cover
Contact Name
bakhrul huda
Contact Email
bakhrul.huda@uinsby.ac.id
Phone
+6281331303883
Journal Mail Official
el-qist@uinsby.ac.id
Editorial Address
Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
El-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB)
ISSN : 22527907     EISSN : 27160335     DOI : 10.15642/elqist.v10i1.267
el-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam satu tahun, bulan April dan Oktober, berisi kajian-kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, baik berupa artikel konsepsional ataupun hasil penelitian
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist" : 7 Documents clear
Analisa Tingkat Kesehatan PT. Bank BTPN Syariah Tbk. Periode 2016 -2020 dengan Metode Camels, RGEC dan Altman Z-Score: Bank Health Level Analysis Using Camels, RGEC, and Altman Z-Score Methods on PT. Bank BTPN Syariah Tbk. Period 2016 -2020 Reni Kristiana Ashuri; Muhamad Nadratuzzaman Hosen
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.77-95

Abstract

Abstract: This study aimed to analyze the soundness of one of the Islamic banks in Indonesia, namely PT. Bank BTPN Syariah Tbk. This study is descriptive research with a quantitative approach. The data used is secondary data obtained from the annual financial statements of Bank BTPN Syariah for the period 2016-2020. The analytical technique used is the CAMELS, RGEC and Altman Z-Score methods. The overall study results show that the health of Bank BTPN Syariah in the period 2016-2020 is at the 'Very Healthy' level on the CAMELS assessment, while the RGEC assessment shows the 'Very Healthy' level and the 'Healthy' rating on the Altman Z-Score assessment. The excellent health condition of Bank BTPN Syariah during the Covid-19 pandemic was apparently inseparable from the management's efforts to carry out appropriate, focused and planned strategies and risk mitigation. The three analytical methods show similar results, so they can be used as a reference for calculating the health of other Islamic banks. Keywords: Bank Soundness Level; CAMELS; RGEC; Altman Z-Score.   Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat Kesehatan salah satu Bank Syariah di Indonesia, yaitu PT. Bank BTPN Syariah tbk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari laporan keuangan tahunan Bank BTPN Syariah periode 2016-2020. Teknik analisis yang digunakan adalah metode CAMELS, RGEC dan Altman Z-Score. Hasil penelitian secara keseluruhan memperlihatkan bahwa kesehatan Bank BTPN Syariah pada periode 2016-2020 berada pada tingkat ‘Sangat Sehat’ pada penilaian CAMELS, sedangkan penilaian RGEC menunjukkan tingkat ‘Sangat Sehat’ serta peringkat ‘Sehat’ pada penilaian Altman Z-Score. Kondisi kesehatan Bank BTPN Syariah yang baik pada masa pandemi Covid-19 ternyata tidak lepas dari usaha manajemen dalam melakukan strategi serta mitigasi risiko yang tepat, fokus dan terencana. Ketiga metode analisis menunjukkan hasil yang serupa sehingga dapat dijadikan acuan perhitungan untuk menilai kesehatan Bank Syariah yang lain. Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank; CAMELS; RGEC; Altman Z-Score.  
The Role of the Entrepreneurship Character of Islamic Students in the Economic Independence of Islamic Boarding Schools in Bangkalan: Peran Karakter Entrepreneurship Santri dalam Kemandirian Ekonomi Pesantren di Bangkalan Taufiqur Rahman; Alan Su’ud Ma’adi
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.38-56

