cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir" : 14 Documents clear
Nyai Badriyah Fayumi : Mufassir Perempuan Otoritatif Pejuang Kesetaraan dan Moderasi di Indonesia Ulya, Ulya
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6150

Abstract

Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara tempat berkaca bagi model kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Kedamaian dan keharmonisan disebabkan keberagamaan masyarakat Indonesia berangkat dari pemahaman keagamaan yang moderat, namun berbagai peristiwa kekerasan maupun  teror berbasis tafsir agama yang terjadi akhir-akhir ini seakan mengakibatkan  memburamnya kaca itu. Peran serta masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, baik berupa pemikiran maupun gerakan, sangat dibutuhkan untuk mengembalikan citra baik negara. Badriyah Fayumi adalah salah satu sosok ulama perempuan inspiratif yang tidak hanya memiliki pemikiran khususnya berbasis Alqur’an, tapi dia juga tampil sebagai tokoh gerakan. Kemampuannya ini telah menjadikannya sebagai salah satu ulama rujukan pemahaman ke-Islaman di Indonesia saat ini.Dengan menggabungkan teori otoritas Khaled Abou el-Fadl dan teori capital Pierre Bourdieu, secara umum tulisan ini akan mendeskripsikan sosok Badriyah dan kiprahnya, pemikiran ketafsiran dalam memperjuangkan kesetaraan dan moderasi, sejauhmana otoritasnya di tengah-tengah umat dan faktor-faktor yang menyebabkannya menjadi otoritatif dalam menciptakan Indonesia setara dan moderat. 
Interpretasi Fazlur Rahman Atas Isu Poligami (Studi Analisis Q.S An-Nisa: 3) Hayati, Ridha
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6074

Abstract

This paper discusses the debate on interpretation of Q.S. An-Nisa: 3 which often used as an argument for polygamy. The problem that arises from that interpretation is the emergence of “naughty” perspectives from of most of the men. The resulting consequences are the occurrence of disharmony and even bring up conflicts that often involve children as victims. Because we live in a complex era of polemics that arise, it is important to solve the problem by looking at the thinking of contemporary scholars who are expected to provide solutions to the problems of the ummah. Therefore, to respond to the problem, the writer takes Fazlur Rahman's thought as a related analysis blade Q.s. An-Nisa: 3 which becomes the central verse in the discussion of polygamy, by looking at the socio-historical context of the decline of the verse through his double-movement theory. From these methods it can be seen that the marriage that the al-Qur'an aspired to is a monogamous marriage.
Hermeneutika Ekologis Al-Quran: Upaya Mereduksi Patologi Lingkungan di Indonesia Ferdiansah, Dini Astriani
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6075

Abstract

Peran al-Quran sebagai petunjuk umat manusia pada hakikatnya menjadi fondasi dan pijakan utama dalam setiap roda kehidupan masyarakat modern dewasa ini, berbagai problem di masyarakat terus menggema, Indonesia sebagai negara beragama membutuhkan solusi teologis dalam rangka mereduksi berbagai problem yang terjadi khususnya problem ekologis “lingkungan”.Dewasa ini, Indonesia mengalami krisis ekologi yang cukup besar di berbagai wilayah akibat dari proyek pembangunan insfratruktur yang terus mengeruk lahan tanpa adanya analisis yang bijak terhadap dampak lingkungan di sekitarnya. Jika ditelusuri lebih mendalam, banyak sekali ditemukan praktek-praktek kecurangan yang dilakukan investor dan pihak terkait untuk mensukseskan agenda proyeksi insfratruktur negara maupun swasta.Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia mempunyai andil dan pengaruh yang besar untuk mereduksi berbagai problem ekologis yang marak terjadi, karena kerusakan ekologi merupakan bencana yang besar bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam hal ini al-Quran sebagai pandangan hidup umat Islam sangat dibutuhkan titahnya untuk memobilisasi masyarakat agar sadar terhadap patologi lingkungan di sekitarnya.Tulisan ini berusaha mengkaji tentang Hermeneutika al-Quran sebagai alat analisis dalam menafsirkan lebih mendalam terkait dengan ayat-ayat ekologi, dan menawarkan tafsir baru yang lebih kontekstual, dengan harapan dapat memicu ghirah masyarakat untuk bergerak progresif dan menyadari pentingnya merawat lingkungan lahan di masyarakat, Sebagai langkah preventif untuk mereduksi krisis lingkungan yang terjadi.
Persepsi Masyarkat Jepara tentang Makna Asar As-Sujud (Studi Living Qur’an Qs. Al-Fath Ayat 29) Karim, Abdul
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6082

