cover
Contact Name
Wening Sri Wulandari
Contact Email
jurnal.phh@gmail.com
Phone
+628129427717
Journal Mail Official
jurnal.phh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Batu 5, Bogor 16610, Indonesia. Tlp. : +62-251-8633378 Fax. : +62-251-8633413
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Hasil Hutan
ISSN : 02164329     EISSN : 24428957     DOI : 10.20886/jphh
Jurnal Penelitian Hasil Hutan adalah jurnal ilmiah nasional yang mempublikasikan tulisan yang telah dicermati oleh Dewan Redaksi dan Mitra Bestari di bidang hasil hutan. Tulisan dalam Jurnal Penelitian Hasil Hutan mencerminkan inovasi dan hasil penelitian dasar dan terapan yang berkualitas di bidang hasil hutan. Topik tulisan penelitian hasil hutan meliputi: 1. Anatomi bahan berlignoselulosa 2. Sifat fisik dan mekanik bahan berlignoselulosa 3. Teknologi serat bahan berlignoselulosa 4. Papan komposit bahan berlignoselulosa 5. Biodeteriorasi dan pengawetan bahan berlignoselulosa 6. Teknologi pengeringan hasil hutan 7. Penggergajian dan pemesinan kayu 8. Pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu 9. Pengolahan kimia dan energi hasil hutan 10. Ilmu kayu dan teknologi hasil hutan Keteknikan hutan 12. Pemanenan hasil hutan kayu dan bukan kayu
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan" : 9 Documents clear
PEMBUATAN BIODIESEL BIJI KEPUH DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI Raden Sudradjat; Yogie S; Djeni Hendra; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2614.058 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.145-155

Abstract

Adanya tendensi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia setiap tahunnya, sedang di pihak lain terjadi suplai yang semakin menurun. Hal ini menyebabkan kesenjangan yang semakin besar antara suplai dan permintaan BBM. Oleh karena itu, strategi nasional memfokuskan kepada produksi bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan bakar pengganti BBM. Kepuh (Sterculia foetida) adalah salah satu tanaman BBN yang berasal dari daerah hutan yang tersebar luas di Indonesia dan memiliki potensi untuk dibuat biodiesel sebagai pengganti BBM. Pada penelitian ini, optimalisasi reaksi transesterifikasi dilakukan pada minyak kepuh dengan variabel konsentrasi metanol dan KOH dengan evaluasi fokus kepada analisis bilangan asam, parameter kualitas lain seperti kadar air, viskositas kinematik dan densitas. Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap perubahan keasaman minyak atau biodiesel selama penyimpanan, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan standar SNI. Biodiesel kepuh terbaik dihasilkan menggunakan metanol 20% dan KOH 1% dengan memberikan nilai bilangan asam 0,36 mg KOH/g, viskositas kinematik sebesar 4,28 cSt dan densitas 880,7 kg/m3. Bilangan asam pada saat proses penyimpanan baik untuk minyak mentah, minyak hasil degumming maupun biodiesel, mengalami kenaikan yang signifikan.
PENGARUH ARANG KOMPOS BIOAKTIF TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN BULIAN (Eusyderoxylon zwageri) DAN GAHARU (Aquilaria malaccensis) Gusmailina Gusmailina
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.93-110

Abstract

Tulisan ini menyajikan beberapa indikasi pengaruh penggunaan arkoba sebagai campuran media terhadap pertumbuhan anakan bulian (Eusyderoxylon zwageri) dan anakan gaharu (Aquilaria malaccensis), dua jenis tanaman andalan setempat yang sedang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan dua komposisi utama, yaitu penambahan arkoba serbuk gergaji (ASG) dan arkoba serbuk gergaji yang dicampur dengan jerami padi (ASGJ). Penelitian dilakukan selama 4 bulan di kebun bibit Dinas Kehutanan Propinsi Jambi, di Jambi. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan ASG dan ASGJ masing- masing 15%, 30%, dan 50%. Sebagai pembanding digunakan kompos dalam porsi yang sama serta kontrol (top soil 100%). Parameter yang diamati adalah persentase tumbuh, pertambahan tinggi dan diameter batang. Data hasil penelitian dianalisa menurut uji beda jarak Duncan, selanjutnya perbedaan respon tumbuhan secara lebih spesifik antara kontrol dengan setiap perlakuan diuji dengan cara Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan anakan bulian dan gaharu pada media ASG dan ASGJ secara nyata lebih baik dari pada pertumbuhannya pada media kompos konvensional maupun kontrol. Pertambahan tinggi dan diameter anakan pada ke dua media serbuk kompos tersebut dapat mencapai 400% dibandingkan dengan pertumbuhan pada media kontrol.
PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN Gusti Syahrany Noor
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.111-118

