cover
Contact Name
Ero Haryanto
Contact Email
eroharyanto@poltekestniau.ac.id
Phone
+62895340041177
Journal Mail Official
uppm@poltekestniau.ac.id
Editorial Address
Jl. Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
ISSN : 24769517     EISSN : 24769525     DOI : 10.58550/jka
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) ini memuat naskah dibidang kesehatan meliputi: Keperawatan, Kebidanan, Farmasi, serta bidang kesehatan lainnya. Naskah yang diajukan dapat berupa artikel penelitian, artikel penelaahan (review), dan makalah kebijakan yang belum pernah dipublikasikan ditempat lain dan tidak sedang diajukan ketempat lain.
Articles 149 Documents
Hubungan Karakteristik Pasien Sindrom Koroner Akut Dengan Intensitas Nyeri Dada Di RS Al Islam Bandung Destiya Dwi Pangestika; Aan Nuraeni
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.613 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.2

Abstract

Latar Belakang Sindrom Koroner Akut masih menjadi perhatian dunia dengan tingkat prevalensi yang tinggi, yaitu mencapai 7,2% pada tahun 2007 di Indonesia (Isman Firdaus, 2012). Rumah Sakit Al Islam Bandung pada tahun 2015 terdapat 15 pasien dengan NSTEMI, 14 pasien STEMI, 6 pasien OMI, dan 36 pasien UAP (Unstable Angina Pectoris), sedangkan pada tahun 2016 terjadi peningkatan UAP menjadi 67 pasien dan CAD (Coronary Artery Diseases) sebanyak 219 pasien. SKA memiliki gejala khas yaitu nyeri dada yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kecemasan, ketakutan, dan tingkat stres. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, diagnosis SKA terhadap intensitas nyeri dada pada pasien SKA. Metode Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan uji korelasi pada 52 responden yang mengalami nyeri dada di IGD RS Al Islam Bandung. Hasil Hasil pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap semua karakteristik responden seperti usia (p=0.129), jenis kelamin (p=0.452), dan diagnosis medis (p=0.313). Nilai signifikansi mendekati 0 yang berarti hubungan lemah.
Gambaran Sikap Masyarakat Terhadap Penderita HIV/AIDS Di Rw 05 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Eli Rusmita; Anisa Rahayu
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.181 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.3

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang mendukungnya sikap masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS di RW 05 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran sikap masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS di RW 05 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung (favorable) maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable), sedangkan HIV/AIDS merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan populasi 1370 jiwa dan sampel 93 orang dengan menggunakan teknik probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berjumlah 30 pernyataan menggunakan rumus korelasi product moment dengan nilai validitas sebesar ≥(0,561) dan nilai reliabilitas 0,750. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar masyarakat sejumlah 52 orang memiliki sikap unfavorable (56%), sikap berdasarkan komponen kognitif sejumlah 47 orang memiliki sikap favorable (51%), berdasarkan komponen afektif sejumlah 49 orang memiliki sikap favorable (53%) dan berdasarkan komponen konatif sejumlah 48 orang memiliki sikap unfavorable (52%). Saran Untuk Puskesmas Jayagiri perlu mengadakan kegiatan rutin atau berkala penyuluhan dampak dari stigma dan diskrimasi terhadap ODHA serta sosialisasi kesehatan khususnya kepada masyarakat di RW 05 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Hubungan Kecemasan Remaja Putri Kelas VII Dengan Kejadian Dysmenorrhea Di SMPN 27 Bandung Eti Sukmiati; Marjani Khoirunnisa; D Rahayu
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.312 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.4

