cover
Contact Name
Ali Rif'an
Contact Email
pesma83@gmail.com
Phone
+6281357909672
Journal Mail Official
pesma83@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cengger Ayam No. 25 Malang - Jawa Timur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam
ISSN : 26225638     EISSN : 26225654     DOI : prefix 10.32478
Core Subject : Education, Social,
1. Islamic Education Science 2. Learning Strategies in Islamic Education 3. Using Methode and Media in Islamic Education Learning 4. Issues of Islamic education in schools, madrasah or pesantren 5. Improving the quality of education in schools, madrasah or pesantren 6. Theacher Profesionalism In Islamc Education 7. Critical Thinking about Islamic Education.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET" : 7 Documents clear
PEMBELAJARAN PERSPEKTIF AL GHAZALI DAN IBNU MISKAWAIH Abdul Halim
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i2.232

Abstract

Human as educational beings (homo educandum) has never been separated from the process of education. Therefore, they can be an object or subject of education. the educational process carried out by humans will coincide with the learning process. learning is the process of interaction between individuals (students) and other individuals (teachers) or with their environment that is intended to change a person's behavior permanently both intellectual, emotional or spiritual aspect through experience. Generally,  theories of learning are behaviorist, cognitive and humanistic theory  that lead to self's change through their learning experience based on purpose. According to Ghazali and Ibn Miskawaih's perspective, the purpose of learning is a positive moral change towards what is done by a teacher.  al Ghazali points that parent is a first educator in the individual life. According to Ibnu Miskawaih, materials for the learning is developed by using Islam epistemology.  and the other hand, al Ghazali declare a material of learning is developed by sufistic values  approach.Manusia mempunyai julukan sebagai homo educanum. Hal ini nampak pada proses kehidupan manusia dimana ia tidak akan pernah lepas dari proses pendidikan. Disatu sisi ia dapat menjadi obyek sekaligus subyek pendidikan. Pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh peserta didik dan guru atau lingkungannya yang ditujukan untuk merubah perilaku seseorang secara permanen baik aspek intelektual, emosi atau spiritual melalui pengalaman. Pada umumnya teori belajar behaviorisme, kognitif dan humanistik menginginkan adanya perubahan pada diri seseorang sesuai dengan yang ditujukan melalui pengalaman belajarnya. Dalam perspektif tasawuf sebagaimana diungkapkan oleh al Ghazali dan Ibnu Miskawaih bahwa tujuan pembelajaran adalah perubahan akhlak (perilaku) seseorang kepada yang baik yang dilakukan oleh seorang guru dimana menurut pandangan tasawuf bahwa pendidik pertama tersebut adalah orang tua sedangkan materi yang digunakan adalah materi-materi yang secara epistimologis dibangun secara islami sedangkan menurut al Ghazali materi tersebut juga perlu dibangun dengan pendekatan nilai sufistik. 
STRATEGIC QUALITY PLANNING DALAM MEMBANGUN MADRASAH UNGGUL Fahliyatun Nisa’; Makhsushoh Turrif’ah
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i2.235

Abstract

This article is reflective writing in managing and developing madrasah. The study is based on experience and analysis of various sources and expectations for building exellent Islamic Schools (madrasah). Some steps in strategic quality planning in an effort to build exellent madrasah are conceptualized into 7 steps : 1). Formulate the vision, mission, values, goals and exellent programs with consideration not to get out of the corridor of national education goals and the peculiarities of the madrasah; 2). Analyze the madrasa market by considering location, needs, and carrying capacity; 3). The need for a SWOT analysis that can be divided into internal and external analysis and important success factors contained in the vision and mission statement, 4). Short-term detailed planning through the Annual Work Plan, 5). Following the standard determined; 6). Quality costs related to the creation, identification, repair and removal of damage; and 7). supervision and evaluation to what extent the institution is able to achieve its mission and strategic goals. Tulisan ini merupakan refleksi penulis dalam mengelola dan mengembangkan madrasah. Kajian didasarkan pada pengalaman dan analisis berbagai sumber serta harapan-harapan untuk membangun madrasah unggul. Beberapa langkah dalam strategic quality planning dalam upaya membangun madrasah unggul terkonsepkan kedalam 7 langkah, yaitu: 1). Merumuskan visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan program unggulan dengan pertimbangan tidak keluar dari koridor tujuan pendidikan Nasional serta kekhasan madrasah; 2). Analisa pasar madrasah dengan mempertimbangkan lokasi, kebutuhan, dan daya dukung; 3). Perlunya analisa SWOT yang dapat dibagi ke dalam analisa internal dan eksternal serta faktor penting sukses yang tertuang dalam statemen visi dan misinya, 4). Perencanaan detail jangka pendek melalui Rencana Kerja Tahunan, 5). Mengikuti standar yang ditetapkan; 6). Biaya mutu terkait dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencagahan kerusakan; serta 7). pengawasan dan evaluasi sejauh mana institusi mampu mencapai misi dan tujuan strategisnya.
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS NILAI-NILAI AL-QUR’AN Hamzah Hamzah
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i2.236

