cover
Contact Name
Suhono
Contact Email
akhisuhono@ugm.ac.id
Phone
+62274-56111
Journal Mail Official
juliet.sv@ugm.ac.id
Editorial Address
Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College Universitas Gadjah Mada Gedung Herman Yohanes Sekip Unit III, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan
ISSN : -     EISSN : 27462536     DOI : https://doi.org/10.22146/juliet.v2i1
The Journal of Electricity, Instrumentation and Applied Electronics (JuLIET) is an open-access journal published by the Department of Electrical and Information Engineering, Vocational School, Gadjah Mada University. JuLIET is issued twice a year with varying volumes. JuLIET was first published, Vol 1, No 1 in April 2020. This journal contains writings taken from the results of research and analytical studies in the field of applied science and technology, specifically Power Systems, Generators, Power Distribution and Transmission, Power Distribution and Transmission, Electrical Power Conversion, Distributed Generation, Protection Systems, and Renewable Energy for the scope of Electrical Engineering. Next, Instrumentation, Sensors and Actuators, Industrial Instrumentation for Instrumentation scope. And Signal, System, and Electronics, Digital Signal Processing, Image Processing, Robotic Systems, Control and Automation Systems, and Embedded Systems for Applied Electronics scope.
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2023)" : 3 Documents clear
Analisis Metode Sisip Trafo Satu Fasa dan Rekonfigurasi Jaringan dalam Mengatasi Trafo Overload pada Gardu SCG08-0066 PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota Muhammad Hanif Setyo Sahidanto; Burhanuddin Wafiq; Hanif Alauddin Zain; Fivta Abidha Nurulita; Tika Erna Putri
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v4i2.84940

Abstract

Pada kondisi di lapangan, tidak jarang terjadi adanya trafo yang kelebihan beban. Hal ini dapat memengaruhi kinerja sistem seperti, drop tegangan, ketidakseimbangan beban, dan kerugian daya. Pada wilayah kerja PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota terdapat trafo satu fasa dengan nomor gardu SCG08-0066 yang mengalami overload dengan persentase pembebanan sebesar 92,72%.  Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik, sebagai contoh dengan menambahkan trafo satu fase sebagai penyisipan pada bagian jaringan tertentu dan melakukan rekonfigurasi jaringan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan simulasi perangkat lunak. Simulasi ini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat mengenai nilai persentase pembebanan dan jatuh tegangan pada trafo sebelum dan setelah dilakukan sisip trafo maupun rekonfigurasi jaringan. Hasil dari simulasi penyisipan trafo satu fasa pada gardu SCG08-0066 mengalami penurunan dari pembebanan awal, yaitu 200,7 A turun menjadi 158,9 A dengan penurunan sebesar 19,3%. Sedangkan pada rekonfigurasi jaringan dihasilkan penurunan sebesar 19,82% dari pembebanan awal, yang mulanya 200,7 A turun menjadi 158,1. Hasil dari kedua metode tersebut dapat menurunkan persentase pembebanan trafo sehingga tidak mengalami overload. Selain itu, kedua metode tersebut dapat memperbaiki jatuh tegangan di ujung jaringan, yang mulanya 195 Volt menjadi 212 Volt. Namun apabila kedua metode tersebut dilakukan perbandingan, maka metode sisip trafo merupakan metode paling efektif untuk mengatasi trafo overload karena beban yang ada disuplai oleh trafo sisipan baru, sehingga lebih terjamin untuk kontinuitas jangka panjang.
Analisis Susut Daya Jaringan sebagai Skema Opsi Penentuan Jalur Manuver Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang PWO2 PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Purworejo Burhanuddin Wafiq; Muhammad Hanif Setyo Sahidanto; Hanif Alauddin Zain; Fivta Abidha Nurulita; Tika Erna Putri
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v4i2.84941

