cover
Contact Name
Wilarso
Contact Email
wilarso@sttmcileungsi.ac.id
Phone
+628119202134
Journal Mail Official
wilarso@sttmcileungsi.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Jl. Anggrek No.25, Perum. PTSC, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat 16820
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Teknosains : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
ISSN : 20873336     EISSN : 27214729     DOI : https://doi.org/10.37373/tekno.v7i1.3
Teknosains : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika menerima artikel hasil-hasil penelitian, dan eksperimen, yang mencakup pada bidang Teknologi Terapan, Energy, Material, Manufaktur dan Energi, Mesin, Teknologi Informatika, Fisika, Biologi, Kesehatan dan ilmu yang relevan pada sektor terkait, (umum)
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika" : 7 Documents clear
Analisis Perubahan Temperatur Mata Pahat Karbida Pada Proses Pembubutan Baja Aisi 1045 Dengan FEM-Simulation di PT. X Noer Aden Bahry Aden; Anis Siti Nurrohkayati
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.190

Abstract

Proses pemesinan bubut adalah salah satu proses operasi permesinan yang paling umum dan banyak digunakan dalam bidang industri. Telah banyak dilakukan penelitian yang dikembangkan untuk menambah kemampuan permesinan untuk menentukan parameter proses pembubutan menggunakan pemodelan dan metode optimasi untuk mendapatkan karakteristik hasil permesinan yang baik. Optimasi dari parameter diperlukan untuk mengurangi gaya potong dalam proses permesinan. Gaya potong yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perubahan temperatur antara benda kerja dengan pahat bubut, yang diakibatkan oleh perubahan energi pemotongan menjadi energi panas akibat gesekan antara benda kerja dengan pahat bubut, sehingga pada prosesnya terjadi penyerpihan yang cepat pada pahat bubut, dan pada akhirnya dapat menyebabkan keausan dan patahnya pahat bubut. Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses pembubutan menggunakan perangkat lunak FEA dengan variasi parameter untuk mengetahui pengaruh variasi parameter terhadap temperatur permukaan pada proses pembubutan baja AISI 1045 dan pahat karbida. Pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan karakteristik kualistas hasil The Smaller is Better. Maka hasil terbaik dari penelitian ini adalah simulasi proses pembubutan dengan variasi parameter yang menghasilkan temperatur permukaan terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil nilai dari parameter yang digunakan maka semakin kecil temperature permukaan yang dihasilkan selama proses pembubutan.
Analisis Kegagalan Proses Glasir Keramik Tableware Menggunakan Fishbone Diagram Muhamad Akshal Alayyubi Setiawan; Aswin Domodite
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.194

Abstract

Industri keramik di indonesia memiliki nilai lebih karena dapat bersaing di level internasional, sebab dari segi proses produksi hingga pemasaran yang sudah menggunakan teknologi yang cukup canggih. Setiap perusahaan akan saling bersaing untuk memenangkan pasar khusus nya dari kualitas yang diciptakan, kualitas yang diciptakan tidak lepas dari kegagalan ketika prosesnya. Salah satu kegagalan yang sering terjadi ketika proses glasir, yaitu pelapisan biskuit sebelum menjadi menjadi keramik dengan bahan baku silika, alumina, dan flux. Diketahui keramik yang yang di produksi dengan metode six sigma yaitu 3,32 sigma dengan tingkat kerusakan 47722 dengan 1 juta produksi yang artinya cukup baik. Diketahui proses produksi keramik fine china pada bulan november mengalami beberapa kegagalan dalam proses glasir, yaitu: bercak glasir 12,86%, kotoran Tcrank 17,14%, crowling body 3,78%, dan glasir tergelincir 5,43%. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kegagalan dan bagaimana cara mengatasinya sehingga kegagalan tersebut dapat berkurang dengan metode fishbone analysis. Dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan fishbone diagram disebabkan oleh faktor manusia dan faktor mesin, sehingga defect hasil produksi
Analisis Kinerja Exhaust Gas Heat Exchanger Dengan Menggunakan Diagram Pareto Aris Setiawan; Wisnu Pracoyo
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.196

Abstract

Heat Exchanger sebagai alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Dalam penerapan heat exchanger terdapat permasalahan yang masih muncul hingga saat ini yaitu laju perpindahan panas yang ditransfer oleh heat exchanger ke mesin boiler masih sering mengalami penurunan temperatur menjadi 65 ℃ yang menyebabkan pencucian kaleng pada mesin washer tidak bersih. Proses ini bertujuan untuk membantu tercapainya temperatur pada mesin boiler yaitu 70 ℃ dan bisa mencuci kaleng yang ada di mesin washer bisa maksimal. Di dalam peran dari heat exchanger sangat penting karena dengan menggunakan heat exchanger lebih menguntungkan terutama penggunaan gas yang ada di mesin boiler. Untuk mengetahui kinerja pipa heat exchanger tersebut dengan menggunakan metode diagram pareto, untuk melihat dan mengidentifikasi masalah atau penyebab yang paling dominan sehingga dapat memprioritaskan penyelesaian masalah. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, ditemukan adanya faktor uap panas oven pengering kaleng dengan temperatur 215 ℃ mengandung uap varnis pelapis kaleng yang menyebabkan kondensasi atau kerak yang timbul pada pipa heat exchanger yang menyebabkan penurunan temperatur pada mesin boiler menjadi 65 ℃ dan pencucian kaleng pada mesin washer tidak maksimal. karena hal tersebut maka perlu adanya penanganan atau perbaikan yang tepat terhadap gangguan atau kondensasi pada pipa heat exchanger agar pemanas pada mesin boiler lebih maksimal dan mencapai temperatur yang diinginkan yaitu 70 ℃. Setelah melakukan perbaikan pada pipa heat exchanger pencapaian temperatur lebih maksimal dan stabil 70 ℃.
Analisis Upaya Meningkatkan Kualitas Produksi Panel Listrik Guna Mengurangi Defect Menggunakan Metode DMAIC Abdul Azis Fitriaji; Aswin Domodite
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.226

Abstract

Penelitian dilakukan di bagian assembling panel listrik bulan November 2021. Proses assembling merupakan proses perakitan komponen listrik menjadi panel listrik. Permasalahan yang terjadi adalah pada bulan Desember 2021 ditemukan 94 unit produk cacat dari total produksi 301 unit. Ada tiga jenis cacat yang terjadi yaitu cat yang mengelupas, lubang pada panel, fungsi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi panel listrik. Metode yang digunakan adalah DMAIC (define, measure, analyze, improve and control). Dari hasil perhitungan didapat Level Sigma sebesar 2.75 dengan nilai DPMO (Defect Per Million Opportunity) sebesar 104.097 unit yang artinya proses produksi panel listrik masih berjalan dengan baik, namun perlu melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk mencapai level 6 Sigma. Beberapa implementasi dilakukan oleh perusahaan berdasarkan usulan tindakan perbaikan yang telah dibuat. Implementasi tersebut berdampak pada kenaikan Level Sigma dan kenaikan nilai DPMO (Defect Per Million Opportunity)
Perancangan aplikasi chat-room dengan prinsip threading melalui pemrograman dengan bahasa java Mohamad Firdaus
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.242

Abstract

Aplikasi komputer untuk berkomunikasi dalam sistem jaringan dibagi menjadi dua yaitu aplikasi yang mendukung komunikasi secara langsung, seperti video (gambar), audio (suara), text (tulisan). Sedangkan yang tidak langsung contohnya adalah aplikasi Email. Aplikasi yang mendukung korespondensi atau saling bertukar pesan dalam komputer disebut dengan aplikasi chatting. Multitasking adalah kemampuan suatu program yang dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Sedangkan prinsip multithreading adalah kelanjutan dari prinsip multitasking. Multithreading mencakup banyak thread (urutan kerja) dari alur urutan kontrol yang terdapat dalam satu program. Dalam Pembuatan Aplikasi chat-room ini, bahasa pemrograman yang dipakai adalah bahasa Java (Java Language). Bahasa Java adalah sebuah bahasa yang berorientasi objek sederhana yang memiliki banyak kesamaan komponen dengan bahasa C dan C++. Kelebihan dalam pemrograman bahasa Java ini antara lain mempunyai sifat multi-OS platform, juga dapat digunakan prinsip threading dapat meningkatkan kinerja dari program aplikasi yang dibuat. Perancangan aplikasi dalam penelitian ini dibangun dengan metode Unified Software Development Process dan perancangan aplikasi menggunakan Unified Modeling Language (UML). Mekanisme pengerjaan penelitian ini dibuat dari proses pembuatan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Desain Perancangan Perangkat Lunak (DPPL), kemudian diikuti dengan pembuatan aplikasi dan ditutup dengan pengujian. Proses ini dilakukan terus menerus sesuai dengan jangka waktu perencanaan. Hasil dari penelitian ini adalah dokumen perancangan dan aplikasi chat-room sebagai alternatif software yang dapat berjalan di berbagai OS platform
Analisis desain mesin pencacah limbah organik sebagai bahan dasar pupuk Nuruddin Wahyu Eko Saputro; Anis Siti Nurrohkayati; Sigiet Haryo Pranoto
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.247