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang Persepsi Masyarakat Jepara mengenai makna Asar As-Sujud berdasarkan kajian terhadap Surat al-Fath ayat 29. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Textuality  Jorge J. E. Gracia (Teori Interpretasi), di mana Faktor yang terpenting untuk menentukan makna suatu teks adalah konteks. Seringkali kasus yang terjadi dalam teks adalah penggunaan bahasa metaphor (denotasi atau konotasi), sehingga untuk menemukan makna yang sesuai harus ditelusuri historisitasnya. Demikian juga dengan memahami makna asar as-Sujud yang tepat maka perlu megetahui ungkapan bahasa tersebut dari aspek teks itu sendiri dan asbab an-Nuzulnya di sisi yang lain sebagai bagian dari historisitasnya yang dapat memunculkan makna secara kontekstual. Dengan pendekatan teori tersebut, maka dapat dipahami bahwa makna asar as-sujud  sebagai makna yang dapat diinterpretasikan secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi sosio-kultural yang ada di tengah-tengan masyarakat saat itu dan saat kini. Sehingga dapat disimpulkan dari persepsi yang berkembang di dalam masyarakat Jepara bahwa makna asar as-Sujud sesungguhnya memiliki dua persepsi, yaitu: Pertama, persepsi yang dibangun dari paradigma tekstualis. Kedua, Persepsi yang dipahami dari paradigma kontekstual. 
Kesetaraan Gender dalam Islam Perspektif Hermeneutika Muhammad Syahrur Izzad, Rahmatul
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6076

Abstract

Sejak abad ke-20 hingga abad ke-21, model penafsiran feminis berkembang pesat. Mayoritas penafsir feminis, baik laki-laki atau pun perempuan, mengkritik sentralitas laki-laki dalam melakukan penafsiran al-Qur’an, mereka menekankan argumentasi bahwa bias gender penafsir hingga kini masih didominasi pria, sebagian besar telah membentuk paradigma pemahaman al-Qur’an dan Islam secara umum. Berbeda dengan feminis sekuler, sarjana feminis Muslim tidak menolak Islam itu sendiri. Sebaliknya, mereka mengacu pada al-Qur’an dan sunah Nabi untuk mendukung klaim mereka bahwa al-Qur’an perlu ditafsirkan kembali. Penelitian ini secara khusus mencoba mengkaji dan menelusuri konsep kesetaraan gender dalam Islam, khususnya dalam perspektif pemikiran hermeneutika Muhammad Syahrur. Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana sesungguhnya hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam, apakah pandangan-pandangan ulama masa lalu masih relevan dalam memposisikan status laki-laki dan perempuan. Dengan kata lain, penelitian ini mencoba melakukan pembacaan kontemporer terhadap konsep kesetaraan gender dalam Islam, yang secara khusus mengacu pada pemikiran hermeneutika Muhammad Syahrur. Atas dasar tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis-hermeneutik. Melalui hermeneutika Syahrur, peneliti membedah secara kritis hubungan laki-laki dan perempuan dalam Islam, serta dilakukan pembacaan kontemporer terhadapnya. Sehingga diharapkan mampu mengahasilkan sebuah produk pemikiran baru tentang gender dalam Islam yang lebih kontekstual dan sesuai dengan dinamika zaman.
Maqâshid Al-Qur’ân Dalam Ayat Penggunaan Media Sosial Menurut Penafsiran M. Quraish Shihab Arifin, Johar
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6078

Abstract

Artikel ini mengulas penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat penggunaan media sosial dalam perspektif maqâshid al-Qur’ân. Tulisan ini hendak menjawab dua persoalan utama terkait bagaimana perspektif maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dan bagaimana aplikasi teoretik maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat penggunaan media sosial. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa menurut Quraish Shihab ada enam unsur gugusan besar tujuan universal al-Qur’ân yaitu penguatan akidah, manusia sebagai khalifah, kitab pemersatu, penegakan hukum, penyeru kepada ummatan wasathan, dan menguasai peradaban dunia. Kualitas informasi terletak pada kekuatan dimensi tauhid yang merupakan puncak tertinggi dari maqâshid Alquran. Quraish Shihab menawarkan enam diksi pilihan Alquran yang sesuai dengan kondisi penerima informasi dalam berinteraksi di media sosial. Demikian, bertujuan mengantarkan pada pengetahuan dan pemahaman terhadap apa yang disampaikan dalam menjalankan misi manusia sebagai khalifah, pemberi pencerahan lewat lisan dan tulisan, penegakan hukum, pemersatu umat manusia dan alam semesta menuju ummatan wasathan dan penguasaan peradaban dunia.
Transformasi Tafsir Al-Qur’an di Era Media Baru: Berbagai Bentuk Tafsir Al-Qur’an Audiovisual di YouTube Zahra, Nafisatuz
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6077