Abstract

Sifat pengeringan dan pengawetan kayu kamalaka perlu diteliti guna mendukung upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kayunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi tebal papan terhadap sifat pengeringan dan mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet CCB dan Boron. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju penurunan kadar air kayu kamalaka tiap hari untuk tebal papan 2,0 cm; 2,5 cm dan 3,0 cm masing-masing 0,61% ; 0,55% dan 0,49%. Selama pengeringan, permukaan papan berubah bentuk menjadi mencawan, pecah dan belah sepanjang serat dan terparah terjadi pada papan ukuran 2,0 cm. Retensi pengawet CCB dan Boron bervariasi dari 4,9 kg/m3sampai dengan 11,3 kg/m3, sedangkan penetrasinya dari 4,6 mm sampai dengan 7 mm. Konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap retensi CCB dan Boron serta berpengaruh nyata terhadap penetrasi CCB. Penambahan konsentrasi meningkatkan retensi bahan pengawet CCB dan Boron serta peningkatan penetrasi bahan pengawet CCB. Sedangkan lama perendaman tidak berpengaruh nyata. Kayu kamalaka dapat diawetkan dengan CCB dengan konsentrasi 10% dan lama rendaman minimal selama 8 hari, dan jika memakai Boron dengan konsetrasi 10% dan lama rendaman harus lebih dari 8 hari.
CIRI ANATOMI LIMA JENIS KAYU PENGHASIL GAHARU DAN DUA JENIS KERABATNYA Andianto Andianto
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.169-183

Abstract

Identifikasi jenis kayu penghasil gaharu dapat dilakukan berdasarkan ciri anatominya. Beberapa jenis kayu penghasil gaharu adalah anggota dari suku Thymeleaceae. Contoh kayu dari lima jenis yang diketahui sebagai penghasil gaharu dan dua jenis sekerabatnya disayat dengan mikrotom untuk memperoleh sayatan tipis guna pengamatan struktur anatomi. Dimensi pembuluh dan serat diukur melalui preparat maserasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Aquilaria spp., Gyrinops versteeghii dan Gyrinopsis cumingiana memiliki kulit tersisip sedangkan Amyxa pluricornis dan Phaleria sp. tidak. Aquilaria spp. memiliki pembuluh ganda radial umumnya 2(-3) sel. Gyrinops versteeghii dan Gyrinopsis cumingiana memiliki pembuluh ganda radial umumnya 2-4 (-6-8) sel. Gyrinops versteeghii dapat dibedakan dengan Gyrinopsis cumingiana dari lebar jari-jari, yaitu 1 seri pada Gyrinops versteeghii, tetapi 1 sampai 2 seri pada Gyrinopsis cumingiana. Amyxa pluricornis dapat dibedakan dengan Phaleria sp. dari bentuk parenkim, yaitu parenkim konfluen pada Amyxa pluricornis, namun vasisentrik pada Phaleria sp. Bagian batang Aquilaria malaccensis dan Aquilaria microcarpa memiliki persen pembuluh soliter, tinggi jari-jari dan panjang serat lebih besar dibandingkan bagian akar, namun sebaliknya diameter dan panjang pembuluhnya lebih kecil.
STUDI KOMPARASI APLIKASI PENEBANGAN RAMAH LINGKUNGAN DI RIAU DAN JAMBI Sona Suhartana; Yuniawati Yuniawati
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.119-129

