cover
Contact Name
Indah Permatasari
Contact Email
indah@ittelkom-pwt.ac.id
Phone
+6281329288910
Journal Mail Official
jtece@ittelkom-pwt.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jl. D.I. Panjaitan No. 128, Purwokerto, 53147, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)
ISSN : -     EISSN : 26548275     DOI : 10.20895/jtece
Core Subject : Engineering,
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering is published twice a year, every January and July, with the scopes and focus of the research areas that are: Telecommunication: Modulation and Signal Processing, Information Theory and Coding, Antenna and Wave Propagation, Wireless and Mobile Communication, Radio Communication, Satellite Communication, Fiber Optic, Telecommunication Network and System, RADAR. Electronic: Microelectronic System, VLSI Design, Biomedical Instrument, Embedded System, Robotics, Communication Electronic, Optoelectronic, Internet of Things, Adaptive System, System Identification. Control: Analog and Digital Control, Intelligent control, Programmable Logic Control (PLC), Control Theory and Applications, Process Control.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)" : 6 Documents clear
Perancangan Rekonfigurasi Link Transmisi Microwave Long Haul IV Nagari – Kamang Baru dengan Space Diversity Menggunakan Pathloss 5.0 Wiwi Alfiyani
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.77

Abstract

Cellular communication is a very important requirement so need to improve the performance of the telecommunications system, especially in area with obstacles such as IV Nagari - Kamang Baru which have extensive hills from the northwest to the southeast, so the microwave link becomes not Line of Sight. To overcome this problem to do adding a passive repeater back to back. it is placed on a link with the highest elevation site. However, because it works on microwave long haul. Optimization becomes ineffective because passive repeaters back to back are inefficient and used only on short paths so need to reconfiguration link with a space diversity. While space diversity is not effective in the mountains area with a hight terrain rougness. Design of microwave link use passive repeater back to back with a hight terrain rougness and microwave long haul, receive signal level of -71.74 dB, fading margin of 24.26 dB and availability of 99.97712%. However, the availability not yet reached by ITU G.827 and F.1703 standards. Then the microwave link reconfiguration with a space diversity to improve availability, results the space standard by 180λ receive a signal level of -71.39 dBm, fading margin of 24.61 dB and availability of 99.9929% according to the target by ITU G.827 and F.1703 standards. Microwave links with very high integrity and outage time of 8.6 seconds perday.
Sistem Informasi Radar Cuaca Terintegrasi BMKG Anantia Prakasa; Fitria Dwi Utami
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.89

Abstract

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adalah badan pemerintah yang dilindungi Undang-Undang yang bertanggung jawab menyediakan data dan informasi cuaca di wilayah kedaulatan Indonesia. Hingga tahun 2017 BMKG baru memiliki 41 radar cuaca yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tersebarnya lokasi radar cuaca ini membuat pengelolaan data dan informasi radar cuaca bersifat sektoral, parsial dan terpecah-pecah dan kurang berdaya guna kemanfaatannya bagi masyarakat banyak. Untuk itu BMKG melakukan terobosan dengan membuat “dokumen cetak biru” yang memperlihatkan sistem integrasi radar cuaca di seluruh Indonesia pada masa mendatang termasuk penambahan radar cuaca baru di lokasi yang belum terliput. Perencanaan sistem integrasi ini mulai dilakukan pada 21 radar cuaca existing di pelbagai lokasi di Indonesia dengan cara menghubungkan radar cuaca tersebut pada jaringan telekomunikasi. Dengan terhubungnya 21 radar cuaca tersebut pada jaringan telekomunikasi maka data radar cuaca bisa dikendalikan dan dimonitor dari jarak jauh selain kesehatan radar tersebut juga bisa dipantau. Lebih daripada itu, data dan informasi cuaca bisa didiseminasi dan diakses setiap saat. Selain itu, data & informasi cuaca tersebut dapat disimpan untuk keperluan peramalan dan analisa cuaca pada masa mendatang. Data dan Informasi radar cuaca tersebut antara lain: presipitasi, arah & kecepatan anging, deteksi pergerakan hujan, intensitas hujan, informasi peringatan dini seperti alerting dan warning cuaca sekitar bandara / pelabuhan.
Rancang Bangun Monitoring Gas Belerang Oksida Berbasis Internet of Things Studi Kasus Gunung Ijen Muhammad Arifin Ardi; Fellian Helmi Pristianto; Muhammad Nurkahfi; Ratna Mustika Yasi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.90

Abstract

Gunung Ijen merupakan salah satu Gunung berapi yang memiliki lapangan solfatara danselalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi belerang yang tinggi dan dapatmengiritasi saluran pernafasan. Modul sensor gas MQ136 merupakan sensor yang dapatmendeteksi keberadaan gas belerang dengan jarak pembacaan antara 0 sampai dengan 100ppm (parts per million). Modul sensor gas MQ136 difungsikan sebagai komponen aktif yangdigunakan untuk membaca fenomena fisis konsentrasi gas belerang dan IC (IntegratedCircuit) ATmega2560 digunakan sebagai penerima data ADC (Analog to Digital Converter)dari modul sensor gas MQ136. Data ADC yang diterima oleh IC ATmega2560 kemudiankirimkan ke modul ESP8266 Node MCU melalui serial UART (Universal AsynchronousReceiver Transmitter) dan kemudian data tersebut dikirimkan ke server menggunakan aksesinternet melalui modul ESP8266 Node MCU. Sehingga pengguna dapat mengetahuikonsentrasi gas belerang di Gunung Ijen melalui web secara realtime kapanpun dandimanapun pengguna berada. Hasil uji coba menggunakan simulasi miniatur Gunung Ijendan bantun asap gas yang dihasilkan dari asap serbuk flare menunjukkan bahwa prototipdapat berfungsi memonitoring gas belerang dengan kadar konsentrasi tertentu yangditunjukkan pada konsentrasi 0 ppm sampai 15 ppm.
Analisis Performansi Jaringan OSPF Menggunakan Metode Translasi NAT-PT Kukuh Nugroho
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.91