Abstract

Abstract: This study aims to find out the entrepreneurial character of students in Islamic boarding schools, which functions to see phenomenologically the involvement of students in realizing the economic independence of Islamic boarding schools because, so far, Islamic boarding schools are only seen as Islamic educational institutions, but Islamic boarding schools as a community empowerment institution in the economic field still have not been exposed in detail and holistically. This study focuses on knowing the entrepreneurial character of students at Islamic boarding schools in the Bangkalan district and knowing the role of the entrepreneurial character of students with their involvement in advancing the economic independence of Islamic boarding schools in Bangkalan Regency, especially in Al-Hikam and Raudlatul Mutaallimin Islamic Boarding School. This study uses a qualitative approach. The data collection technique uses documentation involving observation and in-depth interviews with several Islamic boarding schools students and caregivers (Kiai) and boarding school administrators. At the same time, data analysis uses descriptive phenomenological analysis to elucidate descriptively and introspectively all consciousness of the human form and its experience in sensory, conceptual, moral, aesthetic, and religious aspects. The results of this study show that the model for inculcating entrepreneurial character values in two Islamic boarding schools in Bangkalan Regency is through explanations to students about the success of the Prophet Muhammad as an entrepreneur and through motivational words from caregivers during recitation activities of Yellow Book related to the importance of the entrepreneurship. At the same time, the role of the character of entrepreneurship in the economic independence of Islamic boarding schools is framed as being an assistant caregiver as a facilitator for other students for training students and proposing ideas to caregivers in the selection of business units established in the Islamic boarding school. Keywords: Character; Entrepreneurship; Independence; Islamic Boarding School.   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter wirausaha santri di pesantren, yang berfungsi untuk melihat secara fenomenologis keterlibatan santri dalam mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren karena selama ini pesantren hanya dipandang sebagai lembaga pendidikan semata. Sehingga pesantren sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi masih belum terekspos secara detail dan holistik. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui karakter wirausaha santri pondok pesantren di Kabupaten bangkalan dan ingin mengetahui peran karakter wirausaha santri dengan keterlibatannya dalam memajukan kemandirian ekonomi pesantren khususnya di pesantren al-Hikam dan Raudlatul Mutaallimin yang menjadi objek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi berupa observasi dan wawancara mendalam dengan beberapa santri, pengurus dan Kiai pesantren. Sementara itu, analisis data menggunakan analisis deskriptif fenomenologis untuk menguraikan secara deskriptif dan introspektif seluruh kesadaran bentuk manusia dan pengalamannya dalam aspek indrawi, konseptual, moral, estetika, dan religi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model penanaman nilai karakter kewirausahaan di dua pesantren di Kabupaten Bangkalan tersebut adalah melalui penjelasan kepada santri tentang keberhasilan Nabi Muhammad Saw. sebagai wirausahawan, dan juga melalui kata-kata motivasi dari Kiai saat kegiatan pengajian kitab Kuning. Sementara itu, peran karakter entrepreneurship dalam kemandirian ekonomi pesantren dibingkai sebagai asisten Kiai sebagai fasilitator bagi santri lainnya untuk melatih santri dan memberikan ide kepada pengasuh dalam pemilihan unit usaha yang didirikan di pesantren. Kata Kunci: Karakter; Kewiraswastaan; Kemandirian; Pondok Pesantren.  
Business Analysis of Selling and Buying Non-Fungible Tokens (NFT) at MarketPlace OpenSea according to The Perspective of Islamic Law: Analisis Bisnis Jual Beli Non Fungible Token (NFT) Pada MarketPlace OpenSea Menurut Perspektif Hukum Islam Sundari Sundari; Siti Nur Faiza; Lailatul Rahma
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.1-16

Abstract

Abstract: Non-Fungible Token is a digital asset in the form of a certificate of ownership of an artwork, such as photos, videos, songs, or games in virtual form. These digital assets are stored in the Blockchain. NFT is a derivative of cryptocurrency, and the difference is that crypto-assets such as Bitcoin are the same as physical money because they have an exchange rate and can be traded. Meanwhile, NFT does not have the exact exchange rate because of its unique nature. NFT opens new investment opportunities for investors in the country to market their work in the global market. Since the Ghozali everyday phenomenon, many people have started following Ghozali's steps by selling various kinds of NFTs in the form of selfie ID cards, pornographic content, and self-identity that contain elements of ḍarar. The study method in this research is case study qualitative phenomenology. This study aims to identify and analyze the business of buying and selling NFT on the opensea.io marketplace from an Islamic perspective. This study shows that the more people who can see the opportunities and gaps in the NFT business, the more people will be engaged in the NFT buying and selling business. Buy and sell NFT using cryptocurrency as an illegal commodity to trade because crypto-assets contain elements of gharar, ḍarar, and qimār. Even though the form of this NFT exists, when this NFT is transacted using Cryptocurrencies whose form does not exist, it can be said that this buying and selling transaction is invalid. Keywords: Buy and Sell; NFT; Opensea.io; Artwork.   Abstrak: NFT atau Non Fungible Token merupakan aset digital berupa sertifikat kepemilikan sebuah karya seni, seperti foto,vidio, lagu, atau game dalam bentuk virtual. Aset digital ini disimpan dalam blockchain. NFT merupakan turunan dari cryptocurrency, bedanya aset kripto seperti bitcoin sama halnya dengan uang fisik karena memiliki nilai tukar dan dapat diperdagangkan. Sedangkan, NFT tidak memiliki kesamaan nilai tukar karena sifatnya yang unik. NFT membuka peluang investasi baru bagi para investor di tanah air untuk memasarkan karyanya di pasar global. Semenjak fenomena Ghozali Everyday yang menjadikan foto selfinya sebagai NFT ramai diperbincangkan dimedia sosial banyak sekali yang mulai mengikuti jejak Ghozali menjual berbagai macam NFT dalam bentuk selfi KTP, konten pornografi, dan identitas diri yang mengandung unsur ḍarar (bahaya). Metode penelitian dalam penelitian ini ialah kualitatif studi kasus fenomenologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa bisnis jual beli NFT pada market place opensea.io dalam perspektif Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan Semakin banyak masyarakat yang bisa melihat kesempatan dan celah dari bisnis NFT maka akan semakin banyak masyarakat yang bergerak dalam bisnis jual beli NFT Namun sangat disayangkan untuk saat ini NFT ditransaksikan menggunakan mata uang Cryptocurrency. Jual beli NFT menggunakan mata uang  crypto sebagai komoditi haram untuk diperdagangkan. Sebab aset cyripto mengandung unsur gharar, ḍarar, dan qimār. Sekalipun wujud dari NFT ini ada namun ketika NFT ini ditransaksikan menggunakan Cryptocurency yang wujudnya tidak ada maka bisa dikatakan transaksi jual beli ini tidak sah. Kata Kunci: Jual Beli; NFT; Opensea.io; Karya Seni.
Diversifikasi Pendanaan: Dampak pada Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia: Funding Diversification: Impact on the Performance of Islamic Commercial Banks in Indonesia Afdhal Yaman; Mohammad H. Holle
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.96-110