Abstract

Teknik penebangan ramah lingkungan (RIL) ditengarai dapat meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2009 di dua perusahaan hutan di Riau dan Jambi, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik penebangan RIL terhadap produktivitas, biaya produksi dan efisiensi pemanfaatan kayu. Data yang dikumpulkan berupa volume kayu, waktu tebang dan biaya yang dikeluarkan dari teknik penebangan RIL dan teknik setempat dengan ulangan masing-masing 15 pohon. Analisis data dilakukan dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik penebangan RIL di hutan tanaman rawa gambut dapat: 1) meningkatkan produktivitas sebesar 0,328 m3/jam (Riau) dan 0,982 m3/jam (Jambi); 2) menekan biaya produksi sebesar Rp 1.767,1,-/m3(Jambi) dan Rp 518,6,-/m3(Riau); 3) meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu sebesar 7,9% yang setara dengan Rp 25.438.000.000,-/tahun (Jambi) dan 5,6% yang setara dengan Rp 15.680.000.000,-/th (Riau). Berdasarkan ketiga aspek ini, ternyata aplikasi RIL di Jambi lebih baik dari pada di Riau.
PROSES TRANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L.) YANG TELAH DILAKUKAN ESTERIFIKASI Raden Sudradjat; Sahirman Sahirman; A Suryani; Dadang Setiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.184-198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi proses pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung dengan kualifikasi produk sesuai persyaratan Standar Nasional Indonesia (Anonim, 2006). Penelitian ini terdiri dari degumming, esterifikasi dan transesterifikasi. Optimasi proses transesterifikasi dilakukan dengan mencari kondisi optimum penggunaan rasio molar metanol-minyak dan konsentrasi katalis NaOH. Peneltian pengaruh variabel proses terhadap hasil transesterifikasi meliputi pengaruh suhu, kecepatan pengadukan, rasio molar metanol-minyak dan waktu reaksi transesterifikasi. Proses transesterifikasi minyak nyamplung yang optimum diperoleh pada rasio molar metanol-minyak 6:1, katalis NaOH 1% yang dilakukan pada temperatur transesterifikasi 60°C, waktu 30 menit dan kecepatan pengadukan 400 rpm. Sifat-sifat biodiesel hasil penelitian sebagian besar telah memenuhi standar Indonesia (Anonim, 2006) meliputi massa jenis, angka setana, titik nyala mangkok tertutup, korosi kepingan tembaga, air dan sedimen, temperatur distilasi 90%, kandungan belerang, kandungan fosfor, kandungan gliserol total, kandungan gliserol bebas, kandungan alkil ester serta angka iodium, sedangkan viskositas kinematik 40°C, residu karbon, titik kabut, abu tersulfatkan dan bilangan asam belum memenuhi standar.
PENGARUH SUSUNAN LAMINA KAYU KARET TUA TERHADAP SIFAT KEKUATAN BALOK SILANG-I LAMINASI Han Roliadi; Nurwati Hadjib
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.130-145

Abstract

Perakitan balok silang-I laminasi dilakukan menggunakan kayu karet tua (Hevea brasiliensis) asal pohon karet yang sudah tidak produktif lagi menghasilkan getah lateks (umur sekitar 25-30 tahun). Mula-mula, dolok kayu karet (diameter sekitar 10-25 cm) terlebih dulu dibentuk menjadi lamian (bilah- bilah) melalui penggergajian. Rendemen bilah tersebut (36-39%) masih lebih rendah dari pada rendemen yang umum dari kayu berdiameter besar. Bilah yang dihasilkan dirakit menjadi balok silang-I menggunakan perekat fenol-resorsinol-formaldehida pada suhu kamar. Hasil perakitan menunjukkan kekuatan balok silang-I laminasi dengan profil rekatan horisontal antar lamina dibagian tubuh atau badan (keteguhan lengkung pada batas proporsi = 132.97 kg/cm2, MOR = 184.13 kg/cm2, MOE = 54425.196 kg/cm2, dan keteguhan geser horisontal = 2.9397 kg/cm2) lebih rendah dari pada sifat balok kayu karet utuh berdimensi kecil bebas cacat, tetapi lebih tinggi dari pada balok silang-I laminasi dengan profil rekatan vertikal dan produk balok laminasi (glulam) juga dari kayu karet tua dengan profil rekatan horisontal antar lamina. Di samping itu terdapat korelasi nyata negatif antara sudut jari-jari kayu - bidang rekatan dengan sifat mekanis/ kekuatan balok silang-I laminasi. Ini mengindikasikan prospek positif pembuatan balok silang-I laminasi laminasi dari kayu karet tua dengan profil rekatan vertikal tersebut untuk tujuan konstruksi, karena dapat lebih menghemat pemakaian bahan baku.
PEMBUATAN KARTON SKALA INDUSTRI KECIL DARI CAMPURAN LIMBAH PEMBALAKAN DAN SLUDGE INDUSTRI KERTAS Han Roliadi; Setyani Budi Lestari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.199-207

