cover
Contact Name
Bandiyah
Contact Email
jurnaldikbud1@gmail.com
Phone
+6281288370671
Journal Mail Official
jurnaldikbud@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Sekretariat BSKAP Kemendikbud Gedung E, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telepon: (021) 57900405, Faksimile: (021) 57900405 Email: jurnaldikbud@kemdikbud.go.id; jurnaldikbud@yahoo.com
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
ISSN : 24608300     EISSN : 25284339     DOI : https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i1.1509
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is a peer-reviewed journal published by Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Agency for Research and Development, Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia), publish twice a year in June and December. This journal publishes research and study in the field of education and culture, such as, education management, education best practice, curriculum, education assessment, education policy, education technology, language, and archeology.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 75 (2008)" : 9 Documents clear
Multikulturalisme-Bhinneka Tunggal lka Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia Udin Saripudin Winataputra
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.364

Abstract

Bhinneka Tunggal Ika yang secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi satu merupakan ilustrasi dari jati diri bangsa Indonesia yang secara natural, dan sosial-kultural dibangun di alas keanekaragaman. (etnis, bahasa, budaya, dll). Secara akademis, konsep bhinneka tunggal ika tersebut dapatdipahami dalam konteks konsep generik multiculturalism atau multikulturalisme. Dalam konteks itu, komitmen final tentang NKRI, Pembukaan UUD 1945 yang diterima secara konsisten dengan Pancasila di dalamnya, wawasan Nusantara yang mempersatukan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke serta pengakuan kebudayaan Indonesia yang merajut puncak-puncak budaya dari semua etnis yang ada di Indonesia, merupakan indikasi yang kuat bahwa Indonesia tidak menganut konsep American's melting pot, atau Australia's ethnic selection, atau Malaysia's three ethnicity coexistence, atau Argentina's social cultrural assortment tetapi merupakan eclectic model dari Canada's cultural mosaic dengan konsepsi Bhinneka Tunggal Ika Mpu Tantular
Pembunuhan Massal Etnis Cina 1740 dalam Drama Remy Sylado: Kajian New Historisisme Nurhadi Nurhadi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.369

Abstract

Subjek penelitian ini adalah drama 9 Oktober l 740, Drama Sejarah karya Remy Sy/ado terbitan Kepustakaan Populer Gramedia,Jakarta, 2005. Fokus penelitian ini berupa penerapan kajian new historistsme, yang mendekonstruksi sejarah sebagai fakta dan memanfaatkan karya sastra guna mengkonstruksi sejarah. Temuan penelitian: pertama, drama ini berlatarkan peristiw a seputar pembunuhan etnis Cina di Batavia pada 1740 oleh kolonial VOC. Tokoh uiamanya Hein de Wit dan Hien Nio, sepasang kekasih dengan latar belakang seorang Belanda dan Cina. Kedua, tema utamanya peperangan antara balapasukan Cina dengan tentara Belanda yang terjadi aklbat pembantaian Belanda terhadap etnis Cina di Batavia,9 Oktober 1740. Amanatnya kebencian terhadap etnis atau ras lain merupakan suatu konstruksi sosial yang keliru, yang mendatangkan malapetaka. Ketiga, terlepas dari kadar realitas dan fiksinya. setidaknya drama int telah mengangkat peristiwa pembantatan tersebut; peristiwa itu direproduksi kembali. Keempat, lewat drama int Remy Sylado melakukan pembelaan terhadap usaha penyetereotipan etnis Cina. sebagat usaha resistensi terhadap konstruksi sosial anti-Cina.
Peningkatan Penguasaan Rumus Matematika Melalui Pemberian Latihan Soal Bervariasi Pada Siswa Kelas 11-7 SMU Negeri 1 Makassar Nurdin Nurdin
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.370

