cover
Contact Name
Puguh Prasetyoputra
Contact Email
pprasetyoputra@gmail.com
Phone
+62215221687
Journal Mail Official
jurnalkependudukanindonesia@mail.lipi.go.id
Editorial Address
Pusat Penelitian Kependudukan – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Gd. Widya Graha Lt. X, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 10 Jakarta 12710, Indonesia Telp : +6221.5221687 Fax. : +6221.5221687
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kependudukan Indonesia
ISSN : 19072902     EISSN : 25028537     DOI : https://doi.org/10.14203/jki.vxxix.xxx
Jurnal Kependudukan Indonesia (JKI) is published by the Research Center for Population, Indonesian Institute of Sciences (PPK-LIPI).JKI publishes research articles (in English and in Bahasa) and book reviews and publishes twice a year covering issue related to population studies. We are pleased to invite your participation to contribute article with various issues such as Population Mobility, Fertility, Mortality, Youth and employment, Family, Ageing, Population and Health, Human Resources; Employment; Education, Human Ecology, Population and Climate Change, Population and Disaster. Jurnal Kependudukan Indonesia (JKI) is an open access, multidisciplinary journal that publishes articles related to issues of population dynamics, employment, family, and human ecology. Population dynamics includes fertility, mortality, and migration. Employment covers the quantity and quality of human resources, the preparation and utilisation of labour force, education, wage issues and industrial relations. Family encompasses maternal and child health, adolescence, and ageing. Human Ecology covers the relationship between population, natural resources, and environment These issues can be analysed from a variety of disciplinary perspectives and can also be associated with strategic issues, such as gender, political identity, climate change, disaster, unemployment, and public policies and services.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Demografi
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2013)" : 7 Documents clear
Cover, Redaksi, Daftar Isi, Kata Pengantar, Abstrak, JKI Vol 8, No 2 (2013) Redaksi JKI
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.118

Abstract

Redaksi JKI
PENUNTASAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI "DAERAH SERIBU PESANTREN": MASALAH SOSIAL-EKONOMI, POLITIK, DAN BUDAYA Makmuri Sukarno
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.14

Abstract

Tulisan ini menggambarkan kondisi yang berubah untuk penuntasan wajib belajar sembilan tahun di tengah konteks otonomi daerah, pergulatan antara pendidikan umum dan pendidikan pesantren, kesulitan ekonomi, serta prospek kesempatan kerja di Kabupaten Bangkalan. Masyarakat Bangkalan pada umumnya menempatkan pendidikan agama, yang banyak dilayani pesantren, sebagai primer karena menyangkut makna hidup, sedangkan pendidikan "umum" yang dilayani sekolah bahkan madrasah (standar Kemenag) sebagai sekunder karena lebih menekankan pembelajaran tentang cara atau alat untuk hidup. Akibatnya, APK pada wajib belajar rendah. Catatan prestasi ini berubah membaik antara lain karena Paket B (setara SMP/MTs) masuk dan diterima pesantren dan madrasah diniyah, pelaksanaan program bantuan BOS di sekolah dan madrasah, serta kepercayaan terhadap sekolah/madrasah yang meningkat. Berbeda dengan jaman sebelum otonomi, program pendidikan di daerah ini sekarang lebih dipercaya tidak akan "melupakan agama di sekolah" karena banyak diantara eksekutif dan legislatif di daerah berasal dari kalangan pesantren sendiri. Di samping itu, kepercayaan pada jalur (trajectory) "pesantren-SD-kerja wiraswasta-kaya" telah melemah akibat merosotnya perdagangan kayu dan pelayaran yang selama ini diandalkan, sementara di pihak lain, muncul ekspektasi di masyarakat bahwa kesempatan kerja yang akan terbuka akibat relokasi industri dari sekitar Surabaya ke Bangkalan kelak akan lebih menerima lulusan sekolah/madrasah daripada lulusan pesantren. Catatan prestasi APK diharapkan akan lebih baik ke depan j ika birokrasi daerah dapat mengakhiri diskriminasi dengan menempatkan secara serius pesantren umumnya dan madrasah khususnya sebagai mitra dalam upaya penuntasan.
Cover Belakang, JKI Vol 8, No 2 (2013) Redaksi JKI
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.119

Abstract

Redaksi JKI
PENDUDUK PRIBUMI DALAM POLITIK PERTOLONGAN BENCANA KRAKATAU 1883 Erlita Tantri
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.15

