembang yang cukup siknifikan. Kritik yang paling populer dan banyak dipedomi oleh para muhadis adalah kritik sanad sedangkan matan sering kali diabaikan. Padahal budaya kritik baik sanad atapun matan sudah ada sejak Rasulullah swa masih hidup bahkah di masa shabat sebagian sahabat telah mempraktekan kritik matan, namun demikian konsep dan gagasannya baru di munculkan kembali sejak para orientalis mengkritik hadis dan mereka menerapakan kritik matan hadis.
KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN AJARAN ISLAM A M Romly
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.66 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15179

Abstract

Masalah kebebasan manusia sudah menjadi perbincangan para pemikir dan negarawan sejak dahulu. Kebebasan manusia yang paling ramai dibicarakan adalah kebebasan berpiir dan mengeluarkan pendapat. Sebab berpikir dan mengeluarkan buah pikiran merupakan ciri utama manusia. Namun kita sendiri tentu sadar, bahwa hidup di dunia ini tidak sendiri melainkan bersama orang-orang lain. Mereka pun tentu saja ingin hidup bebas dan nyaman, tanpa gangguan. Di sinilah kita menghadapi masalah terutama dalam mengeluarkan pendapat. Sebab bisa jadi pendapat yang kita sampailan mengganggu kebebasan orang lain yang ingin hidup tenang dan tenteram. Penggunaan kebebasan mengeluarkan pendapat dewasa ini telah semakin marak, termasuk di dalamnya ujaran kebencian. Dengan demkian potensi gangguan kebebasan mengeluarkan pendapat terhadap orang yang ingin hidup nyaman semakin besar karena didukung pesatnya kemajuan media masa dan media sosial. Di sini perlu kita memahami sejauhmana kebebasan mengeluarkan pendapat seharusnya kita terapkan dalam kehidupan.
MEMBACA DEMOKRASI DELIBERATIF JURGEN HABERMAS DALAM DINAMIKA POLITIK INDONESIA Mohammad Asy'ari Muthhar
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.554 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15180

Abstract

Democracy is a government based on popular sovereignty. This definition implies all matters relating to the welfare of the majority must be based on the will of the people in general and not based on the desire of a handful of people. The problems that occurred during precisely the parameters of democracy only stop the implementation of the general election. Almost never been discussed whether the policies made by the government already represents the wishes of the people or not. It seems that occurred during this time, in Indonesia, the policy made only prioritize the interests of a few people, or to order certain parties. This view departs from the reality of what happened, when the government issued a policy is often criticized on the people. This condition as a result of the lack of space for people to participate in policy formulation, there is no interaction or communication between people and state. In fact, the interaction in a democracy such as Indonesia is very important that the founding purpose of government reached. These interactions are by Jurgen Habermas termed deliberative democracy.
KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2016/2017 Dasrizal Dasrizal
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 2 No. 2 December 2016
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.451 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v2i2.15181

Abstract

The purpose of this study is to know the proficiency level of Faculty of Ushuluddin students in reciting the Qur’an and to know. The quantitative method was chosen as a method of study by involving 150 students. The data was found by using questionnaire and test analyzed using descriptive statistics [percentage, mean and standard deviation] and inferential statistics [t-test] using SPSS version 21.0. In general, the study has discovered that the proficiency level of students is moderate with mean 77,39. The inferential statistics of the hypothesis shows that there is a significant difference in proficiency level in reciting the Qur’an between male and female student, and there is no significant difference of proficiency level in reciting the Qur’an between the graduate students of Islamic high school and graduate students of high school. At the end of the research, the researcher presenting evaluation of the whole research and suggestions to improve competence of students in reciting of the Qur’an.

Page 1 of 1 | Total Record : 7