cover
Contact Name
Bandiyah
Contact Email
jurnaldikbud1@gmail.com
Phone
+6281288370671
Journal Mail Official
jurnaldikbud@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Sekretariat BSKAP Kemendikbud Gedung E, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 57900405, Faksimile: (021) 57900405 Email: jurnaldikbud@kemdikbud.go.id; jurnaldikbud@yahoo.com
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
ISSN : 24608300     EISSN : 25284339     DOI : https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i1.1509
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is a peer-reviewed journal published by Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Agency for Research and Development, Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia), publish twice a year in June and December. This journal publishes research and study in the field of education and culture, such as, education management, education best practice, curriculum, education assessment, education policy, education technology, language, and archeology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 66 (2007)" : 10 Documents clear
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KAJIAN YURIDIS DAN KONSEPTUAL Herry Widyastono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.353

Abstract

Terdapat sejumlah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yang dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat; ada yang pro, ada pula yang kontra. Kebijakan tersebut antara lain mengenai pergantian kurikulum. Yang kontra beranggapan bahwa setiap ganti menteri ganti pula kurikulum; misalnya, Kurikulum 2004 belum dipahami sepenuhnya, sudah diganti dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberlakuan KTSP merupakan pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi (SJ), Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI & SKL untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, pemberlakuan KTSP juga merupakan penerapan dari berbagai teori pengembangan kurikulum. KTSP, ditinjau dari model kurikulum, merupakan penerapan model kurikulum berbasis kompetensi; ditinjau dari model pengelolaan pengembangan kurikulum, merupakan penerapan model pengelolaan pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan; ditinjau dari model implementasi kurikulum, merupakan penerapan gabungan model implementasi kurikulum mutual adap­tive dan enachment.
KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA SEPANJANG SEJARAH (SUATU TINJAUAN KRITIS FILOSOFIS) Anzar Abdullah
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.354

Abstract

Perjalanan praktek dan refleksi pendidikan selama 60 tahun Indonesia merdeka; dalam rekaman sejarah tidak mengalami kemajuan yang berarti, bahkan boleh dikatakan lemah dalam visi dan misi global. Selama Indonesia merdeka, yang terjadi dalam dunia pendidikan di Republik ini, hanyalah pergantian kurikulum dan uji­ coba kurikulum, sesuai dengan kepentingan politik penguasa. Padahal yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah dalam proses pendidikan, bukan terletak pada bongkar pasang kurikulum, tetapi adalah: menjadikan sektor pendidikan menjadi pilar utama pembangunan nasional untuk mengejar ketertinggalan bangsa In­donesia dalam mengikuti kompetisi global. Tulisan ini membahas tentang bagaimana sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia dalam prakteknya; bagaimana kurikulum pendidikan menjadi bagian dari kepentingan politik birokrasi; serta bagaimana guru dan sekolah menyikapi setiap perubahan dan pergantian kurikulum.
PROGRAM PENDIDIKAN LIFE SKILLS BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH PESISIR Subijanto Subijanto
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.355

Abstract

Tidak semua lulusan sekolah menengah atas (SMA) melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kebijakan pendidikan berbasis luas (broad based education) diimplementasikan dalam bentuk program life skills yang antara lain dikembangkan di SMA. Hal ini dimaksudkan agar tamatan SMA yang tidak melanjutkan pendidikannya memiliki bekal keterampilan dasar untuk bekal kehidupan dan!atau bekerja. Program pendidikan life skills selain disesuaikan dengan kebutuhan siswa juga dipertimbangkan kondisi potensi daerah atau lingkungan sekolah. Salah satu potensi daerah yang belum dikembangkan secara optimal antara lain pesisir yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi laut. Potensi laut Indonesia sangat kaya dengan berbagai ragam ikan dan rumput laut. 0leh karenanya, bentuk life skills yang dapat dikembangkan di wilayah tersebut, antara lain: (a) Teknologi Pengolahan Ikan, (b) Pengolahan Tradisional atau Modern, (c) Pengolahan Rumput Laut, (d) Teknologi Budidaya Rumput Laut, (e) Budidaya lkan di Kolam Air Tawar, (f) Budidaya ikan dengan Pola Minapadi, (g) Budidaya Jkan dengan Air Tawar dengan Pola Keramba, (h) Budidaya ikan Air Payau (Tambak), dan (i) Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan.
KONSEP INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN Baso Intang Sappaile
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.356

