cover
Contact Name
Djoko Priyono
Contact Email
k.nursingjournal@untan.ac.id
Phone
+628121550207
Journal Mail Official
djoko.priyono@ners.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Dr Hadari Nawawi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TANJUNGPURA JOURNAL OF NURSING PRACTICE AND EDUCATION
ISSN : -     EISSN : 2745858X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education (TJNPE) is an open access international journal (e-journal) which publishes the scientific works for nurse practitioners and researchers. The focus and scopes of the journal include adult nursing, emergency nursing, gerontological nursing, community nursing, mental health nursing, pediatric nursing, maternity nursing, nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing and education in nursing. The TJNPE Editorial team welcome and invite researchers from around the world to submit their papers (original research article, systematic review, and case study) for publication in this journal. All papers are published as soon as they have been accepted. The articles of this journal are published every six months, that is on June and December (2 issues per year), and developed by the Department of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1: June 2019" : 10 Documents clear
HUBUNGAN STRES TERHADAP PROSES ADAPTASI (TEORI CALLISTA ROY) PADA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK Ulfa Muzliyati .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35014

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan suatu reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari stressor. Stressordapat menghasilkan respon koping adaptif maupun maladaptif tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi.Proses adaptasi merupakan suatu cara yang dapat berpengaruh terhadap perilaku penderita dalam memanajemenstres sehingga terhindar dari hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara stres terhadap proses adaptasi dalam teori Callista Roy pada lanjutusia yang menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II Pontianak.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelatif dan menggunakanpendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 orang dengan teknik pengambilansampling yaitu convinience sampling. Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji Chi Square.Hasil : Hasil menunjukkan nilai Sig (2-tailed) = 0,001 (ɑ < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubunganantara tingkat stres terhadap tingkat proses adaptasi koping pada lanjut usia yang menderita hipertensiKesimpulan : Ada hubungan antara tingkat stres terhadap tingkat proses adaptasi koping pada lansia denganhipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Pontianak . Hubungan antara tingkat stres terhadap tingkatproses adaptasi koping pada lansia dapat menjadi acuan bagi penderita hipertensi untuk mencegah hipertensidengan manajemen stres dan adaptasi koping.Kata Kunci : Stres, Proses Adaptasi, Lansia, Hipertensi, Teori Callista RoyReferensi : 68 (2008-2018)
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetic Foot Ulcer Di Klinik Kitamura Pontianak Sari Hari Yani .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.34777

Abstract

Latar Belakang : Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinyakecemasan pada pasien diabetic foot ulcer yaitu usia, jenis kelamin, dukungankeluarga, status ekonomi dan kondisi lingkungan. Hal ini sesuai dengan data padapasien Klinik Kitamura Pontianak bahwa setiap bulannya jumlah pasien diabeticfoot ulcer mengalami peningkatan, terdapat 12 orang pasien (60%) dari 20 pasienyang diobservasi. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana yang lebihdominan yang menyebabkan terjadinya kecemasan pada pasien dengan diabeticcfoot ulcer.Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan padapasien diabetic foot ulcer di Klinik Kitamura Pontianak.Metode : Penelitian kuantitatif secara observasional dengan bersifat deskriptifanalitik dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel 52 dengan uji statistikchi-square.Hasil : Setelah menganalisa faktor-faktor tingkat kecemasan pada pasien diabeticfood ulcer tidak ada hubungan Usia dengan nilai p= 0,262 Jenis kelamin dengannilai p=0,054 status ekonomi dengan nilai p= 0,812 dukungan keluarga dengan nilai p= 0,262 kondisi lingkungan dengan nilai p=0,335.Kesimpulan : Tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dukungan keluarga, statusekonomi, dan kondisi lingkungan pada pasien diabetic foot ulcer di KlinikKitamura Pontianak. Kata Kunci : Faktor-Faktor Kecemaan, Diabetic Foot UlcerReferensi : 2007-2017
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI SOSIAL DAN YANG DI RUMAH BERSAMA KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II Annisa Rosalita .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35015