Abstract

Dysmenorrhea merupakan masalah ginekologis yang sering dialami oleh remaja, di Indonesia angka kejadian dysmenorrhea sebanyak 64,25%, hal ini mengakibatkan konsentrasi dan motivasi belajar menurun. Faktor yang juga memengaruhi dysmenorrhea yaitu kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan remaja putri kelas VII dengan kejadian dysmenorrhea di SMPN 27 Bandung. Jenis penelitian ini adalah survey analitik, dengan desain cross sectional, jumlah sampel 67 responden, ditentukan dengan teknik stratified random sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan responden yang mengalami kecemasan sebanyak 37 (55,2%), kejadian dysmenorrhea sebanyak 52 (77,6%), tidak dysmenorrhea 15 (22,4%). Hasil uji statistik chi square didapatkan (p=0,005; OR= 7,556 (1.885-30.279) CI 95%). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kecemasan remaja putri dengan kejadian dysmenorrhea. Diharapkan tenaga kesehatan ikut berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan mengenai menstruasi.
Gambaran Tingkat Burnout Pada Guru SLB Di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung Firda Fauziah; Rina Kartikasari
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.534 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.5

Abstract

Seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki peranan untuk membentuk kehidupan seseorang. Guru memiliki pekerjaan yang tidak mudah terutama untuk menghadapi anak tunarungu, karena pengasuhan, perawatan, pembimbingan, dan pendidikan terhadap anak tunarungu lebih sulit sehingga kondisi seperti ini sering menyebabkan guru menjadi burnout.Penelitian dilakukan di SLB B Negeri Cicendo kota Bandung dikarenakan jumlah murid tunarungu yang banyak tetapi tenaga pengajar yang sedikit. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran burnout pada guru SLB B Negeri Cicendo kota Bandung dalam dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan penghargaan terhadap diri sendiri serta faktor-faktor penyebabnya. Burnout merupakan reaksi emosi negatif yang terjadi dilingkungan kerja. Jenis penelitian adalah deskriptif, menggunakan metode sampling jenuh berjumlah 22 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout yang dirasakan oleh responden pada dimensi kelelahan emosional adalah tingkat rendah (86,36%), dimensi depersonalisasi memiliki burnout tingkat rendah (77,27), dan dimensi penghargaan diri sendiri memiliki tingkat sedang (54,55%). Faktor-faktor yang menjadi sumber burnout pada responden antara lain karakteristik anak didik yang tergolong sulit ditangani dan beban kerja yang berlebih karena keterbatasan tenaga pengajar. Diharapkan penambahan jumlah guru di SLB-B Negeri Cicendo kota Bandung dapat mengurangi tingkat burnout.
Hubungan Penerapan Pendidikan Seks Oleh Orangtua Kepada Anak Tunagrahita Di SLB-C YPLB Cipaganti Bandung 2009 Tenang Juvita Sitepu
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.064 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.6

Abstract

Manusia sepanjang hidupnya akan mengalami perkembangan seksualitas, sejak kanak-kanak, remaja hingga masa dewasa. Secara alamiah seorang anak akan mengalami tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun mental. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga sangat penting, termasuk pendidikan seks pada anak tunagrahita. Pendidikan seks anak-anak tunagrahita (kebutuhan khusus) membutuhkan pola layanan tersendiri. Anak tunagrahita kecerdasannya (intelegensi) dibawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan Dibutuhkan pendampingan khusus orangtua untuk menyiapkan anak tunagrahita memasuki masa remaja terutama pendidikan seksnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana penerapan pendidikan seks oleh orangtua kepada anak tunagrahita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional, data primer, pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling kepada responden langsung dengan menggunakan kuisioner pada orangtua dan anak tunagrahita di SLB - C YPLB Cipaganti Bandung.. Data diolah dengan menggunakan uji statistik Chi Square, dan disajikan dalam bentuk tabel. Didapatkan pendidikan seks yang diberikan 86.67% orangtua telah memberikan pendidikan seks kepada anak mereka, dimana 66.67% pendidikan seks tersebut sudah diterapkan dan terdapat hubungan (p value = 0,002) ≤ (α = 0,05). Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan seks yang diberikan oleh orangtua dengan penerapannya pada anak tunagrahita.
Uji Diagnostik Soal Pilihan Ganda Berbasis Kasus Dan Script Concordance Test Dalam Penentuan Kompetensi Penalaran Klinis Mahasiswa D3 Kebidanan Lia Nurwiliani
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.332 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.7