Abstract

Manuver jaringan merupakan serangkaian kegiatan manipulasi jaringan tegangan menengah yang melibatkan dua penyulang atau lebih dengan tujuan meminimalisasi terjadinya padam akibat gangguan dengan memperhatikan susut daya pada jaringan. Dalam melakukan manuver jaringan, pemilihan susut daya terendah bertujuan meminimalisasi kerugian dan mendapatkan penyaluran maksimal. Susut daya terjadi akibat adanya resistansi pada kawat penghantar jaringan tegangan menengah yang teraliri arus sehingga menimbulkan suhu tinggi. Manuver jaringan pada penyulang PWO2 Purworejo dapat dilakukan pada penyulang PWO5 atau penyulang PWO11 karena memiliki konfigurasi loop. Penyulang PWO2 memerlukan pelimpahan beban sebesar 144,3 A dengan opsi manuver jaringan pada penyulang PWO5 memiliki arus beban total 148,97 A dan penyulang PWO 11 memiliki arus beban total 204 A. Berdasarkan perhitungan susut daya resistansi dari kedua opsi manuver jaringan memiliki perbedaan dimana, PWO5 sebesar 2,7% dan PWO11 sebesar 6,7% dari total daya penyulang. Menimbang dari total beban dan susut daya aktif jaringan, PWO5 menjadi opsi utama dalam manuver jaringan pelimpahan beban dari penyulang PWO2. Persentase susut daya pasca manuver jaringan mengalami kenaikan menjadi 6,3% dari total daya penyulang penerima beban (PWO5). Dalam manuver jaringan, tingkat Energy Not Supplied (ENS) pada saat pemadaman turun dari 13.493,67 kWh menjadi 77,64 kWh. Kerugian yang dialami dari ENS dan kenaikan susut daya pasca manuver jaringan, saat terjadinya pemadaman tanpa manuver jaringan kerugian total sebesar 20,1 juta rupiah. Namun, dengan manuver jaringan saat terjadi pemandaman,  kerugian total 2,8 juta rupiah atau turun hingga 85,9%.
Analisis Perbandingan Uprating dan Sisip Transformator Tiga Fase untuk Mengantisipasi Terjadinya Overload pada Transformator Distribusi Penyulang GJN-12 Nomor Tiang U3-89/1 PT PLN (Persero) ULP Yogyakarta Kota Nur Risya Difa Kusuma Ningrum; Nina Loenca Br Ginting; Haidar Nabil Muflih; Muhammad Dwi Cahyo Ramadhan; Candra Febri Nugraha
Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/juliet.v4i2.87124

Abstract

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan listrik juga mengalami peningkatan tiap tahun. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di area PLN (Persero) ULP Yogyakarta Kota berpengaruh pada bertambahnya permohonan tambah daya listrik oleh pelanggan yang mengakibatkan terjadinya overload (beban lebih) pada transformator distribusi. Berdasarkan ketetapan SPLN No. 17 Tahun 1979 menyatakan bahwa terdapat tiga macam kondisi transformator yaitu normal, waspada dan darurat. Menurut persentase pembebanan transformator, kondisi waspada dan darurat terjadi saat pembebanan lebih dari 80%. Oleh karena itu, dilakukan simulasi dilakukan untuk mengetahui kondisi transformator ketika dilakukan penambahan daya. Pada metode penelitan ini membandingkan pengaruh uprating dan sisip transformator untuk mengantisipasi terjadinya overload. Metode perbandingan tersebut berdasarkan tiga aspek yaitu persentase pembebanan, persentase drop voltage dan biaya pengerjaan. Berdasarkan hasil simulasi pada penelitian ini, kedua metode tersebut menunjukkan hasil efektivitas yang sama, dengan persentase pembebanan mengalami penurunan 75,9% dan penurunan persentase drop voltage 1,81%. Sedangkan biaya pengerjaan untuk uprating sebesar Rp44.417.670, sedangkan untuk sisip transformator sebesar Rp48.843.740. Biaya pengerjaan uprating transformator lebih murah karena tidak memerlukan biaya pemasangan tiang serta konstruksi CC7. Maka dari itu, metode upratinglebih efisien dari metode sisip transformator dalam hal biaya pengerjaan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 3