cover
Contact Name
Jurnal Psikiatri Surabaya
Contact Email
jps@journal.unair.ac.id
Phone
+6281936840455
Journal Mail Official
jps@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Departemen/Staf Medis Fungsional Ilmu Kedokteran Jiwa/ Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6–8 Surabaya 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Psikiatri Surabaya (Surabaya Psychiatry Journal)
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23552409     EISSN : 2716358X     DOI : http://dx.doi.org/10.20473/jps.v9i1.16026
Core Subject : Health,
Jurnal Psikiatri Surabaya (JPS) is a scientific publication every 6 months (semester). JPS accepts submissions in the form of original manuscripts, literature review, case reports, and editorials in Indonesian in the format of Enhanced Spelling or English in accordance with the scope of Psychology, Mental Health, and Psychology.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2019): June" : 5 Documents clear
Hubungan Antara Pola Asuh dan Depresi pada Remaja Overweight-Obese Royke Tony Kalalo; Lestari Basoeki; Windhu Purnomo
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 8 No. 1 (2019): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.046 KB) | DOI: 10.20473/jps.v8i1.14480

Abstract

Latar belakang: Gangguan depresi merupakan penyebab ketiga utama mortalitas pada remaja. Prevalensi gangguan depresi pada remaja diperkirakan 6 hingga 20%, dengan angka rekuren 60 sampai 80% di akhir masa remaja. Selain faktor genetik, biologik dan lingkungan sosial, faktor keluarga dalam hal ini pola asuh menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan depresi pada remaja. Beberapa penelitian melaporkan tingginya gangguan psikiatri pada anak dan remaja yang mengalami overweight-obesitas. Kerentanan depresi yang terjadi pada remaja, terlebih pada remaja yang overweight-obesitas, membuat peneliti menjadikan topik ini sebagai bahasan penelitian dihubungkan dengan tipe pola asuh yang diterima oleh remaja tersebut dari orang tuanya.Tujuan penelitian: Mengetahui prevalensi masing-masing tipe pola asuh dan menganalisis hubungan antara pola asuh dan depresi pada remaja overweight-obese di salah satu SMA swasta Surabaya.Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan bentuk cross sectional terhadap remaja overweight-obese di salah satu SMA swasta di Surabaya dan menggunakan metode analisis statistik korelasional. Tehnik pengambilan sampel secara simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT), Children Depression Inventory (CDI) dan Parental Authority Questionairre (PAQ).Hasil: Didapatkan 133 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan karakteristik responden menurut kategori Indeks Massa Tubuh (IMT), didapatkan bahwa kategori overweight sebesar 105 responden (78,9%) dan kategori obesitas sebesar 28 responden (21,1%). Berdasarkan kategori skor Children Depression Inventory (CDI), didapatkan 107 responden (80,5%) dengan skor CDI 0-12 yang berarti tidak didapatkan gejala depresi dan 26 responden (19,5%) dengan skor CDI >12 yang berarti didapatkan gejala depresi. Uji analisis korelasi tidak didapatkan hubungan antara pola asuh ayah dan depresi pada remaja overweight-obese dengan nilai p=0,265 juga tidak didapatkan hubungan antara pola asuh ibu dan depresi pada remaja overweight-obese di salah satu SMA swasta Surabaya, dengan nilai p = 0,119.Simpulan: Didapatkan prevalensi tipe pola asuh ayah : otoritatif/demokratis 55,6%, otoriter 11,3%, permisif 12,0%, demokratis dan otoriter 3,0%, demokratis dan permisif 5,3%, otoriter dan permisif 2,3% serta demokratis dan otoriter dan permisif 10,5%. Untuk prevalensi tipe pola asuh ibu : otoritatif/demokratis 63,2%, otoriter 9,0%, permisif 10,5%, kombinasi demokratis dan otoriter 0,8%, demokratis dan permisif 3,0%, otoriter dan permisif  0% serta demokratis dan otoriter dan permisif 13,5%. Tidak didapatkan hubungan antara pola asuh dan depresi pada remaja overweight-obese.
Intervensi untuk Mengurangi Stigma pada Penderita Skizofrenia Ina Dewi Ardiyani; Hanafi Muljohardjono
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 8 No. 1 (2019): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.667 KB) | DOI: 10.20473/jps.v8i1.14655