Abstract

Pertumbuhan pengguna Internet semakin lama bertambah banyak. Pengalokasian alamat IP versi 4 (IPv4) sudah tidak mampu lagi menampung pertumbuhan pengguna Internet tersebut. Setiap user yang ingin menggunakan Internet harus terhubung ke jaringan dengan menggunakan alamat IP public. Untuk memenuhi kebutuhan alamat IP tersebut dibutuhkan IPv6 karena IPv6 menggunakan jumlah bit yang lebih banyak yaitu 128-bit. Antar perangkat yang menggunakan IPv4 dan IPv6 tidak dapat langsung dihubungkan. Oleh karena itu dibutuhkan metode translasi. Pada penelitian ini akan diteliti performansi jaringan dimana metode translasi yang digunakan adalah NAT-PT (Network Address Translation – Protocol Translation) menggunakan routing protocol OSPF (Open Short Path Firts). Penelitian ini menggunakan parameter performansi jaringan diantaranya adalah throughput , delay, dan packet loss. Berdasarkan hasil penelitian, rata – rata throughput pada file sharing sebesar 6,243 Mbps dan pada video streaming sebesar 0,279 Mbps. Sedangkan rata – rata delay pada file sharing sebesar 1,033 ms dan pada video streaming sebesar 2,382 ms. Kemudian rata-rata packet loss video streaming sebesar 0,0000225 %.
Perancangan Jaringan NB-IoT Menggunakan Skema Standalone Frekuensi 900 MHz di DKI Jakarta Melinda Br Ginting
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.92

Abstract

Teknologi telekomunikasi celluler semakin berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyak nya jumlah user yang semakin bertambah dan menuntut operator untuk memberikan layanan akses secara maksimal dengan cakupan yang luas tidak hanya untuk mobile phone tetapi juga device. Berdasarkan kebutuhan tersebut hadirlah teknologi telekomunikasi terbaru dengan mendukung device Internet of Things yaitu Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Pada tahun 2016 3GPP standarisasi untuk NB-IoT, teknologi yang mampu memberikan layanan device IoT, dengan cakupan yang luas, low data rate 50 kpbs, dan penggunaan daya 43 dB untuk Standalone. Pada penelitian ini frekuensi yang digunakan adalah frekeunsi 900 MHz dengan skema Standalone yang menggunakan bandwidth 200 kHz. Parameter yang dianalisa pada skripsi ini ialah performansi kapasitas terhadap user connected berdasarkan simulasi diperoleh jumlah user yang terhubung sebesar pada skema Standalone sebesar 109.933 device user. Throughput yang dihasilkan ialah 85 Mbps untuk skema Standalone. Performansi coverage yang dianalisa ialah nilai SINR yang diperoleh pada skema Standalone 4,73 dB. Nilai RSRP yang diperoleh dari simulasi ialah sebesar - 68,53 dBm untuk Standalone. Serta, nilai BLER yang dihasilkan untuk skema Standalone yaitu 0,03
Sistem Penilaian Ujian Praktik SIM C Berbasis Nirkabel Menggunakan Protokol MQTT Yosefine Triwidyastuti; Rizki Haris Setiawan; Harianto Harianto
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 1 No 02 (2019): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v1i02.94

Abstract

Surat Ijin Mengemudi (SIM C) adalah salah satu tanda atau bukti yang diberikan pihak kepolisian bahwa seseorang telah layak untuk mengendarai sebuah kendaraan roda dua. Pada penelitian ini penulis ingin membuat sistem penilaian ujian praktik SIM C menggunakan mikrokontroller. Peneliti mengembangkan penelitian sebelumnya yang pengiriman datanya menggunakan kabel serial menjadi pengiriman data menggunakan wireless. MQTT adalah salah satu metode pengiriman data berbasis wireless, yang menggunakan server dan klien. Dalam penelitian ini digunakan sensor getar SW-420 sebagai pendeteksi untuk setiap patok dan sensor HC-SR04 sebagai penghitung kecepatan rata-rata kendaraan. Dalam penelitian ini, ujian praktik SIM C menggunakan tiga buah lintasan yaitu keseimbangan, zig-zag dan putar balik. Dari hasil pengujian, sensor getar dapat mengirimkan data ke aplikasi ketika patok tersenggol oleh kendaraan. Sensor ultrasonik juga dapat merekam kecepatan kendaraan saat peserta melewati garis start dan menampilkan nilainya di aplikasi. Selain itu, aplikasi dapat menampilkan hasil akhir dari tiga ujian yang sudah dilakukan sebelumnya dan disimpan sementara.

Page 1 of 1 | Total Record : 6