cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL MATEMATIKA STATISTIKA DAN KOMPUTASI
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 18581382     EISSN : 26148811     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini mempublikasikan paper-paper original hasil-hasil penelitian dibidang Matematika, Statistika dan Komputasi Matematika.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009" : 7 Documents clear
Ciri-ciri Ideal sigma prim dan Gelanggang Polinom Miring Amir Kamal Amir
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.854 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4089

Abstract

Gelanggang polinom miring atas R dengan variabel x adalah gelanggang,dengan aturan perkalian                                      ,dengan  adalah suatu endomorfisma dan adalah suatu . Dalam paper ini akan diinvestigasi dua hal, yaitu karakteristik atau ciri-ciri ideal I dari R yang akan merupakan ideal  dari R, dan ciri-ciri dari gelanggang polinom miring  yang merupakan gelanggang prim.
Penentuan Nilai R0 dengan Menggunakan Operator The Next Generation Kasbawati Kasbawati
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.038 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4094

Abstract

Model epidemiologi merupakan salah satu model matematika yang banyak diaplikasikan untuk menggambarkan proses penularan suatu penyakit yang infektif dalam dunia kedokteran,ke dalam bahasa matematika. Model ini pada umumnya menggambarkan mengenai perilaku umum sebuah penyakit yang berkembang dalam suatu sistem. Salah satu besaran yang sangat penting dalam model epidemiologi adalah besaran yang disebut sebagai basic reproductive number yang biasa dilambangkan dengan R0. Besaran ini banyak memberikan makna dalam interpretasi model matematika untuk menjelaskan seberapa besar proses penularan suatupenyakit dapat terjadi. Dalam tulisan ini akan diberikan suatu metode yang dapat digunakan dalam menentukan nilai R0.
Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri Wahidah Sanusi
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.682 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4090

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi model pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri. Data yang digunakan adalah data berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) siswa SDN  Parangtambung II Makassar pada tahun 2008. Pengambilan data dilakukan pada seluruh siswa yang berjumlah 192 orang yang terdiri atas 113 anak laki-laki dan 79 anak perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pertumbuhan anak yang terbaik berdasarkan indeks antropometri adalah indeks berat badan (Y) menurut tinggi badan (X), baik jenis kelamin laki-laki maupun jenis kelamin perempuan. Model untuk jenis kelamin laki-laki dengan umur 6–14 tahun adalah,dengan R2 sebesar 66,6% dan MSE sebesar 0,36. Model untuk jenis kelamin perempuan dengan umur 6–15 tahun adalahdengan R2 sebesar 82,87% dan MSE sebesar 0,19.
Model B-Spline dalam Menaksir Kurva Regresi Nonparametrik Raupong Raupong
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.282 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4091

Abstract

Penaksir B-Spline adalah salah satu metode yang digunakan untuk menaksir kurva regresi nonparametrik. Model B-Spline dengan titik knots digunakan untuk menyelesaikan kelemahan model spline pada saat orde yang tinggi, titik knot yang banyak atau  knots yang terlalu dekat yang akan membentuk matriks dalam perhitungan yang hampir singular sehingga persamaan normal sulit diselesaikan. Metode yang digunakan dalam menaksir parameter B-Spline adalah Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square) yang didefinisikan secara rekursif. Aplikasi B-Spline yang diberikan adalah ratio berat dan tinggi badan bayi setiap bulan. Hasil yang diperoleh adalah B-Spline linier dengan menggunakan satu titik knot merupakan model yang terbaik untuk data tersebut dalam menjelaskan pengaruh umur terhadap ratio berat dan tinggi badan bayi, kriteria pemilihan model terbaik yaitu R2 (Koefisien Determinasi) dan MSE (Means Square Error).
Penentuan Daerah Kritis Terbaik dengan Teorema Neyman- Pearson Georgina M. Tinungki
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.563 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4092

Abstract

Terdapat beberapa metode untuk membangun uji statistik yang baik, diantaranya adalah Teorema Neyman Pearson yang diawali dengan menguji hipotesis sederhana H0  melawan hipotesis alternatif H1. Sebelum kita mendefinisikan suatu uji terbaik, suatu observasi harus dibuat. Tentu uji tersebut menetapkan suatu daerah kritis, atau dengan kata lain suatu pilihan atas suatu daerah kritis menggambarkan suatu uji
Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Miftahuddin Miftahuddin
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.93 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4088

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk Provinsi NAD tahun 1990 dengan meneliti tingkat kelahiran dan kematiannya, serta memberikan informasi mengenai perkiraan jumlah penduduk yang dapat bertahan hidup di masa yang akan datang dengan mengetahui distribusi umur dan karakteristik penduduk yang stabil. Untuk mendapatkan model life table digunakan beberapa variabel penjelas yaitu , , , , dan . Penduduk Provinsi NAD tahun 1990 untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai harapan hidup saat kelahiran sebesar 46,13 tahun dan 50,51 tahun. Sedangkan kemungkinan seorang bayi laki-laki dan perempuan yang baru lahir akan hidup selama 46,13 tahun dan 50,51 tahun. Tingkat kematian pada penduduk stabil harus sama dengan tingkat kelahiran pada tiap tahun yang ditandai dengan pembagian akhir sama dengan 100.000, dengan rata-rata umur penduduk stabil Provinsi NAD pada tahun 1990 adalah 16 tahun, sehingga didapat angka pertumbuhan yang sebenarnya saat umur 15–49 tahun (0,000173); di saat kelahiran pada kelompok umur 15–19 tahun (1,007) ; 20–24 tahun (1,009); 25–29 tahun (1,011); 30–34 tahun (1,013); 35–39 tahun (1,015); 40–44 tahun (1,017); dan 45–49 tahun (1,019).
Model Matematika Fermentasi Alkohol dari Buah Anggur Budi Nurwahyu
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 6 No. 1 (2009): July 2009
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.371 KB) | DOI: 10.20956/jmsk.v6i1.4093

Abstract

Paper ini berusaha untuk memodelkan secara matematika terhadap fermentasi perasan buah anggur menjadi alkohol. Model matematikanya didasarkan pada karakteristik proses fermentasi gula dengan menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Fermentasi alkohol adalah proses kimia dimana ragi merubah gula (glukosa dan fruktosa) menjadi alkohol. Secara komersil proses tersebut digunakan untuk membuat anggur  yang gulanya berasal dari buah anggur segar. Awalnya Ragi (Saccharomyces cerevisiae) ditambahkan kedalam perasan buah anggur, kemudian gula akan diserap oleh ragi dan akan diubah menjadi alkohol. Ragi berkembang dan dalam waktu yang bersamaan akan menghasilkan juga gas Carbon Dioksida (CO2). Untuk memaksimalkan produksi alkohol, maka proses peragian harus dijauhkan dari kontak gas oksigen (O2) atau dalam kondisi anaerob. Pada model ini diperlihatkan juga bahwa dengan habisnya kadar gula dalam perasan buah anggur, maka pertumbuhan ragi semakin mengecil dan akhirnya ragi akan mati. Visualisasi model juga diperlihatkan dengan menggunakan program MAPLE 9.5. Setelah ragi habis selama dalam perasan buah anggur, maka cairan tersebut dinamakan minuman anggur yang beralkohol

Page 1 of 1 | Total Record : 7