Abstract

Entrepreneurship is expected to encourage the economy and participation of various parties to promote the culture of entrepreneurship in the community. If the Muslim population is 85% of the total Indonesian population, and 9.66 percent of poverty (Sept. 2018) it can be ascertained that the majority of poor people in Indonesia are Muslims. The causes of poverty are people who are unproductive in life. Therefore, it is necessary to increase awareness of the spirit of progressive dynamic life. Awareness is important because it involves the value of life adopted. According to Max Weber, values affect business performance and social status. The spirit of life that is dynamic and progressive, is one of the characters of edupreneuship that has signaled the Qur’an. Therefore, the question posed is how the concept of edupreneurship is in the perspective of the Qur'an.Kewirausahaan diharapkan dapat mendorong ekonomi dan partisipasi berbagai pihak untuk mempromosikan budaya berwirausaha di masyarakat. Jika populasi Muslim adalah 85% dari seluruh jumlah rakyat indonesia, dan 9.66 persen kemiskinan (Sept. 2018) dapat dipastikan bahwa mayoritas orang miskin di Indonesia adalah Muslim. Penyebab kemiskinan adalah orang-orang yang tidak produktif dalam hidup. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kesadaran akan semangat hidup dinamis secara progresif. Kesadaran itu penting karena menyangkut nilai kehidupan yang dianut. Menurut Max Weber, nilai-nilai mempengaruhi kinerja bisnis dan status sosial. Semangat kehidupan yang dinamis dan progresif, adalah salah satu karakter wirausaha yang telah mengisyaratkan Alquran. Karena itu, pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana konsep pendidikan kewirausahaan dalam perspektif Al-Qur'an.
Kurikulum Pendidikan Islam Multikultural (Analisis Tujuan Taksonomi dan Kompetensi Peserta Didik) Tri Wahyudi Ramdhan
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i2.233

Abstract

This article will to discuss the curriculum of multicultural Islamic education. Considering the curriculum discussion is very diverse, from a narrow and broad scope, however in general the scope or component of the curriculum consists of elements (1) goals; (2) content or material; (3) material delivery process or system; and (4) evaluation. And in this paper not all elements of the curriculum are of concern, the discussion will only be focused on elements of objectives that will be associated with multicultural Islamic values. Thus the focus that is the main target of the author in this discussion is about goals, precisely about the hierarchy of the formulation or formulation of educational goals, and taxonomy to develop learning objectives and the preparation of instruments for evaluation of multicultural Islamic learning outcomes. Pada tulisan ini membahas tentang kurilum pendidikan Islam multikultulral. Mengingat pembahasan kurikulum sangat beragam, dari cakupan sempit maupun luas, namun demikian secara umum cakupan atau komponen kurikulum terdiri dari unsur (1) tujuan; (2) isi atau materi; (3) proses atau sistem penyampaian materi; dan (4) evaluasi. Dan dalam tulisan ini tidak seluruh elemen kurikulum tersebut menjadi perhatian, pembahasan hanya akan difokuskan pada elemen tujuan yang akan dihubungkan dengan nilai-nilai Islam multikultural. Dengan demikian fokus yang menjadi sasaran utama penulis dalam pembahasan ini adalah mengenai tujuan, tepatnya tentang hirarki penyusunan atau perumusan tujuan pendidikan, serta taksonomi untuk menyusun tujuan pembelajaran serta penyusunan intrumen evaluasi hasil pembelajaran Islam multikultural.
PERUBAHAN PERILAKU NEGATIF SISWA MELALUI PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI AKHLAK TERPUJI DI KELAS VIII MTS AL-MUNAWWAROH - KAB. MALANG SITI UMI RUJIKA; ALI RIF'AN
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/piwulang.v1i2.246