Abstract

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Aktion Research) yang bertujuan meningkatkan penguasaan rumus matematika melalui pemberian soal latihan bervariasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri I Makassar dengan subjek penelitian Kelas JJ-7 dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang (20 orang siswa laki-laki dan 28 orang siswa perempuan). Penelitian berlangsung selama dua siklus dengan masing-masing siklus selama 4 kali pertemuan. Hasil-hasil yang diperoleh melalui penelitian ini adalah a) pada siklus pertama, secara klasikal terlihat bahwa skor rata-rata siswa adalah 6,96 atau berada dalam kategori tinggi, b) Pada siklus kedua, secara klasikal terlihat bahwa skor rata-rata siswa adalah 7,21 atau berada dalam kategori tinggi, c)terdapat peningkatan penguasaan rumus matematika siswa setelah dilakukan pemberian soal-soal latihan bervariasi, dl terjadi peningkatan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar matematika, yang tercermin dari jumlah Siswa yang siap mengerjakan soal di papan tulis yang cenderung meningkat dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya.
Kemampuan Penalaran Formal dan Lingkungan Pendidikan Keluarga Dikaitkan dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa Muh. Tawil
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi siswa kelas X SMAN 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa dalam ha! 1) hasil belajar fisika, 2) kemampuan penalaran formal, 3) projil lingkungan pendidikan keluarga, 4) apakah kemampuan penaralan formal mempunyai pengaruh positip yang signifikan terhadap hasil belajar fisika, 5) apakah lingkungan pendidikan keluarga mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) hasil belajar fisika termasuk kategori sedang, 2) Kemampuan penalaran formal termasuk kategori awal formal, 3) profit lingkungan pendidikan (a) sebagian besar mempunyai tempat belajar di rumah tetapi tidak memadai, (b) waktu belajar di rumah sekitar 3 jam perhari,(c) orang tua pernah menanyakan keadaan belajar dan memberi bantuan dalam menyelesaikan permasalahan pelajaran, (d) mendapatkan hadiah/pujian dari orang tuanya bila mereka berprestasi di sekolah, (e) pendidikan orang tua pada umumnya minimal lulus SMA (ayah) dan lulus SMP (ibu), 4) kemampuan penalaran formal berpengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika, dan 5) lingkungan pendidikan keluarga tidak berpengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika.
Kesenjangan Gender dalam Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan Ida Kintamani
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.372

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kesenjangan gender dalam pemerataan dan perluasan akses pendidikan dilihat dari empat hal, yaitu 1) sasaran umum pendidikan bagi perempuan, 2) akses pendidikan bagi perempuan, 3) kontrol pendidikan bagi perempuan, dan 4) manfaat pendidikan bagi perempuan. Hasil penelitian adalah bahwa sasaran umum pendidikan menunjukkan kesenjangan gender pada SD (4,40%) dan SM (2,9%) akibat akses penndidikan yang dihitung dari angka masukan kasar juga ada kesenjangan sebesar 3,51% Partisipasi mahasiswa dalam bentuk presentase mahasiswa PT pada teknologi (61,48%) dan IPA (52,01%) juga terjadi kesenjangan rata-rata sebesar 10,60% akibat kontrol pengambilan keputusan lebih didominasi laki-laki. Oleh karena dominannya laki-laki dalam penentu kebijakan sehingga perempuan tertinggal, hal ini ditunjukkan perempuan yang menduduki eselon hanya 20,34% sehingga ada kesenjangan 39,33%). Angka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga menunjukkan kesenjangan terutama pada SMP ke SMK (13,22%) dan hanya angka bertahan di semua jenjang yang lebih besar perempuan
Modernisasi dan Rekonstektualisasi Pendidikan di Era Globalisasi Muchlis R. Luddin
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.374