Abstract

Instrumen merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Suatu instrumen dikatakan baik bila valid dan reliabel, baik validitas isi, konstruk, validitas empirik, reliabilitas konsistensi tanggapan, maupun reliabilitas konsistensi gabungan butir. Validitas internal skor butir dikotomi dan skor butir butir politomi berturut-turut digunakan KR-20 dan koefisien Alpha. Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas merupakan interpretasi relati dalam artian bahwa tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan berapa angka koefisien minimal yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel. Namun dapat memberikan informasi tentang hubungan varians skor teramati dengan varians skor sejati kelomok individu. Tujuan mengestimasi reliabilitas tidak lain adalah untuk menentukan seberapa besar variabilitas yang terjadi akibat adanya kesalahan pengukuran dan seberapa besar variabilitas skor tes sebenarnya.
IMPLEMENTASI KEPMENDIKNAS DI DAERAH Philip Suprastowo
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.358

Abstract

Tujuan studi adalah memperoleh rekomendasi kebijakan dalam upaya meningkatkan implementasi Kepmendiknas No.120/U/2001 tentang Persyaratan Khusus Pengangkatan Pejabat Struktural Pengelola Pendidikan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Persyaratan dimaksud terdiri atas: pendidikan, pengalaman kerja, Diklat, dan penguasaan bahasa lnggris. Studi ini bersifat evaluatif, dilaksanakan di 24 kota/kabupaten. Responden studi terdiri atas: Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, dan Kasubdin Pendidikan Kabupaten/Kota. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam pengangkatan pejabat struktural pengelola pendidikan, belum semua pemerintahan kota/kabupaten mengimplementasikan Kepmendiknas No. 120/U/2001. Pada aspek pendidikan, hampir semua pejabat struktural di dinas pendidikan kotalkabupaten pada eselon II. III dan IV telah memiliki tingkat berpendidikan sesuai persyaratan. Namun demikian, sebagian pejabat tidak memiliki pengalaman pekerjaan/jabatan di bidang pendidikan dan pengalaman diktat Berdasarkan hasil studi direkomendasikan: (1) Depdiknas perlu meyakinkan pemerintah kota/kabupaten tentang kekuatan hukum Kepmendiknas, (2) dalam pengangkatan jabatan struktural pengelola pendidikan secara konsisten mengacu pada Kepmendiknas No.120/U/2001; dan (3) sosialisasi Kepmendiknas perlu dilakukan melalui cara, mekanisme, dan sasaran yang lebih baik di masa mendatang.
IMPLEMENTASI TUTORIAL TATAP MUKA RANCANGAN KHUSUS BAGI MAHASISWA PROGRAM S1 PGSD FKIP UNIVERSITAS TERBUKA Asnah Said; Prayekti Prayekti
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.359

Abstract

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui manfaat bantuan belajar Tutorial Tatap Muka Rancangan Khusus (TTMRK) terhadap prestasi belajar mahasiswa program S1 PGSD FKJP-UT Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tugas-tugas tutorial memberikan kontribusi kelulusan mata kuliah sebanyak 30 % termasuk di dalamnya partisipasi kehadiran mahasiswa dalam tutorial. Hal ini mencerminkan bahwa pelaksanaan TTMRK telah berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. 0leh karena itu, disarankan agar rekrutmen tutor harus lebih selektif lagi, selain memiliki kemampuan akademik sesuai dengan mata kuliah yang ditutorialkan juga harus memiliki kemauan dan komitmen yang tinggi untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi mata kuliah. Di samping itu tutor harus dapat berperan sebagai pembimbing dan penasihat mahasiswa, tutor harus siap mendengarkan keluhan mahasiswa dan memberikan alternatif solusi untuk mengatasinya sehingga mahasiswa merasa memiliki teman yang dapat memberikan kekuatan pada saat mengalami kesulitan. Dengan memberikan bantuan belajar melalui TTMRK maka prestasi belajar mahasiswa semakin meningkat sehingga kegiatan TTMRK bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi pengelola Program S1 PGSD. 
PENGARUH PEMBERIAN EVALUASI ULANGAN HARIAN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA TINGKAT SMP KABUPATEN MAROS Muhammad Asdam
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.360