Abstract

Kemampuan penalaran klinis sangat penting untuk mendukung kompetensi bidan dalam mengambil keputusan klinik. Situasi gawat darurat seringkali muncul tidak terduga, seperti halnya kasus-kasus perdarahan. Kompetensi penalaran klinik bidan dalam mengatasi perdarahan tersebut perlu dikuasai dan diuji dengan alat uji yang baik. Dua set soal tentang perdarahan dalam bentuk Soal Pilihan Ganda Berbasis Kasus (SPGBK) dan Script Concordance Test (SCT) telah dikembangkan. Perlu diketahui bagaimana nilai diagnostik SCT, SPGBK dalam menyaring mahasiswa yang belum kompeten dalam penalaran klinis. Penelitian potong silang dilakukan terhadap 62 subjek penelitian, yakni Mahasiswa tingkat 3 program Studi DIII kebidanan Poltekes TNI AU Ciumbuleuit yang telah lulus mata kuliah obstetri patologi dan ASKEB IV . Mereka yang sudah lulus dinilai sudah kompeten dalam penalaran klinis menurut hasil ujian dengan Soal Pilihan Ganda (SPG), termasuk materi ujian perdarahan. Responden diminta untuk mengerjakan 3 set soal, yakni SPG, SPGBK dan SCT. Nilai dari setiap jenis soal dianalisis untuk membandingkan kinerja tiap jenis soal dengan uji diagnostik. Korelasi antara nilai mahasiswa dalam dua ujian (SPGBK & SCT) diuji dengan uji korelasi Pearson Product Momen. Kesepakatan antara jenis soal dalam menilai penalaran klinis, diuji dengan metode Bland- Altman. Hasil hitung sensitifitas SPGBK 72,5%, spesifisitas 45%, Nilai Duga Positif (NDP) 70,7%, Nilai Duga Negatif (NDN) 47,6%, Rasio Kemungkinan Positif (RKP) 1,3 dan Rasio Kemungkinan Negatif (RKN) 0,6. Hasil hitung sensitifitas SCT 67,5%, spesifisitas 27,3%, NDP 62,8%, NDN 31,6%, RKP 0,93 dan RKN 1,19.Nilai r-hitung uji korelasi SPGBK dan SCT adalah r=0,08 dengan nilai p=0,496. Hasil uji Bland Altman menunjukkan selisih simpangan kesepakatan SPG dan SPGBK adalah 68,9, selisih simpangan kesepakatan SPG dan SCT adalah 66,9 dan selisih simpangan kesepakatan SPGBK dan SCT adalah 43,3. Batas simpangan yang dapat diterima adalah 44. Penelitian ini menunjukkan bahwa SPGBK dan SCT tidak dapat menggantikan SPG dalam menguji penalaran klinis. Tidak terdapat korelasi antara skor SCT dan SPGBK diduga karena karakteristik alat uji yang berbeda. Meskipun demikian SCT dan SPGBK sama-sama dapat digunakan dalam menguji penalaran klinis.
Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Efroliza Efroliza; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.233 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.8

Abstract

Angka Kejadian Tidak Diharapkan di berbagai dunia masih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien masih belum optimal. Salah satu aspek keberhasilan dalam keselamatan pasien adalah kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling yaitu 68 responden perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,5% responden menyatakan kepemimpinan efektif, dan 69,1% responden memiliki pelaksanaan keselamatan pasien yang baik. Ada hubungan yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan keselamatan pasien (p value = 0,024). Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk dapat meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien dengan dibentuknya penanggung jawab dalam bidang keselamatan pasien di ruangan terintegrasi dengan tenaga medis lainnya.
Gambaran Tingkat Stress Perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung Ero Haryanto
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.314 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.9