Abstract

The use of methods that are not in accordance with the purpose of teaching will be an obstacle in achieving the objectives that have been formulated. This study is to find out the changes in students' negative behavior through the application of cooperative methods team games tournament (TGT) models on the material of commendable morals to class VIII students at MTs Al-Munawwaroh - Kab. Poor. This research is a classroom action research that begins pre-cycle and is carried out with 2 (two) cycles. The research subjects were 26 students. The results showed that the TGT method in Aqidah Akhlak subjects was able to change students' negative behavior. This can be seen from the comparison starting from the pre-cycle to the second cycle, namely leaving the class without permission decreasing from 11.5% to 0%, often permission to go to the toilet when learning decreased from 31% to 8%, late entry decreased from 19% to 4%, annoying friends when learning decreases from 11.5% to 0%.
PERAN MPK PAI DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA STIESIA SURABAYA Dewi Mutmainnah
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i2.231

Abstract

This study aims to determine and understand the role of the Personality Development Course (MPK) of Islamic Religious Education (PAI) and its effectiveness in building the character of STIESIA Surabaya students. This research is a qualitative research using data analysis of Spradley model and taking the location of research in the STIESIA Surabaya campus. The result of this study found that character building through the courses of Islamic Religion in STIESIA was pursued with 3 strategies, namely : (1) Moral Knowing, was the first stage carried out by Islamic Religious Education lecturers and oriented to mastering knowledge of moral values noble; (2) Moral Loving, the stage where after students are able to master knowledge of noble moral values, the lecturers touches the emotional aspects of the soul and heart of students so that they love these nobel moral values and “need” to do it in their daily lives;  and then (3) Moral Doing, is the peak stage which is said to be a sign of success  in building the character of students that is practicing noble character in real life everyday. Form the observations and interviews, the courses on Islamic Religious Education at STIESIA managed to build the character of students for the better.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Pendidikan Agama Islam (PAI) serta efektivitasnya dalam membangun karakter mahasiswa STIESIA Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis data model Spradley dan mengambil lokasi penelitian di lingkungan kampus STIESIA Surabaya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pembangunan karakter melalui mata kuliah Pendidikan Agama Islam di STIESIA ditempuh dengan 3 strategi yaitu : (1) Moral Knowing/ Learning to Know, merupakan tahap pertama yang dilakukan yang berorientasi kepada penguasaan pengetahuan tentang nilai nilai akhlak mulia; (2) Moral Loving, tahapan dimana dosen menyentuh aspek emosional jiwa dan hati mahasiswa agar mencintai nilai-nilai akhlak mulia tersebut dan “butuh” untuk melakukannya dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) Moral Doing, adalah tahapan puncak dalam membangun karakter mahasiswa yaitu mempraktikkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dan wawancara Mata kuliah Pendidikan agama Islam di STIESIA berhasil membangun karakter mahasiswa menjadi lebih baik.
DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH ALIYAH UNGGULAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Mochamad Nurcholiq
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 2 (2019): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/piwulang.v1i2.247

Abstract

Madrasah Aliyah (Islamic Junior High School) is an educational institution that has specificity in ideas and applications to manifest Islamic values embodied in vision, mission, goals, and educational programs. Madrasah Aliyah graduates are expected not to miss the era of industrial revolution 4.0 which emphasizes the pattern of digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, or known as the disruptive innovation phenomenon. Leading graduates of Madrasah Aliyah are prepared to become quality cadres or human resources with high competitiveness. Curriculum design is a core part of education that must have the right guidelines and objectives in accordance with the socio-cultural conditions of the community and keep up with the times like the current of industrial revolution era 4.0. Madrasah Aliyah merupakan lembaga Pendidikan memiliki kekhususan dalam ide dan aplikasi untuk memanifestasikan nilai-nilai Islam yang diwujudkan dalam visi, misi, tujuan, maupun program pendidikan. Lulusan Madrasah Aliyah diharapkan tidak ketinggalan pada era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Lulusan Madrasah Aliyah unggulan disiapkan menjadi kader atau sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki daya saing yang tinggi. Desain kurikulum merupakan bagian inti dari pendidikan yang harus memiliki pedoman dan tujuan yang tepat sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman seperti era revolusi industry 4.0 saat ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 7