Abstract

Abstract: The implementation of the diversification strategy carried out by banks and how it impacts performance has become an exciting issue for academics and management practitioners to discuss because the final result of implementing the strategy is still debatable whether it can bring benefits or otherwise harm banking performance. Islamic banks, as banks that are still in the stage of development, have more significant potential to benefit from implementing a diversification strategy. This study aims to examine the effect of diversification on the performance of Islamic commercial banks in Indonesia, especially funding diversification during the 2010-2020 period. Sources of data were obtained from the official website of the Financial Services Authority www.ojk.go.id, and every Islamic commercial bank. Panel data analysis was used to regress the variables in this study. The cost to income ratio (BOPO) represents cost efficiency as a proxy for measuring the performance of Islamic commercial banks. The size of the bank, which is interacted with the diversification of funding, is used as a moderating variable. This study shows that the effect of funding diversification on Islamic commercial banks is positive and significant, and there is an interaction between bank size and funding diversification that affects the performance of Islamic commercial banks in the opposite direction. Keywords: Diversification; Adjusted Hirshmann-Herfindahl index; Cost-efficiency.   Abstrak: Penerapan strategi diversifikasi yang lakukan oleh perbankan dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja telah menjadi isu yang menarik bagi para akademisi maupun praktisi manajemen untuk dibahas karena hasil akhir dari penerapan strategi tersebut masih diperdebatkan apakah dapat membawa manfaat atau sebaliknya berdampak negatif terhadap kinerja perbankan. Bank syariah sebagai bank yang masih dalam tahapan untuk berkembang memiliki potensi yang lebih besar untuk memperoleh manfaat dari penerapan strategi diversifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh diversifikasi terhadap kinerja bank umum syariah di Indonesia khususnya diversifikasi pendanaan selama periode tahun 2010-2020. Sumber data diperoleh dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id dan setiap bank umum syariah. Analisis data panel digunakan sebagai metode dalam meregresi variabel-variabel pada penelitian ini. Rasio biaya terhadap pendapatan (BOPO) merepresentasikan efisiensi biaya sebagai proksi pengukuran kinerja bank umum syariah. Ukuran bank yang diinteraksikan dengan diversifikasi pendanaan digunakan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh diversifikasi pendanaan terhadap bank umum syariah adalah positif signifikan dan terdapat interaksi antara ukuran bank dengan diversifikasi pendanaan yang memengaruhi kinerja bank umum syariah secara berlawanan. Keywords: Diversifikasi; Adjusted Hirshmann-Herfindahl Index; Efisiensi Biaya.
Determinants of Customer Switching Intention: Empirical Evidence from Sharia Bank Mergers in Indonesia: Determinasi Beralihnya Nasabah: Fakta Empiris dari Merger Bank Syariah di Indonesia Rina Qurniawati; Yulfan Nurohman; Aulia Fatharani
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.17-37

