cover
Contact Name
Susy Katikana Sebayang
Contact Email
cmhp.journal@gmail.com
Phone
+6281288283367
Journal Mail Official
sksebayang@fkm.unair.ac.id
Editorial Address
Lentera Kaji Jalan Wijaya Blok A/13 RT/RW 006/015 Kampung Dua – Bekasi 17145 Indonesia
Location
Kab. bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Community Mental Health and Public Policy
Published by Lentera Kaji
ISSN : 26222655     EISSN : 26222655     DOI : https://doi.org/10.51602/cmhp.v3i1.43
Core Subject : Health, Education,
The Journal of Community Mental Health and Public Policy focuses on the areas of community mental health and mental health care, addiction or substance abuse, including drugs, alcohol and smoking, mental health or addiction prevention, public policy about mental health and addiction and other related subjects. This journal accepts original research or innovation and opinions on current mental health issues and public policies. Journal does not receive case reports.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER" : 5 Documents clear
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN SAAT PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT JAWA TIMUR: PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL: Analysis Of Factors Affecting Health Protocols Compliance During Covid-19 Pandemic In East Java Community: Health Belief Model Approach Afro, Rahmafika Cinthya
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v3i1.43

Abstract

ABSTRACTThe coronavirus is a virus that spreads very quickly between humans. It can be seen from the data on the spread of COVID-19 cases were growing significantly and exponentially in society. The province that also affected was an East Java. Local transmissions still happening almost in all districts. The community must prioritize preventive measures to break the chain of transmission by implementing health protocols. This research was conducted to analyze factors that affect adherence to health protocols during the COVID-19 pandemic in East Java used health belief model approach. The design of this research was cross sectional. The data collection method used was a questionnaire survey through an online questionnaire platform. The subjects of this study were people who live in East Java with a total of 350 respondents. The study was conducted in April - September 2020. The result was explained using the logistics regression test to determine the effect of individual perceptions on compliance with the implementation of health protocols. The individual perception factor has a result, namely the perceived vulnerability variable has a p value of 0.719> 0.05, the perceived benefits variable has a p-value of 0.005 <0.05, the perceived barrier variable has a p-value of 0.001 <0, 05, the self-confidence variable has a p-value of 0.152> 0.05 and cue to action has a p-value of 0.502 >0.05. The conclusion from the results is that factors that affect compliance with health protocols during the COVID-19 pandemic are perceived benefits and perceived barriers.Keywords: COVID-19, Compliance, Health Protocols, Health Belief Model. ABSTRAKCoronavirus merupakan virus yang penyebarannya sangat cepat antar manusia. Hal ini dapat dilihat dari data persebaran kasus COVID-19 yang berkembang secara signifikan dan eksponensial di masyarakat. Salah satu provinsi yang juga terdampak adalah Provinsi Jawa Timur. Transmisi lokal masih terjadi di hampir seluruh kabupaten di JawaTimur. Masyarakat harus mengutamakan tindakan pencegahan untuk memutus rantai penularan di masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan menjalankan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 pada masyarakat Jawa Timur dengan pendekatan health belief model. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional. Metode pengambilan data yang digunakan adalah survei kuesioner melalui platform kuesioner online. Subjek penelitian ini adalah orang yang berdomisili di Jawa Timur dengan jumlah sebanyak 350 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – September 2020. Penelitian ini menggunakan uji regresi logistik untuk menganalisis faktor persepsi individu terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Faktor persepsi individu memiliki hasil yaitu variabel perceived susceptibility memiliki nilai p 0,719> 0,05, variabel perceived benefits memiliki nilai p 0,005 <0,05, variabel perceived barriers memiliki nilai p 0,001 <0. 05, variabel self efficacy memiliki nilai p 0,152> 0,05 dan cues to action memiliki nilai p 0,502>0,05. Kesimpulan dari penelitian faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 adalah variabel perceived benefits dan perceived barriers.Kata Kunci: COVID-19, Kepatuhan, Protokol Kesehatan, Health Belief Model.
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN UANG SAKU DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA BARUPERGURUAN TINGGI NEGERI DI BANYUWANGI: Relationship Of Gender And Package With The Depression Level Of New Students Of The Airlangga University PSDKU In Banyuwangi Aidi, Bagas
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v3i1.45