Abstract

Schizophrenia is one of the mental disorders with severe and persistent manifestations of psychosis symptomps chronically in which do not treated properly because of stigmatized in society, as well as the impact of stigma in schizophrenia that cause inhibition of recovery, interpersonal relationship, and socializing, then creates poor quality of life. There are several strategies of intervention used to reduce stigma which can be applied and adapted for Indonesia with accompanying considerations and challenges with different targets and goals to be achieved.
Intervensi pada Populasi Risiko Tinggi Skizofrenia, Perlukah? Ayu Nuzulia Putri; Sasanti Yuniar
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 8 No. 1 (2019): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.344 KB) | DOI: 10.20473/jps.v8i1.14740

Abstract

Schizophrenia is a mental disorder with severe and persistent manifestation of psychosis symptoms chronically which patient of Schizophrenia are administered to health facilities very late. Almost people do not recognize the first symptoms even though client has genetic of Schizophrenia. There are strategies and interventions have been used to increase the number of disability. The researchers give omega-3, supportive psychotherapy and family therapy they also consider atypical antipsychotic as preventive but it still controversy. 
Self-Harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self-Harm Andrian Fajar Kusumadewi; Bambang Hastha Yoga; Sumarni Sumarni; Silas Henry Ismanto
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 8 No. 1 (2019): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.682 KB) | DOI: 10.20473/jps.v8i1.15009

Abstract

Background: Self-harming behavior (SHB) is an iceberg phenomenon commonly occurred in both normal population and patients with mental illness. This behavior showed an increase in trend and may develop into suicidal behavior if not treated properly. Therefore an effort in screening and prevention of self-harm is necessary to prevent early deaths caused by suicide. Currently Indonesian version of self-harm screening instrument has not been developed yet.Purpose: Conducting validity and reliability test of Indonesian version of self-harm questionnaire.Method: This research was a descriptive analytic study with cross-sectional design. We recruited 110 psychiatric outpatients from Bantul Hospital Yogyakarta (n=110). SHB was measured using Indonesian version of Self Harm Inventory (SHI). Internal validation was tested using Aiken's Validity Index (AVI) and Pearson Product Moment Correlation (PPMC). Reliability was tested using Cronbach Alpha (CA). Statistical significance was defined as p<0,05.Result: The respondents consisted of 57 men (51.8%) and 53 women (48.2%). Twenty four respondents had done more than 5 items of SHB. AVI value ranged from 0.83 to 0.97 which considered good. PPMC obtained 21 valid items with correlation coefficient >0.25 (p <0.05). Item number 22 was excluded because coefficient value was <0.25. Rresult of Keizer Meyers Oklin was 0,686 and Barlett Test of Spherecity 0,000 (p <0,05). CA was 0.831 which means very good.Conclusion: Indonesian version of Self-Harm Inventory is a valid and reliable screening tool against self-harm behavior in clinical setting.
Exposure Based Therapy pada Fobia Ketinggian Fatimah Bahanan; Erikavitri Yulianti
Jurnal Psikiatri Surabaya Vol. 8 No. 1 (2019): June
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.073 KB) | DOI: 10.20473/jps.v8i1.15865

Abstract

Fobia ketinggian/acrophobia tergolong sebagai fobia spesifik yang didefinisikan sebagai ketakutan terhadap ketinggian yang ekstrem. Acrophobia sering dihubungkan dengan penghindaran bermacam-macam situasi yang berhubungan dengan ketinggian misalnya, perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang, menaiki tangga, menaiki lift, jembatan dan menghindari bekerja di gedung yang berlantai tinggi. Exposure based therapy merupakan salah satu terapi pilihan yang terbukti efektif selama beberapa dekade untuk menurunkan kecemasan, distress dan hendaya fungsional atau okupasional yang diakibatkan oleh penghindaran obyek atau situasi fobia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5