Abstract

Latar Belakang:Depresi adalah gangguan emosional yang sering terjadi pada lansia, yang sifatnya berupaperasan tertekan, tidak bahagia, sedih, pesimis, tidak berharga dan tidak mempunyai semangat. Kualitas hidupadalah pandangan individu tentang kehidupannya dan seberapa jauh individu dapat melaksanakan fungsinyadalam kehidupan sehari-hari. Depresi dan kualitas hidup pada lansia dapat di pengaruhi oleh tempat tinggallansia. Ada lansia yang tinggal di Panti dan ada juga lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga.Tujuan:Mengetahui perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial dan yangtinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode:Penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik komparatif melalui pendekatan cross sectional.Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan simple random sampling yang melibatkan sebanyak38 lansia di Panti Sosial dan sebanyak 38 lansia yang tinggal bersama keluarga yang memenuhi kriteria inklusi.Instrumen yang digunakan berupa GDS dan WHOQOL-OLD. Teknik analisa data dilakukan dengan ujiKolmogorov-Smirnov.Hasil:Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan p=0,001 untuk perbedaan tingkat depresi dengantempat tinggal lansia dan p=0,002 untuk perbedaan kualitas hidup dengan tempat tinggal lansia.Kesimpulan:Ada perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial RehabilitasiMulia Dharma dan yang tinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II.Kata Kunci : Depresi, Kualitas Hidup, Lansia, Tempat TinggalReferensi : (2008-2018)
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI KOTA PONTIANAK Cintyakarin Cikal Agustanadea .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.34778

Abstract

Latar Belakang : Remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami perubahanfisik, psikologi dan sosial. Perubahan yang dialami remaja dapat menyebabkanmunculnya perilaku bullying akibat dari tingkat stres dan kecerdasan emosi yangdimiliki remaja.Tujuan : Mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi dengan perilaku bullying pada remaja di kota PontianakMetode : Desain penelitian ini berupa deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah probability sampling denganjumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 354 pada siswa menengah atas negeri diKota Pontianak. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Perceive Stress Scale(PSS), kuesioner Self-Report Emotional Intellegence Test (SSEIT), dan kuesionerAdolescent Peer Relations Instrument (APRI) seksi A. Analisis statistik menggunakanuji Spearman rank dengan nilai p < 0,05.Hasil : Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 58,8%% dengan sukuterbanyak yaitu Melayu sebanyak 48,0% dan agama terbanyak yaitu Islam sebanyak83,3%.Hasil uji statistik didapatkan nilai p pada tingkat stres dengan perilaku bullyingp = 0,290 dan nilai p pada kecerdasan emosi dengan perilaku bullying p = 0,627.Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi denganperilaku bullying. Semakin ringan tingkat stres atau semakin tinggi kecerdasan emosi,tidak menutup kemungkinan seseorang melakukan bullying.Kata Kunci : Tingkat Stres, Kecerdasan Emosi, Perilaku Bullying
PENGARUH EXERCISE RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS TERHADAP INTENSITAS NYERI DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK Baiturrahman .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35016

Abstract

Latar belakang : Nyeri post operasi fraktur adalah nyeri somatik dan terjadi deepsomatic pain yang berasal dari otot tulang, persendian, dan jaringan ikat lainnyayang terjadi karena penumpukan zat kimia. Nyeri post operasi fraktur dapatdikurangi dengan exercise range of motion (ROM). ROM dapat menurunkanintensitas nyeri karena memperlancar sirkulasi darah, dan memelihara mobilitaspersendian, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan relaksasi.Tujuan : Mengetahui pengaruh exercise range of motion (ROM) pada pasien postoperasi fraktur ekstremitas terhadap intensitas nyeri di RSUD DR. SoedarsoPontianak.Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperiment, menggunakanmetode pendekatan pre and post test without control. Penelitian ini menggunakanconsecutive sampling dengan sampel 15 responden yang mengalami nyeri postoperasi fraktur ekstremitas. Instrumen yang digunakan skala pegukuran nyerinonverbal pain scale (NVPS) dan prosedur exercise range of motion (ROM).Setiap responden diberikan exercise range of motion (ROM).Hasil : Sebagian besar responden berusia dewasa awal dan akhir denganpresentase 26,7%. Perempuan merupakan jenis kelamin tertinggi 53,3%,Pendidikan terbanyak adalah SMA 46,7%, dan Suku terbanyak adalah Melayu46,7. Analisis bivariat intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi didaptkannilai median (min-max) sebelum intervensi 5,00 (4-6) dan sesudah intervensi nilaimedian (min-max) 3,00 (2-5) dan nilai p = 0,000 (< 0,05).Kesimpulan : Ada pengaruh exercise range of motion (ROM) pada pasien postoperasi fraktur ekstremitas terhadap intensitas nyeri di RSUD DR. SoedarsoPontianak.Kata Kunci : Intensitas nyeri, Fraktur, Exercise Range Of Motion
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Praoperasi Bedah Mayor Othopedi Di Rsud Dr Soedarso Pontianak Aina Rahayu Dewi .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.34951