Abstract

ABSTRACTDepression is a disease characterized by prolonged sadness and loss of interest in activities that we normally do happily. A freshman is someone who is moving towards personal maturity and is still in transition, freshmen are very susceptible to increased depression. The purpose of this study was to analyze the relation between gender and pocket money with depression levels. This research was an analytical study used a cross sectional study. The data was collected online by distributing the questionnaire link to 110 students. The results of this study was indicate that the largest number of students were women, the maximum amount of pocket money among students was Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000. minimum> Rp. 1,000,000.00. Based on the results of statistical tests used the Chi-square test data obtained ρ = 0.068. The value of ρ obtained was more than 0.05, meaning that there was no relationship between pocket money and the level of depression. Between sex and the level of depression, the data obtained ρ = 0.091, the value of ρ obtained was greater than 0.05, meaning that there was no significant relationship between gender and depression levels in new students. The conclusion ofthis study is that there was no significant relationship between gender and the level of depression in freshmen. There was no significant relationship between the allowance factor and the level of depression in new students.Keywords: New Students, Depression, Gender, Allowance. ABSTRAKDepresi adalah penyakit yang ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya kita lakukan dengan bahagia. Mahasiswa baru adalah seseorang yang bergerak menuju kedewasaan pribadi dan masih dalam masa transisi, mahasiswa baru sangat rentan terhadap peningkatan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan uang saku dengan tingkat depresi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menyebarkan link kuisioner kepada 110 mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa terbanyak adalah perempuan, jumlah uang saku maksimum diantara mahasiswa adalah Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000. minimal> Rp. 1.000.000,00. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square diperoleh data ρ = 0,068. Nilai ρ yang diperoleh lebih dari 0,05 artinya tidak ada hubungan antara uang saku dengan tingkat depresi. Antara jenis kelamin dengan tingkat depresi diperoleh data ρ =0,091, nilai ρ yang diperoleh lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat depresi pada mahasiswa baru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan tingkat depresi pada mahasiswa baru. Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor uang saku dengan tingkat depresi pada mahasiswa baru.Kata Kunci: Mahasiswa Baru, Depresi, Jenis kelamin, Uang Saku.
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA ROKOK ELEKTRONIK: Improving Adolescents Knowledge About the Harmful Effect of Electronic Cigarette Dewi, Desak Made Sintha Kurnia
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v3i1.46

Abstract

ABSTRACTThe popularity of e-cigarette (e-cig) is increasing among adolescents, as it is promoted as a safer cigarette and a tool that can help to quit smoking. The misleading security illusion of e-cig without adequate knowledge has created a new generation of tobacco industry customers. The aim is to improve adolescent knowledge about the harmful effects e-cig. Online socialization about the electronic cigarette traps were given to junior and senior high school students in two sub districts in Banyuwangi. Education was conducted in October 2020, attended by 107 students and 15 teachers.Three educational sessions for 20 minutes were conducted using presentation and short video. Pre and post tests were conducted to measure changes in adolescent knowledge. Participants were also asked to evaluate the benefits of these activities. Paired sample t test was used to analyze adolescents’ knowledge before and after socialization. Online socialization about the harmful effect of e-cig improved adolescent knowledge. The mean score improvement was 0.88 ± 1.499 (p = 0.0004). Around 72.1% of adolescents were willing to become agents of change or peer educators. About 84.4% and 88.3% participants agreed and strongly agreed that this socialization provided new information and understanding. Online socialization about the harmful effect of e-cig using short video and texts can improve adolescents' knowledge.Keywords: E-cigarette, Adolescents, Addiction, Tobacco Control. ABSTRAKRokok elektronik (e-cig) semakin populer khususnya di kalangan remaja karena dipromosikan sebagai rokok yang lebih aman dan alat bantu untuk berhenti merokok. Keamanan palsu (ilusif) yang diberikan e-cig tanpa diimbangi pengetahuan yang cukup menciptakan generasi pelanggan baru untuk industri tembakau. Tujuan dari studi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok elektronik. Sosialisasi Jebakan Rokok Elektronik dilakukan secara daring pada pelajar SMP dan SMA di dua Kecamatan di Banyuwangi. Edukasi dilaksanakan pada Oktober 2020, diikuti oleh 107 siswa dan 15 guru. Tiga sesi edukasi selama 20 menit dilaksanakan menggunakan presentasi dan video pendek. Pre dan post-test digunakan untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta. Peserta juga diminta untuk mengevaluasi manfaaat dari kegiatan ini. Paired sample t test digunakan untuk menganalisis pengetahuan remaja sebelum dan setelah sosialisasi. Sosialisasi secara daring tentang bahaya e-cig mampu meningkatkan pengetahuan remaja. Peningkatan skor rata rata sebesar 0.88±1.499 (p=0.0004). Sebanyak 72.1% remaja menyatakan kesediaannya menjadi agen perubahan atau peer educator. Sebanyak 84.4% dan 88.3% peserta setuju dan sangat setuju bahwa sosialisasi ini memberi informasi dan pemahaman baru. Sosialisasi daring tentang bahaya e-cig menggunakan video pendek dan text dapat meningkatkan pengetahuan remaja.Kata Kunci: Rokok Elektronik, Remaja, Kecanduan, Kontrol Tembakau.
PENGEMBANGAN KESADARAN TENTANG KECANDUAN GAWAI DAN TELEPON PINTAR PADA REMAJA DI KABUPATEN BANYUWANGI, INDONESIA: Raising Awareness Of Gadget And Smartphone Addiction Among Adolescents In Banyuwangi District, Indonesia sebayang, susytest k
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v3i1.47