Abstract

Pengaruh pemberian evaluasi ulangan harian terhadap peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia pada tingkat SMP merupakan hal yang penting dikaji. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian ulangan harian terhadap peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia pada siswa tingkat SMP di Kabupaten Maros. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian evaluasi ulangan harian berpengaruh positif terhadap peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa tingkat SMP di Kabupaten Maros. Hal ini dapat tercermin pada prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa yang selalu diberikan ulangan harian. Peningkatan prestasi yang dicapai ditopang motivasi belajar yang memadai. 0leh karena itu, guru diharapkan membiasakan memberikan evaluasi ulangan harian, mengoreksi secara tepat, dan mengembalikan kepada peserta didik tepat pada waktunya.
TIPE PENILAIAN DAN PROSES PEMBAKUAN PEDOMAN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MUSIK Sri Hermawati Dwi Arini
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.361

Abstract

Tulisan ini ditujukan kepada para pendidik seni mulai menggunakan pedoman penilaian yang mengacu pada kaidah ilmu pengetahuan untuk mengeliminir faktor subyektivitas dan karakter seni, khususnya musik membutuhkan tipe-tipe penilaian yang sesuai. Oleh karena itu, penskoran, penilaian dan pelaporan hasil tes harus dilakukan dengan prosedur yang benar. Berdasarkan need assess­ment perlu dibenahi implementasi oleh para pendidik.
BAHASA ETNIK PENDATANG DI RANAH PENDIDIKAN KAJIAN SOSIOLINGUISTIK MASYARAKAT MADURA DI KOTA SURAKARTA Kundharu Saddhono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.362

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan kajian deskriptif kualitatifmengenai pemakaian bahasa etnik Madura di Surakarta pada ranah pendidikan. Data berupa wacana /isan dan dikumpulkan denganteknik simak libat cakap (observasi partisipasi), teknik rekam, teknikcatat, dan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Data dianalisis dengan pendekatan sosiolinguistik yang memperhitungkankonteks sosial berupa komponen tutut; yaitu penutur; mitra tutur situasitutur, tujuan tuturan, dan ha/ yang dituturkan. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa bahasa Indonesia mendominasipada ranah pendidikan walaupun bahasa Madura dan bahasa Jawa digunakan. Fungsi bahasa Madura: kekeluargaan, keakraban,ungkapan perasaan, identitas etnik, kerahasiaan dan pemertahananbudaya; bahasa Jawa: kebiasaan, adaptasi dan keakraban; bahasa Indonesia: situasi formal, komunikasi antaretnik, sekadar bergengsi,pendidikan, dan pertemuan awal; bahasa campur: situasi nonformal,penegasan pesan, dan konsep baru. Kekhasan pemakaian bahasa meliputi kata sapaan, pemakaian partikel, bentuk peru/angan ataureduplikasi, bentuk kata, variasi bahasa, dan dialek Bangkalan.
STUDI PEMETAAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI INDONESIA Yaya Jakaria
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 13 No. 66 (2007)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v13i66.363

Abstract

Studi ini bertujuan untuk (a) memperoleh informasi tentang peta kemampuan sekolah dalam memanfaatkan Tl, dan (b) pengelolaan pendidikan dan pembelajaran agar mencapai hasil belajar yang lebih bermutu. Jenis penelitian ini adalah survei dan deskriptif research. Teknik sampling menggunakan Multistage Clus­ter Random Sampling, dari 27 provinsi sampel dan masing-masing provinsi dipilih 1 kabupaten dan 1 kota. Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SD, SMP. SMA. SMK negeri maupun swasta. Sampel terpilih sebanyak 93 SD, 105 SMP. 107 SMA, dan 56 SMK. Sumber data meliputi 54 orang Kepala Dinas Kabupaten/Kota, 361 orang Kepala Sekolah, 720 orang Guru, dan 361 orang siswa. Hasil studi menunjukkan bahwa: (1). Ketersediaan fasilitas internet, LAN, program multimedia, dan Homepage di sekolah tidak mencapai separuh dari sekolah sampel; (2) Guru yang menguasai program komputer di sekolah masih sangat rendah, guru yang usianya relatif muda pada umumnya menguasai komputer; (3) Sebagian besar sekolah sudah melakukan kebijakan penggunaan TI dalam mendukung berbagai aktivitas di sekolah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10