cover
Contact Name
Joni Setiawan
Contact Email
setiawanjoni@yahoo.com
Phone
+628151657716
Journal Mail Official
redaksi.dkb@gmail.com
Editorial Address
Balai Besar Kerajinan dan Batik Jl. Kusumanegara No 7 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Dinamika Kerajinan dan Batik : MAJALAH ILMIAH
ISSN : 20874294     EISSN : 25286196     DOI : http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v37i1
Majalah Ilmiah : Dinamika Kerajinan dan Batik (DKB) adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil riset dan inovasi di bidang kerajinan dan batik. Ruang lingkup DKB adalah meliputi aspek bahan baku perekayasaan teknologi, proses produksi, penanganan limbah dan desain kerajinan dan batik. Jurnal ini diperuntukkan bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi industri kerajinan dan batik. Majalah Ilmiah : Dinamika Kerajinan dan Batik (DKB) is a scientific journal publishing research and innovation in field of handicrafts and batik. The scope of DKB is include raw materials, production processes, waste treatment and designs in handicrafts and batik sector. The journal is intended for researchers, scholars and practitioners from handicraft and batik.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik" : 5 Documents clear
Pewarnaan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Baku Siap Pakai Untuk Industri Kerajinan Dwi Suheryanto
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.986

Abstract

Pengolahan serat sabut kelapa menjadi bahan baku siap pakai untuk industri kerajinan antara lain adalah proses pewarnaan termasuk didalamnya proses pemutihan.       Proses pemutihan dilakukan dengan cara panas dan dingin, untuk proses pewarnaan menggunakan zat warna direk, basa, naphtol, reaktif dan bejana.       Proses pemutihan dengan cara panas pada temperatur 85°C - 90°C memberikan hasil yang relatif lebih putih bila dibandingkan dengan pemutihan cara dingin, akan tetapi dapat menurunkan kekuatan tariknya, yaitu 9,7% untuk pemutihan cara panas dan 5,6% untuk cara dingin.       Pewarnaan dengan zat warna basa memberikan hasil ketuaan warna yang baik (nilai rangking 5), sedang dengan zat warna reaktif memberikan hasil ketahanan luntur warna terhadap gosokan (nilai 4), sinar (nilai 4-5) dan pencucian (nilai 4-5) yang lebih baik dibandingkan dengan zat warna na[htol, basa, direk dan bejana.
Penelitian Penggunaan Zat Warna Prada Sulaeman Sulaeman; Tien Suhartini
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.982

Abstract

     Zat warna prada adalah sejenis zat warna metal. Di pasaran terdapat dua bentuk zat warna prada yaitu bentuk bubuk dan bentuk apsta, sedang warnanya terdiri dari dua macam warna yaitu warna eemas dan warna perak. Penggunaan zat warna prada selain  untuk batik juga digunakan untuk bahan sandang lainnya misalnya tekstil kerajinan seperti sasirangan, jumputan dan tenun ikat dengan maksud untuk mendapatkan diversifikasi produk serta meningkatkan nilai tambahnya.            Di dalam penelitian ini pasta dibuat dari zat wana prada bentuk pasta warna emas, zat warna prada bentuk bubuk warna emas dan warna perak. Sedangkan zat pembantu yang digunakan adala binder metalik, katalis DAP dan polysol. Pasta prada kemudian dilekatkan pada kain dengan menggunakan canting tulis. Keenceran pasta prada diatur dengan penambahan air.            Dari hasil evaluasi terlihat bahwa pasta prada yang dibuat dari zat warna prada emas berbentuk pasta zat warna prada bentuk zat warna emas dan perak dan binder dengan perbandingan 1:5, atau campuran keduanya dengan perbandingan 1:1 sampai 1:2 merupakan pasta prada yang cukup baik digunakan, baik dalam kelancaran pelekatan maupun ketahanan luntur terhadao pencucian, gosokan dan sinar.            Di dalam penelitian ini pasta dibuat dari zat wana prada bentuk pasta warna emas, zat warna prada bentuk bubuk warna emas dan warna perak. Sedangkan zat pembantu yang digunakan adala binder metalik, katalis DAP dan polysol. Pasta prada kemudian dilekatkan pada kain dengan menggunakan canting tulis. Keenceran pasta prada diatur dengan penambahan air.            Dari hasil evaluasi terlihat bahwa pasta prada yang dibuat dari zat warna prada emas berbentuk pasta zat warna prada bentuk zat warna emas dan perak dan binder dengan perbandingan 1:5, atau campuran keduanya dengan perbandingan 1:1 sampai 1:2 merupakan pasta prada yang cukup baik digunakan, baik dalam kelancaran pelekatan maupun ketahanan luntur terhadao pencucian, gosokan dan sinar.  
Teknologi Batik Dengan Bahan Baku Kulit Kun Lestari WF; Djiyono Djiyono
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.983

Abstract

     Penelitian proses batik dengan bahan baku kulit merupakan suatu usaha untuk memacu peningkatan desain produk-produk dari kulit yang telah ada.      Percobaan dilakukan dengan menggunakn kulit sapi (jenis kulit kras samak krom) dengan bermacam-macam cara pelekatan lilin bati, pewarnaan dan penyempurnaan. Dari percobaan ini diharapkan didapatkan teknologi proses batik yang tepat pada bahan baku kulit.     Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi yang optimal terhadap proses batik yang diterapkan adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebelum pelekatan lilin (tulis atau cap) kulit dibasahi dengan air, pewarnaan dengan menggunakan sistem coletan dengan zat warna asam, basa, rapid dan naphtol dan bahan pembantu Recalsyn PNE. Pelepasan lilin dengan menggunakn bensin yang dioleskan dari bagian dalam kulit kemudian dikerok, sedangkan penyempurnaan dengan pelapisan kulit dengan menggunakan lak Relcalaquer GC.
Penelitian Pengaruh Derajat Keasaman Pada Pencelupan Batik Sutera Subardjo Subardjo; Sulistyani Sulistyani
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.984

Abstract

     Keterbatasan sifat bahan sutera untuk batik telah mendorong dilakukannya penelitian mengenai optimalisasi proses pencelupan. Dalam penelitian ini dilakukan pencelupan sutera dengan zat warna reaktif dan indigosol dengan variasi pH:4, 5, 6 , 7 dan 8. Sebagai pembanding dilakukan pencelupan untuk kedua zat warna tersebut pada kondisi normal. Dari hasil pengujian ternyata derajat keasaman berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan beda warna.     Penelitian memberikan hasil terbaik untuk penggunaan zat warna reaktif pada kisaran pH: 7-9 sedang untuk zat warna indigosol pada kisaran pH : 3-5.
Alat Pengolah Sabut Kelapa Bagi Usaha Kecil Sentot Azis; Dwi Suheryanto
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.985

Abstract

Pengolahan sabut kelapa menjadi serat sabut kelapa telah dilakukan secara sederhana oleh para perajin, yaitu dengan cara direndam yang memerlukan waktu lama sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh prototip alat pengolah sabut kelapa yang dapat meningkatkan produktivitas dan sesuai bagi usaha kecil.Penelitian ini menghasilkan alat pengolah sabut kelapa jenis mesin pemisah serat kelapa dengan silinder bersisir (defibring machine) yang diberi kode pengenal MSK-M1. Alat ini menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di pasaran seperti: besi siku, as, bantalan peluru, multiplex, baut-mur dan sekrup kayu. Pembuatan alat ini meliputi pekerjaan-pekerjaan: potong bubut dan las; sehingga dapat dilaksanakan di bengkel kontruksi kecil.Pada uji coba di lapangan alat ini dapat menghasilkan serat kelapa kering sebanyak 3,675 s/d 4,757 kg per jam. Hasil perhitungan ekonomis menunjukkan bahwa usaha pengolahan sabut menjadi serat sabut dengan menggunakan MSK-M1 ini cukup layak untuk dilaksanakan sebagai usaha industri kecil.  Pengolahan sabut kelapa menjadi serat sabut kelapa telah dilakukan secara sederhana oleh para perajin, yaitu dengan cara direndam yang memerlukan waktu lama sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh prototip alat pengolah sabut kelapa yang dapat meningkatkan produktivitas dan sesuai bagi usaha kecil.Penelitian ini menghasilkan alat pengolah sabut kelapa jenis mesin pemisah serat kelapa dengan silinder bersisir (defibring machine) yang diberi kode pengenal MSK-M1. Alat ini menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di pasaran seperti: besi siku, as, bantalan peluru, multiplex, baut-mur dan sekrup kayu. Pembuatan alat ini meliputi pekerjaan-pekerjaan: potong bubut dan las; sehingga dapat dilaksanakan di bengkel kontruksi kecil.Pada uji coba di lapangan alat ini dapat menghasilkan serat kelapa kering sebanyak 3,675 s/d 4,757 kg per jam. Hasil perhitungan ekonomis menunjukkan bahwa usaha pengolahan sabut menjadi serat sabut dengan menggunakan MSK-M1 ini cukup layak untuk dilaksanakan sebagai usaha industri kecil.  

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

1992 1992


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 1 (2023): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 39, No 2 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 39, No 1 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 38, No 2 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 38, No 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 37, No 2 (2020): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 37, No 1 (2020): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah Vol 36, No 2 (2019): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah Vol 36, No 1 (2019): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah Vol 35, No 2 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah Vol 35, No 1 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah Vol 34, No 2 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 34, No 1 (2017): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH Vol 33, No 2 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 33, No 1 (2016): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 32, No 2 (2015): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 32, No 1 (2015): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 31, No 2 (2014): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 31, No 1 (2014): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 30, No 2 (2013): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 30, No 1 (2013): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 32, No 2 (2012): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 31, No 1 (2012): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 28, No 1 (2011): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 27, No 1 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 28 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 26 (2009): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 25 (2008): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 24 (2007): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 23 (2006): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 22 (2005): Dinamika Kerajinan dan Batik No 21 (2004): Dinamika Kerajinan dan Batik No 19 (2001): Dinamika Kerajinan dan Batik No 18 (2001): Dinamika Kerajinan dan Batik No 16 (1997): Dinamika Kerajinan dan Batik Vol 15 (1996): Dinamika Kerajinan dan Batik No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik No 9 (1991): Dinamika Kerajinan dan Batik No 8 (1988): Dinamika Kerajinan dan Batik No 7 (1987): Dinamika Kerajinan dan Batik More Issue