cover
Contact Name
Lukman Cahyadi
Contact Email
lukman.cahyadi@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
esafarmasia@esaunggul.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510 Telp : 021 5674223 ext 266
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Archives Pharmacia
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 26556073     EISSN : 27977145     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Archives Pharmacia mencakup berbagai pokok persoalan dalam kajian ilmu-ilmu farmasi mencakup Farmasetika dan Teknologi Formulasi, Farmakologi dan Toksikologi, Biologi Farmasi, Kimia Farmasi, Farmasi Fisika, Neutrasetikal, Manajemen Farmasi, dan Farmasi Klinis. Diterbitkan setiap 2 (dua) kali dalam satu tahun yaitu bulan Januari dan Juli.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA" : 5 Documents clear
Sistem E-Resep Menurunkan Potensi Kesalahan Medikasi Fase Prescribing Di Depo Farmasi Rawat Jalan RS X Selama Tahun 2020
Archives Pharmacia Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v5i2.7004

Abstract

Medication error atau kesalahan medikasi merupakan kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan oleh tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan e-resep terhadap potensi kesalahan medikasi pada fase prescribing yang terjadi pada depo farmasi rawat jalan RS X selama tahun 2020. Penelitian ini menggunakan 480 resep yang diperoleh dengan metode simpel random sampling dengan rumus Slovin dan dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medik. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi medication error kategori B (kesalahan yang dapat diperbaiki karena belum sampai ke pasien) yang terjadi pada depo farmasi lantai 2 RS X. Medication error fase Prescribing lantai 2 tersebut meliputi salah dosis/kekuatan/frekuensi untuk resep bukan racikan sebanyak 116 resep (30,21%), untuk resep racikan dengan 60 resep (15,63%), salah jumlah/kuantitas baik untuk resep bukan racikan tidak terjadi kesalahan dan untuk resep racikan sebanyak 9 resep (2,34%). Pada depo farmasi eksekutif  terjadi kesalahan dosis/kekuatan/frekuensi baik untuk resep bukan racikan sebanyak 38 resep (39,6%), untuk resep racikan sebanyak 27 resep (28,1%), salah jumlah untuk resep bukan racikan tidak terjadi kesalahan dan untuk resep racikan sebanyak 5 resep (5,2%). Penerapan sistem e-resep yang diterapkan mampu menurunkan potensi kesalahan pengobatan pada fase Prescribing karena resep yan ditulis dokter terkoneksi dengan pihak depo farmasi dan dokter sehingga langsung dapat di koreksi.
Pola Penggunaan Antikoagulan Pada Pasien Covid-19 di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit X Jakarta
Archives Pharmacia Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v5i2.6857

Abstract

 Pemberian antikoagulan pada pasien COVID-19 dengan tingkat derajat keparahan berat dan sangat berat/kritis bermanfaat sebagai profilaksis untuk mencegah pembekuan darah yang berdampak terhadap gangguan transportasi oksigen ke paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 di ruang perawatan intensif rumah sakit X pada periode Juni-Desember 2022.  Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental dengan metode deskriptif retrospektif melalui data dari rekam medik pasien. Evaluasi pola penggunaan antikoagulan pada 30 orang pasien COVID-19 dilakukan dengan melihat beberapa indikator laboratorium, seperti D-dimer, INR, PT, dan aPTT. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebanyak 60% pasien berjenis kelamin laki-laki, 97% pasien memiliki nilai D-dimer awal yang tinggi. Jenis antikoagulan yang digunakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah enoxaparin sebesar (55%), heparin (41%), dan fondaparinux (5%). Sebanyak 87% pasien COVID-19 yang dirawat di ruang ICU rumah sakit X  dipulangkan dalam kondisi meninggal. Kata kunci: COVID-19, Antikoagulan, rumah sakit X
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Lip Balm Dari Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.)
Archives Pharmacia Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v5i2.6957