Abstract

Letusan Krakatau 26-27 Agustus 1883 merupakan salah satu bencana vulkanik terbesar dan terdasyat di abad 19 setelah Gunung Tambora (1815). Letusan Krakatau 1883 telah menyebabkan jumlah korban yang besar dan kerusakan berat, baik bagi lingkungan maupun infrastruktur rakyat dan pemerintah, dampak dari 1etusan berupa material vulkanik dan gelombang besar tsunami. Informasi letusan dan dampaknya ini menyebar ke penjuru dunia dan mengundang perhatian dan sumbangan dana untuk para korban bencana. Secara bergelombang bantuan dari nusantara dan masyarakat intemasional mengalir ke kantung bantuan bencana yang dikelola o1eh pemerintah kolonial Belanda. Namun, bagaimanakah bantuan perto1ongan pascabencana yang dilakukan oleh pemerintah Belanda, terutama untuk penduduk lokal yang menjadi korban terbesar dalam peristiwa letusan Krakatau ini? Efektifkah pengelolaan dana bantuan untuk korban bencana yang dilakukan oleh pemerintah Belanda? Melalui studi literatur dengan sumber laporan bantuan bencana Krakatau yang ditulis oleh Belanda dan syair dari penduduk lokal sebagai saksi mata, tulisan ini ingin melihat politik bencana kolonial Belanda, terutama dalam peristiwa bencana Krakatau di Banten dan Lampung.
MOBILITAS PENDUDUK DAN RISIKO PENULARAN HIV & AIDS: KASUS DI PROVINSI BALI Sri Sunarti Purwaningsih
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.16

Abstract

Sejak zaman kolonial Belanda, Bali telah menjadi tujuan wisata terkenal. Banyak orang dari luar Bali datang dan pergi ke Bali sebagai turis. Akibatnya, masyarakat Bali berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang demografis dan budaya. Interaksi ini memiliki konsekuensi baik positif maupun negatif. Migrasi masuk dan pariwisata tidak hanya telah memberikan manfaat untuk ekonomi lokal, tetapi juga telah mengubah gaya hidup masyarakat. Sejak ditemukan di Bali 1987, kasus HN & AIDS di wilayah ini tumbuh dengan cepat dan menyebar ke seluruh kabupaten di Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang di Bali mempunyai risiko yang cukup besar menyangkut masalah penyakit seksual yang menular termasuk HN & AIDS. Penelitian kami pada tahun 1999 menemukan bahwa HN & AIDS menjadi fenomena di kalangan anak muda, terutama para pemuda pantai. Mereka berpikir bahwa hubungan seksual dengan orang asing tidak berisiko karena mereka yakin bahwa orang asing bebas dari mv & AIDS. Tulisan ini menganalisis beberapa masalah terkait dengan migrasi dan fenomena HIV & AIDS. Tulisan ini juga antara lain membahas hubungan antara mobilitas penduduk dan dampak negatif pada kehidupan manusia seperti HN & AIDS. Akhimya, tulisan ini membahas pengetahuan lokal yang dapat digunakan untuk mencegah penularan HIV & AIDS.
MASALAH DEMOGRAFIS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Anna Triningsih
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.131

Abstract

The rate of population growth that significantly transpires in the Riau Islands Province will certainly bring an impact that is quite complex on the social and economic problems, such as high unemployment, and criminality. There are three demographic factors that affect the rate of population growth; fertility, mortality and migration. Anticipatory measures should be taken by the local government of the Riau Islands province in order to anticipate problems that will arise through harmonized policies both of which deal with the institutional aspects as well as the substance of the policy that will be applied. This paper is based on the 2010 study in the Riau Islands Province. By using the approach of both quantitative and qualitative studies, the data excavation in the study is done by the distribution of questionnaires and the interview of stakeholders. Afterwards, the data collected will be analyzed using content analisys method The results of this study formulate several recommendations for policies that address the issues of family planning, the prevention of the spread of HIVI AIDS and the harmonization of control of the migration population.Keywords: Formulation, Policies, Local Government, Harmony, Population Development, and Family Development
TANTANGAN SOSIAL-EKONOMI PENGANGGURAN USIA MUDA DI INDONESIA Vanda Ningrum
Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 8, No 2 (2013)
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v8i2.17

Abstract

Proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS dan UNDP menunjukkan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi peningkatan jumlah penduduk usia produktif menjadi 187,6 juta. Pada kondisi terse but, rasio ketergantungan penduduk Indonesia akan berada pada posisi rendah dan secara demografis dapat dikatakan sebagai bonus demografi. Hal itu berimplikasi pada pentingnya penciptaan kesempatan kerja yang produktif. Apabila kondisi tersebut tidak dapat dicapai, maka akan menyebabkan peningkatan pengangguran usia muda yang dapat berdampak pada kondisi sosial ekonomi suatu bangsa. Di Indonesia, tingkat pengangguran usia muda mengalami kenaikan, dari 53,6 persen pada tahun 2008 menjadi 56 persen pada tahun 2012, dan diproyeksikan akan meningkat jika tidak ada kebijakan yang mendukung penyerapan tenaga kerja muda. Pengangguran tersebut sebagian besar tinggal di perkotaan dengan tingkat pendidikan menengah ke atas. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tantangan sosia1 ekonomi jangka panjang akibat tingginya jumlah pengangguran usia muda di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan menggunakan berbagai data studi pustaka dan statistik dari World Bank, ILO, dan BPS. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalamjangka panjang, tingginya pengangguran usia muda akan menyebabkan Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain: pertama, penurunan dalam hal modal manusia dan sosial, kesehatan mental dan fisik, pendapatan dan konsumsi, serta keterlibatan dalam demokratisasi berpolitik. Kedua, adanya peningkatan risiko bunuh diri dan kriminalitas di daerah perkotaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7