Abstract

Latar Belakang: Pembedahan menimbulkan reaksi emosional bagi klien, sepertikecemasan akan kematian, kecacatan, anastesi, dan rasa takut akan ada munculkomplikasi pasca operasi. Salah satu tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasanadalah dengan cara pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesiapan mental pasien.Tujuan: Menganalisis adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkatkecemasan pasien praoperasi bedah mayor orthopedi di RSUD Dr. Soedarso Pontianak.Metode: Penelitian kuantitatif yang menggunakan quasy experiment dengan pre test danpost test nonequivalent control group. Total responden pada kelompok intervensi dankontrol adalah 26 orang. Tingkat kecemasan diukur menggunakan lembar kuesioner Amsterdam Preoperative Anxiety and Information (APAIS).Hasil: Uji analisis T berpasangan didapatkan nilai P = 0.001 (p < 0,05) yang berarti adapengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien praoperasi ortopedi.Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasienpraoperasi bedah mayor ortopedi. Sehingga, pendidikan kesehatan dapatdirekomendasikan untuk menurunkan tingkat kecemasan.Kata Kunci: pendidikan kesehatan, kecemasan, pasien praoperasi
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP BEDAH PRIA/WANITA DAN BEDAH SARAF RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK Imelda Verawaty Lumban Gaol .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35017

Abstract

Latar Belakang: Beban kerja yang tinggi dapat menurunkan produktifitasperawat dan akan berdampak pada pelayanan yang diberikan. Personal hygienmerupakan salah satu bentuk pelayanan yang perawat berikan kepada pasienimmobilisasi. Ruang rawat inap bedah pria/wanita dan bedah saraf RSUD DokterSoedarso Pontianak terdapat kesenjangan antara jumlah perawat dengan jumlahpasien, sehingga berdampak pada pelaksanaan personal hygiene. Semakin tinggibeban kerja perawat, maka semakin besar peluang tidak terlaksananya personalhygiene.Tujuan: Mengetahui hubungan antara beban kerja perawat dan pelaksanaanpersonal hygiene di ruang rawat inap bedah pria/wanita dan bedah saraf RSUDDokter Soedarso Pontianak.Metode: Penelitian kuantitatif, menggunakan metode observasional analitikkorelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakanmetode total sampling dengan jumlah 50 responden, 25 perawat dan 25 pasien.Data penelitian menggunakan uji statistik spearman.Hasil: Nilai p value = 0,000 (p < 0,01), dengan r = -0,668 menunjukkan bahwaarah korelasi tidak searah dengan kekuatan korelasi yang kuat yaitu beban kerjaperawat dalam kategori tinggi dan pelaksanaan personal hygiene tidak terlaksana.Kesimpulan: Ada hubungan antara beban kerja perawat dan pelaksanaanpersonal hygiene di ruang rawat inap bedah pria/wanita dan bedah saraf RSUDDokter Soedarso Pontianak.Kata Kunci: Beban Kerja Perawat, Personal Hygiene
PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI UPT PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MULIA DHARMA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Lili Santi .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.34952

Abstract

Latar Belakang: Selain penyakit hipertensi, rematik, darah rendah, dan diabetesmellitus, penyakit yang sering dialami lansia adalah asam urat. Faktor yangmenyebabkan penyakit asam urat yaitu faktor pola makan, faktor usia, dan lainlain.Obat alami dan paling mujarab untuk mengobati asam urat adalah buahsirsak atau lebih dikenal dengan nama buah nangka belanda.Tujuan: penelitianini untuk mengetahui karakteristik responden, Pengaruh terapi jus sirsak sebelumdan setelah terapi jus sirsak untuk menurunkan kadar asam urat pada lansia diUPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Provinsi Kalimantan Barat.Metode: penelitian ini menggunakan Pre eksperimen design dengan desainpenelitian pre and post test without control. Populasi dalam penelitian ini adalahlansia di UPT Panti Sosial Tresna Wherda Mulia Dharma Provinsi KalimantanBarat yang berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitianmenggunakan metode Total sampling dimana jumlah sampel yang digunakandalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Hasil: sudah dianalisis dengan UjiWilcoxon terdapat pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma ProvinsiKalimantan Barat dimana diperoleh nilai p = 0,007 hasil ini berarti nilai p lebihkecil dari (0,05) menunjukan terjadi penurunan kadar asam urat pada respondensetelah diberikan terapi jus sirsak. Kesimpulan: ada pengaruh antara terapi jussirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di UPT Panti Sosial TresnaWerdha Mulia Dharma Provinsi Kalimantan Barat. Saran: Terapi jus sirsak dapatditerapkan dikomunitas untuk meminimalisasi tingkat kadar asam urat yangdialami oleh lansia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.Kata Kunci : Lansia, Asam Urat, Jus Sirsak
Pengaruh Penerapan Discharge Planning ROM Dan Ambulasi Terhadap Kesiapan Keluarga Dalam Merawat Pasien Pasca Stroke Di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak Mita Widya Ningrum .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35018