Abstract

Kondisi klien yang gawat darurat, beban kerja yang tinggi, tuntutan kerja dan pelayanan yang bersifat segera, lingkungan kerja secara fisik dan psikologi yang kurang kondusif, dapat menjadi sumber stress bagi perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat stress perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif. Teknik sampel menggunakan total sampling yaitu 23 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,52% responden mengalami tingkat stress sedang. Tingkat stress berdasarkan karakteristik responden menunjukan bahwa umur ≤40 tahun mengalami tingkat stress sedang yaitu 76,93% responden, berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan mengalami tingkat stress sedang 64,29%, tingkat stress berdasarkan status perkawinan menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah mengalami tingkat stress sedang 60%, tingkat stress berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan D3 Keperawatan mengalami tingkat stress sedang 52,63%, tingkat stress berdasarkan lama kerja responden menunjukan bahwa responden dengan lama kerja 1-5 tahun mengalami tingkat stress sedang 88,89%. Kesimpulan penelitian ini adalah responden mengalami tingkat stress sedang. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk dapat membuat kebijakan dalam pengelolaan manajemen stress terhadap perawat misalnya dengan mengadakan rekreasi terencana dan peningkatan dukungan sosial.
Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kekambuhan Malaria Di Ruang Internal Rumah Sakit Umum Daerah Yowari Kabupaten Jayapura Puji Rahayu; Tri Wahyu M; Anastasia Anna
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.494 KB) | DOI: 10.58550/jka.v3i2.10

Abstract

Penyakit malaria merupakan masalah utama di banyak daerah tropis dan subtropis. Berdasarkan WHO setengah dari penduduk dunia beresiko terkena malaria. Masih tingginya angka kejadian kekambuhan pada penderita malaria di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang masih rendah serta sikap pencegahan dan pencarian pengobatan yang kurang baik pada saat kejadian malaria. Dari fenomena yang ditemukan masalah malaria semakin sulit untuk diatasi dan diperkirakan akan menjadi hambatan bagi keberhasilan pembangunan kesehatan, oleh karena kejadian kesakitan berlangsung berulang kali. Seorang penderita malaria bisa mengalami serangan ulang antara 2 atau 3 bahkan lebih pada periode tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling dengan 18 responden yang menderita malaria di ruang internal RSUD Yowari Kabupaten Jayapura. Proses pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dengan uji korelasi yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian tentang pengetahuan menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik 11 responden atau (61.1%), memiliki pengetahuan cukup 5 responden (27.8%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang 2 responden (11.1%). Berdasarkan hasil penelitian kekambuhan menunjukkan 7 responden yang mengalami kekambuhan atau sering terjadi kekambuhan (38.9%). Sedangkan 11 responden atau (61.1%) jarang kambuh. Pada uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p value 0.030 <alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kekambuhan malaria.
Sikap perawat Mengenai Timbang Terima pasien di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun Dedy Rachman; Nur Syam Shalamatus Sadriati; Nisa Utami
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.588 KB) | DOI: 10.58550/jka.v5i1.11

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena timbang terima dilaksanakan dengan cara kebiasaan. Timbang terima pasien adalah metode penyampaian informasi yang relevan oleh tim perawat pada saat transfer pasien agar terjalin hubungan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran sikap perawat mengenai timbang terima pasien di RSAU dr. M. Salamun. Sikap yaitu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi, sampel sebanyak 111 responden, menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh yang sudah di uji validitaskan sebesar 0,487- 0,986, menggunakan instrument likert. Hasil penelitian 66 responden (60%) memiliki hasil sikap unfavorable. Sedangkan subvariabel 57 responden (51%) favorabel sikap kognitif, sikap afektif 67 responden (60%) unfavorable dan sikap konatif 78 responden (70%) dalam kategori unfavorable. Saran bagi perawat diberbagai ruangan RSAU dr. M. Salamun melaksanakan timbang terima, agar tidak dijadikan beban saat melakukan kegiatan, untuk memicu perawat semangat dalam menjalankan kegiatan dengan cara pemeberian penghargaan kepada perawat yang menjalankan timbang terima sesuai dengan ketentuan.

Page 1 of 15 | Total Record : 149