cover
Contact Name
Lukman Cahyadi
Contact Email
lukman.cahyadi@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
esafarmasia@esaunggul.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Telp : 021 5674223 ext 266
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Archives Pharmacia
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 26556073     EISSN : 27977145     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Archives Pharmacia mencakup berbagai pokok persoalan dalam kajian ilmu-ilmu farmasi mencakup Farmasetika dan Teknologi Formulasi, Farmakologi dan Toksikologi, Biologi Farmasi, Kimia Farmasi, Farmasi Fisika, Neutrasetikal, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Klinis. Diterbitkan setiap 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu bulan Januari dan Juli.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA" : 5 Documents clear
Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Tekanan Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Utami, Tyas Putri
Archives Pharmacia Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe onset of type 2 diabetes mellitus is associated with obesity. Decrease of insulin sensitivity induced by obesity can get insulin resistance that causes hyperglycemia. In another case, obesity can induce hypertension by release leptin and others adipokin from adipocytes. Majority of type 2 diabetes mellitus patients accompanied by hypertension. This research aimed to examine relationship between body mass index and blood pressure in type 2 diabetes mellitus patients. Research conducted on 150 patients with type 2 diabetes mellitus registered in  Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. The result shows that there were correlated between body mass index and sistol and diastole pressure with low correlation strength. It showed that though body mass index influenced blood pressure, but it was not the main factor that influence blood pressure in type 2 diabetes mellitus patients.                                                                                                                           Keywords: blood pressure, body mass index, type 2 diabetes mellitus AbstrakOnset penyakit diabetes mellitus tipe 2 diketahui berhubungan dengan obesitas. Penurunan sensitivitas insulin yang diinduksi oleh obesitas menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang mengakibatkan hiperglikemia. Di sisi lain, obesitas dapat menginduksi terjadinya hipertensi melalui pelepasan leptin dan adipokin lainnya dari adiposity. Diketahui bahwa mayoritas pasien diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara indeks massa tubuh dan tekanan darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian dilakukan pada 150 pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara indeks massa tubu dan tekanan darah sistoldan diastole dengan kekuatan hubungan yang lemah. Hal ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh bukanlah factor utama yang mempengaruhi tekanan darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata kunci: tekanan darah, indeks massa tubuh, diabetes mellitus tipe 2
Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Air Perasan Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dengan Metode DPPH Rakhmawati, Irvani; Fauzi, Anwar
Archives Pharmacia Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractAntioxidants are defined as substances, present at low concentration, relative to the oxidizable substrate, which significantly delay or prevent oxidation of substrate. Antioxidants also have free radical scavenging activity and can delay deleterious effect of free radical. Antioxidants can be found in fruits and vegetables. Papaya (Carica papaya, L.) is a popular fruit in Indonesia and has a potential antioxidant activity due to flavonoid substances and vitamin C content. In this research, antioxidant activity of Californian papaya was determined using DPPH method with vitamin C as a standard. Papaya used in this research were juiced then its juice were freeze-dried. The test result showed that dried papaya juice has low antioxidant activity with IC50 value 7167,83 ± 644,64 μg/ml. Keywords: papaya,  antioxidant, DPPH, free radicals AbstrakAntioksidan merupakan senyawa yang dalam konsentrasi rendah dapat teroksidasi sehingga mencegah oksidasi senyawa lain. Antioksidan juga memiliki kemampuan menangkap radikal bebas dan menunda efek merugikan radikal bebas pada sistem biologis. Antioksidan banyak