Abstract

ABSTRACTGadget use among Indonesian adolescents is becoming more prevalent. Most Indonesian families own smartphones for various uses including for accessing the internet. Gadget and internet use has sharply increased during the Covid-19 pandemic. This study therefore reports a short awareness raising method on gadget addiction among adolescents and how to prevent it. Awareness raising session was held online for students of junior and senior high school students in Banyuwangi District. Socialization materials were given in the form of 20 minute lecture and a 2 minute and 19 second short animation video. Knowledge improvement was calculated from a pre-socialization and post socialization test scores and analysed using paired t-test. Participants were also asked to evaluate the impact of the socialization on providing new information and understanding of the issues. Online socialization can improve knowledge on 66.7% of the students with an average score improvement of 1.55±1.81 poin (p<0.0001). Participants stated that the socialization was well executed. Most students (85.5%) agreed to highly agreed that the socialization provided them with new information and 87.1% of students agreed to highly agreed that they understood the materials. Therefore, short online socialization through presentation and short video can improve the knowledge and understanding of gadget addiction among adolescents.Keywords: Addiction, gadget, smartphones, adolescents, socialization. ABSTRAKPenggunaan gawai di kalangan remaja semakin umum di Indonesia. Sebagian besar keluarga di Indonesia memiliki telepon pintar yang digunakan untuk berbagai hal termasuk mengakses internet. Selama masa pandemi Covid-19 penggunaan gawai dan internet semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi mengenai kecanduan gawai di kalangan remaja dan cara mencegahnya. Sosialisasi mengenai kecanduan gawai secara daring diberikan kepada siswa setingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Kabupaten Banyuwangi. Materi sosialisasi diberikan dalam waktu 20 menit dalam bentuk presentasi dan video pendek. Peningkatan pengetahuan diukur melalui test pengetahuan sebelum dan setelah sosialisasi dan dianalisa menggunakan t-test. Peserta juga diminta untuk mengevaluasi manfaat sosialisasi dari segi penambahan informasi dan pemahaman. Sosialisasi secara daring dapat meningkatkan pengetahuan pada 66.7% siswa dengan peningkatan skor rata-rata sebesar 1.55±1.81 poin (p<0.0001). Peserta menyatakan bahwa keseluruhan kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan baik. Sebagian besar siswa (85.5%) menyatakan setuju hingga sangat setuju bahwa kegiatan sosialisasi tersebut memberi tambahan informasi baru bagi mereka dan 87.1% siswa menyatakan setuju hingga sangat setuju bahwa mereka memahami materi yang disampaikan. Sosialisasi secara daring dalam waktu yang singkat melalui presentasi dan video pendek dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja mengenai kecanduan gawai.Kata Kunci: Kecanduan, Gawai, Telepon Pintar, Remaja, Sosialisasi
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI DI SMK PGRI 1 BANYUWANGI: Description Of Depression Levels In Active Adolescent Organized In X Vocational High School In Banyuwangi Dewi, Gayatri Rahma
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 3 No. 1 (2020): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v3i1.48

Abstract

ABSTRACTDepression is a feeling of emptiness and sadness that leads to decreased interest in happy activities, resting and eating irregularly, decreased concentration, guilt to yourself, and the emergence of suicidal thoughts. Adolescence is a transitional phase of children's life and adult life can be seen from the growth and development of the body's biological and psychological. Adolescents in Indonesia aged at 15-19 years experience moderate depressive symptoms reaching 22% and severe depression symptoms reaching 7.2%. The purpose of this study was to see a picture of depression in adolescents at X vocational high school in Banyuwangi. This research method uses descriptive research with a quantitative approach. The level of adolescent depression at X vocational high school in Banyuwangi was measured using the Beck Depression Inventory-II. Results: 29.4% of adolescents had mild depression, 17.6% of adolescents had moderate depression, and 2% of adolescents had major depression. The conclusion of this study is depression in adolescents at X vocational high school in Banyuwangi has the highest level of minimal depressive symptoms. Severe depression that occurs in adolescents needs to be treated immediately so that it does not threaten their future.Keywords: Depression, Adolescent, Beck Depression Invetory-II ABSTRAKDepresi adalah perasaan hampa dan sedih hingga menurunnya minat pada kegiatan yang membuat senang, istirahat dan makan tidak teratur, konsentrasi menurun, rasa bersalah dalam diri, dan munculnya keinginan untuk bunuh diri. Masa remaja adalah fase peralihan dari kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan biologis pada tubuh dan psikologis. Remaja di Indonesia pada usia 15-19 tahun mengalami gejala depresi tingkat sedang mencapai 22% dan gejala depresi tingkat berat mencapai 7,2%. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran tingkat depresi pada remaja yang aktif berorganisasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) X di Banyuwangi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tingkatan depresi remaja di SMK X di Banyuwangi diukur menggunakan Beck Depression Inventory-II. Hasil dari penelitian menunjukan sebanyak 29,4% remaja mengalami depresi ringan, 17,6% remaja mengalami depresi sedang, dan 2% remaja mengalami depresi berat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah depresi pada remaja SMK X di Banyuwangi memiliki tingkat gejala depresi minimal tertinggi. Depresi berat yang terjadi pada remaja perlu segera ditangani agar tidak mengancam masa depannya.Kata kunci: depresi, remaja, Beck Depression Invetory-II

Page 1 of 1 | Total Record : 5