cover
Contact Name
Wening Sri Wulandari
Contact Email
jurnal.phh@gmail.com
Phone
+628129427717
Journal Mail Official
jurnal.phh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Batu 5, Bogor 16610, Indonesia. Tlp. : +62-251-8633378 Fax. : +62-251-8633413
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Hasil Hutan
ISSN : 02164329     EISSN : 24428957     DOI : 10.20886/jphh
Jurnal Penelitian Hasil Hutan adalah jurnal ilmiah nasional yang mempublikasikan tulisan yang telah dicermati oleh Dewan Redaksi dan Mitra Bestari di bidang hasil hutan. Tulisan dalam Jurnal Penelitian Hasil Hutan mencerminkan inovasi dan hasil penelitian dasar dan terapan yang berkualitas di bidang hasil hutan. Topik tulisan penelitian hasil hutan meliputi: 1. Anatomi bahan berlignoselulosa 2. Sifat fisik dan mekanik bahan berlignoselulosa 3. Teknologi serat bahan berlignoselulosa 4. Papan komposit bahan berlignoselulosa 5. Biodeteriorasi dan pengawetan bahan berlignoselulosa 6. Teknologi pengeringan hasil hutan 7. Penggergajian dan pemesinan kayu 8. Pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu 9. Pengolahan kimia dan energi hasil hutan 10. Ilmu kayu dan teknologi hasil hutan Keteknikan hutan 12. Pemanenan hasil hutan kayu dan bukan kayu
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan" : 7 Documents clear
ANALISIS PERKIRAAN KEBUTUHAN SUMBER DANA DAN DAYA DALAM RANGKA TUJUAN PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN ITTO TARGET TAHUN 2000 B D Nasendi; Azis Khan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8265.418 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.417-432

Abstract

Masyarakat intemasional pada KTT Bumi tahun 1992 di Rio de Janeiro sepakat bahwa kelestarian hutan tropis dunia menjadi tanggung jawab semua Negara di dunia, terutama mengingat fungsi ekologis hutan yang menglobal sifatnya. Aspek sumber pendanaan dan pembiayaan (financial  resource) untuk mencapai Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PHB), karenanya menjadi demikian  penting, Organisasi kayu  tropis  dunia (ITTO) telah memprakarsai suatu diskusi panel pakar untuk  menentukan cara penghitungan estimasi biaya pencapaian PHB ini. Diskusi dimaksud telah  menyepakati, bahwa untuk menghitung biaya pencapaian pengelolaan hutan berkelanjutan, semua  anggota harus mengacu pada laporan yang telah dituangkan   dalam  dokumen ITTC  No. (XII)/7.Dengan metode atau pendekatan sebagaimana diharuskan ITTO, telah dihitung estimasi  biaya proses pencapaian PHB di Indonesia pada tingkat nasional (National Level). Beberapa penyesuaian   dilakukan untuk mengakomodasi ketentuan ITTO dikaitkan dengan kondisi kehutanan Indonesia,    antara lain bahwa pengertian hutan bagi ITTO lebih dibatasi kepada hutan produksi. Peraturan  perundangan di Indonesia memberikan pengertian hutan yang lebih luas, antara lain mencakup  wilayah  dan kekayaan perairan. Dengan pengertian ini, maka pencapaian biaya PHB untuk Indonesia selain  memprioritaskan pada hutan produksi juga mempertimbangkan jenis hutan lainnya, yakni hutan  konservasi  dan hutan lindung. Karenanya tidak semua kriteria dan indicator ITTO dengan mudah dapat  diterapkan untuk kondisi hutan di Indonesia.Hasil perhitungun menunjukkan, biaya pencapaian PHB selama empat tahun (1996-2000) adalah sebesar Rp. 7,82 trilyun (US$ 3.36 billion) dengan rincian masing-masing untuk hutan produksi (alam dan tanaman) sebesar Rp. 5,49 trilyun (US$ 2.36 billion), hutan konservasi sebesar Rp. 945,14 milyar (US$ 406.51 million), dan hutan lindung sebesar Rp. 1,38 trilyun  (US$ 593.72 million). Sementara dalam  angka estimasi ini untuk kepentingan riset pengembangan dan kegiatan penyuluhan kehutanan   diperkirakan masing-masing sebesar Rp. 190,75 milyar (US$ 82.04 million) dan Rp. 58,51 milyar (US$ 25.17 million). Semua angka perkiraan biaya yang  disampaikan tersebut adalah merupakan perkiraan   biaya minimal, yang  dihitung dengan menganut prinsip biaya minimum (minimum cost principle)    sesuai dengan kondisi Indonesia dalam rangka mencapai PHB-ITTO Tujuan Tahun 2000. Disamping menghitung estimasi biaya pencapaian PHB diharapkan pula adanya usulan-usulan proyek yang konkrit,    mencakup aspek pengusahaan hutan, PHPA, Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, pendidikan dan latihan,   penelitian dan pengembangan, dan penyuluhan.
SIFAT PAPAN SEMEN DARI BATANG KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis) Suwandi Kliwon
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4027.623 KB) | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.454-461