terkandung di dalam buah dan sayuran. Buah pepaya (Carica papaya, L.)merupakan buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan sangat mudah diperoleh. Berdasarkan penapisan fitokimia yang dilakukan pada serbuk kering dari air perasan buah pepaya, bahan uji mengandung senyawa flavonoid dan vitamin C yang dapat berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian ini, penentuan aktivitas antioksidan dilakukan pada serbuk kering air perasan buah pepaya dengan metode peredaman senyawa radikal DPPH dan menggunakan vitamin C sebagai senyawa pembanding. Buah pepaya yang digunakan adalah buah pepaya Califonia yang dilumatkan dengan alat penghancur lalu diambil airnya. Air perasan buah pepaya tersebut lalu dibuat menjadi serbuk dengan metode kering beku. Dari pengujian, diperoleh hasil bahwa serbuk kering dari air perasan buah pepaya memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan nilai IC50 7167,83 ± 644,64 μg/ml. Kata kunci: pepaya, antioksidan, DPPH, radikal bebas 
Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kaliks Bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Mycobacterium Tuberculosis Lena, Ayu Puspita; Boediono, Eddy Purwoto; GM, Putu Gita Maya
Archives Pharmacia Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe red Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) is medicinal plant that empirically has been used as an antituberculous drug. Rosella’s calix contains anthocyanins and other nutrients such as calcium, niacin, riboflavin and iron. This study was conducted experimentally starting with the making of Rosella flower extract by maceration method followed by examination  of chemical content of extract. The antibacterial effect was performed by in-vitro method using 6 treatment groups, the negative control group, containing media and aquadest, the ethanol control group, containing media and 70% ethanol, the positive control group, containing media and isoniazid, and three groups of extracts each containing media and extracts with a concentration of 2.5 mg / mL , 5 mg / mL and 10 mg / mL. Mycobacterium tuberculosissuspension was shed over the entire surface and thenthe growth of Mycobacterium tuberculosis was observed after incubated for 21 days. The results showed that the ethanol extract of Rosella flower contain essential oils, fatty oil, tannins, reducing sugars, flavonoids, coumarins, triterpenoids, and anthocyanins. The 70% ethanol extract of  calixs  of Rosella flower (Hibiscus sabdariffa L.) at a concentration of 10mg/mLpossessinhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis from the first week until the third week observation.                                                                                                                                  Keywords: antibacterial, 70% ethanol extract, rosella (hibiscus sabdariffa l.) AbstrakRosella merah (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang secara empiris telah digunakan sebagai obat antituberkulosis.  Kaliks bunga Rosella mengandung antosianin serta berbagai zat gizi lain seperti kalsium, niasin, riboflavin dan zat besi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas  ekstrak etanol 70% kaliks bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Mycobacterium tuberculosis strain H37Rv. Penelitian dilakukan secara eksperimental diawali dengan pembuatan ekstrak bunga Rosella secara maserasi dilanjutkan dengan penapisan kandungan kimia ekstrak. Efek antibakteri dilakukan secara in-vitro menggunakan 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, berisi media dan aquadest, kelompok kontrol pelarut, berisi media dan etanol 70%, kelompok kontrol positif, berisi media dan isoniazid, dan tiga kelompok ekstrak masing-masing berisi media dan ekstrak dengan konsentrasi 2,5 mg/mL, 5 mg/mL dan 10 mg/mL. Suspensi Mycobacterium tuberculosis dituangkan ke seluruh permukaan media diamati pertumbuhannya setelah diinkubasi selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol kaliks bunga Rosella  mengandung minyak atsiri, minyak lemak, tannin, gula pereduksi, flavonoid, kumarin, triterpenoid, dan antosianin. Ekstrak etanol 70% kaliks bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada konsentrasi 10% memiliki efek antibakteri terhadap Mycobacterium tuberculosisdengan menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis mulai dari mingu pertama sampai mnggu ketiga pengamatan. Kata kunci : antibakteri, ekstrak etanol 70%, rosella (hibiscus sabdariffa l.) 