Abstract

Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih utuh mengapa sebuah kebijakan harus diambil setelah memperhatikan berbagai variabel yang sedang berkembang. Area kebijakan pendidikan merupakan diskursus penting dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu negara. Kebijakan pendidikan amat menentukan konstruksi dan arah pembangunan manusia Indonesia. Kebijakan pendidikan tidak dirumuskan dalam suatu proses yang tunggal, tetapi ta ditentukan oleh berbagai variabel penting, apalagi jika kebijakan pendidikan itu ingin difokuskan kepada upaya mengantisiapasi perkembangan aspirasi masyarakat. Pada era glo­bal seperti sekarang, kebijakan pendidikan harus mencerminkan tuntutan modernisasi dan rekonstektualisasi, sehingga kebijakan pendidikan itu relevan dengan aspirasi masyarakat, pembangunan ekonomi, dan perkembangan atau tuntutan globalisasi.
Hubungan Minat Terhadap Profesi Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Keterampilan Mengajar H. Sholeh Hidayat
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan minat terhadap profesi guru dan motivasi berprestasi dengan keterampilan mengajar. Hasil Penelitian menunjukkan 1)Minat terhadap profesi guru mahasiswa semester VIII jurusan Pendidikan matematika termasuk kategori tinggi, 2) Motivasi berprestasi mahasiswa semester VIII jurusan Pendidikan Matemtika termasuk kategori tinggi, 3) Keterampilan mengajar mahasiswa semester VIII jurusan Pendidikan Matematika termasuk baik, 4) Minat terhadap profesi guru memiliki hubungan positif dengan keterampilan mengajar, 5) Motivasi berprestasi memiliki hubungan yang positif dengan keterampilan mengajar dan 6) Minat terhadap pofesi guru dan Motiovasi berprestasi secara bersama-sama memi/iki hubungan positif dengan keterampilan mengajar. Untuk meningkatkan minat terhadap profesi guru dan motivasi berprestasi serta keterampilan mengajar para mahasisw a dalam pembelajaran PPL dan Ilmu Pembelajaran lainnya perlu diberikan pengalaman mengajar yang bermakna melalui pilihan strategi pembelajaran dan pemilihan me­dia pembelajaran yang tepat.
Budaya Kepemimpinan Lokal dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) La Turi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan pentingnya implementasi budaya kepemimpinan lokal dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) di sekolah. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bau-Bau, Keraton Buton Sulawesi Tenggara dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat etnografi. Data dan informasi penelitian ditetapkan dengan teknik Snow-ball. Jnforman penelitian terdiri atas kepala sekolah, para guru, staf pendukung lainnya, komite sekolah, tokoh masyarakat/pemimpin informal/tokoh adat. Data dikumpulkan dengan cara observasi p artisip an, interview mendalam, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan analisis domain, analis is taxonomi, analisis komponensial, dan analisis tema. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu aspek yang dapat mempengaruhi pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah budaya kepemimpinan lokal, dalam istilah setempat dikenal dengan kepemimpinan "Bhinct-bhinci kuli "
Upaya Peningkatan Partisipasi Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Melalui Metode Peer Teaching dan Brainstorming Nanang Martono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.382

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi dosen di kelas adalah mahasiswa yang pasif selama proses pembelajaran, terutama bila kelas yang ada adalah kelas besar. Artikel ini ditulis berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk mengatasi rendahnya partisipasi mahasiswa tersebut melalui diskusi kelompok (menggunakan metode peer teaching) dan diskusi kelas (menggunakan metode brainstorming). Langkah pertama yang dilakukan adalah dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa. Di akhir proses pembelajaran, dosen memberikan materi diskusi untuk didiskusikan secara berkelompok. Proses diskusi kelompok dilakukan di luar jam kuliah. Metode brainstorming dilakukan pada pertemuan berikutnya setelah diskusi kelompok. Dalam diskusi ini, salah satu atau dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok yang lain bertugas sebagai audience yang menanggapi hasil diskusi kelompok presenter. Hasil PTK menunjukkan bahwa hampir 75 persen mahasiswa berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Pada diskusi kelas, 15 persen mahasiswa juga aktif selama diskusi.

Page 1 of 1 | Total Record : 9