Abstract

Tidak hanya butuh untuk memperhatikan perkembangan metodologis kajian tafsir, mengamati lebih jauh media tafsir merupakan satu hal yang tidak kalah penting. Dengan  mengingat bahwa saat ini media baru telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia keilmuan, kajian ini berusaha menelisik lebih jauh bagaimana hasil dari keikutsertaan YouTube dalam kajian al-Qur’an dan Tafsir. Menggunakan sudut pandang media, dari kajian ini ditemukan bagaimana YouTube berhasil melahirkan bentuk tafsir baru, yaitu tafsir audiovisual, yang keberadaannya berimplikasi pada terbentuknya klasifikasi baru tafsir. Dengan mempertimbangkan dua aspek dasar yang membangun tafsir audiovisual, yaitu aspek konten tafsir dan aspek media, maka dari aspek tafsir muncul enam bagian klasifikasi yang meliputi, metode penyajian tafsir, pendekatan tafsir, bahasa tafsir, sifat mufasir, sumber rujukan dan genre tafsir. Sedangkan dari aspek media muncul klasifikasi yang meliputi produsen, produksi dan penampakan visual. Dengan sistem yang cukup efektif, YouTube telah menyajikan bentuk pencarian yang mudah dan komperhensif. Dengan hanya menyebutkan kata kunci tertentu, maka berbagai tafsir akan muncul dengan berbagai variasinya. Efektifitas inilah yang menjadi salah satu alasan yang mendukung popularitasnya sebagai salah satu media tafsir.
Interpretasi Fazlur Rahman Atas Isu Poligami (Studi Analisis Q.S An-Nisa: 3)
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6074

Abstract

This paper discusses the debate on interpretation of Q.S. An-Nisa: 3 which often used as an argument for polygamy. The problem that arises from that interpretation is the emergence of “naughty” perspectives from of most of the men. The resulting consequences are the occurrence of disharmony and even bring up conflicts that often involve children as victims. Because we live in a complex era of polemics that arise, it is important to solve the problem by looking at the thinking of contemporary scholars who are expected to provide solutions to the problems of the ummah. Therefore, to respond to the problem, the writer takes Fazlur Rahman's thought as a related analysis blade Q.s. An-Nisa: 3 which becomes the central verse in the discussion of polygamy, by looking at the socio-historical context of the decline of the verse through his double-movement theory. From these methods it can be seen that the marriage that the al-Qur'an aspired to is a monogamous marriage.
Hermeneutika Ekologis Al-Quran: Upaya Mereduksi Patologi Lingkungan di Indonesia
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6075

Abstract

Peran al-Quran sebagai petunjuk umat manusia pada hakikatnya menjadi fondasi dan pijakan utama dalam setiap roda kehidupan masyarakat modern dewasa ini, berbagai problem di masyarakat terus menggema, Indonesia sebagai negara beragama membutuhkan solusi teologis dalam rangka mereduksi berbagai problem yang terjadi khususnya problem ekologis “lingkungan”.Dewasa ini, Indonesia mengalami krisis ekologi yang cukup besar di berbagai wilayah akibat dari proyek pembangunan insfratruktur yang terus mengeruk lahan tanpa adanya analisis yang bijak terhadap dampak lingkungan di sekitarnya. Jika ditelusuri lebih mendalam, banyak sekali ditemukan praktek-praktek kecurangan yang dilakukan investor dan pihak terkait untuk mensukseskan agenda proyeksi insfratruktur negara maupun swasta.Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia mempunyai andil dan pengaruh yang besar untuk mereduksi berbagai problem ekologis yang marak terjadi, karena kerusakan ekologi merupakan bencana yang besar bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam hal ini al-Quran sebagai pandangan hidup umat Islam sangat dibutuhkan titahnya untuk memobilisasi masyarakat agar sadar terhadap patologi lingkungan di sekitarnya.Tulisan ini berusaha mengkaji tentang Hermeneutika al-Quran sebagai alat analisis dalam menafsirkan lebih mendalam terkait dengan ayat-ayat ekologi, dan menawarkan tafsir baru yang lebih kontekstual, dengan harapan dapat memicu ghirah masyarakat untuk bergerak progresif dan menyadari pentingnya merawat lingkungan lahan di masyarakat, Sebagai langkah preventif untuk mereduksi krisis lingkungan yang terjadi.
Persepsi Masyarkat Jepara tentang Makna Asar As-Sujud (Studi Living Qur’an Qs. Al-Fath Ayat 29)
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6082

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang Persepsi Masyarakat Jepara mengenai makna Asar As-Sujud berdasarkan kajian terhadap Surat al-Fath ayat 29. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Textuality  Jorge J. E. Gracia (Teori Interpretasi), di mana Faktor yang terpenting untuk menentukan makna suatu teks adalah konteks. Seringkali kasus yang terjadi dalam teks adalah penggunaan bahasa metaphor (denotasi atau konotasi), sehingga untuk menemukan makna yang sesuai harus ditelusuri historisitasnya. Demikian juga dengan memahami makna asar as-Sujud yang tepat maka perlu megetahui ungkapan bahasa tersebut dari aspek teks itu sendiri dan asbab an-Nuzulnya di sisi yang lain sebagai bagian dari historisitasnya yang dapat memunculkan makna secara kontekstual. Dengan pendekatan teori tersebut, maka dapat dipahami bahwa makna asar as-sujud  sebagai makna yang dapat diinterpretasikan secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi sosio-kultural yang ada di tengah-tengan masyarakat saat itu dan saat kini. Sehingga dapat disimpulkan dari persepsi yang berkembang di dalam masyarakat Jepara bahwa makna asar as-Sujud sesungguhnya memiliki dua persepsi, yaitu: Pertama, persepsi yang dibangun dari paradigma tekstualis. Kedua, Persepsi yang dipahami dari paradigma kontekstual. 

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue