cover
Contact Name
Dede Permana
Contact Email
belaindika@nusaputra.ac.id
Phone
+6285333566610
Journal Mail Official
belaindika@nusaputra.ac.id
Editorial Address
Nusa Putra University Jl. Raya Cisaat No. 21 Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan)
Published by Universitas Nusa Putra
ISSN : 26863634     EISSN : 2686049X     DOI : -
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) is a scientific journal that contains and disseminate the results of research, in-depth study, and the ideas orinnovative work in the field of science education. The innovative work of the teachers and lecturers of the development of the education sector which is able to make a positive contribution to the schools and educational institutions the focus of this journal. Educational Innovation Character Education Education Issues and Policy Special Need Education Educational Technology and Curriculum Educational Management and Leadership Guidance and Counseling Multicultural Education Early-Childhood Education Elementary Education Non-Formal Education Educational Psychology Teaching and Learning Education Assessment and Evaluation
Articles 54 Documents
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG EFEKTIF PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Syihabudin, Syahna Apriani; Ratnasari, Trisna
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.88 KB)

Abstract

Model Pembelajaran adalah dasar proses pembelajaran bahasa. Model pembelajaran ini dapat membantu dan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan prestasi belajar siswa. Pembelajaran bahasa harusmempertimbangkan fisik, minat, kecerdasan, dan lingkungan belajar siswa. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada parasiswa disekolah. Tak heran apabila mata pelajaran ini diberikan sejak masih bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ siswa diharapkan sisa mampu menguasai, memahami, dandapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis dan berbicara. Pendidikan di era-modern di tuntut dengan suatu hal yang baru, hal ini di karenakan dalam pengajaran suatu pembelajaran di suatu sekolah secara khusus berbeda-beda tergantung dari materi, media dan metode yang digunakan. Pengajaran yang konvensional saat ini membuat siswa merasa jenuh akan prosespembelajaran sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya pada pendidikan sekolah dasar. Sampai ketingkat-tingkat selanjutnya polayang digunakan juga praktis tidak mengalami perubahan yang sangat signifikan. Pengajaran bahasa Indonesia yang monoton telah mebuat para siswa mulai merasa gejala kejenuhan akan belajar terutama dalam bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasaIndonesia tidak dimasukkan untuk mempelajari fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik secara tepisah-pisah. Fonolofi, morfologi, sintaksis, dan semantik diajarkan dalam konteks perlunya unsur bahasa itu untuk memproduksi bahasa yang baik dan benar dan komunikatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah konteks penggunaannya, tujuan belajar bahasa adalah memperoleh kemampuan menggunakan bahasa untukberbagai keperluan, sesuai dengan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa. Setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus secaralangsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
Penggunaan Metode Bercerita untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Pengalaman Diri Djamilah, Agustin
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.647 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan aktivitas dan hasil pembelajaran IPS siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Sukaraja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi dengan cara penerapan metode bercerita. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Data observasi dianalisis dengan rata-rata skor, skor tertinggi, skor terendah, selisih skor, dan kisaran untuk tiap kriteria sedangkan data tes dianalisis dengan menggunakan rumus rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar klasikal. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : 1) pada siklus I diperoleh nilai rata-rata aktivitas guru sebesar 27 poin dengan kategori baik dan nilai aktivitas siswa sebesar 25 poin dengan kategori baik, sedangkan dari 38 orang siswa dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 71,1% dengan nilai rata-rata sebesar 76,0. 2) pada siklus II diperoleh nilai aktivitas guru sebesar 31 poin dengan kategori sangat baik dan nilai aktivitas siswa sebesar 30 dengan kategori baik, sedangkan dari 34 orang siswa dengan ketuntasan belajar klasikal 81,6% dengan nilai rata-rata sebesar 77,9.
PERANAN PENTING EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR Aulia , Raida Namira; Rahmawati, Risma; Permana, Dede
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.176 KB)

Abstract

Artikel ini memaparkan peranan penting evaluasi pembelajaran bahasa di sekolah dasar. Penulisan artikel ini dilakukan melalui studi pustaka yakni menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek pembahasan. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena bila seorang pendidik tidak melakukan Evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa saja merasa bosan dengan sistem belajar yang terus menerus sama. Tenaga pendidik harus menciptakan Inovasi baru untuk memperbaharui sistem pembelajaran yang akan ia terapkan di dalam kelas, mulai dari materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan dan sistem penilaian. Dalam merancang evaluasi pembelajaran, tenaga pendidik juga harus memperhatikan prinsip dasar evaluasi dan syarat-syarat yang harus diperhatikan. Pelaksanaan pembelajaran di kelas membawa konsekuensi kepada seorang guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, sebab guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelas dan melaksanakan evaluasi bagi siswanya baik secara individu maupun kelas. Evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa.
Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dasar: Guru Kelas Berperan Penting dalam Implementasi Layanan Nurlaily, Vivi Astuti
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.991 KB)

Abstract

This study aims to describe the role of classroom teachers in carrying out guidance and counseling in elementary schools. This research is a qualitative descriptive study. The data source is a fourth grade elementary school teacher in SDN 4 Ngawen, Ngawen District, Blora Regency. Data analysis is carried out starting from the stage of data collection, data reduction, data presentation, and data verification. The result showed therole of the teacher had been going very well in terms of planning, implementation and evaluation. Class teachers understand the characteristics and abilities of each student, assist student in solving problems, teach the ability to behave and have social relations, assist student in developing learning disciplines. Forms of counseling guidance services carried out by classroom teachers in carrying out guidance and counseling in SDN 4 Ngawen among others personal guidance, social guidance, study guidance, and career guidance. This includes seven counseling, guidance services namely orientation service, information services, distribution and placement service, learning services, individual counseling services, group guidance and group counseling services.
Asosiasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Penemuan Mahsur
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.905 KB)

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang pemecahan masalah matematik, proses penggunaan metode penemuan, peningkatan hasil belajar, asosiasi antara kemampuan pemecahan masalah dengan hasil belajar matematik, serta permasalahan selama proses pembelajaran menggunakan metode penemuan. Dalam penelitian ini menggunakan instrument angket tentang proses penggunaan metode pembelajaran dan soal-soal yang berkaitan dengan proses pemecahan masalah. Proses pengumpulan data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan data pre-test dan post-test kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian. Metode analisis data dilakukan menggunakan dua cara yaitu (1) Uji Asosiasi Kontingensi yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara kemampuan pemecahan masalah dan peningkatan hasil belajar, dimana dalam presedur pengolahan asosiasi kontingensi ini menggunakan kriteria penilaian yang dibuat sendiri yaitu Penilaian Acuan Patokan;(2) Uji perbedaan dua rerata yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode penemuan dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Dari hasil pengujian dan analisis statistika yang telah dilakukan diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar kemampuan pemecahan masalah matematik siswa antara penggunaan metode penemuan pada kelas eksperimen dan metode biasa pada kelas control diakibatkan dengan adanya sistem diskusi dan dibiasakan untuk mencari sendiri permasalahan-permasalahan nyata serta membuat sebuah konjektur dari permasalahan tersebut yang diterapkan pada kelas eksperimen sehingga bias mengingkatkan daya fikir siswa. Sedangkan asosiasi yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah dengan dengan prestasi belajar siswa dengan derajat asosiasi pada level cukup berarti.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL REASONING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH MENGGUNAKAN DISCOVERY LEARNING Pahmi, Samsul
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.67 KB)

Abstract

Discovery learning merupakan metode yang sangat baik dalam menstimulus peningkatan daya nalar siswa dalam belajar, sehingga jurnal ini ditujukan untuk mengetahui lebih spesifik tentang mathematical reasoning, peningkatan hasil belajar, serta permasalahan yang di alami dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan instrument soal-soal yang berkaitan dengan proses mathematical reasoning. Proses pengumpulan data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan data pre-test dan post-test kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian. Metode analisis data dilakukan menggunakan dua cara yaitu (1) Uji gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol untuk mendapatkan sampel yang representatif serta mengetahui selisih prestasi pembelajaran (2) Uji perbedaan dua rerata yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan discovery learning dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Dari hasil pengujian dan analisis statistika yang telah dilakukan diperoleh bahwa terdapat peningkatkan hasil belajar kemampuan mathematical reasoning siswa antara penggunaan discovery learning pada kelas eksperimen dan metode biasa pada kelas control.
MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KOGNITIF Nuraeni, Nuraeni; Syihabuddin, Syahna Apriani
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.002 KB)