Abstract

Tanaman  kelapa sawit  (Elaeis  guinensis) ditanam orang guna diambil minyaknya dari buahnya  sebagai  produk  utama. Setelah berumur 25 tahun tanaman kelapa sawit ditebang habis, disebabkan  minyak yang dihasilkan dari buahnya sudah tidak ekonomis lagi. Untuk meningkatkan pemanfaatan batang kelapa sawit, salah satu alternatif adalah dibuat sebagai bahan baku papan semen.Papan semen dibuat dari batang kelapa sawit dengan perekat semen dan berukuran 30 x 30 x 2,5 cm.  kadar perekat yang dipergunakan 2 macam yaitu 150% dan 200% terhadap berat ekselsior kering  udara.  Perlakuan perendaman ekselsior di dalam  air dingin selama 24 jam dan 72 jam.Papan semen tersebut diuji sifat fisis dan mekanisnya menurut Standar Jerman (DIN 1101). sifat fisis dan mekanis tersebut adalah kadar air, kerapatan, penurunan tebal akibat tekanan 3 kg/cm2 dan keteguhan lentur.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan kadar semen dan  lamanya perendaman wol kayu kelapa sawit terhadap sifat fisis mekanis papan semen.                         ,Hasil penelitian  ini adalah sebagai  berikut: nilai rata-rata kadar air 10,65%, kerapatan 0,47  g/cm3, penurunan tebal  akibat  tekanan 3 kg/cm2 10,55% dan keteguhan lentur 9,37 kg/cm2.     Dibandingkan dengan standar DIN 1101 kadar air dan penurunan tebal akibat tekanan sebesar 3 kg/cm2 memenuhi standar Jerman. Akan tetapi hanya keteguhan lentur papan semen yang berasal dari perlakuan kadar semen 200% dan lamanya perendaman ekselsior di dalam air dingin selama 72 jam  (16,29 kg/cm2) dapat tnemenuhi standar Jerman. Hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh  tunggal semen dan lamanya perendaman ekselsior di dalam air dingin berpengaruh sangat nyata pada sifat keteguhan lentur dan penurunan tebal akibat tekanan 3 kg/cm2.
KEMUNGKINAN PEMANFAATAN JENIS KAYU INDONESIA UNTUK PENGGANTI KAYU POK Y I Mandang; Barly Barly
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.405-416

Abstract

Suatu percobaan  impregnasi tiga jenis  kayu daun lebar Indonesia dengan bahan pelumas sudah dilaksanakan.  Tujuannya adalah untuk menghasilkan kayu yang memiliki sifat mendekati kayu pok  (Guajacum spp.):   berat jenis  tinggi dan kandungan resin/pelumas tinggi,  cocok untuk penyangga poros baling-baling kapal laut.Tiga jenis  kayu yang diuji yaitu Elateriospermum tapos Bl., Dialium platysepalum  Backer, dan Xanthophyllum stipitatum Benn.  Pemilihan jenis  didasarkan pada hipotesis  bahwa jenis kayu ini mudah diimpregnasi karena mempunyai parenkim pita berjarak rapat.lmpregnasi  dilakukan dengan 4 jenis minyak yaitu: minyak jarak,  minyak kemiri,  minyak laka dan  asam  oleat.   Konsentrasi  minyak yang  digunakan  adalah  3%  dalam  alkohol  lalu diimpregnasikan ke dalam kayu dengan bagan berikut:  vakum awal 500 mmHg selama 15 menit, tekanan hidraulik 10 atm selama 60 menit, dan vakum akhir 500 mmHg seiama 15 menit. Absorpsi  larutan dapat mencapai  62,7% berat kayu pada Elateriospermum, 20,7%   pada Dialium dan 18, 7%  pada kayu Xanthophyllum.   Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kayu yang dicoba termasuk sedang-sukar diimpregnasi. Karena iiu disarankan untuk dilakukan percobaan lebih lanjut  dengan  menggunakan  kadar pelumas  yang  lebih tinggi dan jangka waktu tekan yang lebih lama.  Mungkin diperlukan pemanasan pada waktu proses untuk menurunkan kekentalan pelumas yang digunakan.
PRODUKTIVITAS DAN BIAYA TRAKTOR PERTANIAN UNTUK PENGANGKUTAN BIBIT DALAM PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI Dulsalam Dulsalam
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.433-443