Abstract

Percobaan pembuatanpulp dan karton skala industri kecil dilakukan menggunakan campuran pulp limbah pembalakan kayu hutan alam produksi (KHAP) dan sludge industri kertas pada 2 proporsi yaitu 50:50% dan 25:75%. Pengolahan limbah pembalakan KHAP menjadi pulp dilakukan dengan proses semi kimia soda panas pada skala semi pilot dengan kondisi konsentrasi alkali 14% dan 16%, dan perbandingan berat limbah dengan larutan pemasakan 1:5,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pulp pada konsentrasi alkali 14% lebih sesuai sebagai bahan pencampur sludge untuk pembuatan karton, ditinjau dari rendemen pulp, konsumsi alkali, dan bilangan kappa. Rendemen dan sifat fisik dan kekuatan karton dari campuran pulp limbah pembalakan KHAP (50%) dan sludge (50%) berikut bahan aditif, lebih tinggi dibandingkan dengan dari campuran pada proporsi 25:75% (juga dengan aditif). Selanjutnya, sifat fisik/kekuatan karton dari proporsi campuran 50:50% tersebut lebih tinggi dari pada sifat karton produksi industri rakyat dari campuran kertas bekas (50%) dan sludge (50%) tanpa aditif, dan banyak memenuhi persyaratan karton komersial; dan juga lebih tinggi dari pada sifat karton dari campuran pulp limbah pembalakan kayu hutan tanaman dan sludge (pada proporsi 50:50%, dan dengan aditif pula). Penelitian ini bertujuan membuat karton dari campuran limbah, pembalakan kayu hutan alam produksi (KHAP) dan sludge industri kertas (SIK). Dengan demikian pulp limbah pembalakan kayu hutan alam berprospek cerah sebagai bahan substitusi campuran sludge pada industri karton rakyat yang menggunakan kertas bekas.
PENGARUH SUMBER BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM Djarwanto Djarwanto; Sihati Suprapti
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2010.28.2.156-168

Abstract

Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan media serbuk gergaji pada skala kecil dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. Media dibuat dari serbuk gergaji ditambah dedak 10%, kapur 1%, gips 0,4 % dan air bersih secukupnya. Media yang telah steril diinokulasi bibit dari tiga sumber, yaitu koleksi P3HH (A), petani Bogor (B) dan Sukabumi (C), yang diremuk dan sebagian dicolek. Media tersebut diletakkan pada posisi vertikal dan horizontal di ruang kultivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan miselium pada media yang diinokulasi bibit B lebih lambat dibandingkan dengan bibit A dan C. Pertumbuhan miselium pada media yang diinokulasi bibit yang dicolek tidak berbeda dengan bibit yang diremuk. Pertumbuhan miselium pada media yang diletakkan pada posisi vertikal lebih cepat merata dibandingkan dengan yang diletakkan horizontal. Waktu awal panen dari media yang diinokulasi bibit C lebih cepat yaitu 34-35 hari setelah inokulasi dibandingkan dengan bibit A dan B 39-43 hari. Sampai umur 2 bulan setelah inokulasi, jumlah bobot tubuh buah terendah didapatkan pada media yang diinokulasi bibit C. Sedangkan hasil panen pada media yang diinokulasi bibit A dan B tidak berbeda nyata. Hasil panen dari media yang diinokulasi bibit yang diremuk hampir sama dengan yang dicolek. Sedangkan produksi jamur pada media yang diletakkan secara vertikal cenderung lebih tinggi dibandingkan pada media yang diletakkan secara horizontal.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 3 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 4 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 3 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 4 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 5 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 4 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 5 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 4 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 3 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 3 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 2 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 21, No 1 (2003): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 5 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 4 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 3 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 2 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 20, No 1 (2002): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 4 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 3 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 2 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 19, No 1 (2001): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 2 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 18, No 1 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 4 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 3 (2000): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 2 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 17, No 1 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 5 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 4 (1999): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 3 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 2 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 16, No 1 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 8 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 7 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 6 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 5 (1998): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 4 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 3 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 2 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 15, No 1 (1997): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 9 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 8 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 7 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 6 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 5 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 4 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 3 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 2 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 14, No 1 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 8 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 7 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 6 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 5 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 4 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 3 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 2 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 13, No 1 (1995): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 6 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 5 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 4 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 3 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 2 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 12, No 1 (1994): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 8 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 7 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 6 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 5 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 4 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 3 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 2 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 11, No 1 (1993): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 6 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 5 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 4 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 3 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 2 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 10, No 1 (1992): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 7 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 4 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 3 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 2 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 9, No 1 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 6 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 5 (1991): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 8, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 4 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 3 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 2 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 7, No 1 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 8 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 7 (1990): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 6 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 5 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 4 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 3 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 2 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 6, No 1 (1989): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 7 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 6 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 5 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 4 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 3 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 2 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 5, No 1 (1988): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 4 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 3 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 2 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 4, No 1 (1987): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 4 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 3 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 2 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 3, No 1 (1986): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 4 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 3 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 2 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 2, No 1 (1985): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 4 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 3 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 2 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 1, No 1 (1984): Jurnal Penelitian Hasil Hutan More Issue