Abstract

Abstract: This study examines the factors that affect customers switching intentions after three state-owned Indonesian sharia banks merge. Study on changing behavior in retail banks, especially in Islamic banks, is still rare. Especially in the context of mergers and acquisitions, this research is essential to do. The risk of losing customers in mergers and acquisitions (M&A) is very high because, during the integration phase, management often focuses on internal issues, leaving aside critical customer-related tasks. Therefore, a deeper understanding of the concept of M & A in the disciplines of marketing and consumer behavior is clearly needed to benefit academic knowledge and marketing practice. A total of one hundred and fifty respondents are selected using the quantitative method as sources of data collection. The questionnaires are distributed using a purposive sampling method in Surakarta, Indonesia. The software used for analysis is SEM-PLS. The results of this study state that inconvenience and religious motivation influence customer switching intentions. However, attitude and availability of suitable banks as a moderating variable did not influence customer switching intentions. This unsupport hypothesis is that the three Islamic banks merged are the banks under Badan Usaha Milik Negara (BUMN). When the merger occurs, Companies must increase marketing costs to retain existing customers. Future studies can explore the perceptions of bank employees to get their views on why customers consider switching banks when a merger occurs. Keywords: Mergers; Switching Intention; Inconvenience; Attitude; Religious Motivation. Abstrak: Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi niat berpindahnya nasabah setelah tiga bank syariah milik pemerintah melakukan merger. Penelitian tentang perubahan perilaku di bank ritel, khususnya di bank syariah, masih jarang dilakukan. Khususnya dalam konteks merger dan akuisisi, maka penelitian ini penting dilakukan. Risiko kehilangan pelanggan dalam merger dan akuisisi sangat tinggi karena, selama fase integrasi, manajemen sering kali berfokus pada masalah internal, mengesampingkan tugas penting terkait pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep M&A dalam disiplin pemasaran dan perilaku konsumen jelas diperlukan untuk memberi manfaat bagi pengetahuan akademis dan praktik pemasaran. Ada seratus lima puluh responden dipilih dengan menggunakan metode kuantitatif sebagai sumber pengumpulan data. Kuesioner disebarkan dengan menggunakan metode purposive sampling di kota Surakarta, Indonesia. Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis adalah SEM-PLS. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketidaknyamanan dan motivasi keagamaan mempengaruhi niat berpindah pelanggan. Namun, sikap dan ketersediaan bank yang sesuai sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi niat berpindahnya nasabah. Temuan ini tidak sesuai dengan hipotesis yang mana ketiga bank syariah yang merger adalah bank-bank yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara. Ketika merger terjadi, Perusahaan harus meningkatkan biaya pemasaran untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Penelitian ke depan dapat mengeksplorasi persepsi karyawan bank untuk mendapatkan pandangan mereka tentang mengapa pelanggan mempertimbangkan untuk beralih bank ketika terjadi merger. Kata Kunci: Merger; Beralih Niat; Ketidaknyamanan; Sikap; Motivasi Keagamaan.
Konsep Wisata Halal dan Hak-hak Wisatawan dalam Perspektif Fikih: The Concept of Halal Tourism and The Tourist Rights in an Islamic Jurisprudence Perspective Bakhrul Huda
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.57-76