Abstract

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar siswa. Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalamv mencapai tujuan belajar, kesulitan belajar banyak di sebabkan oleh berbagai faktor maka dari itu peran konselor sangat di butuhkan, siswa memerlukan suatu metode yang sederhana, praktis, serta mudah di terapkan untuk dapat belajar secara efektif dan mengatasi berbagai kesulitan belajar yang mereka alami. Salah satu metode untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu dengan melakukan pendekatan kognitif. Pembelajaran disekolah tidaklah mudah untuk diaplikasikan, guru sering dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang dimiliki oleh setiap siswa nya, guru juga harus dapat menentukan teknik, metode dan media yang sesuai dengan karater siswa-nya. Dalam proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik tidaklah selalu lancar seperti yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan belajar. Sejumlah siswa mungkin dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, tetapi di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan Belajar siswa ditunjukan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar ada 2 macam, yaitu : (a) Faktor Intern Belajar, Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu sendiri, misalnya kematangan, kecerdasan, motivasi dan minat.(b) Faktor Ekstern Belajar, Faktor ekstern erat kaitannya dengan faktor sosial atau lingkungan individu yang bersangkutan. Misalnya keadaan lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat , guru dan alat peraga.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR Diana, Destira Rahma; Agustiani, Intan
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.432 KB)

Abstract

Artikel ini dilatar belakangi oleh Lingkungan sekolah yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama dalam pembentukan kepribadian. Sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Mereka disekolah bukan hanya hadir secara fisik, melainkan mengikuti berbagai kegiatan yang telah dirancang dan diprogram sedemikian rupa. Sekolah hadir untuk memfasilitasi pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan transfer ilmu tersampaikan. Sekolah menampung beragam macam anak yang berbeda, baik secara fisik, kognitif, psikomotorik, dan afektifnya. Pembelajaran utama disekolah adalah membaca dan menulis. Masih banyak anak yang kesulitan dalam membaca, hal tersebut dikarenakan daya tangkap setiap anak berbeda. Oleh karena itu sebagai pendidik dituntut aktif dan kreatif dalam penyampaian materi. Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak. Untuk itu harus dimanfaatkan lebih optimal. Tujuan dibuatnya jurnal ini untuk berbagi ilmu dalam mempermudah pembelajaran membaca pada anak dengan menyuguhkan teknik yang berbeda yang jauh dari kejenuhan. Sehingga anak mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Membaca merupakan suatu alat komunikasi yang dapat mempermudah anak dalam segala hal.dengan kemampuan membaca anak tidak mudah terjerumus kejalan yang salah. Dengan pemanfaatan lingkungan sekolah anak dapat belajar banyak dari pengalaman langsung yang dirasakan oleh anak. Lingkungan sekolah banyak memberikan pembelajaran kepada anak,anak pun dapat belajar banyak sehingga dikehidupan selanjutnya ia akan lebih mudah memahami.
Pendekatan Lingkungan Sekitar Sebagai Basis Pembelajaran Untuk Mengembangkan Sikap dan Nilai Dalam Pembelajaran IPS Adela, Dhea
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.806 KB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action Research Class Room) yang berlangsung dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari beberapa tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi dan lembar observasi dengan mengambil sampel peserta didik Kelas IV SDN Karang Bahagia 03 Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 23 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sekitar pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi Setempat yang dilakukan di kelas IV SDN Karang Bahagia 03 Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2014/2015 dapat mengembangkan sikap serta nilai dan aktivitas secara optimal. Penerapan pendekatan lingkungan sekitar dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna karena peserta didik melihat serta mengamati secara langsung apa yang ada di lingkungan sekitar, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Hal ini dapat dikatakan berdasar pada perolehan nilai setiap siklus yang mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pada siklusI diperoleh persentase skor rata-rata sebesar 53,47%, siklus II sebesar 77,82%, dan siklus III sebesar 88,82%. Sedang kan pada aspek pengembangan sikap dan nilai siswa dari hasil perolehan nilai prasiklus diperoleh rata-rata (kurang), siklus I sebesar 55,95 (cukup), siklus II sebesar 67,43 (cukup), dan siklus III sebesar 76,78 (baik). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan terutama dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar.
Keefektifan Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Rofiq, Muhammad Aunur
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.961 KB)

Abstract

Critical thinking skills is something very important for children. In social studies, there are material need critical thinking. Pretest in class V SDN Todanan 1, found the critical thinking capability is low. Result of preliminary studies it is known that 44,8% or 13 students have not reached the minimum completeness criteria was currently working in in the form of critical thinking test. The purpose this research is analyze result of studies between control class and experiment class, and analyze the effectiveness PBL for increase student’s result studies. Research design use quasi experimental design type nonequivalent control group design. There are two kinds instrument of this research. The instrument is implementatios of learning instrument and data collection instrument. Data collection method used is critical thinking test. The effectiveness of learnning shown by students learning completeness reached 79% and independent samplet-test show students critical thinking abilities experimental class is better than control class. Critical thinking ability of students experimental class increased by 9,1. The conclusion from this research is that Problem Based Learning Model effective to student’s result social studies. Suggestions for other researchers was need for further research as the development of research in the another subject matter.