Efek Ekstrak Air Daun Kecapi (Sandoricum Koetjape (Burm. F.) Merr.) terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia coli EFF, Aprillita Rina Yenti
Archives Pharmacia Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractKecapi Leaves (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) has used empirically to cure skin diseases. Staphylococcus aureus and Escherichia coli are known cause skin diseases. Kecapi Leaves contains active compounds as antibacterial activity like saponin, flavonoids and tannins. This study aimed to determine the antibacterial effect of water extract of kecapi leaves (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) on the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The study was conducted experimentally using aquadest and chloramphenicol as control group. The assessment of antibacterial on Staphylococcus aureus used 6 concentrations, ie 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 75%, 100% and against Escherichia coli used 4 concentrations, ie 25%, 50%, 75 % and 100%.Antibacterial effects were assessed using the diffusion method by looking at the inhibitory zone formed above the surface in order to be planted. The results showed that the largest inhibition zone at concentration of 100% with an average diameter 22.3 mm, and the smallest one at concentration of 6.25% with an average diameter of 8.3 mm in Staphylococcus aureus. Whilein Escherichia coli, the water extract showed the largest inhibit zone at concentration of 100%  with an average diameter of 11.4 mm, and the smallest one at 25% concentration with an average diameter of 7, 8 mm. Keywords: water extract, kecapi leaf, staphylococcus aureus AbstrakDaun kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) secara empiris digunakan menyembuhkan penyakit kulit. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kulit antara lain bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Daun kecapi mengandung senyawa yang diduga mempunyai aktivitas antibakteri yaitusaponin, flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak air daun kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) terhadap pertumbuhan bakteriStaphylococcus aureus dan Escherichia coli.Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan kelompok kontrol aquadest dan kelompok kontrol kloramfenikol. Aktivitas antibakteri ekstrak terhadap  Staphylococcus aureusmenggunakan 6 konsentrasi, yaitu 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, 75%, 100% danterhadap  Escherichia coli  menggunakan 4 konsentrasi, yaitui25%,50%,75% dan 100%. Efek antibakteri dinilaimenggunakan metode difusi dengan melihat zona hambat yang terbentuk diatas permukaan agar yang ditanami bakteriStaphylococcus aureusatau Escherichia colli. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak air daun kecapi memperlihatkan zona hambat terbesar pada konsentrasi 100 % dengan rata – rata diameter 22,3 mm, dan zona hambat terkecil pada konsentrasi 6,25 % dengan rata- rata diameter 8,325 mm pada bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan ekstrak air daun kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) memperlihatkan zona hambat terbesar pada konsentrasi 100 % dengan rata-rata diameter 11,4 mm, dan zona hambat terkecil pada konsentrasi 25 % dengan rata-rata diameter 7,8 mm pada bakteri Escherichia coli.  Kata kunci: ekstrak air, daun kecapi, staphylococcus aureus
Gambaran Penggunaan Obat Diare pada Pasien Balita dengan Diare Akut yang Dirawat Inap di RSUP Persahabatan Fentami, Nissa Anggastya
Archives Pharmacia Vol 1, No 1 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractAcute diarrhea is a flabby or liquid bowel movements can even be a water frequency more frequent than usual, generally lasts less than 14 days. Diarrhea is a health problem in the country of Indonesia, this is due to the high morbidity and mortality rate of diarrhea that is 41.1%. This study aims to determine the appropriateness of the use of drugs for patients with acute diarrhea in inpatients under five years in Persahabatan hospital at January-April 2017 with the guidance of diarrheal disease control based on Indonesia ministry of health Number 1216 / MENKES / SK / XI / 2010. This study uses descriptive observational method of collecting and recording recipes and results of a medical record directly. The sample in this study were children under 5 years old who suffered from acute diarrhea and received treatment at inpatient at Friendship Hospital from January to April 2017. Result showedthat there are 8 patterns of drug combinations, in the form of fluids and electrolytes, zinc, and antibiotics. The data meets the guidelines for managing diarrhea. The most common combinations are liquid and electrolytes, zinc, antibiotics and probiotics of 77.78%.                                                                                                             Keywords: acute diarrhea, inpatient, persahabatan hospital AbstrakDiare akut adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya dan umumnya berlangsung kurang dari 14 hari. Diare merupakan masalah kesehatan di negara Indonesia, hal ini disebabkan angka kesakitan dan kematian diare yang masih tinggi yaitu sebesar 41,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan obat untuk penderita diare akut pada pasien balita rawat inap di RSUP Persahabatan Januari-April 2017 dengan pedoman pengendalian penyakit diare berdasarkan KEMENKES RI Nomor 1216/MENKES/SK/XI/2010.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional yaitu mengumpulkan dan mencatat resep-resep serta hasil dari medical record secara langsung.Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia di bawah 5 tahun yang menderita diare akut dan mendapatkan pengobatan pada rawat inap di RSUP Persahabatan periode Januari-April 2017.Dari hasil penelitian menunjukan terdapatnya 3 pola kombinasi obat, yaitu pemberian obat diare akut berupa cairan & elektrolit, zinc, dan antibiotik selektif.Dari data tersebut sebagian besar memenuhi tatalaksana diare meskipun terdapat penambahan probiotik. Data terbanyak adalah kombinasi antara lain cairan dan elektrolit, zinc, antibiotik dan probiotik sebesar 77,78%. Kata kunci : diare akut, rawat inap, RSUP persahabatan

Page 1 of 1 | Total Record : 5