Abstract

Bibir merupakan bagian kulit wajah yang tidak memiliki pelindung alami, sehingga membutuhkan pelindung dari luar seperti antioksidan untuk menghambat atau memperlambat terjadinya oksidasi pada bibir akibat paparan panas sinar matahari dan polusi yang menyebabkan radikal bebas serta menjaga dari udara dingin yang berlebihan agar tidak merusak sel keratin penyebab kerusakan bibir, sehingga diformulasikan lip balm yang dapat melindungi dan mengatasi permasalahan bibir dengan penambahan antioksidan alami dari tumbuhan seperti kulit buah rambutan yang telah diketahui mengandung senyawa fenolik dengan potensi antioksidan. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula sediaan lip balm dari ekstrak kulit buah rambutan dengan menggunakan variasi konsentrasi F0 (0%), F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), dan dilakukan evaluasi sediaan selama uji stabilitas menggunakan metode cycling test. Hasil organoleptis lip balm ekstrak kulit buah rambutan diperoleh warna F0 (putih susu), F1 (cokelat muda), F2 (cokelat), F3 (cokelat tua) dengan bau seperti cokelat dan berbentuk seperti salep (semi padat) yang homogen. Hasil uji pH berada pada rentang 4,6–6,0. Pengamatan daya oles memperoleh hasil yang mudah diaplikasikan dengan 5 kali pengolesan pada tangan lengan bawah dan tidak terdapat gumpalan. Hasil uji daya sebar berada pada rentang 5,0–6,2 cm dan hasil daya lekat memiliki rentang 5-8 detik. Hasil evaluasi sediaan diketahui tetap stabil selama penyimpanan 6 siklus (12 hari) dan memenuhi persyaratan.
Analisis Efektivitas Penggunaan Kombinasi Antidiabetik Oral Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di RSUD Tarakan
Archives Pharmacia Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v5i2.6814

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolik yang disebabkan oleh gangguan kerja insulin. DM ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia).. Pemeriksaan kadar glukosa darah meliputi Kadar glukosa darah berupa Glukosa Darah Puasa (GDP), Glukosa Darah 2 jam postprandial (GPP), dan HbA1c wajib diperiksa pada pasien DM setidaknya selama 3 bulan sekali untuk mengontrol kualitas pengendalian kadar gula darah jangka panjang dan menilai efektifitas obat. Pengendalian kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan oral antidiabetik (OAD). Penggunaan terapi kombinasi OAD lebih efektif dalam mengkontrol kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas kombinasi metformin – glimepirid dengan metformin – akarbosa terhadap kadar glukosa darah. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan metode pengambilan data secara retrospektif terhadap 133 data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan kedua kombinasi tidak berbeda bermakna dalam menurunkan kadar gula darah (p= 0,064).
Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Tanaman Beluntas terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027
Archives Pharmacia Vol 5, No 2 (2023): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/ap.v5i2.6815

Abstract

Resistensi antibiotik terhadap bakteri patogen telah berkembang dalam waktu singkat dan lebih cepat dari yang telah diperkirakan. Maka dari itu perlu ditemukannya alternatif antibiotik baru yang bersumber dari bahan alam seperti dari kapang endofit tanaman beluntas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri dari kapang endofit yang diisolasi dari tanaman beluntas terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Hasil seleksi aktivitas antimikroba kapang endofit yang diisolasi dari bagian batang dan daun tanaman beluntas difermentasikan menggunakan shaking method  pada media Potato Dextrose Broth. Hasil fermentasi diuji aktivitas antibakterinya dengan menggunakan metode difusi sumuran. Dari 9 isolat kapang endofit yang diisolasi, diperoleh dua isolat yang memiliki aktivitas antibakteri yakni isolat D1bKu - Kd dan B3bOr – Kd. Hasil uji aktivitas antibakteri dari isolat D1bKu - Kd terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 memiliki zona hambat tertinggi sebesar 8,58 mm dan terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 memiliki zona hambat tertinggi sebesar 3,4 mm. Pada isolat B3bOr - Kd terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 memiliki zona hambat tertinggi sebesar 9,13 mm dan terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 memiliki zona hambat tertinggi sebesar 2,9 mm.Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri yang dilakukan isolat kapang isolat dengan kode D1bKu - Kd dan B3bOr – Kd yang memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan memiliki daya hambat lemah terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027.

Page 1 of 1 | Total Record : 5