Abstract

Abstract: This study aims to answer what are the provisions of Halal Tourism from the perspective of Fiqh? How can a tourist area be said to be halal (permitted in Islam)?, and what are the rights of tourists to Halal Tourism destinations?. By using non-interactive qualitative research, data in this study were collected from the verses of the Qur'ān, Matan Hadīth, Maqālah (statement and opinion) of the Moslem scholars regarding the explanations of these verses and Hadīth, also articles and proceedings relevant to the theme. The result of the study is that tourism can be categorized in the halal category as long as it does not leave one of the following destinations; going to Ḥaram (The Sacred Mosque), connecting kinship, visiting Ulamā’ or pious people, recreation for body and soul refreshment, fulfilling invitations or shar'ī events, service or work and da'wah. A tourist area can be categorized as a halal by fulfilling the following conditions; facilities of worship are available, there are no haram or munkar facilities, there is no haram food and drink, giving a tourists rights, there is no injustice, environmentally friendly, preserves local norms and values ​​as long as it does not conflict with sharia values. Meanwhile, the rights of tourists visiting the Halal Tourism area are; getting life protection, getting access to worship, guaranteed luggage safety, getting the facilities offered, and being protected from injustice. Keywords: Halal Tourism Concept; Halal Tourism Area; Tourist Rights; Fiqh   Abstrak: Penelitian dalam artikel ini ingin menjawab bagaimana ketentuan Wisata Halal dalam perspektif Fikih? Bagaimana area wisata dapat dikatakan halal?, dan apa hak-hak wisatawan destinasi Wisata Halal?. Dengan menggunakan penelitian kualitatif non-interaktif, data dikumpulkan dari Ayat al-Qur’an, Matan Hadis, maqālah para ulama tentang penjelasan Ayat dan Hadis tersebut, artikel dan prosiding yang relevan dengan tema. Hasilnya, bahwa Wisata dapat masuk kategori Halal selama tidak keluar dari salah satu tujuan berikut; pergi ke Tanah Haram, silaturrahim, menziarahi Ulama atau orang saleh, rekreasi penyegaran jiwa dan raga, memenuhi undangan atau acara yang shar‘ī, dinas atau kerja dan dakwah. Sebuah area wisata dapat dikatakan Halal jika memenuhi semua ketentuan sebagai berikut, yaitu; tersedia sarana ibadah, tidak ada fasilitas haram atau munkar, tidak ada makanan-minuman haram, memberikan hak-hak wisatawan, tidak ada kezaliman, ramah lingkungan, melestarikan norma dan nilai setempat selama tidak bertentangan dengan syariah. Sedangkan hak-hak wisatawan yang berkunjung di area Wisata Halal adalah; mendapat perlindungan jiwa, mendapatkan akses ibadah, terjamin keamanan barang bawaan, mendapatkan fasilitas yang ditawarkan, dan terjaga dari kezaliman. Kata Kunci: Konsep Wisata Halal; Area Wisata Halal; Hak Wisatawan; Fikih
Determinant of Indonesian Sovereign Retail Sukuk’s Return: Determinan Return Sukuk Ritel Negara Indonesia Firsty Izzata Bella; Fitria Idham Chalid
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 1 (2022): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2022.12.1.111-124

Abstract

Abstract: Retail Sukuk is one of the Islamic investment instruments that Muslim investors can choose in investing and can be used by the government as an alternative to financing the APBN deficit. This study aims to determine the effect of liquidity risk, inflation risk, and market risk on the return of Retail State Sukuk (SUKRI). A sampling of Retail Sukuk Series 009 (SR009) was conducted using the purposive sampling method with the consideration that the maturity of the series is the latest and can be traded on the secondary market. Through a multiple linear regression model with the Ordinary Least Square (OLS) analysis technique, the results indicated that simultaneously all independent variables (liquidity, inflation, and interest rates) had a significant effect on return (Yield). While partially the results have shown between each different variable where liquidity has a significant negative effect on yield, interest rates show a significant positive effect. In contrast, inflation has no significant effect on yield. The results of this study can be utilized as a reference for investors in making decisions to choose SUKRI as their investment portfolio because the yield can be viewed from both the liquidity of the Sukuk and macro-economics conditions such as inflation and interest rates. Hence, when the interest rate increases, the investor can decide to invest in SUKRI. In addition, the results of this study can be used as a consideration for the government in regulating risk management policies and determining the returns offered to SUKRI, which will be issued for the next series. Keywords: Sukuk Yield; Liquidity Risk; Retail Sukuk; Multiple Linear Regression.   Abstrak: Sukuk ritel merupakan salah satu instrument investasi syariah yang dapat dipilih oleh investor muslim dalam berinvestasi dan dapat digunakan oleh pemerintah sebagai alternatif dalam membiayai defisit APBN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko likuiditas, risiko inflasi, dan risiko pasar terhadap return Sukuk Negara Ritel (SUKRI). Pengambilan sampel Sukuk Ritel Seri 009 (SR009) dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan jatuh tempo dari seri tersebut paling baru dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Melalui model regresi linier berganda dengan teknik analisis Ordinary Least Square (OLS), hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel independen (likuiditas, inflasi, dan suku bunga) berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil (Yield). Sedangkan secara parsial hasil yang ditunjukkan antara masing-masing variabel berbeda dimana likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap Yield, suku bunga menunjukkan pengaruh positif signifikan, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Yield. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk memilih SUKRI sebagai portofolio investasinya karena imbal hasil dapat ditinjau baik dari likuiditas Sukuk maupun kondisi makroekonomi seperti inflasi dan suku bunga. Sehingga, disaat suku bunga meningkat, maka investor dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi di SUKRI. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengatur kebijakan manajemen risiko dan menentukan imbal hasil yang ditawarkan kepada SUKRI yang akan diterbitkan untuk seri selanjutnya. Kata Kunci: Yield Sukuk; Risiko Likuiditas; Sukuk Ritel; Regresi Linear Berganda

Page 1 of 1 | Total Record : 7