Abstract

Latar Belakang : Stroke merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan global yang muncul mendadak progresif dan cepat. Gangguanfungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak nontrauatik. Discharge planning ROM dan ambulasi bermanfaat dalam mencegahkakunya ekstremitas atas dan bawah yang mengalami stroke serta melihat kesiapan keluarga saat merawat anggota keluarga. Tujuan : Mengidentifikasi pengaruh penerapan discharge planning ROM danambulasi terhadap kesiapan keluarga dalam merawat pasien pasca stroke di RSUDSultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak.Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan quasy experimentaldalam kategori (pretest – posttest control group design) pada 36 responden yaitu18 responden kelompok intervensi dan 18 responden kelompok kontrol. Datapenelitian ini dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Hasil : Hasil kesiapan keluarga pada kelompok intervensi didapatkan p value =0,0003 sedangkan pada kelompok kontrol p value = 0,014 dengan standar deviasisebelum dan sesudah pada kelompok intervensi (1,018-2,445) pada kelompokkontrol (1,676-1,680). Hasil dapat diasumsikan bahwa discharge planning denganmetode latihan ROM dan ambulasi lebih efektif diberikan kepada kelompokintervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.Kesimpulan : Ada pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapankeluarga dalam merawat pasien pasca stroke di RSUD Sultan Syarif MohammadAlkadrie Kota Pontianak dan ada perbedaan yang bermakna antara kelompokintervensi dan kelompok kontrol. Kata Kunci : Stroke, discharge planning, kesiapan keluarga
EKSPLORASI PENGALAMAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA DI KALIMANTAN BARAT Fathur Mahali .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35013

Abstract

Latar Belakang : Gangguan jiwa jenis skizofrenia merupakan penyakit jiwakronik yang berarti bisa pulih tetapi sangat berisiko tinggi untuk kambuh. Perankeluarga sebagai caregiver sangat diperlukan karena keluarga memilikitanggungjawab dalam menangani dan memberikan perawatan secara langsungkepada pasien skizofrenia dalam segala situasi.Metode : Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode wawancara indepthinterviewdenganpendekatanfenomenologi.Penelitiandilakukandengan5partisipanyang berperan sebagai caregiver bagi penderita skizofrenia di KotaSingkawang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pernyataanpartisipan dicatat dengan menggunakan perekam suara, dan kemudianditranskipkan, dikodekan, ditafsirkan, dan dikategorikan, sehingga dapatmembentuk tema.Hasil : Terdapat empat tema, yang pertama yaitu kasih sayang keluarga sebagaikunci perawatan yang efektif yang terdiri dari 3 kategori yaitu kelembutan,kontrol obat dan ketelatenan, tema yang kedua adalah upaya pencegahankekambuhan dengan pengenalan gejala awal skizofrenia yang terdiri dari 2kategori yaitu gejala positif dan gejala negatif, tema yang ketiga adalah bebanpsikologis yang dialami keluarga yang terdiri dari 2 kategori yaitu perasaan dantindakan dan tema yang keempat adalah koping keluarga terhadap stigma sosial. Kesimpulan : Pengalaman keluarga sangat berarti dalam meningkatkan kualitashidup pasien skizofrenia dan untuk mengurangi resiko terjadinya kekambuhan.Kasih sayang yang diberikan keluarga dalam merawat penderita ternyatamemberikan dampak yang sangat baik bagi penderita, karena dengan kasih sayangitu dapat membuat penderita merasa lebih baik. Kata kunci : skizofrenia, pengalaman keluarga, perawatan

Page 1 of 1 | Total Record : 10