Abstract

Proses pencacahan limbah organik saat ini masih minim dalam pada sampah organik pada masyarakat umum dalam proses pengolahan sisa limbah yang sudah terbuang. Langkah pertama yang dilakukan untuk proses perencanaan yaitu survey lapangan dan studi literatur. Hasil survey lapangan dan studi literatur tersebut menjadi tujuan perancangan mesin seperti komponen yang terdapat dalam mesin pencacah, proses pengerjaan. Dari perbandingan desain menunjukkan sistem pencacahan relatif sama namun dari segi pembuatan mesin yang efisien. Dilihat dari analisis mata pisau pada software abaqus yang dapat menentukan hasil cacahan tersebut. Untuk nilai yang didapatkan pada hasil analisis yaitu analisis tegangan atau von mises stress yang terjadi pada load diberikan beban sebesar 300 N dihasilkan von mises stress 3.791 x 103 N/m2. Pada load yang diberikan sebesar 400 N terdapat peningkatan von mises stress dengan nilai maksimum sebesar 5.055 x 103 N/m2. Percobaan terakhir pada load 500 N didapatkan hasil tegangan maksimum sebesar 6.318 x 103 N/m2. Hasil analisis terhadap besar displacement yang sudah di simulasikan bahwa pada tegangan 300 N didapatkan displacement maksimum sebesar 2.510 x 10-1. Pada tegangan 400 N didapatkan nilai sebesar 3.347 x 10-1. Hasil analisis pada percobaan tegangan 500 N didapatkan hasil sebesar 4.183 x 10-1. Nilai safety factor dari model diperoleh pada simulasi pada pembebanan 500 N dengan hasil safety factor lebih dari 15. Untuk, nilai angka maksimum yang aman yaitu merupakan angka pada 15 untuk desain model simulasi. Nilai safety factor yang didapatkan >1 sehingga mata pisau tersebut aman untuk digunakan pada saat beroperasi.
Optimasi parameter untuk kekasaran permukaan pada proses pembubutan baja ST 37 dengan menggunakan metode taguchi Sabaruddin Syach; Anis Siti Nurrohkayati; Sigiet Haryo Pranoto
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.248

Abstract

Proses pemesinan merupakan sebuah proses yang paling banyak digunakan untuk membuat suatu produk jadi yang berbahan utamanya yaitu logam. Pada proses pemesinan, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam proses pemesinan adalah hasil tingkat kekasaran permukaannya. Pada proses pembubutan hal yang mempengaruhi kualitas kekasaran yaitu kecepatan putaran spindel, kedalaman pemakanan, dan gerakan pemakanan. Pada Industri manufaktur khususnya pada pembubutan dimana pada proses pembubutan masalah yang sering terjadi yaitu kekasaran hasil pembubutan yang tidak sesuai. Salah satu penyebab hasil kekasaran yang dihasilkan tidak sesuai yaitu, parameter-parameter yang diatur kurang tepat maka dari itu dilakukanlah penelitian untuk mengetahui parameter-parameter yang optimal pada proses pembubutan agar mendapatkan kekasaran yang optimal dan mengetahui parameter yang paling berpengaruh terhadap kekasaran pada proses pembubutan. Pada penelitian ini menggunakan bahan baja ST 37 dengan enggunakan metode Taguchi dan untuk rancangan percobaannya menggunakan Orthogonal Array L8 25, dimana penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali percobaan dengan 4 kali pengulangan dengan 2 level dan 5 faktor control. Pada proses pembubutan menggunakan mesin bubut konvensional dan untuk pengujian kekasarannya menggunakan alat uji Surface Roughness Tester. Hasil pengujian ini didapatkan dimana gerakan memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap kekasaran permukaan. Parameter yang optimal pada penelitian ini didapatkan dimana kecepatan spindel 345 rpm, gerakan pemakanan 0,051 mm/rad, kedalaman potongan 1 mm, pendinginan kering, dan gerakan eretan otomatis

Page 1 of 1 | Total Record : 7