cover
Contact Name
Dwi Septian Wijaya
Contact Email
admin@jhtm.or.id
Phone
+6281334291827
Journal Mail Official
admin@jhtm.or.id
Editorial Address
Jl Gas Alam No 59 Depok
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Journal of Holistic and Traditional Medicine (JHTM)
ISSN : 25414178     EISSN : 25415409     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Holistic and Traditional Medicine aims to stimulate the discovery and development of holistic care, complementer medicine, herbal and traditional medicine. We accept articles on the holistic care, complementer medicine, herbal, cultivation and extraction of raw materials, the analysis of these materials’ phytochemical/pharmacological effects or toxicity, or the potential applications of natural extracts, fractions, or compounds in the formulation of traditional medicine. Research articles, case studies, and short communications are accepted and literature reviews will be accepted.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine" : 4 Documents clear
RELAKSASI PROGRESIF PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KECEMASAN DI PANTI WERDHA MULIA I CIPAYUNG Nova Riani
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ansietas atau kecemasan adalah suatu keadaan perasaan yang kompleks berkaitan dengan perasaan takut, sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung berdebar napas pendek atau nyeri nyeri dada. Gangguan ansietas mungkin juga akibat adanya gangguan di otak yang berhubungan dengan gangguan fisik atau gangguan kejiwaan (Keliat, 2011, hlm.15). Bagi orang yang penyesuaiannya baik, maka kecemasan dapat cepat diatasi dan ditanggulangi. Bagi orang yang penyesuaiannya kurang baik, maka kecemasan merupakan bagian terbesar dalam kehidupannya (Ari, 2010, 11). Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya (Fatimah, 2010, hlm.3). Prevalensi dunia orang berusia 60 tahun atau lebih sebesar 900 juta pada tahun 2015 dan akan meningkat sekitar 2 miliar pada tahun 2050 (WHO, 2015). Pada tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,34%. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk (Maryam, 2011, hlm.9). Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwapersentase lansia di Indonesia sebesar 7,6 %. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 8,0 % dan masih akan bertambah pada tahun 2014 menjadi 8,2 % (BPS, 2013, hlm.29). Pada tahun 2015 jumlah lansia di Jawa Tengah adalah 11,8%. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 10,3% (BPS, 2013, hlm.30). Stres merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling banyak dihadapi pada lanjut usia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa angka prevalensi stres pada lanjut usia umumnya bervariasi antara 10% dan 20%, tergantung pada situasi budaya. Secara keseluruhan populasi lanjut usia dengan stres ringan, stres sedang, dan stres berat bervariasi dalam tingkat keparahan (Sapkota & Pandey, 2013). Dari hasil penelitian juga didapatkan prevalensi lansia yang mengalami stres di dunia berkisar 4,7-16% (Barua, 2011)). Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Relaksasi nafas dalam, relaksasi progresif, distraksi adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres. Tindakan untuk mengatasi kecemasan ada 2 cara yaitu farmakologi dan nonfarmakologi. Tindakan nonfarmakologi diantaranya adalah relaksasi, distraksi, aromaterapi, dan massage. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu Tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Relaksasi otot progresif adalah Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks (Herodes, 2010, dalam Kushariyadi, 2011, hlm.107). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Praptini (2012) dengan judul “Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi di rumah singgah kanker Denpasar” menggunakan uji tes MannWhitney diperoleh p value 0,002 (<0,05), maka didapatkan kesimpulan Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan. Penelitian lain oleh Ari (2010) dengan “Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta” menggunakan uji Mann-Whitney U test berkesimpulan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian relaksasi otot progresif dapat berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada lansia. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa Relaksasi otot progresif yang dilakukan 1 kali sehari selama 7 hari dapat menurunkan ratarata kecemasan pada lansia dengan di panti Werdha Budhi Mulia 1 cipayung.
PEMBERIAN DAUN KELOR TERHADAP PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI) Dwi Septian Wijaya
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan ibu kepada bayinya. Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi yang primer bagi anak sejak dilahirkan sampai ia mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan. ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan enzim. Faktor penyebab rendahnya pemberian ASI ekslusif, salah satu diantaranya adalah ibu menyusui merasa jumlah ASI yang diberikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak. Upaya dalam peningkatan produksi ASI bisa dilakukan dengan cara melakukan perawatan payudara sejak dini dan rutin, memperbaiki teknik menyusui, atau dengan mengkonsumsi makanan yang dapat mempengaruhi produksi ASI (galaktogogum). Beberapa tanaman dinyatakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan melancarkan pengeluaran ASI salah satunya adalah daun kelor. Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan pangan lokal yang dapat dibuat dalam kuliner ibu menyusui, karena mengandung fitosterol yang meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (laktogogum).
STUNTING PADA BALITA Meliana Nursihhah
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan tubuh manusia terjadi setiap saat, pertumbuhan mencakup perubahan fisik yang terjadi sejak periode prenatal sampai massa dewasa lanjut yang dapat berupa kemajuan atau kemunduran. Anak yang berusia muda pertumbuhannya lebih cepat di banding anak yang lebih tua. Pertumbuhan yang terhambat (stunting), merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Stunting - atau terhambatnya pertumbuhan, bukan hanya menyebabkan balita menjadi lebih pendek dari pada usianya - tapi hal ini juga bisa berarti anak tersebut menderita pengembangan terhambat dari otak dan kapasitas kognitif. Faktor stunting pada balita di pengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah keluarga dan rumah tangga, makanan tambahan dan komplementer yang tidak adekuat, menyusui dan infeksi.
PEMBERIAN MADU TERHADAP KADAR HB DAN PROESES PERSALINAN Hamdan
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya dalam mewujudkan kesehatan anak sedini mungkin sejak dalam kandungan merupakan salah satu program pembangunan dibidang kesehatan. Gangguan kesehatan yang terjadi selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko perdarahan, kelahiran prematur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Anemia dapat meningkatkan resiko untuk dilakukannya Operasi Caesar pada ibu dan dan dapat memberikan dampak yang buruk pada nenonatus. Namun hal ini dapat dicegah melalui pemantauan /koreksi hemoglobin di akhir kehamilan untuk mencegah kejadian kejadian yang tidak di inginkan. Permasalahan anemia yang di derita oleh ibu hamil merupakan suatu permasalahan yang harus di tindak lanjuti dengan segera. Secara umum madu berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan stamina. Madu mengandung magnesium dan zat besi. Kandungan mineral magnesium dalam madu ternyata sama dengan kandungan magnesium yang ada dalam serum darah. Selain itu, kandungan zat besi dalam madu dapat meningkatkan jumlah eritrosit sehingga meningkatkan kadar hemoglobin.

Page 1 of 1 | Total Record : 4


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 7 No. 02 November (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 7 No. 01 Agustus (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 04 Mei (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 02 (2021): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 01 (2021): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 5 No. 04 (2021): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 5 No. 03 (2021): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 5 No. 02 (2020): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 5 No. 01 (2020): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 4 No. 04 (2020): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 4 No. 03 (2020): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 4 No. 02 (2019): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 4 No. 01 (2019): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 3 No. 04 (2019): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 3 No. 03 (2019): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 3 No. 02 (2018): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 3 No. 01 (2018): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 2 No. 04 (2018): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 2 No. 03 (2018): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 2 No. 02 (2017): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 2 No. 01 (2017): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 1 No. 04 (2017): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 1 No. 03 (2017): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 1 No. 02 (2016): Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 1 No. 01 (2016): Journal of Holistic and Traditional Medicine More Issue