Abstract

Paper ini menyajikan hasil penelitian tentang penggunaan traktor pertanian untuk pengangkutan bibit di perusahaan pembangunan hutan tanaman industri di Sumatera Selatan pada tahun 1991. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan traktor pertanian   untuk pengangkutan bibit. Data jumlah bibit, jarak angkut dan waktu kerja serta upah pekerja dikumpulkan.Hasil penelitian   adalah  sebagai  berikut  :Traktor pertanian yang dilengkapi trailer adalah cocok untuk mengangkut bibit dari tempat  persemaian ke tempat penanaman.Bibit-bibit yang akan diangkut diletakkan pada kotak kayu yang dibuat untuk mempermudah pemuatan dan pembongkarannya dan menghindari kerusakan bibit selama pengangkutan.Trailer pada traktor pertanian dapat dimuati 20 kotak bibit yang terdiri dari 1.200 bibit. Produktivitas traktor pertanian berkisar antara 7.362 bibit - km/jam sampai 13.488 bibit - km/jam dengan rata-rata 10.032 bibit - km/jam.Biaya traktor pertanian untuk pengangkutan bibit berkisar antara  Rp. 3,01,-/bibit - km sampai Rp. 5,51,-/bibit - km dengan rata-rata Rp. 4,10,-/bibit - km.Traktor pertanian dapat digunakan untuk pengangkutan bibit pada medan berat dan jalan becek.
PENGAWETAN TUJUH JENIS KAYU SECARA RENDAMAN DINGIN DENGAN BAHAN PENGAWET IMPRALIT 16 SP DAN IMPRALIT CKB Sasa Abdurrohim
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.467-479

Abstract

Tujuh jenis  kayu dalam keadaan kering udara berukuran 5 x 5 x 50 cm, diawetkan dengan proses rendaman dingin menggunakan bahan pengawet lmpralit 16 SP dan  lmpralit CKB. Lama rendaman dingin yang digunakan 3 dan 5 hari dengan  konsentrasi  larutan 5 % dan 10 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh jenis kayu yang diieliti, dua jenis, yaitu sengon  dan tusam, dapat diawetkan bahan pengawet  Impralit 16 SP dengan kondisi yang digunakan dalam penelitian ini, sedangkan Lima jenis kayu lainnya, yaitu damar, gmelina, rengas, sumpung dan suren, tidak ada yang mencapai persyaratan yang ditentukan. Dengan bahan pengawet  Impralit CKB hanya  berhasil baik pada satu jenis  kayu, yaitu pada kayu tusam. Bahan pengawet lmpralit 16 SP dengan konsentrasi 10 % dan lama perendaman masing-masing 5 hari dan 3 hari hanya dapat digunakan mengawetkan kayu sengon dan tusam yang dipasang di bawah atap tanpa berhubungan dengan tanah. Kayu tusam yang digunakan di bawah atap dan di udara terbuka tanpa berhubungan dengan tanah dapat diawetkan bahan pengawet lmpralit CKB masing-masing dengan konsentrasi 5 %  dan 10 %  selama 5 hari dan 3 hari.
MINIMASI KETERBUKAAN LAHAN MELALUI PENYARADAN YANG DIRENCANAKAN: KASUS DI DUA PERUSAHAAN HUTAN DI KALIMANTAN TIMUR Sona Suhartana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.444-453

