cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir" : 20 Documents clear
NIKAH BEDA AGAMA DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN Rahman, Husein
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5562

Abstract

Artikel ini membahas tentang nikah beda agama dalam pandangan al-Qur’an. Pernikahan adalah suatu ikatan yang sakral antara seorang pria dan wanita dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Tulisan ini menggunakan pendekatan konten analisis terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan pernikahan beda agama dan didukung oleh berbagai pendangan para ulama dalam memandang persoalan pernikahan beda agama tersebut. Hasilnya adalah bahwa pernikahan beda agama memiliki dampak yang buruk bagi kelangsungan generasi Muslim. Persoalan aqidah adalah persoalan yang sangat prinsip sebagai dasar dalam membangun mahligai rumah tangga, jika rumah tangga dibina tidak atas dasar keyakinan yang sama kepada Allah swt., maka tujuan dari perkawinan itu sendiri tidak akan mugkin dapat dicapai
IMPLEMENTASI PENAFSIRAN SURAT ALI IMRON AYAT 110 TERHADAP PEMBENTUKAN GENERASI KHOIRU UMMAH DI PONDOK PESANTREN AN-NUR AL-ISLAMI KAUMAN JEKULO KUDUS Thohir, Abdullah; Farihah, Irzum
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5527

Abstract

Tujuan artikel ini untuk mengetahui implementasi konsep khoiru ummah Surat Ali Imran ayat 110 dalam pembentukan generasi khoiru ummah di pondok pesantren an-Nur al-Islami Kauman Jekulo Kudus. Metode yang digunakan file research dan library research. Hasil penelitian adalah penerapan khoiru ummah dalam Surat Ali Imran ayat 110 adalah sebaik-baik umat Nabi Muhammad yang mengajak kepada kebaikan (ma’ruf) dan melarang kepada keburukan (munkar). Pondok pesantren telah menanamkan pada jiwa santri untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar melalui kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren seperti ngaji rutin oleh pengasuh pondok pesantren, tahassus (madrasah diniyah), latihan khittobah, dan sesrawung antar santri. Sedangkan nahi munkarnya dengan memberikan ta’zir bagi mereka yang melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan pondok pesantren. Dari semua kegiatan yang telah di terapkan di Pondok Pesantren tersebut akan membantu para santri untuk membentuk generasi khoiru ummah.
MUDARASAH AL-QUR’AN SEBAGAI DIALOG SANTRI TAHFIDZ DENGAN AL-QUR’AN DALAM MENJAGA HAFALAN (STUDI LIVING AL-QUR’AN) Zaenuri, Zaenuri; T., Abdullah
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5563

Abstract

Kehadiran al-Qur’an di tengah-tengahn masyarakat menimbulkan kewajiban mempelajarinya dan bermacam variasi respon terhadapnya. Al-Qur’an yang sakral merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dan barang siapa yang membacanya bernilaisuatu ibadah. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambanya yang dijaga kemurniannya dari pengurangan, penambahan dan penggantian huruf. Mengenai cara menjaga al-Qur’an, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yaitu dengan cara menghafal. Dengan melihat pentingnya menghafal al-Qur’an, maka dewasa ini banyak orang yang berlomba-lomba dalam menghafal al-Qur’an, bahkan dalam menempuh hafalannya membutuhkan waktu yang tidak relatif lama. Adapun temuan penulis adalah mudarasah al-Qur’an sebagai wujud terima kasih kepada Allah yang telah memberikan karunia sehingga mampu menghafalkan al-Qur’an, selain itu juga sebagai kewajiban bagi para penghafal al-Qur’an untuk menjaganya yang apabila melupakannya mendapat dosa. Kemudian keutamaan al-Qur’an sebagai bentuk kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang mau menghafalnya, dimaksudkan supaya meluruskan niat dengan keutamaan yang dijanjikan Allah, sebab menghafal al-Qur’an tentu banyak hambatan-hambatan yang akan dilalui oleh para penghafal al-Qur’an dalam mencapai puncak kemuliaan. Jika niat sudah lurus dan benar, maka ketika proses menghafal al-Qur’an tidak akan mudah goyah dengan berbagai rintangannya.
OTORITAS TAFSIR AGAMA DALAM PEMIKIRAN KHALED ABOU EL FADL Nawafi, Moh. Muhtador; Shaleh, Nur Ikhsan
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5546

