Ansietas atau kecemasan adalah suatu keadaan perasaan yang kompleks berkaitan dengan perasaan takut, sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung berdebar napas pendek atau nyeri nyeri dada. Gangguan ansietas mungkin juga akibat adanya gangguan di otak yang berhubungan dengan gangguan fisik atau gangguan kejiwaan (Keliat, 2011, hlm.15). Bagi orang yang penyesuaiannya baik, maka kecemasan dapat cepat diatasi dan ditanggulangi. Bagi orang yang penyesuaiannya kurang baik, maka kecemasan merupakan bagian terbesar dalam kehidupannya (Ari, 2010, 11). Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya (Fatimah, 2010, hlm.3). Prevalensi dunia orang berusia 60 tahun atau lebih sebesar 900 juta pada tahun 2015 dan akan meningkat sekitar 2 miliar pada tahun 2050 (WHO, 2015). Pada tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,34%. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk (Maryam, 2011, hlm.9). Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwapersentase lansia di Indonesia sebesar 7,6 %. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 8,0 % dan masih akan bertambah pada tahun 2014 menjadi 8,2 % (BPS, 2013, hlm.29). Pada tahun 2015 jumlah lansia di Jawa Tengah adalah 11,8%. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 10,3% (BPS, 2013, hlm.30). Stres merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling banyak dihadapi pada lanjut usia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa angka prevalensi stres pada lanjut usia umumnya bervariasi antara 10% dan 20%, tergantung pada situasi budaya. Secara keseluruhan populasi lanjut usia dengan stres ringan, stres sedang, dan stres berat bervariasi dalam tingkat keparahan (Sapkota & Pandey, 2013). Dari hasil penelitian juga didapatkan prevalensi lansia yang mengalami stres di dunia berkisar 4,7-16% (Barua, 2011)). Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Relaksasi nafas dalam, relaksasi progresif, distraksi adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres. Tindakan untuk mengatasi kecemasan ada 2 cara yaitu farmakologi dan nonfarmakologi. Tindakan nonfarmakologi diantaranya adalah relaksasi, distraksi, aromaterapi, dan massage. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu Tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Relaksasi otot progresif adalah Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks (Herodes, 2010, dalam Kushariyadi, 2011, hlm.107). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Praptini (2012) dengan judul “Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi di rumah singgah kanker Denpasar” menggunakan uji tes MannWhitney diperoleh p value 0,002 (<0,05), maka didapatkan kesimpulan Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan. Penelitian lain oleh Ari (2010) dengan “Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta” menggunakan uji Mann-Whitney U test berkesimpulan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian relaksasi otot progresif dapat berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada lansia. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa Relaksasi otot progresif yang dilakukan 1 kali sehari selama 7 hari dapat menurunkan ratarata kecemasan pada lansia dengan di panti Werdha Budhi Mulia 1 cipayung.