Abstract

Tulisan ini mengetengahkan hasil penelitian tentang keterbukaan lahan akibat kegiatan penyaradan yang direncanakan. Penyaradan kayu dengan traktor betapapun hati-hatinya dilakukan, akan tetap menimbulkan kerusakan berupa keterbukaan lahan. Dengan penyaradan yang direncanakan   diharapkan dapat meminimalkan kerusakan tersebut. Penelitian telah dilakukan di dua perusahaan  hutan di Kalimantan Timur pada tahun 1996. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyaradan yang direncanakan terhadap terjadinya keterbukaan lahan dengan sasaran untuk meminimalkan terjadinya jalan sarad tidak produktif. Data yang dikumpulkan adalah: jumlah pohon  ditebang/disarad, jumlah pohon berdiameter 20 cm dan ke atas, kemiringan lapangan dan luas lahan terbuka. Analisis data menggunakan uji-t dan analisis regresi berganda.Penelitian menghasilkan hal-hal sebagai  berikut :Rata-rata jalan sarad tidak produktif yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 4,4% dari jumlah jalan sarad produkiif dan 9,9% untuk konvensional. Terjadi penurunan  jalan  sarad  tidak produktif  sebesar  5,6% (sangt berbeda nyata pada taraf 99%).Rata-rata keterbukaan lahan yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 11,2% dan untuk konvensional sebesar 15,2%. Terjadi penurunan keterbukaan lahan sebesar 4,0%  (berbeda nyata pada taraf 95%).Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterbukaan lahan dan jalan sarad tidak produktif secara positif adalah jumlan pohon ditebang/disarad dan kerapatan tegakan serta factor yang  berpengaruh negative adalah kemiringan lapangan untuk penyaradan yang direncanakan   sedangkan terhadap keterbukaan lahan pada penyaradan konvensional kemiringan lapangan berpengarun positif (sangat berbeda nyata pada taraf 99%). Penyaradan yang direncanakan  dapat meminimalkan terjadinya keterbukaan lahan berupa jalan sarad tidak produktif.
HASIL DESTILASI KERING 9 JENIS KAYU DARI MALUKU UTARA Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.1996.14.10.462-466

Abstract

Dalam tulisan ini dikemukakan hasil destilasi kering 9 jenis  kayu  dari Maluku Utara dengan menggunakan retor listrik.Hasilnya memperlihatkan bahwa rendemen arang berkisar antara 26,00 - 32,98%, ter 5,73 -  10,40 %, cairan destilat 48,20 - 103,97 %, berat jenis kayu 0,39 - 0,89, nilai kalor kayu dan arang 4.095 -  4.277 cal/g dan arang 6.837 – 7.078 cal/g, kadar air 2,75 - 4,03, kadar abu 0,84 - 2, 77, kadar zat terbang 18,75 - 25,76 % dan kadar karbon terikat 69,52 - 15,73 %. Berdasarkan kadar zat terbang dan kadar karbon terikat, maka 9 jenis kayu dari Maluku Utara kecuali kayu Parinari corymbosa dan kayu Dracontomelon cukup baik untuk bahan peleburan logam  dan sebagai bahan baku untuk arang aktif.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

1996 1996


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 3 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 4 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 3 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 4 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 5 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 4 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 4 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 3 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 3 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 2 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 1 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 5 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 4 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 3 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 2 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 1 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 4 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 3 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 2 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 1 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 2 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 1 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 4 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 2 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 1 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 5 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 4 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 3 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 2 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 1 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 8 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 7 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 6 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 5 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 4 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 3 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 2 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 1 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 9 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 8 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 7 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 6 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 5 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 4 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 3 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 2 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 1 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 8 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 7 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 6 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 5 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 4 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 3 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 2 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 1 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 6 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 4 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 3 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 2 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 1 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 8 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 7 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 6 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 5 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 4 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 3 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 2 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 1 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 6 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 5 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 4 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 3 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 2 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 1 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 7 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 4 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 3 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 2 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 1 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 8 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 7 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 6 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 5 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 4 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 3 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 2 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 1 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 7 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 6 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 5 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 4 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 3 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 2 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 1 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 4 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 3 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 2 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 1 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 4 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 3 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 2 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 1 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 4 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 3 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 2 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 1 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 4 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 3 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 2 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 1 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan More Issue