Abstract

Tulisan ini mengkaji pemikiran Khaled Abou el Fadl tentang otoritas tafsir yang berkembang di dunia Islam. Tafsir berkembang secara masing di belahan dunia Islam, hal ini disebabkan problem yang mengitari umat Islam. Namun yang menjadi problem ialah bagaimana tafsir tersebut dapat mempunyai otoritas sebagai wajah agama dan menjadi wakil Tuhan dalam menyebarkan ajaran Islam. Penelitian ini akan memberikan wacana dengan model kajian kepustakaan yang menggunakan metode kualitatif dengan merujuk pada sumber primer dari pemikiran Khaled Abou el Fadl untuk menemukan gagasannya tentang otoritas tafsir agama. Diharapkan kajian ini bisa memberikan jawaban dari kegelisahan atas otoritas agama yang menjadi perdebatan dari tafsir. Dengan demikian, ada peran pembaca yang harus bersikap biajk dan hati-hati dalam memahami ajaran agam dalam menafsirkan, karena kelengahan pembaca akan memunculkan sikap arogansi terhadap ajaran agama.
Model Pemikiran Tafsir Al-Kasysyaf Karya Imam Az-Zamakhsyari Mu'min, Ma'mun
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5528

Abstract

Al-Qur’an sebagai kitab mu’jizat tentu membutuhkan respons dari para mufasir untuk memaksimalkan fungsinya sebagai rahmat bagi sekalian alam, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan penuntun jalan ke surga atau keselamatan. Tanpa pemikiran tafsir tentu saja fungsi ini menjadi sulit dipenuhi karena begitu pelik dan tingginya balaghah bahasa yang dipakai dalam al-Qur’an. Hal ini wajar karena al-Qur’an adalah kitab wahyu yang menggunakan bahasa Tuhan, kemudian didekatkan dengan bahasa manusia, yaitu bahasa Arab.Karena begitu tinggi aspek kebahasaan yang dikandung al-Qur’an, dan disertai maksud serta pesan terselubung dari penulis tafsir, pemikiran tafsir dalam perkembangannya telah mengalami dinamika yang demikian tajam. Tidak sedikit antara satu mufasir dengan mufasir lainnya, bukan hanya berbeda pendapat namun terkadang saling menyerang. Salah satu tafsir yang banyak menyerang kalangan sunni adalah Tafsir al-Kasysyaf karya Imam az-Zamakhsyari yang menjadi objek kajian penulis.Kali ini penulis berusaha menyuguhkan model pemikiran tafsir Imam az-Zamakhsyari dalam Tafsir al-Kasysyaf, karena tafsir ini berpengaruh besar dalam belantara pemikiran tafsir di dunia Islam. Pengaruh yang diberikan tafsir ini tidak hanya di kalangan mu’tazilah saja, namun juga berpengaruh di kalangan suni yang selama ini sering menolak teologi mu’tazilah yang dianut Imam az-Zamakhsyari.
KONSEP KEBEBASAN BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (APLIKASI TAFSIR KONTEKSTUALIS QS. AL-BAQARAH: 256) Syaifullah, Najib
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5564

Abstract

Artikel ini fokus terhadap kebebasan beragama dalam perspektif al-Qur’an. Islam melarang umatnya memaksa orang lain (non muslim) untuk masuk islam, manusia diberi kebebasan untuk masuk Islam atau tetap dalam kekafirannya, dengan segala akibatnya masing-masing, kebebasan beragama perspektif al-Qur’an bukanlah kebebasan yang mutlak, tetapi kebebasan yang mengandung konsekuensi hukum dan akan dipertanggung jawabkan dan diberi balasan sesuai dengan pilihan dan tindakannya, oleh karena disamping keistewaannya, akal dan hati manusia juga banyak mempunyai kelemahan dan keterbatasan maka untuk memilih jalan yang benar, manusia membutuhkan wahyu dan petunjuk Allah SWT, asas penerimaan Islam dan pelaksanaan ajaran-ajarannya adalah kehendak atau pilihan sendiri, keyakinan yang mantab dan sukarela, kebebasan beragama menurut Islam tidaklah menghalangi umat Islam untuk mengajak orang lain kepada petunjuk dan jalan Tuhan. hanya saja ajakan tersebut disampaikan dengan Hikmah, Mauidhoh Hasanah dan Mujadalah Ihsan, bukan dengan paksaan, tekanan atau kekuatan bersenjata, semua itu membuktikan bahwa Islam tidak ditegakkan dan disebarkan dengan pedang, kekerasan dan peperangan, karena Islam hanya membenarkan penggunaan kekuatan dan peperangan untuk melndungi diri dan membendung musuh atau bila terjadi pelanggaran hak-hak asasi umat Islam dan penghalangan pelaksanaan kewajiban-kewajiban mereka
PERSPEKTIF AL-SYAWKANI TENTANG PENTARJIHAN PERBEDAAN PENAFSIRAN Atabik, Ahmad
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5525

Abstract

Tarjîh  dalam penafsiran dihasilkan dari adanya berbagai perbedaan pendapat para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Tujuannya adalah mengetahui pendapat yang paling sahih dan paling layak diterima dalam penafsiran al-Qur’an untuk dapat diamalkan sesuai bidangnya. Tujuan lain, peniadakan kitab-kitab tafsir dari pendapat-pendapat yang janggal dan lemah atau pendapat yang rancu yang disusupkan oleh keyakian mazhab tertentu. Di antara mufassir yang memberi perhatian pada aspek tarjîh  dalam penafsirannya adalah Imam al-Shawkânî. Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, ia tidak cukup hanya menyuguhkan pendapat-pendapat mufassir sebelumnya, melainkan juga melakukan tarjîh terhadap penafsiran-penafsiran itu. Dalam hal ini ia menetapkan seperangkat kriteria dan metode tertentu dalam proses pentarjîh}an terhadap berbagai pendapat yang dikemukakan para ulama. Hasil penelitian ini menemukan bahwa al-Shawkânî dalam mentarjîh perbedaan penafsiran menggunakan metode yang meliputi 1) sîghat (redaksi yang tertentu yang digunakan dalam mentarjîh), 2) teknik tarjîh yang dilakukan al-Shawkânî sendiri dan tarjîh yang diambil dari pendapat ulama’ lain), dan 3) bentuk (tarjîh) dengan naz}âiral-Qur’ân, dengan sunnah, dengan qirâ’ât dan lainnya). Di akhir, makalah ini juga mengeksplorasikan aplikasi dan contoh tarjîh dari metode al-Shawkânî tersebut, dengan tujuan dapat memudahkan bagi pembaca agar lebih jelas memahami metode tarjîhnya.
MAKNA SIMBOLIK (ISYARI) KISAH DALAM AL-QUR’AN Mardhiyah, Mardhiyah
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5565

Abstract

Al-qur’an kitab terakhir, isinya mengandung berbagai petunjuk yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Salah satu media yang digunakan al-Qur’an untuk menyampaikan petunjuk dan pesan pesan moral adalah melalui kisah atau cerita. Petunjuk dan pesan-pesan moral yang ada dalam al-Qur’an bisa dipahami melalui makana tekstual dan bisa pula dipahami melalui makana simbolik atau bisa menangkap makna simbolikatau makna isyari diperlukan metode tersendiri, yaitu dengan jalan berkonsentrasi melalui serta merenungi makna yang terkandung di dalam kisah-kisah yang dibacanya, disamping metode ini adalah metode penjernihan batin dari berbagai hal yang bersifat duniawi. Dengan dua metode inilah seseorang dapat menangkap makna simbolik suatu kisah atau makana isyarinya.
MAKNA “MARADH AL-QULUB” DALAM AL-QUR’AN Karim, Abdul
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5526

Abstract

Tulisan ini membahas tentang Maradh al-Qulub yang sering disebut dengan Penyakit hati, penulis mencoba menggunakan pendekatan semantik dan konten analisis untuk menemukan makna yang relevan dengan dinamika kekinian. Bahwa penyakit hati di sini yang dimaksud sesungguhnya bukanlah suatu penyakit hati dhohir atau jasmani, namun yang dimaksud adalah penyakit mental yang banyak diderita oleh semua level manusia baik orang awam maupun para ilmuan, intelektual dan agamawan. Hasilnya adalah bahwa penyakit hati sesungguhnya telah menjadi wabah yang menghawatirkan di zaman sekarang ini, dikarenakan suatu mentalitas yang lemah dalam memahami esensi ajaran agama Islam tentang makna keikhlasan dalam perbuatan dan kelemahan iman dalam memposisikan diri sebagai manusia yang harus mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah swt.
DAKHIL AYAT KISAH DALAM AL-QURAN: STUDI ANALISIS KISAH HARUT DAN MARUT DALAMTAFSIR AD-DURR AL-MANTSUR KARYA JALALUDDIN AS-SUYUTHI Misbah, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5545

Abstract

Artikel ini mengulas tentang dakhil dalam tafsir ad-Durr al-Mantsur karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Penelitian ini memfokuskan pada ayat kisah tentang Harut dan Marut. Dalam menafsirkan ayat tersebut, imam Jalaluddin Suyuti memaparkan banyak riwayat-riwayat yang ketika ditelaah lebih lanjut banyak mengandung khurafat. Tafsir ad-Durr al-Mansur ini hanya sekedar memaparkan kisah tanpa ada komentar lanjutannya, apakah riwayat tersebut sahih atau bukan. Kisah tentang Harut dan Marut yang dipaparkan dalam tafsir tersebut termasuk dakhil dalam tafsir dengan kategori riwayat Israiliyyat dan hadis maudhu’.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue